SEQUEL KEDUA ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!
Lucas Lorenzo yang mendapati kenalan baiknya Philip Newton berada di penjara Santa Barbara, ketika mengunjunginya siapa sangka Lucas dimintai tolong oleh Philip untuk menyelamatkan para keponakannya yang diasuh oleh sanak keluarga yang hanya mengincar harta mendiang orang tua mereka.
Lucas yang memiliki hutang budi kepada Philip pun akhirnya memutuskan untuk membantu dengan menyamar menjadi tunangan Camellia Dawson, keponakan Philip, agar dapat memasuki kediaman mereka.
Namun siapa sangka ketika Lucas mendapati kalau keponakan Philip justru adalah seorang gadis buta.
Terlebih lagi ada banyak teror di kediaman tersebut yang membuat Lucas tidak bisa meninggalkan Camellia. Ditambah adanya sebuah rahasia besar terungkap tentang Camellia.
Mampukah Lucas menyelamatkan Camellia dari orang yang mengincarnya dan juga kebenaran tentang gadis itu? Lalu bagaimana jika Camellia tahu bahwa Lucas adalah seorang mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3. IZIN
Langit di atas San Francisco menggantung berat dengan awan kelabu yang siap tumpah, tapi perusahaan Lorenzo di lantai 37 tetap benderang dengan lampu gantung kristal dan arsitektur kaca yang modern. Di balik dinding kaca yang membingkai pemandangan kota, Lucas Lorenzo berdiri dengan jas abu-abu rapih, tangannya di saku celana, matanya memandang jauh ke luar jendela.
Ia tahu apa yang akan ia katakan, dan ia tahu apa yang akan dihadapi. Walau ada sedikit ketidakyakinan dalam diri apakah ia mampu melakukan hal ini.
Tak butuh waktu lama sebelum pintu ruang direksi terbuka. Ayahnya, Rion Lorenzo, pria paruh baya dengan suara dalam dan karisma dingin, melangkah masuk diikuti istrinya, Liliana Lorenzo, wanita elegan bermata cokelat hangat yang selalu tahu segalanya sebelum diberitahukan. Dua orang yang amat Lucas hormati dan sayangi.
"Lucas," sapa Rion, menatap putranya dengan penuh pertimbangan. "Kau bilang ini penting?"
Lucas mengangguk. Ia tak menoleh dari jendela untuk menutupi rasa gugupnya atas apa yang ingin ia bicarakan. "Sangat penting," katanya.
Rion duduk di sofa, menyilangkan kaki, sementara Lili duduk di samping Rion dengan tenang. Mereka berdua tahu Lucas bukan tipe yang gegabah. Kalau dia meminta waktu dari Perusahaan Lorenzo, pasti alasannya bukan sepele. Mereka tahu dengan jelas kalau Lucas begitu mencintai perusahaan ini.
"Aku ingin cuti," katanya akhirnya, berbalik menghadap mereka. "Sementara saja, sampai urusanku selesai."
Lili menaikkan alis. "Cuti?"
"Ya," jawab Lucas mantap. "Ada seseorang ... yang membutuhkan bantuanku."
Rion menghela napas berat. "Katakan siapa, dan alasan kau ingin cuti dan terlihat serius seperti ini?" tanyanya.
Lucas menatap mereka. "Philip Newton. Teman lama dan juga yang membantuku membentuk Noir Cooperation."
Lili dan Rion saling pandang. Mereka mengenal Philip, mantan tentara yang mundur dan menjadi seorang pebisnis properti di Los Angeles, pria yang pernah menyelamatkan nyawa Lucas ketika ia nyaris diculik dalam perjalanan bisnis di Ohio dan yang membantu Lucas dalam membangun perusahaan Noir hingga besar seperti ini. Lili telah melihat informasi pria itu ketika mengawasi anak laki-lakinya tersebut.
"Philip tidak pernah meminta tolong," lanjut Lucas. "Tapi kali ini, dia memintaku langsung. Dan aku tidak mungkin menolak permintaannya. Dia sudah melakukan banyak hal untukku."
Lucas menarik napas, lalu mengeluarkan folder tipis dari dalam map kulitnya. Ia meletakkannya di meja marmer putih. "Ini tentang seorang gadis bernama Camellia Dawson, keponakan Philip dari pihak mendiang adik perempuannya."
Rion membuka folder itu. Di dalamnya, berisi laporan latar belakang, foto, surat wasiat tua, hingga salinan diagnosa medis.
"Dia buta?" tanya Lili, matanya melebar karena keterkejutan melihat diagnosa dari keponakan Philip.
Lucas mengangguk. "Sejak kecil. Dan sekarang, setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan dua tahun lalu, dia dan adiknya, Nolan yang berusia enam belas diasuh oleh pamannya, Oliver Dawson, dan istrinya, Margaret. Tapi mereka ... bukan wali yang baik."
"Definisikan ‘bukan wali yang baik’," ujar Rion pelan.
"Mereka mengincar warisan Camellia. Jumlahnya tidak sedikit. Rumah keluarga Dawson, aset saham, dan sejumlah investasi yang ditinggalkan ayahnya, Alfred Dawson. Camellia belum menyadari semuanya, atau lebih tepatnya, tidak diberi akses. Semuanya dikendalikan Oliver. Philip tidak punya hak hukum untuk campur tangan, dan dia curiga ada sesuatu yang lebih gelap terjadi di dalam rumah itu. Terburuknya Philip sekarang dipenjara karena dituduh membunuh adik dan iparnya dan dibuat seolah kecelakaan. Tentu itu tidak benar, pria yang bahkan takut melukai makhluk kecil bagaimana mungkin bisa membunuh saudaranya sendiri."
"Philip dipenjara? Biar kutebak yang menuduh adalah pria bernama Oliver ini?" tanya Rion.
"Benar," jawab Lucas.
"Lalu kau berniat apa?" tanya Lili serius kali ini.
Lucas menatap ibunya lurus. "Masuk ke dalam."
Rion mengerutkan kening. "Masuk? Maksudmu?"
Lucas menarik satu dokumen terakhir. Salinan surat wasiat tua dari Alfred dan Vivian Dawson, orang tua Camellia.
"Menurut surat ini," katanya pelan, "Orang tua Camellia telah menyiapkan seorang tunangan untuk putri mereka. Seorang anak dari keluarga partner bisnis Alfred di masa lalu. Nama tunangannya belum tertulis, hanya disebutkan sebagai 'anak keluarga mitra yang akan ditentukan kemudian'."
Lili mulai mengerti. "Dan kau akan menjadi tunangan itu."
Lucas mengangguk. "Jika Camellia buta dan Oliver tidak mengenalku, maka tidak akan sulit untuk membuat penyamaran ini tampak masuk akal. Aku bisa masuk sebagai 'Lucas, putra dari keluarga Lorenzo' yang ternyata adalah tunangan yang disiapkan sejak dulu."
"Resikonya besar," gumam Rion.
"Jauh lebih besar jika aku tidak bertindak," balas Lucas cepat. "Camellia tidak hanya dikungkung secara hukum, tapi juga secara emosional. Laporan Philip menyebut ada potensi manipulasi, bahkan mungkin eksploitasi terhadap Camellia. Ia tinggal di rumah yang bukan hanya tidak memberinya kasih sayang, tapi juga menggerogoti sisa-sisa warisan dan martabatnya."
Lilia menatap ke arah jendela. Hujan mulai turun di luar. "Apa kau tahu apa yang akan kau hadapi di sana, Lucas? Orang-orang seperti Oliver tidak akan melepaskan mangsa mereka begitu saja."
"Aku tahu," jawab Lucas tenang. "Tapi aku juga tahu bagaimana cara memerangkap tikus. Kalian sendiri juga tahu itu."
Sunyi sejenak. Rion menutup folder, lalu menatap putranya dengan mata penuh pertimbangan. "Dan jika penyamaranmu terbongkar?"
Lucas tersenyum tipis. "Maka aku akan menggunakan cara lain, mungkin cara yang lebih ekstrem dan keras. Tapi sebelum itu, aku akan pastikan Camellia dan Nolan aman, dan semua warisan mereka kembali ke tangan yang semestinya."
Lili kembali melihat ke arah sang anak, menatap putranya dengan tajam. "Dan jika kau jatuh hati padanya?"
Lucas terdiam sejenak.
"Jika aku jatuh hati," katanya pelan, "maka aku akan memperjuangkannya bukan sebagai penyamar. Tapi sebagai seseorang yang benar-benar peduli. Bukankah aku belajar dari kalian berdua tentang bagaimana menghargai perempuan. Dan aku juga tidak bisa menduga apa yang akan terjadi ketika bersamanya. Kalau pun aku tidak jatuh hati, aku akan tetap memberikan keadilan untuk gadis itu dan hidup yang nyaman," lanjutnya.
Rion menyandarkan tubuh ke kursi. Lili hanya mengangguk pelan, tanda bahwa pikirannya sedang berjalan cepat. Keduanya tahu Lucas tak pernah melakukan sesuatu tanpa keyakinan penuh. Dan mereka tahu, saat Lucas memutuskan untuk bertarung demi seseorang ia tidak akan setengah hati. Rion tahu dengan pasti maksud ucapan dari istrinya tadi. Karena seperti Rion dulu, ia tidak pernah tahu kalau dirinya akan jatuh hati pada Lili hingga perempuan itu menjadi wanita yang paling ia cintai dan ibu dari anak-anak Rion.
Akhirnya, Rion berbicara setelah pertimbangan matang.
"Baik. Tapi kau akan tetap memantau bisnis dari jauh. Aku akan beri waktu empat bulan Jika dalam waktu itu kau gagal menyelesaikan ini, kau harus kembali," kata Rion tanpa terdengar nada memerintah.
Lucas mengangguk. "Deal."
"Dan satu hal lagi," kata Rion sambil berjalan ke arah Lucas. "Jangan terlalu percaya pada mereka. Bahkan pada gadis itu. Ingatlah dari pengalaman kita selama ini. Kita tidak pernah tahu mana yang menjadi penghianat."
Lucas menatap ayahnya, tahu pasti kenapa sang ayah mengatakan hal tersebut. "Aku hanya percaya fakta. Dan fakta yang kupegang sekarang adalah ... Camellia Dawson dan adiknya dalam bahaya. Begitu juga Philip di penjara yang bisa meregang nyawa kapan saja."
...***...
Dua hari kemudian, Lucas berdiri di Bandara Santa Monica, mengenakan jas hitam dan kacamata gelap. Bernard Shaw menjemputnya dengan mobil sedan tua milik rental lokal.
"Kau benar-benar datang. Orang Philip datang padaku kalau akan ada yang mendatangiku untuk bertemu dengan keponakan Philip," kata Bernard sambil tertawa kecil, meski matanya lelah.
Lucas menyalami pria paruh baya itu. "Senang bertemu denganmu, Mr. Bernard."
Mobil melaju meninggalkan bandara, menyusuri jalanan Santa Monica yang ramai tapi penuh senyap dalam percakapan mereka.
"Bagaimana kondisi Camellia?" tanya Lucas.
"Lebih buruk dari yang kukira," sahut Bernard. "Camellia lembut, sopan, tapi terlalu percaya pada paman dan bibinya. Dia pikir mereka hanya ‘tegas’ padanya, padahal sebenarnya sudah pada tahap mengekang. Adiknya, Nolan dimasukan ke dalam asrama yang mana tidak boleh keluar jika tidak sesuai jadwal yang tertera."
Lucas mengepal tangan. "Mereka akan percaya aku tunangan yang diwasiatkan orang tua Camellia?"
Bernard tersenyum kecil. "Mereka akan percaya, dengan reputasi nama Lorenzo dan salinan surat wasiat yang kau miliki, mereka akan percaya kau benar-benar tunangan Camellia. Mereka tamak, dan nama besar membuat mereka gelap mata. Tapi akan ada masalah rumit karena Oliver telah membuat Camellia bertunangan dengan pria dari perusahaan properti di Los Angeles."
Lucas menatap keluar jendela. "Bukan masalah besar. Aku yakin kalau tunangan Camellia itu sama bejatnya dengan paman dan bibir gadis itu. Sudah saatnya menempatkan bidak ke papan."
Bernard mengangguk. "Dan Camellia?"
Lucas menatap lurus ke depan, suaranya pelan. "Aku akan jadi pelindungnya. Sampai ia tahu siapa sebenarnya paman dan bibinya serta siapa yang bisa ia percaya."
Di Los Angeles, badai baru akan mulai. Tapi di dalam hatinya, Lucas sudah bersumpah, ia tidak hanya datang untuk menyelamatkan seorang gadis buta. Ia datang untuk membuka mata dunia, bahwa kegelapan sejati bukan pada mereka yang tidak bisa melihat, tapi pada mereka yang berpura-pura peduli namun manipulatif.
karna saking kaget nya Cammy bisaa meliy lagi, dan orang² yg pernah mengkhianati Cammy menyesal
oiya btw kak, kan kemarin ada part yg Lucas bilang " dia lebih tua dari mu " itu Arthur atau Rose, terus umur Rose berapa sekarang, aku lupaa eee