⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
⚠️Rawan Typo!
⚠️Mengandung adegan romans✅
⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅
Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.
Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.
"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi] - Part 8|
Satu minggu kemudian🍂
Sekarang Ryszard sudah rapi dengan pakaian kantornya. Begitu juga Nea yang sudah berpakaian biasa yang baru di bawakan Emrik.
"Pak!"
"Hm." Ryszard yang tengah memakai dasi didepan cermin hanya berdehen saja.
"Saya boleh gak kerja lagi dikantor?" tanya nya hati-hati. "Saya mohon pak, saya sudah berjanji kepada ibu saya kalau saya akan kirim uang tiap bulannya buat sekolah adik-adik saya." Selain alasan itu, Nea juga merasa sangat bosan tinggal dirumah sebesar ini dan tidak melakukan apa-apa. Namun tanpa Nea ketahui Ryszard sudah mengirimkan sejumlah uang ke rekening ibu Nea dengan jumlah yang menurutnya biasa saja tapi tidak bagi Nea dan keluarganya.
Ryszard tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu. Ia masih memikirkan bekerja? Padahal kan sekarang ia sudah menjadi istri dari CEO. Ya walaupun hanya istri simpan, karena publik tidak mengetahui pernikahan mereka. Tapi status pernikahan mereka itu sah di mata agama dan hukum negara.
"Ya" hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut nya. Nea yang senang mendengar itu langsung memeluk tubuh kekar di hadapan nya sehingga membuat sang empu mematung saat mendapatkan pelukan dari gadis di hadapan nya yang berstatus sebagai istrinya itu.
Nea yang sadar akan kelancangan nya langung buru-buru melepaskan pelukan nya dan mundur beberapa langkah lalu mengandalkan jurusnya yaitu kaki seribu(berlari sekencang-kencangnya) keluar dari kamar.
Saat Ryszard keluar dari kamar dan menuruni tangga, ia melihat wanita dengan dandanan fashionable.
"Ada apa kamu kesini?" Tanya Ryszard kepada wanita itu.
"Aku? Ya mau bertemu dengan kekasihku ini lah" jawab nya dengan berjalan kearah Ryszard dan memeluknya. "I miss you so much" rasanya ingin muntah Ryszars saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut wanita itu.
Rysazard tidak membalas pelukan itu, bahkan malah dia melepaskan nya dengan kasar seolah mendorong tubuh wanita itu.
Terlihat dari atas sana muncul sosok Nea yang mengenakan dres berwarna navy. Sebenarnya Nea ingin berangkat berkerja namun karena baju kerjanya ada di kost an Sania, jadi rencana nya ia akan pergi kerumah sahabatnya itu untuk mengambil baju-baju yang tertinggal disana sekalian melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu.
Sebenarnya Nea ingin berangkat berkerja namun karena baju kerjanya ada di kost an Sania, jadi rencana nya ia akan pergi kerumah sahabatnya itu untuk mengambil baju-baju yang tertinggal disana sekalian melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang kamu sudah turun?" Tanya Rysazard sambil menatap Nea.
Nea yang di panggil sayang pun celingukan, seolah mencari siapa yang di panggil sayang, dirinya atau perempuan yang berda di dekat suaminya itu.
"Kok kamu berhenti disitu sih? Ayo katanya kamu mau ikut aku ke kantor" ucap Ryszard sambil melambaikan tangannya dan mengabaikan perempuan yang ada di sampingnya.
"S saya?" Tanya Nea seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, siapa lagi kalau bukan kamu." Ucap nya dengan lembut.
Nea berjalan kearah Ryszard dan saat berada di dekatnya pun tangan nya langsung ditarik oleh Ryszard. "Ayo kita berangkat nanti kita telat,"
Kimberly yang sedari tadi menahan amarah nya pun kini sudah tidak dapat di bendung, wajah nya merah padam seperti habis memakan seratus buah cabe.
"Cukup Ryszard, kamu boleh marah sama aku tapi nggak gini cara nya. Pakek acara kamu nikahin perempuan ini lagi, dan sekarang kamu sok-sok an mesra di depan aku. Aku emang udah bikin salah besar sama kamu, tapi aku udah minta maaf dan nggak akan ngulangin itu lagi"
Ryszard tak mengidahkan ucapan kimberly, ia malah terus berjalan sambil menggandeng Nea dan memasuk kan nea kedalam mobil nya dan di ikuti emrik di belakang nya.
Setiap hari memang seperti itu, Emrik terlebih dahulu menjemput Ryszard untuk berangkat ke kantor. Selain menjabat sekertaris nya ia juga menjabat sebagai asisten pribadi tuan Ryszard. Tapi tak jarang juga Emrik menjabat sebagai sopir karena memang Ryszard lebih nyaman jika di sopiri oleh Emrik.
Nea yang sedari tadi mendendengar dan mengamati kejadian yang ada di sekitarnya pun mencuatkan banyak pertanyaan di benak nya. Kesalahan apa sampai pak Ryszard membenci wanitanya itu?
Saat di dalam mobil, Nea langsung melepaskan genggaman tangan nya dari Ryszard. "Pak ini ada apa? Saya kan mau kerja, bukan mau ikut bapak kekantor"
"Diam. Jangan banyak tanya, memangnya kamu kerja dimana? Di kantor saya kan."
Benar juga yang di ucap kan Ryszard, tapi tetap saja tujuannya berbeda.
"Pak saya turun di sini saja" pinta Nea yang ingin di berhentikan di depan pangkalan ojek.
Tanpa banyak tanya, Ryszard meminta Emrik untuk memberhertikan mobil nya di depan pangkalan ojek tersebut.
Saat mobil berhenti, Nea menyodorkan tangan nya kepada Ryszard.
Ryszars yang tak mengerti pun mengernyitkan dahinya, dan saat memahaminya pun mengeluarkan kartu berwarna hitam dari dompetnya dan meletakkan nya di tangan Nea.
"Yaampun pak. Siapa yang minta ini?" Gerutu Nea dan mengembalikan kartu tersebut ke tangan Ryszard dan berganti mengambil tangan Ryszard dan menciumnya lalu keluar dari mobil tersebut. Ryszard bingung dengan perlakuan Nea, ia pikir Nea meminta uang seperti kebanyakan wanita di luaran sana, namun alih-alih menerima kartu tersebut ia malah mencium tangan Ryszard seperti kebanyakan seorang istri kepada suaminya.
Setelah keluar dari mobil, Nea berjalan dan meminta salah satu tukang ojek untuk mengantar nya ke kost an Sania.
Sesampainya disana Nea langsung turun dan memberikan uang kepda tukang ojek tersebut dan melangkah masuk ke kost an tersebut yang pintunya tidak di tutup. Nampak disana Sania tengah bercermin di depan cermin yang cukup besar.
"Ekhem" Nea berdehem dan membuat Sania terlonjak kaget.
"Astaga" pekik Sania yang kaget. "Yaampun Nea, kalau dateng tu salam.... bukan malah berdehem kayak gitu, gue kaget tauk." cerocos Sania.
"Lagian pintu kamu nggak kamu tutup jadi ya aku langsung masuk aja." ucap Nea tanpa dosa.
Sania langsung menghamburkan pelukan kepada Nea, walau pun tadi sempat dongkol dengan kelakuan Nea tapi rasa rindunya membuat ia melupakan semuanya.
"Lo kok baru balik sekarang, kan ijinnya cua tiga hari?" Tanya sania melepas pelukan Nea. "Dan dan baju lo? Kok bagus banget?" Sania menyadari ada yang beda dengan pakaian sahabatnya itu, setahu nya ia tidak pernah melihat Nea memakai pakaian bagus seperti ini.
Nea hanya menggaruk kepalanya bingung harus menjelaskan mulai dari mana.
Setelah menarik napasnya panjang Nea menceritakan semua kejadian dari awal hingga akhir sampai tidak ada yang tersisa. Setelah mendengar cerita dari Nea, Sania kaget, bingung, syok, dan lain-lain. Entah ekspresi apa yang saat ini ia tunjukkan kepada Nea, tapi yang pasti sekarang wajahnya namapak sangat terkejut sekaligus kasian terhadap sahabatnya yang sangat malang itu. Tidak tahu berapa lama lagi Nea akan menyandang status istri simpanan dari bosnya di kantor, Sania hanya mencemaskan kehidupan Nea selanjutnya, bagaimana Nea harus menyandang status janda dengan umur yang masih sangat muda ini.
"Kok jadi kamu yang nangis?" Tanya Nea melihat Sania yang menangis sesegukan sambil mengelap ingusnya.
Srott...
"Gue kasian aja sama lo... hikss... lo harus nikah dengan orang yang nggak lo cinta... hiks... apa lagi alasan lo nikah hanya karena uang... kalau aja gue jadi miliader udah gue kasih duit lo, jadi lo nggak perlu harus pinjem-pinjem tu sama si bos gila itu" ucap Sania berhayal sambil menangis dan berapi-api.
Nea tergelak mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Kalau semua orang baiknya kayak kamu, nggak mungkin ada orang yang susah di dunia ini San. Tapi takdir berkata lain, orang kaya hanya memberi bantuan dengan mengharap imbalan. Mungkin hanya segelintir orang yang gak kayak gitu." Begitulah kenyataan nya, didunia ini tidak ada yang gratis, semua ada tibal balik nya.
"Sudahlah gak usah nangis aku aja yang jalanin biasa aja. Lebih baik kita sekarang siap-siap berangkat kerja, udah mau telat nih." ucap Nea tegar, padahal itu semua berbanding terbalik dengan apa yang ia rasakan sekarang. Hatinya benar-benar hancur saat tahu ayahnya meninggal, padahal ia sudah rela mau dinikahi oleh CEO nya dikantor demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahnya yang sedang sakit, namun takdir mempermainkannya, saat ia sudah dapat uang itu beberapa saat setelah nya ayahnya dikabarkan meninggal, lalu apa gunanya uang itu lagi. Saat pejanjian hitam diatas putih sudah di tanda tangani semua itu tidak dapat di batalkan. Dan kenyataan nya sekarang ia telah menikah dengan CEO nya, tanpa ia ketahui alasan dan maksud nya menikahi Nea.
Sania cukup terkejut dengan perkataan Nea, bekerja?? Kenapa Nea harus capek-capek bekerja sedangkan ia sudah menjadi nyonya Ryszard Adyatama.
"Gue nggak salah denger? Lo mau kerja? Balik lagi jadi cleaning service?" Tanya Sania tak percaya.
"Iya, emangnya kenapa?" Nea balik bertanya.
Sania menatap Nea dari ujung kepala hingga ujung kaki, mulai dari tatanan rambut, baju, dan sepatu yang ia kenakan. "Dandanan lo udah kece badai kayak sosialita kelas atas, dan lo mau balik lagi kerja jadi cleaning service?"
Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu yang masih berpikir untuk kerja padahal sudah menjadi istri orang CEO yang sudah pasti kaya raya.
"Itu semua nggak akan bertahan lama kok, lagian aku juga bosen setiap hari harus diam dirumah kayak kucing rumahan" jawab Nea.
Gila!
Hanya kata umpatan itu yang keluar dari mulut Sania, kalau ia yang jadi Nea ia akan memanfaatkan semua yang ada toh juga nasip gak ada yang tau kapan ia akan di tendang dari rumah itu.
Sebelum baca jangan lupa 🎯 "Target kita: banyak like, view, dan komentar kece dari kamu! 😉"