Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
POV AUTHOR
Aku mulai mencintai seorang wanita bernama Nadia, walaupun perceraianku baru beberapa Minggu ini ketuk palu
Konflik dalam rumah tangga kami sudah begitu lama,hingga aku menjatuhkan talak pada Luna
Aku bisa sangat memahami bila Luna tak mau melahirkan anak untukku,tapi suatu hari saat aku jatuh cinta pada bayi perempuan yang di tinggalkan oleh orang tuanya
Aku segera minta izin pada Luna untuk mengadopsi Bayi perempuan itu,tapi dengan sangat tegas dia menolaknya
Dia sangat egois,saat aku mengerti dia tak ingin melahirkan seorang bayi untukku,tapi kenapa Luna tak mau mengerti di saat aku ingin mengadopsi seorang bayi perempuan yang membuatku jatuh cinta
Dan akhirnya
Aku tak pernah lama tinggal di rumah,aku selalu menghabiskan waktuku di luar rumah
aku begitu terluka saat itu
aku seorang dokter spesialis kandungan yang terbiasa mendengar tangisan seorang bayi yang baru di lahirkan ibunya ke dunia ini
Apa aku tak berhak mendengarkan tangisan seorang bayi di rumah saat aku lelah pulang dari tempat praktekku
Walaupun bayi itu bukan bayi yang di lahirkan oleh istriku sendiri
Pertengkaran demi pertengkaran selalu menghiasi rumah tangga kami,dan akhirnya keluar kata talak untuk Luna
Dia menangis sejadi jadinya,dia mengamuk,dia menyalahkanku atas keadaan ini
"apa salahku mas"
Ingin rasanya aku tertawa terbahak bahak saat mendengar ucapannya itu,aku tertawa sangat sinis padanya
Bahkan Luna menuduhku mempunyai wanita lain di belakangnya,aku benar-benar muak dengannya
Kamu harusnya mengerti aku sedikit saja,mungkin rumah tangga ini masih bahagia
Akupun tak pernah akan merepotkanmu saat mengadopsi seorang anak,aku tentu saja akan mempekerjakan seorang baby sitter untuk mengurusnya
Pupus sudah harapan orang tuaku untuk menimang seorang cucu,aku tak sanggup melukai dan mengecewakan ke dua orangtuaku
keesokan harinya
aku menghubungi pengacaraku untuk mengurus perceraianku dan Luna
Dia terus saja bertanya tentang apa kesalahannya sampai aku menceraikannya
Aku menutup semua akses untuk menghubungi nomorku,aku tak ingin berhubungan dengan wanita yang sangat egois itu
Sudah cukup aku mengerti dirinya,tanpa dia bisa mengerti diriku
Sampai suatu saat aku bertemu dengan Nadia,aku tak pernah ada niatan untuk mengunjungi rumah bordil itu
Saat aku melihatnya pertama kali,aku melihatnya seorang wanita yang polos
Dia sangat gugup saat aku memasuki kamarnya
Sampai aku memutuskan untuk menebusnya dan membawanya pergi dari rumah bordil itu,aku tak pernah berpikir untuk menikahinya
Sampai rasa itu sedikit muncul di benakku,
Jujur saja saat itu aku hanya ingin menikahinya agar aku menitipkan benihku padanya,agar Nadia hamil anakku
Tapi perlahan rasa itu muncul
Aku begitu bahagia saat dia mengucapkan akan melahirkan dua belas anak untukku,aku membayangkan betapa ramainya rumahku nanti
Aku tersenyum sendiri
tapi tiba-tiba suara Nadia membuyarkan lamunanku
"mas,kenapa senyum senyum begitu"
Aku langsung melihat wajah Nadia,entah apa yang aku pikirkan saat itu
Aku langsung melumat bibirnya begitu saja
wajahnya langsung memerah,aku memeluk Nadia
Aku tak mau berbuat terlalu jauh,aku tak ingin melukai perempuan yang baru aku cintai
Aku tak ingin nafsu birahiku melukai hati seorang Nadia
Aku mengecup keningnya
Dengan segera aku mengantarnya pulang sampai apartemen