"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
caper
"Sayang, balik ke kelas aja yuk." Sky menatap Yola.
"Uhukk.. uhuk..."
Yola bahkan sampai tersedak kuah bakso, siapa sangka Sky akan memanggilnya begitu disekolah. Yola pikir mereka akan backstreet saja, di sekolah mereka jadi sahabat seperti biasa.
"L-loh... Kakak sama Kak Yola?." Senja terkejut.
"Apa sih, gue sama Yola udah pacaran sejak kelas satu." Ketus Sky.
"Apa? terus kemarin Kak Yola selingkuh?." Suara Senja terlalu keras, membuat kantin senyap.
"Ngga, itu tantangan karena dia pengen jam tangan baru. Tantangannya cuma sampe dua bulan, makanya cewe gue sekarang bodoamat sama cowo lo." Ucap Sky, mengembalikan nama baik Yola.
"Terus waktu Kak Yola dandan menor dan sexy itu? ga mungkin Kakak ga negur kan? emangnya Kakak ngga cemburu?." Senja kesal.
"Justru dia jadi ondel-ondel biar gue ngga cemburu, ya kan yang tau cantiknya Yola cuma Sky." Sky menatap Yola penuh cinta.
"Brengsek ondel-ondel." Batin Yola merasa malu dan kesal.
"T-tapi ga baik kalo punya pasangan Deket sama cowo lain." Ucap Senja.
"Terus lo lagi ngapain sekarang deket-deket sama cowo gue, anak buah cowo lo juga deket sama lo. Nggausah munafik jadi orang, yang gatel tuh lo sendiri." Kesal Yola.
"A-aku cuma anggep mereka keluarga, aku gapunya keluarga hiks.. makanya aku udah nganggep mereka kaya keluarga aku sendiri. Kak Sky di mataku juga kaya Kakak aku sendiri." Senja menangis.
"Emangnya di dunia ini yang ga punya keluarga cuma lo? ngga semua orang harus ngertiin perasaan lo, gue sama Sky juga sebatang kara tapi kita ngga alay kaya lo." Ucap Yola savage.
"Kakak jahat banget, aku padahal cuma pengen duduk bareng aja karena punya trauma di keramaian." Senja playing victim.
"Heh kumbang tai, trauma keramaian tapi anak buah cowo lo aja sebanyak itu. Kenapa kalo sama mereka lo ga ketakutan? banyak bacot banget." Yola sudah tidak mood makan.
"Mereka keluarga aku, beda sama orang asing." Pekik Senja.
"Ya udah pergi aja sama mereka, ngapain lo kesini ganggu orang asing makan." Kesal Sky, merasa terganggu.
"Kakak bukan orang asing, Kak Sky udah aku anggep kaya Kakak kandung buat aku." Lirih Senja.
"Najis, ogah, cuih." Sky merasa jijik.
"Kenapa Kakak gitu? apa salah aku Kak, aku punya trauma jadi jangan bikin aku takut, sekarang Kak Mahesa lagi dirawat aku bener-bener butuh Kakak." Ujar Senja.
"Urusannya sama gue apa? sok kenal banget lo sama gue, caper banget mentang-mentang cowo lo ngga ada." Sinis Sky.
"Lagian Kakak juga ada di rumah sakit kemarin malam aku liat, bahkan tadi pagi kalian berdua berangkat dari rumah sakit juga? kalian ngapain nginep di rumahsakit?." Ujar Senja, suaranya keras membuat semua orang menoleh mulai penasaran.
"Ya menurut lo rumah sakit itu gunanya apa? jangan bego - bego banget napa." Sky merasa kenyang mendadak.
"Kakak sakit? sakit apa, maaf ya aku ngga jengukin kemarin karena Kak Mahesa butuh aku." Ucap Senja, PD level dewa.
"Lo lagi ngapain sih? lo tertarik sama cowo gue? terus terang aja tanyain dia mau ngga sama lo, gausah caper." Kesal Yola.
"Kak Yola salah paham, aku cuma anggep Kak Sky saudara." Senja sok polos.
"Lo mau punya saudara kaya dia?." Ketus Yola pada Sky, dia merasa jijik dan muak.
"Ogah." Ujar Sky berdiri dari duduknya.
Sky menarik Yola agar ikut berdiri, keduanya pergi dari kantin begitu saja. Senja hendak mengejar dan menahan Sky, tapi terlalu banyak pasang mata yang melihat jadi dia mengurungkan niatnya.
Setelah kejadian di kantin Yola jadi tidak mood, bisa-bisanya manusia pickme bermuka tebal beneran ada. Yola mulai merasa terusik, dia teringat dengan plot cerita asli dimana Senja selalu di kelilingi banyak pria tampan.
"Kenapa sih harus dia yang jadi FL, cape banget ngadepin manusia begitu." Batin Yola.
Hari ini di kelas Yola ada pelajaran olahraga, jadi para siswa berganti pakaian dan melakukan aktivitas fisik bersama di ruang khusus olahraga. Sky terlihat menawan, Yola termenung di depan loker setelah jam olahraga selesai.
"Gimana kalo si pickme tau tentang Langit? gimana kalo dia dateng jenguk Langit dan mereka jatuh cinta lebih cepet. Gue nggamau punya menantu model jenglot begitu." Batin Yola.
tuk
"Akkkhhhhhhhh."
Yola berteriak kaget saat merasakan dingin di leher belakangnya. Ternyata Sky datang membawa minuman kaleng dingin, Yola jadi kesal karena memang sedang tidak mood.
"Kenapa? gara-gara masalah di kantin?." Ujar Sky.
"Banyak yang gue pikirin." Ketus Yola.
"Cerita aja kalo berat, jangan mikir sendirian nanti gila." Ceplos Sky.
Yola mendelik kesal, menerima minuma kaleng dengan kasar. Yola menenggak minuman soda itu dan merasa kepalanya dingin, dia harus bersikap tenang. Tapi masalahnya Yola tidak membaca keseluruhan cerita secara detil, banyak plot dan scene yang Yola skip karena membosankan.
"Gue takut si pickme tau tentang Langit di rumah sakit." Bisik Yola lirih.
"Gue bakal sewa bodyguard buat jaga ruang rawat Langit." Ucap Sky.
"Malah tambah mencolok ngga sih, gimana kalo Mahesa bantuin dia dengan nyogok pihak rumah sakit? disini kan Mahesa pemeran utamanya." Lirih Yola, gelisah.
"Yaudah bersikap biasa aja, kalo emang takdirnya mereka ketemu yaudah ketemu aja. Lagian kendali Langit ada sama lo selaku Donatur nya." Ucap Sky santai.
"Bener sih, tapi kan." Yola masih ragu.
"Lagian dia miskin, udah diobatin sampe sembuh masa mau lupa diri gara-gara cinta? minimal tau diri dikit lah, gue tonjok dadanya biar hancur sekalian tau rasa." Sky merasa kesal.
"Kok malah jadi lo yang marah?." Yola tersenyum geli.
"Ya lo selalu aja mikirin dia, pikirin gue juga dong." Ketus Sky.
"Setiap hari juga gue pikirin, gue cemburu loh waktu di kantin tadi." Bisik Yola penuh arti.
Deg.
"Ekhem... makanya gue ngajak lo pergi kan." Sky merasa salting.
"Tapi lo sempet jawab dia, gue gasuka loh liat lo berinteraksi sama cewe lain di depan gue." Ucap Yola sinis.
"Gue jawab karena dia ngeselin." Sky membela diri.
"Ada pepatah benci jadi cinta." Ujar Yola.
"Please, gue punya selera kali." Sky merasa terhina.
"Hahahahaha." Yola tertawa geli.
Yola sudah berganti pakaian tapi dia mengganti sweater menjadi cardigan hitam yang ada di loker. Sky sendiri tidak mau ganti baju olahraga dan memakai jaket hitam, sudah Sky memang selalu mencolok dan mengangumkan.
"Gila banget, manusia se perfect ini kok jadi second male lead." Batin Yola tidak habis pikir.
"Yang paling aneh tuh, kok bisa pihak sekolah diem aja liat Sky ngrokok di arena sekolah. Apa emang peraturan di sekolah ini bebas asal ngga absen aja?." Batin Yola, menatap Sky.
"Kenapa? terpesona ya." Ujar Sky balik menatap Yola.
"Iya lagi, bawa aku ke semak-semak mas." Yola mengatakan apa yang ada di otak.
capekkk banget sama drama ini wkwkwk😭😭😭
mati karena makan mie instan 😭🙏