Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

       Gadis itu ternyata rela menekan pelatuk dari snipernya, aku melihat bahwa kedua ujung rambut yang dikepang itu terangkat karena peluru akan melesat kuat ke depanku.

[Tameng Dimensi Kegelapan]

Mungkin dia merasa kesal, atau juga hera, karena entah keman pelurunya pergi.

'Aku berhasil memindahkannya.'

Gadis dengan rambut kuncir dua itu, segera akan menembak diriku untuk kedua kalinya, tetapi aku sengaja melesat bagaikan kilat, menerpang gadis itu, menendang senjata Sniper hingga ke atas udara.

''Lebih baik kau menjadi seorang model, daripada bertindak seperti ini."

"Dasar monster!"

Aku menghindari tusukan belati yang akan mengenai pipiku, dan tida terkira bahwa dirinya juga memiliki kecepatan bertarung yang luar biasa, tetapi kemampuannya sama sekali bukan apa-apa. Bahkan aku mementalkan belati itu hingga jatuh ke samping terowongan.

Sebelum senjata itu akan jatuh ke tanah, aku mengambilnya.

Dia melemparkan granat di depanku.

Aku segera melompat, menendang gadis ini jatuh ke samping terowongan.

[Bom Meledak]

Aku melompat.

"Kau pasti eksperimen dari laboratorium tertentu!" Tuduhnya untukku.

"Tipuan yang cukup luar biasa..''

"CORPKA." Dan aku membaca tulisan di dadanya, "Sherry."

Helikopter datang memantau keberadaanku.

"Asana!"

Aku mendengar teriakan Sena.

Seseorang dari helikopter menembakkan ratusan peluru untuk mengenaiku.

Ini sangat tidak adil.

Satu lawan semua orang dengan perlengkapan senjata, aku sebagai dewi yang punya kekuatan diperlakukan seperti layaknya monster di duniaku sebelumnya.

Beruntungnya gadis bernama Sherry telah lari dari hadapanku.

Kini saatnya aku menolong rekanku.

"Jangan kesini!"

Aku menghiraukan teriakan kencang itu, karena merasa mampu untuk menghadapi dua orang yang akan menangkapnya.

Lagipula peluru yang aku tahan selebat air hujan telah mengacaukan gerak lariku.

Sherry menggunakan senjata berjenis M4 hingga memecah jurusku yang berbentuk tameng.

Dua orang di samping Sena seketika menggunakan jebakan listrik pada bagian tanah.

Aku terinjak dan tersengat listrik yang begitu kuat. Seiring dengan peluru berjenis jarum mengenai leherku, ternyata itu mengandung jenis obat bius yang bekerja untuk membuatku lemah dan tidak berdaya.

...

[Ingatan masa lalu Asana]

Aku berada pada kampung halamanku... tunggu, apakah ini benar-benar nyata?

Aku adalah anak yatim piatu.

Sedari kecil aku terbiasa tinggal di penampungan anak-anak yang tidak memiliki orang tua.

Pada akhirnya aku masuk pada sebuah perguruan seni bela diri, karena aku punya aliran Qi yang tidak biasa.

Selang waktu yang begitu lama... pada akhirnya aku menjadi sebuah pemimpin tim pemburu para monster.

Aku pernah mengatasi beberapa apocalypse.

Yaitu masa para monster di dunia itu semakin ganas dan tidak terkendali.

Tunggu, kenapa waktu begitu cepat bergulir?

Ingatan macam apakah ini?

Sebuah benda dari angkasa akan menghantam Mystic World.

Itu seperti api raksasa yang akan jatuh menghancurkan segalanya.

Aku mengambil keputusan sebagai seorang Dou Di, untuk mengatasi bencana itu.

Kerja kerasku berhasil, namun itu tidak sebanding dengan nyawaku yang telah ada di surga.

Aku benar-benar sudah pernah merasakan mati.

Namun pada suatu masa, aku bertemu dengan Ijro'il.

Dia adalah malaikat pencabut nyawa yang telah merekrutku sebagai asistennya dari kejauhan.

Itu semua karena aku berbakat dalam menganalisis sesuatu, segala apa yang ada di bumi telah ada dalam pengetahuanku.

Mimpi apakah ini, bukankah aku sudah keluar dari surga?

....

Aku perlahan membuka mata, terlihat olehku sebuah lampu dan itu cukup silau.

Aku sengaja melakukan pergerakan... tetapi ada semua penahan berjenis logam yang menahan tangan dan kakiku.

Bahkan tubuhku sepenuhnya terkurung dalam sebuah tabung kaca.

'Jadi aku tertangkap hanya karena tidak punya identitas resmi.'

Aku sudah mengira bahwa ini adalah markas CORPKA.

Pengetahuanku sebagai customer malaikat maut adalah sesuatu yang cukup menguntungkan, karena aku dapat mengetahui literasi bumi dengan sangat mudah.

Suara tepukan tangan terdengar olehku.

"Ternyata manusia super telah bangun dari mimpinya... tapi setelah ini kamu akan diteliti secara luar dan dalam."

Aku mendengar ucapan itu dari seorang gadis yang berdiri di sampingku, namun aku sulit melihat wajahnya karena efek bius masih terasa di tubuhku.

Tabung kaca terbuka secara perlahan.

Aku berada dalam bahaya... beberapa alat medis yang digerakkan oleh sistem AI akan segera menusuk kulitku.