Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
2 hari tepat hari ini, Dio mulai pertemuannya dengan Rasya.
Sebenarnya Dio merasa bangga kalau adiknya bisa menikah dengan Rasya, tapi entahlah proses mereka yang kurang baik menjadikan Dio takut jika menjalankan nya juga menjadi kurang baik.
.
di Private Cafe pusat Kota, Dio sedang menunggu Rasya.
tapi sudah pukul 10 pagi Rasya belum terlihat batang hidungnya.
"maaf bang.. Rasya telat dikit lagi ngantar nyonya putri ke pasar sebentar." - Rasya.
.
Membaca pesan dari Rasya membuat Dio sedikit kesal.
Dia sudah on time tapi Rasya malah nelat.
dio akhirnya booking private room selama 6 jam, Dio bersantai ria di Cafe sambil tiduran sampai ketiduran sendiri.
.
.
Di pasar terlihat Rasya yang jengah melihat mamah nya memilih dan memilah sayur tapi tidak di beli.
Malah mamahnya membeli sayuran yang tidak di pegangnya sama sekali.
.
"mah.. Masih lama?" keluh Rasya.
"heh.. Mau protes sama mamah... Kamu itu beda banget sama Ega.. Kalau Ega mamah ajak kayak gini gak pernah protes kamu protes aja dari tadi.. Nanti mamah coret dari daftar KK.. Ayokkk kita kesana cari yang lain." omel mamah tieta.
.
Rasya malah lebih kesal lagi saat dirinya di bedakan dengan adiknya yang saat ini sedang pendidikan akademi kepolisian.
Ega adiknya yang lebih ceria dari dirinya, saat ini masih pendidikan Akpol. Ega memegang paling bisa mengambil hati para ibu donatur dirumah, sedangkan Rasya lebih bisa mengambil hati para bapak semi donatur dirumah.
"coba aja kalau mantu mamah kayak orang-orang pada umumnya.. Mungkin mamah ngajak mantu mamah bukan kamu Rasya." omel mamah tieta
"Rasya mantu mamah cantik banget loh, Manis , cantik, penyayang, humble, pendidikan bagus, latar belakang keluarga bagus, pekerjaan nya juga bagus.. Pokok sesuai dengan bibit, bebet dan bobotnya." ceriwis mamah tieta.
"emang mamah pernah ketemu? Bukannya ketemu pas akad dan resepsi saja.. Bahkan namanya pun Rasya lupa, apalagi wajahnya " ujar Rasya dengan enteng.
Plak ... Gamparan tangan mamah tieta sampai di punggung Rasya. Rasa panas sedikit membuat Rasya mengerang sakit.
"heh mamah lihat di foto.. Dari foto mamah udah memprediksi. Apalagi pas papah mu bilang kalau dia adiknya seniormu Di Akmil.. Mamah langsung yakinlah." sombong mamah tieta.
.
.
Tak jauh dari Rasya dan mamah tieta, bunda Mutya dan Farah juga berada di pasar yang sama.
Farah sedang memilih telur sedangkan sang bunda memilih perbawangan.
"telor 1 kg ya .. Terus bawang merah kupas 1/2 aja.. Sama bawang putih kupas 1/2.. Yang biasa juga 1/2 semua." ujar bunda Mutya.
"dek enaknya seminggu masak apa aja ya.. Mumpung dipasar kita beli2 dulu " ujar bunda Mutya.
"emm besok adek mau ayam goreng kampung lengkuas, terus sama tahu tempe goreng Bun.. Terus kayaknya pakai sayur asem enak dek.. Besok adek shif siang kan.. jadi bisa sarapan di rumah." ujar Farah.
Tanpa mereka sadari saat ini bunda Mutya, Farah, mamah tieta dan Rasya berada di satu penjual yang sama.
.
.
.
Mama tieta melihat sedikit bunda mutya merasa kenal.
Mamah tieta terus melihat bunda Mutya dan menepuk pundak bunda Mutya.
"maaf ini benar Bu Mutya kah?"
"iya.. Saya Mutya.. Maaf dengan ibu siapa ya?" bingung bunda Mutya.
"astaghfirullah.. Akhirnya ketemu setelah 1 tahun lebih.. Saya Tieta Bu.. Besan Ibu."
Deg...
Kata besan yang terucap dari mulut mamah tieta seketika membuat bunda mutya bingung harus berekspresi seperti apa.
"apakah ini Farah? Mantu saya..?" ucapan mamah tieta juga membuat Farah membeku sejenak, bingung Farah harus bersikap seperti apa.
"cantik sekali kamu nak.. Kan apa mamah bilang mantu mamah cantik sekali..." omel mamah tieta ke Rasya.
