PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN KECIL
Tanpa ragu, Alika meraih pistol yang disimpannya di bawah bantal dan menembak pembunuh bayaran itu. Pembunuh bayaran itu tersungkur ke lantai, tewas seketika.
Ethan menatap Alika dengan tatapan lega dan penuh cinta. "Kau baik-baik saja ?" tanyanya cemas. Alika mengangguk, masih gemetar karena ketakutan. "Aku baik-baik saja. Tapi aku tidak bisa terus bersembunyi seperti ini. Aku harus menghadapi Ricardo dan menghentikannya" ucapnya dengan tekad membara. Ethan menghela napas. Ia tahu Alika benar. Mereka tidak bisa terus bersembunyi dari Ricardo. Mereka harus mengambil tindakan. "Baiklah," kata Ethan. "Kita akan menghadapi Ricardo. Tapi kita tidak akan melakukannya sendirian. Kita akan meminta bantuan teman-teman kita".
Ethan menghubungi teman-temannya di organisasi rahasia dan meminta mereka untuk membantu mereka menghadapi Ricardo. Teman-temannya setuju untuk membantu mereka. Mereka menyusun rencana untuk menyerang markas Ricardo dan menangkapnya. Mereka tahu itu akan menjadi misi yang berbahaya, tetapi mereka siap untuk mengambil risiko.
Sebelum mereka bisa melaksanakan rencana mereka, Alika menerima informasi mengejutkan. Ia mengetahui bahwa Ricardo ternyata adalah anggota mafia Camorra, sebuah organisasi kriminal yang sangat kuat dan berbahaya yang beroperasi di Sisilia. Alika juga mengetahui bahwa mafia Camorra bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya.
Alika merasa marah dan dendam. Ia bertekad untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. "Ethan," kata Alika dengan suara bergetar. "Kau ingin tahu siapa yang membunuh kedua orang tuaku ? Mafia Camorra. Ricardo adalah salah satu dari mereka." Ethan terkejut mendengar pengakuan Alika. Ia tahu bahwa mafia Camorra adalah organisasi yang sangat berbahaya. Mereka memiliki kekuasaan dan pengaruh yang luas. "Alika," kata Ethan. "Aku tahu kau ingin membalas dendam, tapi ini terlalu berbahaya. Mafia Camorra adalah musuh yang sangat kuat. Kita harus berhati-hati".
"Aku tahu, Ethan" jawab Alika dengan mata berkilat. "Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka lolos begitu saja. Aku akan membalas kematian orang tuaku" Ethan menghela napas. Ia tahu ia tidak bisa menghentikan Alika. Ia hanya bisa mendukungnya dan melindunginya. "Baiklah," kata Ethan. "Kita akan membalas dendam. Tapi kita akan melakukannya dengan cara yang cerdas. Kita akan mempelajari bisnis mereka, mencari kelemahan mereka, dan menghancurkan mereka dari dalam." Alika tersenyum. Ia senang mendengar dukungan Ethan.
"Aku sudah lama menyembunyikan identitasku yang sebenarnya" kata Alika. "Aku adalah agen CIA. Aku memiliki kemampuan dan sumber daya yang bisa kita gunakan untuk melawan mafia Camorra" Ethan terkejut mendengar pengakuan Alika. Ia tidak menyangka bahwa Alika adalah seorang agen CIA. "Kau seorang agen CIA ?" tanya Ethan dengan nada tak percaya. "Ya" jawab Alika. "Aku juga seorang mahasiswi MIT selama 2 tahun ini. Aku telah mengumpulkan informasi tentang organisasi kriminal itu. Aku tahu banyak tentang mafia Camorra".
Ethan tersenyum. Ia senang mengetahui bahwa Alika memiliki kemampuan dan sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk melawan mafia Camorra. "Kalau begitu, mari kita mulai" kata Ethan. "Kita akan bekerja sama untuk menghancurkan mafia Camorra". Alika dan Ethan mulai mempelajari bisnis mafia Camorra. Mereka mempelajari struktur organisasi mereka, sumber pendapatan mereka, dan jaringan mereka.
Alika menggunakan kemampuan komputernya untuk meretas sistem komputer mafia Camorra. Ia mencari informasi tentang transaksi keuangan mereka, rencana operasi mereka, dan identitas anggota mereka. Alika sangat berhati-hati dalam meretas sistem mafia Camorra. Ia tidak ingin ketahuan. Ia menggunakan teknik enkripsi yang canggih dan menyembunyikan jejaknya dengan sempurna.
Sedikit demi sedikit, Alika berhasil merusak sistem pertahanan teknologi mafia Camorra. Ia menonaktifkan kamera pengawas mereka, mengacaukan sistem komunikasi mereka, dan mencuri data-data penting mereka. Alika menghubungi kantor CIA dan mengirim dokumen kejahatan yang ia temukan. Karena setelah dipelajari kejahatan mafia Camorra berhubungan dengan perusahaan Cyberdyne Systems. Untuk itulah Alika meminta bantuan agent CIA yang ada di Zurich untuk membantu Alika dan Ethan. Dan disposisi persetujuan telah turun. Ada sekitar 30 orang agent terbaik yang akan membantu Alika.
Ethan menggunakan informasi yang diperoleh Alika untuk merencanakan serangan terhadap operasi mafia Camorra. Ia menargetkan gudang senjata mereka, pabrik narkoba mereka, dan kasino ilegal mereka. Ethan dan CIA menyerbu tempat-tempat tersebut dengan kekuatan penuh. Mereka menghancurkan fasilitas mereka, menyita aset mereka, dan menangkap anggota mereka. Aksi-aksi mereka membuat marah para pemimpin mafia Camorra. Mereka bersumpah untuk membalas dendam kepada Alika dan Ethan.
Para pemimpin mafia Camorra mengirim pembunuh bayaran untuk mengejar Alika dan Ethan. Para pembunuh bayaran itu sangat terlatih dan berbahaya. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka berhasil membunuh Alika dan Ethan. Alika dan Ethan harus berjuang untuk hidup mereka. Mereka harus menghindari para pembunuh bayaran dan terus menghancurkan operasi mafia Camorra. Mereka tahu bahwa mereka sedang menghadapi musuh yang sangat kuat. Mafia Camorra memiliki kekuasaan dan pengaruh yang luas. Mereka memiliki uang, senjata, dan koneksi.
Namun, Alika dan Ethan tidak takut. Mereka memiliki satu sama lain. Mereka memiliki kemampuan dan sumber daya. Dan mereka memiliki tekad untuk membalas dendam dan menghentikan mafia Camorra.
Mereka akan terus berjuang sampai mafia Camorra hancur. Mereka akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan.
Suatu malam, Alika dan Ethan sedang bersembunyi di sebuah apartemen di Roma. Mereka sedang merencanakan serangan berikutnya terhadap operasi mafia Camorra. Tiba-tiba, mereka mendengar suara ketukan di pintu. Alika dan Ethan saling pandang dengan curiga. Mereka tahu bahwa itu pasti para pembunuh bayaran. Ethan meraih pistolnya dan mendekati pintu. Ia mengintip melalui lubang pintu dan melihat seorang pria berpakaian rapi berdiri di depan pintu. Pria itu tersenyum dan mengangkat tangannya. "Jangan takut" katanya. "Aku datang untuk membantu". Ethan ragu-ragu. Ia tidak tahu apakah ia bisa mempercayai pria itu. "
"Siapa kau ?" tanya Ethan dengan suara waspada. Pria itu menurunkan tangannya perlahan. "Namaku Marco. Aku mantan anggota Camorra. Aku ingin membantu kalian menghancurkan mereka". Alika, yang sedari tadi mengamati dari belakang, mendekat. "Kenapa kami harus mempercayaimu ? Kau bisa saja menjebak kami". Marco menghela napas. "Aku tahu ini sulit dipercaya. Tapi aku sudah muak dengan semua kekerasan dan kejahatan yang dilakukan Camorra. Mereka membunuh keluargaku karena aku menolak mengikuti perintah mereka. Aku ingin membalas dendam". Marco menunjukkan sebuah luka di lengannya. "Ini buktinya. Mereka mencoba membunuhku, tapi aku berhasil melarikan diri."
Alika dan Ethan saling bertukar pandang. Mereka bisa melihat ketulusan di mata Marco. "Baiklah" kata Ethan akhirnya. "Kami akan mempercayaimu. Tapi kau harus membuktikan kesetiaanmu". "Apa yang harus kulakukan ?" tanya Marco. "Kami sedang merencanakan serangan terhadap markas utama Camorra di Napoli" kata Alika. "Kami membutuhkan seseorang yang tahu seluk-beluk tempat itu. Bisakah kau membantu kami ?". Marco mengangguk. "Aku tahu markas itu seperti telapak tanganku. Aku bisa menunjukkan jalan masuk rahasia, sistem keamanan, dan lokasi para pemimpin mereka". Dengan bantuan Marco, Alika dan Ethan menyusun rencana yang lebih matang. Mereka mempelajari peta markas Camorra, mengidentifikasi titik-titik lemah, dan menentukan strategi penyerangan.
***