NovelToon NovelToon
Peluru Rasa Kavaleri Timur

Peluru Rasa Kavaleri Timur

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Enemy to Lovers
Popularitas:173.3k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Patah hati membawa Russel menemukan jati dirinya di tubuh militer negri. Alih-alih dapat mengobati luka hati dengan menumpahkan rasa cintanya pada setiap jengkal tanah bumi pertiwi, ia justru diresahkan oleh 'Jenggala', misinya dari atasan.

Jenggala, sosok cantik, kuat namun keras kepala. Sifat yang ia dapatkan dari sang ayah. Siapa sangka dibalik sikap frontalnya, Jenggala menyimpan banyak rahasia layaknya rimba nusantara yang membuat Russel menaruh perhatian khusus untuknya di luar tugas atasan.

~~~~

"Lautan kusebrangi, Jenggala (hutan) kan kujelajahi..."

Gala langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, "dasar tentara kurang aj ar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh delapan ~ Do'a yang disemogakan Gala

Kakinya menjejak jalanan depan rumah, dimana terlihat dari tempatnya motor Aziz masih ada disana. Suasana rumah juga masih terasa ramai, bahkan pintu depan rumah bercelah dengan pergerakan penghuni di dalamnya.

Mendengar deru suara motor mendekat dan berhenti, praktis itu terbuka dan sosok om Dandi melihat kedatangannya untuk pertama kali.

"Ini jangan lupa."

Tatapan Gala menghangat tatkala menatap kresek logo butik, tapi sebenarnya isinya berbagai makanan yang tersaji di rumah Russel tadi. Eyi...Zahra serta umma dan yang lain berlomba-lomba ingin memperbaiki gizi Gala.

"Ya ampun. Sampe dibekelin segala kaya begini." Gala menerimanya, "kan jadi enak, akunya." Tawanya renyah disusul tawa Russel, "boleh, buat neng Lala apa yang engga. Ambil aja semuanya termasuk hati abang."

Gala masih dalam tawanya, tak menganggap ucapan Russel itu serius, toh...mengenalnya lebih dari 24 jam, membuatnya paham dengan sifat dan sikap Russel satu ini.

"Wah, dari mana nih. Jalan-jalannya asik?" bukan om Dandi melainkan papa yang keluar dengan celana loreng pudarnya dan kaos hitam.

Russel turun dari motor dan menghormat sopan, "siap betul ndan."

"Maaf sudah mengganggu waktunya, saya mau mengantar Jenggala pulang."

"Gala dari rumah om Russel." Jelas Gala, lalu ia kembali melihat Russel, "makasih om Russel, salam bakti Gala buat keluarga di rumah." Jawabnya jadi formal dan kaku diangguki Russel, lalu melengos melewati papanya begitu saja sambil menenteng kresek, "mama! Gala punya mie Aceh lohhh! Enak banget!" serunya mendorong daun pintu, masih terdengar di telinga keduanya jika Gala tertawa, "heyyyy nona minggir sedikit, Lala mau duduk!" usilnya pada tanta Yubi, "Tanta, tadi ada yang tanya sama Lala. Gala...tanta Yubi itu siapanya Tanta Ginting?"

Dan meledaklah tawa mama, Ayunda dan tanta Yubi, "bilang saja, saudara sonde satu itu pu baptua or mamtua. Siapa yang berani tanya-tanya begitu?" baliknya bertanya.

"Yang punya makko."

"Ehhh, jangan kau berani bilang Gala!! Aku hanya bercanda!" jawab Tanta setengah terkejut, meralat.

"Tak bisa, sudah ku save dalam ingatan. Pesan adalah amanah, harus segera kusampaikan."Jawabnya memancing riuh di dalam sana.

"Terimakasih Russel. Kamu bukan hanya membawa putri saya pulang, tapi benar-benar kembali." Ucap papa sesaat sebelum Russel memutuskan untuk melajukan kembali motornya.

"Siap. Sama-sama ndan."

"Mampir?" tawarnya digelengi Russel, "siap terimakasih. Tapi sudah malam ndan. Saya pulang saja."

Papa mengangguk.

Gala masih bersama mama di dapur, menyisihkan setiap makanan yang dibekal oleh keluarga Russel, "ya ampun. Banyak sekali, La. Bukan Lala yang minta, kan?"

Ayunda tertawa kecil, "spesialis celamitan dari dulu," namun kemudian Ayunda ikut bergabung dan mencomot makanan disana, "asli deh. Emang keluarga Russel tuh keturunan dari serambi Mekkah. Panji, Kalingga, Ryu."

Gala mengangguk, bersama mama yang ikut mencicipi, "wah enak."

"Coba ini ma, tadi aku makan ini. Ini siapanya ya lupa...mamanya om Panji, tapi om Russel panggilnya umi, semuanya dipanggil umi deh kayanya, jadi aku lupa ibunya yang kandung yang mana. Kalo ngga salah ibunya om Russel itu yang suster kepala ya, di rumah sakit pemerintah."

Ayunda hanya menganggukkan kepalanya sambil membawa piring dan menyisihkan untuknya dibawa ke depan.

Tanta Yubi tak luput. Sementara mama sudah kembali ke depan dan membawa itu pada papa, "dari keluarga panglima."

"Wah, Lala memang pencuri kecil kita rupanya." Akui papa, sejak dulu...apakah harus ia katakan rejeki? Sebab Gala selalu ditakdirkan merampas semua makanan beberapa keluarga dengan keikhlasan sang pemiliknya, mulai dari keluarga Aziz, keluarga om Cikal, keluarga om Zaid, keluarga kerabat lainnya.

"Sembarangan deh kalo ngomong." Gerutu Gala meraih gelas dan mengambil air dari dispenser. Tanta Yubi terkekeh dan membawa hasil jarahannya ke depan.

Seseorang baru saja keluar dari pintu toilet dan mendapati Gala berada di dapur dengan wajah cukup riang, bersahabat dan hangat kembali, tidak seperti beberapa hari ke belakang.

"La,"

Gala cukup terhenyak mendengarnya, bahkan ia hampir tersedak.

"Kamu diantar siapa? Bang Russel lagi?"

"Habis jalan kemana? Jangan jalan sama lelaki sembarangan..." ujarnya menciptakan wajah sengit Gala.

"Lelaki sembarangan? Maksudnya yang baru Lala comot dari tempat sampah kah? Asal kamu tau ya, bang. Om Russel---yang kamu bilang lelaki sembarangan itu, atasan kamu. Senior. Bawahan papa, perwira muda dengan segala sepak terjang dan sumpah profesi, tau batasan tau caranya memperlakukan orang terutama perempuan."

Gala tersenyum miring melipat kedua tangannya di dada, "lagipula, kenapa memangnya kalo Gala jalan sama om Russel? Masalah buat abang dimana?"

Gala berani mendekat setelah menaruh gelasnya dengan seringai jelas, "Abang tau yang jadi masalah Gala sekarang apa?" tantang mata hazel nan bulat itu.

"Sikap abang---memangnya siapa abang disini? Muak aku liatnya. Jangan sering datang kesini, baiknya pengantin baru itu kejar target bikin cucu kan? Ngga risih apa, disini ada aku? Nanti muka kak Ayunda abang bayangin aku lagi..." senyumnya berubah jahat dan melewati Aziz begitu saja, namun alih-alih terima saja, Aziz justru meraih tangan Gala sang adik ipar. Yang kini tatapannya memicing sinis.

Aziz memajukan wajahnya, "hati-hati kalau bicara," bisiknya. Gala praktis memundurkan wajahnya, lalu berusaha menepis tangan Aziz namun cukup kesulitan.

"Lidah itu tak bertulang, La. Remember..."

"Abang yang hati-hati, gimana kalo sampe masa lalu kita terdengar di telinga kak Ayunda. Apa kak Ayu ngga akan sakit hati, abang sedang menduakannya dengan golongan jabatan?"

"Silahkan kalau kamu tega," jawab Aziz.

"Kenapa tidak?" tanya Gala, ia tak mau terlihat lemah lagi di depan orang lain, apalagi Aziz.

Aziz menyeringai, menarik Gala dan meraih pinggangnya, "sayang, dek." Panggilnya pada Ayunda, praktis membuat Gala melotot.

"Ya!" sahut Ayunda.

Ia berusaha berontak, dan grekk! Bugh!

Gala berhasil mendaratkan pijakan kakinya di atas kaki Aziz sekerasnya, lalu lututnya terangkat menendang pusaka Aziz dan terlepas dari jerat gila kakak iparnya itu. Meninggalkan Aziz dengan kesakitannya ke arah ruang kamar.

Gala mengunci pintu kamarnya setelah meredakan suasana hati dan emosinya.

Ia duduk di tepian ranjang sejenak, sebelum akhirnya berganti pakaian.

Gila...bener-bener gila...

"La, ini mie Acehnya mau lagi engga. Mau diabisin papa soalnya?" tanya mama mengetuk pintu kamar Gala.

"Abisin aja, aku mau istirahat dulu, capek!" jawabnya menjatuhkan badan di kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Jika begini caranya, ia memang harus menyibukan diri di luar, ia hanya berharap Aziz segera dinas jauh atau ke laut sekalian dan lama kembali. Menyesal sekali, Gala pernah mendambakan lelaki breng sek sepertinya.

Ia memejamkan matanya, merasa beruntung Tuhan memutuskan hubungannya dan Aziz. Tapi kak Ayunda? mungkin sudah menjadi suratan takdirnya, toh sejauh ini kakaknya baik-baik saja, semoga Aziz bisa mencintainya tulus. Semoga apa yang ada di pikirannya sekarang tentang Aziz tidak pernah terjadi.

Aziz hanya belum bisa melepasnya karena masih merasa dirinya menjadi pusat gravitasi Gala. Aziz hanya masih merasa jika Gala masih harus selalu bergantung padanya dalam hal apapun seperti dulu.

.

.

.

.

1
Maria Kibtiyah
yg salah si rara dh tau punya anak bini malah jd pelakor
MunaRizka
ucel kah yg nelpon
Bunda Idza
baru Nemu lagi kisah othor satu ini, selalu suka karya nya
Bunda Idza
semangat Gala....ikut banjir air mata ini, Yach..... seorang anak akan bingung jika harus memihak salah satu dari orang tua nya... pun mereka yang bilang pisah secara baik dan akan selalu ada untuk sang buah hati, tapi tetap terasa ada ruang hampa dihati sang anak...jadi siapapun yang bergelar orang tua harus banyak melakukan pertimbangan sebelum keputusan.
Semoga setelah badai ini menerjang, akan ada damai datang
MunaRizka
lagu kesukaan keponakanku🤣
MunaRizka
meleleh hati adek bang
MunaRizka
otw jadi calon istri
MunaRizka
ooohhh mau pamitan sama aa ucel
Trituwani
bang uceeeelll ki nona manise lg butuh sandaran e.. knpa pas kau tak dirumah masalah itu meledak.... kasian bang kekasih hate mu itu...semoga saja itu bukan si lazizz yg tlf bisa bisa keracunan itu nona /Slight/
Trituwani
disaat terbongkar pun rasanya kian sesak, knp tidak berpura pura terus saja biar terlupakan dgn seiring wktu...klo gala saja Bisa mnekan selama bertahun tahun knpa harus sekarang bom wktu itu meledak disaat gala terlihat baik baik saja... apa tdk bisa saling mmaafkan krn orang ketiga pun sudah tiada,demi ank yg dulu bertumbuh dgn guncangan mental dr sosok cinta pertama... tlg dibicarakan lg pa ma...ankmu sdg tidak baik baik saja skrang /Whimper/
𝐙⃝🦜尺o
apakah itu suara Russel?
Nia nurhayati
rahasia apa yang di sembunyikn papa irianto yaa
sitimusthoharoh
duh om nya berubah jadi bang ucel.duh mana lagi tugas eh si adx sayang malah nanggis kira2 bakalan nyari bala bantuan siapa nih bang ucel?
lanjut
Nia nurhayati
abang usell kamu harus berjuang Kara's tuk ngedapetin hati gallaa💪💪💪💪
sitimusthoharoh
gk mungkin ma2mu gk tau la.😭😭😭😭😭kan jadi bingung mo komen ap
lanjut
Elmaz
ayang ucel.... saat nya tepat bgt.
ikutan nangis dong di bab ini ikut merasakan yg gala rasakan....klo gala ice rasa getir ...yg aq rasa mie kuah rasa asin alias ingus meleleh krn baca sambil makan mie rebus 😭😭
Yuni
om ucel sayang masih tugas 😭😭😭😭😭kasian lala y ikutan mewek 😭😭😭
Iccha Risa
si duta air mineral bukan yg nelpon, tolongin dong bang andai bisa tinggal tring dihadapan Lala ..
Iccha Risa
Lala duh pengen peluk tubuh ringkihmu... keegoisan kalian nambah luka perceraian bukan menyelesaikan masalah. Lala dengan kesendirian tuh udh melekat udh plis jgn nambah list yg buat hancur hati Lala, ga bisa apa buat Lala tetep waras bisa bicara dgn kepala dingin mama papa seharusnya bisa mengerti sebab akibat dari tindakan atw keputusan mereka ambil..
Vie ardila
aku juga berurai air mata kak mimin... 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!