✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚
"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.
"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.
Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.
Ikuti kisah mereka yaaa😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
Alla memperlihatkan wajah datarnya setelah mendengar kata-kata Mighty. Ia tidak menyangka jika Mighty akan berkata seperti itu, karena yang ingin Alla dengar adalah pengakuan yang sejujur-jujurnya. Bukan kata-kata putus asa seperti pecundang.
"Sepertinya Max benar, mereka bukan milik putraku." ujarnya melirik perut Mighty dibalik selimut.
Mighty langsung memegang perutnya, ia memang berbuat curang tapi dirinya bukan penipu seperti yang Max tuduhkan. Ia hanya ingin melepaskan diri dari Max, bukan menghilangkan identitas anak-anaknya.
"Aku tidak berbohong janin ini milik, Max." ucapnya pelan, ia mengangkat wajahnya menatap Alla wajah yang masih terlihat datar.
Mighty tersenyum miris, mengingat apa yang akan ia katakan. Setelah ini, mungkin bukan hanya Max yang membencinya, tapi juga Alla dan Thor.
Ia menghela napas dalam-dalam lalu berkata, "Max memang benar, dia menggunakan pengaman saat kami melakukan itu. Jadi tidak mungkin jika dia meninggalkan benihnya dalam rahimku." katanya menjelaskan.
Mighty mengusap lembut perutnya, terlihat lebih besar dari perut wanita hamil pada umumnya, karena ia mengandung bayi kembar.
"Aku melakukan inseminasi buatan, dengan benih yang sudah Max buang ke tempat sampah." sambungnya, namun Alla masih diam. "Jadi, aku juga tidak berbohong jika janin ini milik Max."
Terdengar helaan napas berat dari Alla, ia tidak tahu apa yang membuat wanita muda seperti Mighty melakukan hal nekad, seperti melakukan inseminasi buatan. Mighty terlihat masih muda, cantik, dan pintar. Kenapa ia sampai melakukan hal itu?.
"Kau pasti sudah mencari tahu tentang Max, sebelum melakukan hal nekad ini. Apa tujuanmu?" tanya Alla, nada bicaranya masih belum bersahabat seperti kemarin.
Mighty mengangguk, ia tidak menyangkal jika sudah mencari tahu tentang Maximilian Gorevoy. Karena ia tidak akan bertindak sejauh ini jika tidak tahu apa-apa tentang Max.
"Hmm, aku memang sudah mencari tahu tentang Max. Meskipun tidak mendapatkan detail informasi nya di internet, tapi media dengan jelas mengatakan jika Max bukan orang biasa." jawabnya mengingat pencarian nya tetang Max melalui beberapa situs web.
"Dan aku membutuhkan orang seperti Max." matanya menunjukkan seberapa besar ambisinya, tidak ada lagi sorot mata putus asa dan menyerah seperti sebelumnya.
"Apa kau juga sama seperti jalang diluar sana? Yang menginginkan harta dengan melakukan segala cara?" pertanyaan Alla mulai terdengar sinis, Mighty paham jika Alla kini beranggapan buruk padanya.
"Anggap saja begitu," katanya pelan, mungkin dengan di cap sebagai wanita buruk, ia akan lebih mudah terlepas dari keluarga Gorevoy. Mighty berencana menjalani hidupnya di pinggiran kota Genova, menjauh dari hiruk pikuk gemerlap dunia dan pastinya dari keluarga Gorevoy.
Alla tersenyum sinis dan beranjak dari duduknya. "Aku pikir kau berbeda dengan jalang-jalang lainya, tapi ternyata kau sama seperti mereka." ucapnya datar, lalu keluar dari kamar itu.
Mighty menatap kosong daun pintu yang tertutup, ada penyesalan karena membuat wanita sebaik Alla kecewa. Namun, ia tidak ingin membahayakan calon anak-anaknya. Karena Max benar-benar tidak punya hati, meskipun dengan darah dagingnya sendiri.
....
Alla berjalan dengan langkah tegas, wajahnya masih terlihat dingin dan datar. Rasa marah dan kecewa dengan pengakuan Mighty masih memenuhi hatinya. Ia menghampiri Thor dan Max yang terlihat berdebat.
"Daddy tidak pernah mengajari mu menyakiti wanita, Max. Apalagi Mighty itu lemah dan sedang hamil, kau ...." kata-kata Thor terputus saat Alla menyelanya dan membuat kedua pria itu terperangah.
"Kau akan menikahi Mighty." ucap Alla, pelan namun wajahnya sangat serius.
"Mom, darling." ucap Max dan Thor bersamaan.
Thor segera mendekati istrinya, ia bisa melihat jika istri nya sedang marah, entah apa sebabnya. "Darling, are you okey?" tanyanya lembut.
Alla membuang napas kasar. "Max akan menikahi Mighty. Besok!" katanya tanpa menjawab pertanyaan sang suami.
"Are you kidding me, Mom? Menikah? Dengan wanita sialan itu? Tidak, aku tidak ...."
"Mommy tidak sedang bertanya kau mau atau tidak. Karena mommy tidak perlu persetujuan mu!" tegasnya, dengan memberikan tatapan tajam pada sang putra.
Thor mengamati wajah sang istri, tidak biasanya wanita 60 tahun itu bersikap tegas pada putra semata wayangnya. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya marah, hingga bersikap tegas pada Max.
"Aku tidak akan menikahinya!" teriak Max menolak, rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat.
"Jaga batasan mu, Max. Jangan berteriak pada istriku!" Thor memperingatkan, ia memang selalu membela istrinya dan memastikan jika wanita yang sudah 38 tahun dinikahinya itu baik-baik saja.
Matanya menatap tajam pada Max, begitu pun Max, di tambah tatapan dingin dari sang nyonya besar. Membuat suasana yang biasanya hangat, menjadi dingin karena ketegangan keluarga.
"Kau hanya perlu menikahinya, Jake akan mengurus semuanya." kata Alla, tanpa memperdulikan penolakan Max, lalu pergi begitu saja.
Kemarahan dan kekecewaan Max tergambar jelas di wajahnya, bagaimana bisa sang ibu menyuruhnya menikah dengan wanita yang tidak ia kenal sama sekali. Hanya karena ia melakukan one night stand, bukankah sudah menjadi hal biasa orang-orang dari kalangan seperti mereka melakukan itu? Karena banyak wanita yang dengan senang hati melemparkan tubuh keranjangnya, lalu kenapa Max harus menikahinya?.
"F* UCK!" umpat Max teriak frustasi.
Thor melihat putranya yang kacau, ia tahu bukan hal yang mudah bagi Max melakukan pernikahan. Namun Thor yakin jika istrinya punya alasan yang kuat, sebelum mengambil keputusan itu.
"Max," Thor memanggil putranya pelan.
"Daddy lihat? Bagaimana bisa mommy menyuruhku menikahi wanita itu? Apa mommy ...."
"Mommy pasti punya alasan yang kuat." selanya, membuat Max tertawa sumbang.
"Alasan? Dengar, Dad. Apapun alasan mommy, aku tidak akan pernah menikahinya!" tolak Max, Thor memejamkan matanya mendengar ledakan kemarahan sang putra.
"Daddy akan bicara dengan mommy," ucap Thor, berjanji akan mencari tahu apa penyebab keputusan Alla untuk menikahkan Max dan Mighty.
"I don't care!" ucapnya berjalan keluar.
PRANGGGG......
suara keras itu berasal dari sebuah gucci besar yang sengaja di tendang oleh Max, untuk meluapkan emosinya.
Thor menghela napas berat dan menggelengkan kepalanya, di usianya yang menginjak 63 tahun, ia malah dihadapkan dengan masalah seperti ini. Seharusnya ia menikmati masa tua bersama istri tercinta, atau bermain-main dengan cucu.
Namun malah harus mengurus anak dan istrinya yang sama-sama keras kepala, belum lagi Mighty. Wanita yang sedang mengandung calon cucu-cucunya. Thor berharap jika masalah ini akan segera selesai, meskipun tidak mudah. Mengingat Alla dan Max sama-sama keras dan tidak bisa ditentang.
"Aku harap cucu-cucu ku nanti mempunyai sikap lembut dan tidak keras kepala." gumamnya, tanpa menyadari jika dirinya sendiri juga keras kepala.
Ya, mereka satu keluarga memang keras kepala, berprinsip, tegas, dan tidak bisa di intervensi pihak luar. Sekalipun itu keluarganya sendiri, meski begitu rumah tangganya langgeng hingga 38 tahun. Meskipun di bumbui dengan pertengkaran kecil, dan selisih paham.
Karena tidak ada yang namanya rumah tangga mulus, ayem, adem, tentram tanpa masalah. Sebab masalah adalah salah satu bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
*
*
*
*
*
TBC
Happy reading 🤗🤗🤗
Tinggalin komen ngapa🥺 Jangan ghoib.
misalnya 'thor hari ini aku masak kangkung, Thor hari ini aku kesiangan, Thor tadi aku beli telor bulat, Thor rasa pate itu pahit' gituuuuu atau apalahhhhhh😔