Novel ini akan mengisahkan tentang perjuangan Lucas Alarik yang menunggu sang kekasih untuk pulang kepelukannya. Mereka berjarak terhalang begitulah sampai mungkin Lucas sudah mulai ragu dengan cintanya.
Akankah Mereka bertemu kembali dengan rasa yang sama atau malah asing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_jmjnfxjk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Apa yang terjadi?
Lucas tengah berdiam diri di kamarnya. Hari ini dia sudah mulai libur sekolah yang artinya hari ke lulusan sudah di depan mata, tapi....
"kenapa kamu gak aktif sih" gumam Lucas dengan mata berkaca-kaca. Dirinya tak henti menatap room chat dengan Athaya yang bertuliskan terakhir dilihat kemaren pukul 20.00. Athaya menghilang tanpa sepatah kata pun sejak jam delapan malam kemaren, membuat Lucas khawatir dan tak bisa tidur.
"kalo ada masalah kenapa gak cerita aja, kenapa harus ngilang kaya gini" lanjut Lucas yang tanpa sadar ia meneteskan air mata. Sungguh hanya Athaya seorang yang bisa membuat Lucas menangis seperti itu, begitu sepesial Athaya di mata Lucas.
"Lucas" panggil seseorang dari arah luar kamarnya. "kamu gak papa kan? " tanya orang itu. "gapapa yah, Lucas cuman pengen tidur lebih lama aja" jawabannya berbohong kepada sang ayah. "yaudah.kalo laper turun ya" ujar sang ayah sebelum pergi dari depan kamar Lucas.
...****************...
Di sisi lain, tepatnya di kediaman Dewi.
"aku gak mau tau, pokoknya aku harus jadi tunangannya Lucas" ucap Dewi kepada orang tuanya. Ia meminta sang ayah untuk menjodohkannya dengan Lucas yang merupakan anak dari mitra bisnis ayahnya.
"gak bisa seenaknya gitu wi. Lucas deket sama salah satu anggota keluarga Sadipta jadi kita gak bisa ngapa-ngapain gitu aja" ucap sang ayah sambil memegang pangkal hidungnya. Kepalanya terasa pusing karena tingkah sang anak.
"ya Papa usaha kek. Masa mau di kalahin sama keluarga homo kaya mereka" balas Dewi. Mendengar ucapannya itu sang ibu menamparnya kuat, "jangan sembarangan kamu ngomong ya. Mereka itu keluarga yang sangat ditakuti dan sangat berkuasa dalam nasional mau pun internasional. Siapapun yang berani ngusik mereka maka gak akan pernah hidup tenang sampai maut menjemput" jelas sang ibu yang kesal dengan putrinya. Dewi hanya diam sambil mengepalkan tangannya kuat, ia tak berani melawan sang ibu namun sangat marah karena kedua orangtuanya membele keluarga yang menurutnya menjijikkan.
"tapi gak ada salahnya kalo Dewi jalin hubungan sama Lucas. Lucas dekat dengan keluarga Sadipta yang mungkin juga bisa buat kita punya koneksi dengan keluarga Sadipta" celetuk kakaknya Dewi. Mendengar ucapan itu Dewi senang tapi tidak dengan kedua orang tuanya. "terserah kalian lah. Tapi kalau sampe keluarga Sadipta marah, papa sama mama gak ikut campur" ucap sang ayah sambil bangkit meninggalkan ruang keluarga disusul oleh sang ibu.
"Dewi. Pacarnya Lucas lagi keluar negeri dan gak ada kabar, kamu bisa manfaatin itu buat deket sama Lucas" ucap sang kakak membuat Dewi tersenyum girang. "gimana caranya kak? " tanya Dewi dengan antusias.
"simpel aja. Kamu cukup selalu berada di samping Lucas, nanti lama kelamaan dia bakal goyah sama perasaannya ke pacarnya dan ...... BOOM, dia jatuh kepelukan kamu. Setelah dia jatuh kepelukan kamu jangan lupa pake uangnya buat beli barang-barang yang mahal" jelas sang kakak diakhiri dengan senyuman licik. "ide yang bagus kak. Aku harus bikin Lucas lupa tentang ceweknya itu yang gak ada apa-apanya dibandingkan dengan aku " balas Dewi.
Tanpa sadar pembicaraan mereka di denger oleh seseorang karena rumah itu ternyata di pasang alat penyadap.
"sungguh kakak beradik yang sudah gila. Mau di bunuh tapi sayang belum puas" gumam seseorang.
-bersambung-