NovelToon NovelToon
Tawanan Spesial Mafia Kembar

Tawanan Spesial Mafia Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Selingkuh / Romansa / Suami Tak Berguna
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Dark Romance + adegan berdarah , para pembaca mohon bisa menyesuaikan usia.

“Jika kau ingin anakmu tetap hidup..”

“... Maka jadilah tawanan spesial kita berdua, sayang~”

Kamala Marchel tidak pernah menyangka dirinya diculik oleh kedua lelaki kembar yang mendapatkan sebutan Devil Twins. Dan kedua lelaki itu menginginkannya, disaat dirinya sudah memiliki dua anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TSMK : Dasar nakal !!

“Tuan Ardern.”

“Oh Hago ?? Bagaimana ??”

Ardern mencuci pisau di wastafel, sementara Hago berada di belakangnya.

“Sepertinya Nyonya Kamala mulai curiga Tuan.. Aku melihat dia hampir masuk ke ruangan anda, beruntung saya berhasil mengalihkan perhatiannya, dan membawa Nyonya pergi dari sana.”

Ardern menyeringai licik, “Biarkan saja dia masuk, tidak perlu kau halangi.” Ardern menaruh pisau yang sudah bersih itu ke rak disebelahnya.

“Tapi tuan..”

Ardern membalikkan badannya, terlihat di kemeja putihnya terdapat bercak merah, dan wajahnya juga basah sepertinya Ardern membasuh wajahnya yang terkena bercak merah itu, sembari tersenyum licik disana, dia berbicara, “Dia harus tahu seperti apa calon suaminya di masa depan. Jadi biarkan saja dia masuk.”

Hago hanya bisa menganggukkan kepalanya, “Baik Tuan.” Dirinya hanya bisa pasrah dengan setiap perintah dari atasannya itu tanpa bisa menolaknya, bisa-bisa atasannya memotong gajinya.

“Aku akan mencari dimana, wanita cantik itu berada.” Ujar Ardern melewati Hago, dan berjalan keluar dari dapur.

...

“Hmm~ jika dirinya tidak kamar, maka dia pasti berada di ruangan ini.”

Ardern membuka ruangan bayi, yang memang disediakan untuk kedua bayi Kamala. Ardern masuk ke dalam, dan benar saja. Dia mendapati Kamala tertidur di sofa dengan nyenyak. Ardern mengamati sekeliling, jika ruangan itu menjadi lebih rapi dari sebelumnya, pakaian bayi sudah tertata rapi di lemari. Mungkin Kamala tertidur setelah membereskan semuanya, Ardern masuk dan menutup pintu secara perlahan.

Dirinya mendekati Kamala yang tertidur dengan pulas di atas sofa, dengan kedua tangannya, Ardern menggendong Kamala, dan berusaha agar Kamala tidak terbangun. Setelah berhasil mengangkat tubuh Kamala, Ardern memastikan agar Kamala tidak terbangun atau terganggu di gendongannya. Lalu Ardern berjalan membawa Kamala, tidak lupa dia juga memastikan agar anak-anaknya tidak terbangun atau menangis mendengar suara Ardern. Setelah di rasa, kedua anak-anaknya juga tertidur lelap.

Barulah Ardern membawa Kamala keluar dari ruangan itu, dan membawanya ke kamar di sebelahnya. Entah bagaimana caranya tapi Ardern bisa dengan tangannya membuka dan menutup pintu, sembari menahan tubuh Kamala.

Ardern menutup pintu kamar, dengan bantuan kakinya, kemudian membawa Kamala di atas kasur. Dengan perlahan, dia menaruh Kamala di sana. Ardern yang berada di samping Kamala, dia menekuk lututnya sehingga posisinya seakan-akan dia berada di atas Kamala tanpa menindihnya. Ardern mengamati wajah dan tubuh Kamala, tangannya secara perlahan membelai bagian pipi Kamala.

“Cantik~ andai aku dan kakakku lebih dulu bertemu denganmu, maka aku dan kakakku akan menikahimu lebih dulu, daripada lelaki pecundang itu.” Ujar Ardern seakan berbicara pada Kamala yang masih tertidur.

Ardern kemudian melepaskan kemejanya yang terdapat bercak merah itu, dan melemparnya ke atas lantai. Ardern kemudian memposisikan dirinya, kaki kanan dan kirinya berada di samping tubuh Kamala, dengan posisi sama yaitu lutut di tekuk. Ardern mendekatkan wajahnya pada wajah Kamala, kemudian Ardern menc**m bibir Kamala dengan lembut, membuat Kamala sedikit terusik pada tidurnya.

Ardern melepaskan c**m*n itu, dan wajahnya beralih pada telinga kanan Kamala, berbisik dengan nada lembut menggoda.

“Kamala~ darling~ wake up, sweetie~”

Tapi Kamala tidak terbangun, dirinya hanya terusik pada bisikan tepat ditelinganya. Ardern menyeringai licik.

Hmm~ anak nakal ini, tidak mau bangun ya.. Batin Ardern menyeringai licik, dia kemudian menjalankan aksinya.

Dengan lidahnya, dia menj*l*ti daun telinga Kamala, membuat wanita itu kembali terusik, rasa geli menjalar dari telinganya, tidak hanya itu. Lidah itu bergerak menelusuri bagian luar telinga itu, Ardern memasukkan sedikit telinga itu ke dalam mulutnya dan memberikan gigitan kecil hanya untuk memberikan sensasi di sana.

Benar saja, Kamala terbangun, tangannya menahan tubuh Ardern yang begitu dekat dengannya, wajahnya memerah disana, matanya mengeluarkan air, karena menahan sensasi itu.

“Hen.. Hentikan..”

Ardern melepaskan telinga Kamala yang sudah memerah karena perbuatannya, dia kemudian kembali ke wajah Kamala yang sudah terbangun itu, Ardern menyeringai disana.

“Selamat siang, sayangku~ kau sudah terbangun.” Ujar Ardern dengan nada licik.

“A.. Apa yang sedang kau lakukan ??”

“Hmm~ kau sudah selesai dengan kedua anak-anak bukan ?? Kini giliranku sayang~”

“A.. Apa ??”

“Aku juga ingin menikmati s*s* dari p******a milikmu, cantik~” Ardern menatap ke bagian pegunungan milik Kamala yang terlihat besar disana, apalagi pakaian Kamala menunjukkan lengkuk tubuh Kamala.

“Da.. Dasar mesum !! Menyingkirlah dariku !!” Kamala mencoba mendorong Ardern, meskipun dia tahu.. Itu semua pasti sia-sia.

“Sayang~ kau akan menuruti perkataanku, bukan ?? Kau adalah tawanan disini, turutilah perkataanku.” Ujar Ardern dengan tatapan semakin mengingini Kamala.

“Ugh~ Ja.. Jangan~” Kamala merasakan sesuatu saat tangan Ardern justru masuk ke dalam pakaiannya itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!