NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab VIII : Bangunlah, untuk diri lu sendiri, APRIL!

Aula Intruksi

“Baiklah. Selanjutnya, apa yang ingin kamu pilih”

April melihat hologram senjata.

“Yang itu” tangannya menunjuk ke arah hologram senjata.

“Baiklah, silahkan dicoba”

April bergerak maju dan memegang hologram senjata itu. Masuk ke dalamnya. Ada beberapa pilihan senjata. Pistol, pemanah, pedang, tongkat, kartu, payung, dan jarum yang terpampang disini. April terlihat kebingungan namun dirinya tertarik dengan pedang dan payung. April mencoba pedang terlebih dahulu dan melihat ada beberapa teknik yang luar biasa.

April berencana ingin mengkombinasikan teknik benang dengan pedang. Akhirnya April mencoba menguasai teknik pedang terlebih dahulu. April memejamkan matanya dan mengikuti setiap gerakan-gerakan teknik pedang itu.

5 jam berlalu...

April sudah sekuat tenaga untuk menghapal setiap gerakan demi gerakan, namun itu masih basicnya saja. Dan April mencoba untuk senjata payung. April mengambil payung itu, tapi entah kenapa senjata payung itu beresonansi dengan April. Tubuh April terpental.

“Ukh!”

'Ada apa ini. Kenapa..'

April memuntahkan secercah darah dari mulutnya.

'Aku tidak paham'

Wajah April memancarkan banyak sebuah pertanyaan.

'Tidak, aku tidak boleh menyerah sampai disini saja. Aku harus coba lagi!'

April berdiri dan mendekati senjata payung itu. Sampai pada kejadian yang tidak pernah April bayangkan sebelumnya. Jantung April seperti ditusuk, rasa sakit semua dirasakan oleh April. Tiba-tiba April berada di suatu tempat yang aneh sekali. Awan mendung, langit biru dan April baru sadar dirinya melayang.

'Hah.. ini dimana?'

Secara cepat tempat aneh itu berubah menjadi sebuah kubus yang sangat besar, tidak, mega kubus. Ditengah-tengah itu terdapat lubang hitam yang sangat seram. Rasa ketakutan April sangat tinggi. Di sekitar April tiba-tiba terhisap menuju lubang hitam kubus itu, begitu juga dengan April.

'Apa ini? Kenapa aku terasa seperti ditarik ke arah lubang hitam itu?'

“Tolong!! Tolong aku!”

Tubuh April terhisap ke dalam lubang hitam kubus itu. Mata April sangat ketakutan.

“April? April??”

“Tolong, bawa dia ke medis!”

Suara yang begitu samar-samar yang April dengar. April dalam ketidaksadarannya.

                                   ***

7 hari berlalu...

April masih belum bangun-bangun. Ternyata, April mengalami koma. Kasim, Rawa, dan Sheng sangat khawatir dengan keadaan April yang belum sadarkan diri. Rawa berada di sisi April.

“Sudah 7 hari,” ucap Kasim.

“Pak, maafkan atas kesalahan saya ini. Saya hanya menjalankan tugas tertulis yang bapak perintahkan. Sekali lagi, maafkan saya. Saya bersedia untuk dihukum.”

Sheng merasa sedih dan salah. Ini sebenarnya diluar kendali Sheng dan tim wangsa.

Kasim berbalik dan keluar dari kamar April. Rawa melihat hal ini sangat sedih. Terutama pada Sheng. Rawa tahu ini bukan kesalahan Sheng.

“Sheng, ada waktu luang buat ngobrol?”

Sheng melihat ke arah Rawa.

“Jangan bertanya seperti itu, Rawa. Saya memiliki banyak waktu, tidak perlu repot-repot seperti ini,” jawab Sheng.

Rawa tersenyum. Rawa melihat sekilas ke arah April dan meninggalkan April keluar bersama Sheng. Keduanya pun mulai membicarakan sesuatu.

Nafas terengah-engah dan tiba di pintu kamar April. Perasaan yang campur aduk. Membuka pintunya dan melihat April berbaring. Matanya sangat terkejut. Hatinya sangat sakit, sakit sekali melihat April berbaring. Langkah demi langkah mendekati April. Tidak berani menyentuh tangan April, hanya melihat dari jarak 30 cm saja.

'Ga! Ga, mungkin!' rasa ketidakpercayaan ini begitu kuat.

“Hei, bangun lah” suaranya bergetar.

“Bangun lah, jangan buat gua takut. Lu tau ga sih? Gua benar-benar heran, kenapa saat kita bertemu rasanya seperti gua itu dengan lu sama. Gua gatau, jangan tanya gua soal ini. Dan ketika gua berpisah sama lu, hati gua sakit banget, kayak ditusuk pedang. Gua sadar ini terdengar dramatis, tapi ini kenyataannya. Setelah gua tau lu koma, gua ga makan selama lu koma.. gua ga paham, tapi gua mau lu bangun.” Suara lirih yang begitu menyakitkan baginya.

“Gua mohon, bangun lah!”

“APRIL!”

Tiba-tiba April yang terjebak dalam alam rohnya mendengar suara yang jelas dari anak laki-laki itu menyebut namanya.

“Itu.. suara anak laki-laki yang menabrakku waktu itu!”

A Chengyou keluar, karena mendengar suara lift yang mendekati lantai kamar April ini.

'Bangunlah, untuk diri lu sendiri, APRIL!'

A Chengyou pergi dan cepat-cepat untuk mencari jalan keluar. Rawa dan Sheng keluar dari lift, keduanya bergegas masuk ke dalam kamar April.

“Tidak! Aku harus keluar dari sini.”

Tubuh dan kesadaran April berusaha untuk bangun. Rawa dan Sheng yang melihat tubuh April bergerak, sangat terkejut. Rawa berlari, duduk di dekat April.

“April..”

Akhirnya April dapat membuka kedua matanya secara perlahan. April berhasil keluar dari ketidaksadarannya di alam rohnya sendiri yang telah terhisap. Rawa yang melihat April sudah sadarkan diri sangat terharu dan senang. Begitu juga dengan Sheng. April melihat Rawa disisinya.

“Kak.. Awa..”

April ingin bangun. Rawa membantu April bangun.

“Pelan-pelan”

April melihat juga ke arah pria yang ada di aula intruksi.

“Dia..”

Rawa menoleh ke arah Sheng.

“Oh, itu Kak Sheng, pril. Btw, minum susu ini, tadi udah dibuatin”

Rawa mengambil gelas berisi susu dan memberikan ke April.

“Terimakasih, kak,” ucap April.

April meminum segelas susu putih itu dan dirinya merasa seperti orang linglung.

“Kak Awa.. berapa lama aku tidak sadarkan diri?”

Rawa dan Sheng terkejut mendengar pertanyaan April. Rawa mencoba menjawab sambil menghiburnya.

“Kamu ini. Pikirkan dirimu sendiri dulu dan istirahat lah. Kalo kamu mau tahu jawabannya, kamu harus banyak istirahat, nanti aku kasih tahu.”

Rawa berusaha untuk menghindar pertanyaan itu terlebih dahulu. Rawa tidak mau merasa April bersalah karena sudah banyak yang mengkhawatirkan April selama seminggu ini.

'Kenapa setiap aku bertanya dan ingin tahu jawabannya, harus melakukan sesuatu hal dahulu baru bisa aku dapatkan?'

“Oke kak, aku akan istirahat. Maaf membuat Kak Awa dan Kak Sheng repot karena aku”

“Ehh, ngomong apa sih kamu ini. Mana ada sih. Udah, makanan dan lainnya nanti akan dikirim kesini ya. Aku sama Kak Sheng mau menjalankan tugas dulu. Jangan sampai ga makan!”

Perhatian Rawa pada April membuat April senang. Dan April mengangguk. Rawa dan Sheng keluar dari kamar April, menutup pintu. Wajah April menjadi sedih. Menatap ke arah jendela dengan pemandangan senja.

'Suara anak laki-laki itu..'

'Apakah dia kesini untuk menjengukku? Karena suaranya itu, diriku berusaha untuk bangun. Sungguh aneh jika aku pikirkan. Kejadian aneh yang menimpa diriku..'

'Aku.. tidak paham sama sekali.'

'Setiap kali aku ingin bertanya dan ingin mendapatkan jawabannya, bayarannya.. membuatku sangat muak. Seolah-olah, aku tidak berhak mendapatkan jawabannya dan harus melakukan sesuatu terlebih dahulu!'

TO BE CONTINUED

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!