Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

Bab.1 kecelakaan

"Kamu di mana Susi! Perlombaan telah di mulai 10 menit lagi." omel sang manager yang selalu menjadi orang yang bergerak di belakang Susi.

 "Maaf pak manager, kondisi kota Wuhan begitu macet, aku tak bisa memastikan nya." ucap Susi dengan wajah sedikit cemas.

 "Kita akan kehilangan banyak uang kalau kau tak hadir di peresmian bakat ini!"

 "Aku akan berusaha untuk sampai tepat waktu pak."

Setelah itu Susi mematikan ponsel nya, dan berusaha fokus dengan kendaraan nya saat ini.

 Tin...tin..

 beberapa kali dia membunyikan klakson, tetapi tak berpengaruh apapun. Mereka malah tak peduli dengan kesibukan masing masing.

 "Ini sangat mengesalkan, kenapa orang orang bodoh itu malah parkir sembarangan." gerutu nya sepanjang jalan.

Saat kendaraan di depan sudah mulai berjalan kembali, susi merasa bernafas lega karena kecemasan nya, akhirnya terselesaikan. Tapi saat ingin mengambil ponsel nya yang terjatuh di bawah, mobil di depan tiba tiba beranjak berhenti, dan tak siap dia menghindar dan malah oleng ke samping.

 "Aaaaaaa ......brak."

Terjadinya kecelakaan di kota Wuhan, membuat heboh para fans yang menonton. mereka begitu kehilangan dengan sosok Susi yang dikenal baik, dan memiliki banyak multitalenta. Bisa masak, jahit, dan bisa beladiri membuat nya menjadi sosok yang disegani banyak orang. Hari ini di kota Wuhan, mereka turut berduka cita, dan ikut mendoakan agar arwah Susi Chen tenang di alam sana. semoga tuhan memberkati nya.

 Susi Chen dinyatakan meninggal di usia yang cukup muda yaitu 25 tahun. Dia gadis yang cantik dan selalu merawat kulit nya dengan baik. Hal itu membuat mereka merasakan kehilangan yang mendalam dengan sosok Susi Chen.

Saat terbangun, dia merasa begitu aneh di tempat ini, bahkan merasa kaget dengan tumpukan jerami yang menjadi alas untuk nya tidur, dan baju yang digunakan juga terlihat begitu kotor dan bau. Dimana dia berada sekarang, kenapa malah seperti gembel.

"Nenek, wanita itu sudah membuka mata nya." ucap seorang anak kecil yang merasa ketakutan saat melihat ibu tirinya telah bangun dari tidur sepanjang hari.

 Nenek Re merasa kaget, dan perlahan mendekati Fili yang sudah 3 hari tak sadarkan diri akibat jatuh di sungai.

Nenek Re pun, menanyakan keadaan wanita itu. walaupun ada keraguan di mata nya, "Fili, kau sudah sadar?"

Susi yang kaget dan merasa linglung pun hanya menghenyitkan dahinya. siapa wanita ini, dan mengarahkan pandangannya ke arah 2 bocah yang terlihat seperti kembar, dengan penampilan yang mengenaskan.

"Kalian siapa?" ucap nya dengan pandangan heran dan menatap polos ke arah ketiga orang tersebut.

Nenek Re, Sachi, dan juga sander begitu kaget mendengar nya. Tak menyangka wanita kejam itu, tak mengingat mereka.

"Jangan berpura pura tak mengenal kami! Apa kamu ingin menghukum kami lagi?" ucap bocah laki laki itu dengan pandangan tajam nya.

"Heh, kenapa kamu terlihat marah, dan siapa kalian ini?"

Nenek Re buru buru memotong pembicaraan mereka, dan meminta Fili untuk beristirahat terlebih dahulu, dia akan berusaha memanggil tabib, tapi uangnya yang tak cukup saat ini. Uang saja dia tak punya. Dia harus memeriksa wanita itu, dan bagaimana pun Fili adalah menantu nya, jadi mau seburuk apapun gadis itu, tapi tak pernah meninggalkan mereka seperti anak anak kandung nya sendiri.

 "Aku akan memanggil paman chen untuk memeriksa mu." ucap wanita tua itu dengan raut tergesa gesa.

 susi atau sekarang bisa di sebut dengan fili Victoria. seorang wanita yang telah di beli oleh keluarga coksu dan di nikahkan dengan anak bungsu nya. Fili yang dulunya seorang gadis dari keluarga victor di jual oleh kakak kandung nya, untuk keluarga coksu. Dan dijadikan menantu terakhir oleh nenek re.

Anak bungsu nya dinyatakan hilang saat menjalankan tugas negara saat itu. Dia sendiri hidup dengan penuh kemiskinan. Cucu nya juga sering kelaparan karena ekonomi di desa, sangat buruk, dan terjadi musim kekeringan. Para petani mengeluh, tetapi suara mereka tak didengar oleh pihak kerajaan.

Nenek re dan cucu cucu nya sering dipukuli oleh Fili yang asli, gadis itu begitu memiliki temperamen yang sangat buruk. Citra nya di masyarakat begitu buruk, karena telah tega menyiksa nenek tua dan anak anak tirinya sendiri.

 Orang orang desa, sering memanggil nya dengan sebutan ibu tiri yang kejam, dan sering di juluki wanita gila yang tak berperasaan.

 Nenek re sebenarnya merasa takut dengan kondisi menantu nya yang tiba tiba jatuh dari sungai. dia tak menyangka wanita itu bunuh diri karena tuduhan orang orang yang menghakimi wanita malang itu. Dia merasa begitu bersalah. Dia tak memiliki apapun lagi, cucu nya juga begitu kurus dan memiliki kulit yang kusam. mereka sering mendapatkan perlakuan buruk juga dari orang orang desa.

  Nenek re berlari ke rumah paman chen untuk meminta pertolongan untuk memeriksa kondisi menantu keluarga coksu. Dia takut terjadi sesuatu dengan fili. karena saat terbangun, sifat nya sangat berbeda dengan fili yang asli. biasanya fii asli akan berteriak dan menghancurkan barang barang di depan mata nya, tetapi saat melihat wanita itu terbangun dengan tatapan polos, dan juga raut yang kebingungan membuat nenek re menjadi khawatir.

Sedangkan di rumah sederhana yang hampir roboh itu, Susi atau sekarang bisa kita sebut dengan nama Fili merasakan sakit di kepala nya. Ingatan ingatan yang diberikan oleh Fili yang asli, membuat Susi sangat mengutuk wani jahat itu. Tega tega nya dia menyiksa anak sekecil itu. bahkan beberapa kali sander dan juga sachi mendapatkan perlakuan yang kejam dari Fili yang asli.

"aku harus meminta maaf kepada anak anak malang itu, pasti mereka begitu ketakutan melihat si Fili ini." gumam nya sambil mencoba beranjak untuk mencuci wajah nya yang terasa lengket sekali.

Fili melihat keseluruhan rumah dari tumpukan jerami kering itu, sangat begitu kecil dan sangat begitu buruk dijadikan tempat tinggal berempat. dia saja hampir menangis melihat ruangan yang penuh dengan lumpur dan kaki nya tak terbiasa dengan ini semua. "Sangat menyedihkan sekali hidup mereka ini."

Saat di jaman modern saja, hidup nya kaya raya, walaupun sempat menjadi anak panti asuhan, tapi keluarga yang mengadopsi nya begitu menyayangi Susi saat masih hidup.

"Nasib aku di sana gimana ya, apa udah meninggal. Dan sekarang malah terjebak di tubuh wanita ini." ucap nya pelan sambil meratapi Nasib yang begitu menyedihkan ini.

Sachi dan sander saat ini hanya bersembunyi sampai nenek nya kembali dari rumah paman chen. mereka takut, wanita itu menyakiti nya.

"Kakak, aku takut dengan wanita itu. tatapan nya sangat menyeramkan." bisik mereka yang berada di balik tumpukan jerami di dapur.

"Tenang lah Sachi, aku akan melindungi mu dari nya."

Fili menoleh ke arah tumpukan jerami di dapur usang nya itu, dan melihat sepasang kaki yang berjongkok dan bersembunyi saat melihat nya berjalan tadi.

"Mereka aja sampai ketakutan begitu. Huft."

Terpopuler

Comments

Ken Dita Yuliati

Ken Dita Yuliati

hadir untuk nyimak dulu..

2025-07-03

4

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

nama2nya kok gak sesuai cover

2025-08-01

0

Bukanpenulis_-

Bukanpenulis_-

/Smile/

2025-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 kecelakaan
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11 asal usul
12 Bab.12
13 Bab.13 ke kota yang.
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17 membeli kain.
18 Bab.18 perampok
19 Bab.19 kecemasan nenek tua re
20 Bab.20 Perselisihan.
21 Bab.21
22 Bab.22 Harimau kecil
23 Bab.23 berdagang kembali
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29 serangan Lala
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32 kilas balik.
33 Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34 Bab.34
35 BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40 nasib sial song
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47 penangkapan wanita di desa
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51 menolong dua anak kecil
52 Bab.52
53 Bab.53 pangeran tidur
54 Bab.54
55 Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56 Bab.56
57 BAB.57 bakat perampok
58 Bab.58 istana story
59 Bab.59 masih tentang istana
60 Bab.60 tentang akademi
61 Bab.61 bertemu dengan guru besar
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72 kejam nya anak anak re
73 Bab.73
74 Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75 Bab.75
76 Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77 Bab.77 diterima
78 Bab.78
79 Bab.79 di rampok
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89 sampai di rumah
90 Bab.90 membeli kuda
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93 istana
94 Bab.94
95 Bab.95 pesta pernikahan
96 Bab.96 ingat kembali
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104 Berakhir
105 Bab.105
106 Bab.106 ajakan lamaran.
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111 BAB.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123 empat kubu
124 Bab.124
125 Bab.125 naik tahta
126 Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136 end
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab.1 kecelakaan
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11 asal usul
12
Bab.12
13
Bab.13 ke kota yang.
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17 membeli kain.
18
Bab.18 perampok
19
Bab.19 kecemasan nenek tua re
20
Bab.20 Perselisihan.
21
Bab.21
22
Bab.22 Harimau kecil
23
Bab.23 berdagang kembali
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29 serangan Lala
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32 kilas balik.
33
Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34
Bab.34
35
BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40 nasib sial song
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47 penangkapan wanita di desa
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51 menolong dua anak kecil
52
Bab.52
53
Bab.53 pangeran tidur
54
Bab.54
55
Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56
Bab.56
57
BAB.57 bakat perampok
58
Bab.58 istana story
59
Bab.59 masih tentang istana
60
Bab.60 tentang akademi
61
Bab.61 bertemu dengan guru besar
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72 kejam nya anak anak re
73
Bab.73
74
Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75
Bab.75
76
Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77
Bab.77 diterima
78
Bab.78
79
Bab.79 di rampok
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89 sampai di rumah
90
Bab.90 membeli kuda
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93 istana
94
Bab.94
95
Bab.95 pesta pernikahan
96
Bab.96 ingat kembali
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104 Berakhir
105
Bab.105
106
Bab.106 ajakan lamaran.
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111
BAB.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123 empat kubu
124
Bab.124
125
Bab.125 naik tahta
126
Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136 end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!