NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 ~ Kejutan

Sesampainya di rumah, Nadira pun bergegas menuju kamar mandi di karenakan seluruh pakaiannya telah basah oleh air hujan yang membasahi tubuhnya.

Setelah Nadira selesai berpakaian tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.

Tok!, tok!, Tok!

"Selamat malam," ucap laki-laki diluar sana memberikan salam.

"Iya sebentar," jawab Nadira.

Siapa ya yang bertamu malam-malam begini? lirih Nadira dengan bergegas berjalan untuk membukakan pintu.

Nadira pun membuka pintu tersebut.

"Apa benar ini rumah Nadira Keisha azzura?" Tanya lelaki tersebut.

"Iya betul, ada apa ya Pak?" Tanya Nadira penuh keheranan, lebih kewaspadaan karena telah malam tidak pernah ada yang bertamu.

"Saya mengirim motor, atas nama Ibu, saya taruh di mana ya?" Tanya pria itu ternyata dari dealer motor.

"Tapi maaf Pak, saya tidak memesan motor," jawab Nadira dengan mengerutkan keningnya keheranan.

"Iya maaf ini ada surat untuk Ibu, dari si pemesan," ucap Pria tersebut.

Nadira pun menerima surat tersebut dan membukanya.

'Teruntuk istriku tercinta, Mohon maaf karena aku belum bisa menemuimu. Mohon di terima hadiah kecil dariku untukmu, aku berharap semoga motor ini bisa menemanimu selalu, setiap waktu dalam keseharianmu.

yang bertanda tangan

suamimu.'

Deg!

Jantung Nadira berdetak kencang, dia terdiam melihat sebuah motor yang terletak di halaman motornya.

"Mbak ..., hallo mbak," sapa pria itu dengan menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Nadira, hingga membuyarkan dari lamunannya.

"E-eh iya pak, bagaimana?" Ucap Nadira terbata-bata karena tersentak kaget dari lamunannya.

"Sudah saya simpan, mohon ditandatangani penerimanya di sini!" ucap pria tersebut sambil menunjukkan tempatnya.

Nadira pun mengambil pulpen dari pria tersebut, namun sebelum tanda tangan, "Pak ... apa saya harus membayar cicilannya?" tanya Nadira khawatir kena tipu.

"Tidak Bu, ini sudah lunas," jawab si dealer.

Nadira pun kaget bukan main, dia benar-benar menerima suatu hadiah tanpa di duga, motor putih bermerk socopopi, kemudian Nadira pun menandatanganinya.

Ketika pengirim itu berlalu Nadira pun memasukkan motor itu ke dalam rumah. Nadira masih mematung tidak menyangka akan mendapatkan hadiah semahal ini.

Nadira terus memegang pipinya, lalu menyubitnya, karena sudah malam ada motor tiba, membuat semua ini seakan hanya dalam mimpi semata.

Sebenarnya suamiku siapa? ko bisa sih dia beli cash motor ini? padahal dia memberiku mahar hanya lima puluh ribu. Gumam Nadira dengan tersenyum dan menghela nafas panjang.

Nadira mengembangkan senyuman indah dalam bibirnya, seakan hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran.

Keesokan paginya, Nadira pergi menggunakan motor barunya. Ketika dia memasuki pintu masuk parkir rumah sakit, dia di panggil oleh security.

"Nadira betulkan?" Tanya Security rumah sakit tersebut.

"Iya betul, saya Nadira, ada apa ya Pak?" Tanya Nadira sopan.

"Ini ada surat untukmu," jawab pria tersebut.

"Terimakasih," Sahut Nadira.

Nadira pun memperhatikan amplop tersebut, Namun Nadira dengan seketika mengerutkan keningnya.

Surat apa? kecil begini, ini surat apa duit ya ha ha ha. gumam Nadira dengan kekehannya sambil berjalan memasuki rumah sakit.

Namun saat Nadira berjalan, Nadira tidak menyadari jika ada seseorang yang telah mengikutinya.

Darrr!

Nabila yang di ikuti Thomas di belakangnya hanya tersenyum kala melihat tingkah Nabil, yang membuat Nadira terlonjak kaget hingga amplop yang dipegang Nadira terlempar.

"E-eh lo nabil, bikin gue jantungan aja," protes nadira spontan sambil mencari amplop coklat tersebut.

"Joget gitu ya jantungnya? ha ha ha, asik pagi-pagi udah joget, kerja jadi semangat tuh." Nabila terkekeh sambil mencari benda yang jatuh dari tangan Nadira.

"Ini yang lo cari?" Tanya Nabil sambil memegang amplop coklat kecil tersebut.

"Yup betul, sini!" sahut Nadira dengan tangan hendak mengambil amplop tersebut.

"Biar gue bukain boleh ya?" Tanya Nabila akrab.

"Hmm," jawab Nadira singkat.

Duh Nabil ga sopan main buka amplop orang begitu saja, itukan privasi orang. Batin Thomas sambil memperhatikan Nabila yang tepat berada di depannya, tanpa sedikitpun bertindak.

"Nara lihat!, apa ini? ada suratnya lo!, dan bener ini dari Bank sesuai dengan amplopnya." Nabil memperlihatkan isi dari amplop tersebut kepada Nadira.

"Coba mana sini biar aku buka suratnya." Nadira merebut surat yang dipegang Nabil.

'Teruntuk istriku yang tersayang, izinkan aku untuk bisa menafkahimu melalui sebuah kartu yang berada dalam amplop ini. Maafkan aku yang belum bisa memberikan secara langsung.'

TTD suamimu.

"Nara, serius ini dari suamimu? dia kasih uang buat lo? benaran? lalu mana laki lo?" Tanya Nabil dengan melirik ke kiri dan ke kanan mencari pria yang menulis di surat tersebut.

"Istirahat gue cerita, sekarang waktunya kita bekerja," ujar Nadira sambil bergegas meninggalkan Nabil.

Teman kurang asem, malah ditinggal, oh iya lupa jalur aku ke kanan bukan ke kiri wkwk. lirih Nabila sambil bergegas belok ke kanan.

"Nabil, tunggu!" Seru Thomas dengan memegang jemari Nabil.

"Eh ...." Nabil tersentak kaget sambil melirik ke sebelah kanannya. "Eh Bapak, iya Pak," jawab Nabil sambil tersenyum.

Mereka tanpa sadar berbicara dengan saling berpegangan.

"Begini Nabila, berhubung saya saat ini berada di gedung C, maka kamu saya tugaskan untuk bekerja dengan Pak Ismail menangani operasi. Bersiaplah pukul 9 pagi ini ada operasi." Thomas pun memandang tangannya yang sedang memegang tangan Nabil, kemudian melepaskannya dan berjalan mendahului Nabil.

Idih ga Nara, ga Thomas pada ninggalin gue. Gue kejar lo Dok. Lirih Nabil dan berlari mendekati Dokter Thomas.

"Pak, Ga Nara Ga Bapak, senang banget ninggalin Gue," protes Nabila dengan memegang jemari Thomas.

Thomas yang menyadari itu pun hanya melirik sekilas tanpa di sadari Nabil. Thomas tidak berani melepaskannya di karenakan dia tahu anak didiknya ini begitu sensitif akan perasaannya.

Di sisi lain, Nadira yang telah sampai di depan ruangan Kendrick pun menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu, setelah di rasa tenang, dia pun mengetuknya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Iya masuk," ucap seorang wanita yang berada di dalam ruangan Kendrick.

"Selamat pagi," salam Nadira ketika membuka pintu.

"Masuk!" ucap wanita tersebut.

"Sus ... akhirnya kamu datang juga, soalnya saya harus segera pulang." Kania tersenyum ramah menatap Nadira sambil beranjak dari sofa.

Nadira pun membalas senyuman tersebut yang hanya terlihat kedua bola matanya. Namun itu sangat ketara oleh Kania.

Ken sedari tadi menatap Nadira yang telah menggunakan masker, dengan mengerutkan keningnya tanpa berkata sepatah kata pun.

"Sus, tolong jaga anak saya!, nanti sore sebelum saya datang tolong jangan dulu pulang, tunggulah saya sampai saya datang!" titah Kania dengan mengambil tas.

"Baik nyonya," ucap Nadira dengan mengangguk kepalanya.

"Ken, jangan bandel lagi kamu, nurutlah sama suster cantik ini, jika tidak Mom akan jodohkan kamu!" Ancam Kania sambil memberikan tangannya untuk diciumi Ken.

Ken hanya memutar kedua bolanya dengan malas.

"Kenapa kamu?" Tanya Kania saat melihat mata Ken.

"Bisa ga mom ga bahas kaya gitu? Ken kan sudah—"

"Sudah apa?" Tanya Kania menyelidik.

"Maksud Ken, Sudahlah mom jangan bahas kaya gitu, Ken kan sedang sakit," jelas Ken seakan menutupi sesuatu.

"Baik jika itu yang kamu inginkan, makanya pulang jangan suka nginep di rumah sakit. Jika sudah menikah kamu tidak akan lagi suka menginap di sini." Kania kembali menyambar tasnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Ingat nanti jika sudah diperbolehkan pulang cepat pulang jangan kerja dulu, dan untukmu sus, tolong kabari aku jika ada apa-apa dengan dia, dia sedikit susah makan, bujuk dia, jika tidak mau telepon saya!" Seru Kania dengan melirik Ken dan Nadira yang hendak membuka handle pintu.

Bersambung ...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
Anto D Cotto: seep 👌👍
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
dira rahmi: tau bagaimana? nikah ya?
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!