Tawanan Spesial Mafia Kembar

Tawanan Spesial Mafia Kembar

TSMK : Penculikan

Kamala Marchel, wanita berusia 23 tahun yang sudah memiliki anak kembar. Jangan bertanya kenapa, karena Kamala terpaksa menerima perjodohannya dengan Oliver Marchel.

Kamala tahu, jika sebenarnya Oliver tidak pernah mencintainya, bahkan saat malam pertama itu, Oliver mabuk dan baru mereka melakukan hubungan badan, karena jika dalam kondisi sadar, maka Oliver enggan melakukannya. Hanya saja, Kamala tidak menyangka jika suaminya itu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Ava. Dan bahkan sore ini, Oliver mengaku jika dirinya sudah menikahi Ava secara diam-diam dan saat ini Ava hamil, dan kehamilannya memasuki usia 4 bulan.

“Aku ingin berbicara padamu.” Ujar Oliver secara tiba-tiba kepada Kamala. Entah kenapa firasatnya buruk, karena setiap kali Oliver hendak berbicara kepadanya, hanya keluar perkataan buruk dari Oliver. Dan di saat ini pun, Kamala tidak mengharapkan apapun.

“Ada apa ??”

“Ava akan tinggal disini.”

“Kenapa ??” Sebenarnya Kamala sudah tahu perselingkuhan suaminya dan sahabatnya itu, tapi dia tidak menyangka Oliver akan begitu berani membawa mantan sahabatnya itu ke rumah ini.

“Dia sedang hamil, dan kehamilannya memasuki usia 4 bulan. Aku tidak bisa membiarkan dia tinggal di apartemen sendirian.”

“Dimana kekasihnya ??” Ujar Kamala seakan memancing Oliver, tapi seperti yang kita tahu. Oliver tidak pernah mencintai Kamala, jadilah dia langsung berkata kepadanya.

“Aku tidak pernah mencintaimu, jadi aku menjalin hubungan dengan Ava, dan kini wanita itu hamil.”

“Begitu ?? Kenapa tidak kau nikahi saja dia ??” Ujar Kamala dengan sinis.

“Sudah, Ava adalah istri keduaku. Aku harap kau tidak menyentuhnya dan kandungannya. Atau aku akan mengusirmu keluar dari sini ?!”

Dan kini, dimalam yang begitu sepi ini Kamala nekad keluar dari rumah untuk memenangkan dirinya sendiri, berpikir ingin menemui bibinya, Rosetta Prettina. Kamala rasanya ingin mencurahkan rasa sakitnya pada seseorang yang peduli padanya.

Benar perkataan Bibi Rosetta. Batin Kamala di dalam hatinya, saat mengingat perkataan Rosetta mengenai keberatan akan pernikahan Kamala dan Oliver sejak awal, mungkin Rosetta sudah merasakan perasaan hampar pada pernikahan Oliver dan Kamala.

Karena sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa menyadari sebuah mobil dibelakang mendekatinya, seakan-akan hendak menghampiri Kamala. Hingga pintu mobil itu terbuka di bagian tengahnya, tepat di samping Kamala, dan kemudian seorang lelaki keluar, mendekati Kamala, dan langsung menyekapnya dengan kain. Awalnya Kamala memberontak, tetapi obat bius di kain itu cukup kuat, sehingga Kamala jatuh di tangan lelaki asing itu.

...

“Dimana aku.. ??” Dengan pandangan buyar, Kamala membuka matanya secara perlahan, dan melihat dirinya berada di ruangan gelap, dan hanya ada satu lampu dengan cahaya yang tidak terlalu terang, dan warna lampu itu kuning sehingga menghasilkan cahaya remang-remang.

“Bagaimana nasib kita ??”

“Aku tidak tahu, berharap saja mereka akan melepaskan kita..”

Beberapa bisikan suara perempuan dengan nada ketakutan memasuki telinga Kamala, hingga wanita itu membuka matanya dan melihat sekeliling, terdapat banyak wanita yang juga ikut terculik dan bahkan hampir seluruh wanita disana adalah gadis muda yang mungkin masih remaja. Kamala sendiri menyadari dirinya terikat dengan kondisi duduk di bawah, dan bersandar pada sebuah pipa, atau apapun itu. Sepertinya tempat ini adalah bekas pabrik, dengan beberapa pipa peralon berukuran besar.

Baru saja, Kamala hendak membuka suaranya bertanya, tiba-tiba sebuah suara langkah kaki terdengar, diikuti langkah kaki lainnya. Terlihat sesosok lelaki menggunakan kemeja dan jas hitam, sepatu berwarna hitam mengkilat berjalan di atas tanah yang terdapat beberapa genangan darah disana. Sesosok lelaki itu mengamati para wanita disana satu persatu, dan terlihat mengimitasi mereka semua. Bagi Kamala lelaki itu terlihat tinggi, dengan tubuh tegap, bahunya begitu kokoh, dengan rambut hitam berkilau, terkena cahaya lampu. Jika saja, lelaki itu adalah model, sudah pasti dirinya akan dinobatkan sebagai lelaki tertampan didunia.

Sayangnya, lelaki itu terlihat brutal dan arogan, aura bengis begitu kuat tatkala beberapa anak buahnya dibelakang dengan pakaian kemeja dan jas hitam yang sama mengikutinya dari belakang. Suara langkah kaki lelaki itu terdengar bergema, tatkala dirinya berjalan memandangi para wanita disana satu persatu, hingga kakinya berhenti tepat di depan Kamala. Lelaki itu melirik ke arah Kamala, sembari mengeluarkan seringaian liciknya, dirinya menundukkan tubuhnya di depan Kamala.

Mata lelaki berwarna merah kecoklatan itu tampak menelisik Kamala dari atas rambut sampai ke bawah kaki. Kamala bergidik merinding, rasanya dirinya sedang ditelanjangi di depan lelaki itu, ditambah lagi lelaki itu menyeringai licik disana. Kemudian lelaki itu bangkit berdiri, tapi tetap berada di depan Kamala saat ini.

“Bawa wanita ini, ke ruanganku sekarang.” Ujarnya berbicara pada anak buahnya dan matanya menunjuk pada Kamala.

“Baik Tuan, bagaimana dengan wanita yang lain ??”

Lelaki itu terkekeh pelan, dan menghela nafasnya berat, “Para polisi s**l*n itu tidak menghiraukan perkataanku. Bunuh semua wanita di tempat ini, dan buang mayat mereka dilaut !” Ujarnya memberikan perintah, seketika itu juga terdapat beberapa perkataan dari para wanita yang hendak dibunuh.

Jangan bunuh aku, aku mohon !! Aku memiliki anak dirumah !!

Jangan sakiti aku !! Apa salahku pada kalian ?!

Dasar iblis biadap !!

Pembunuh kejam !! Dasar iblis jahat !!

Dan masih banyak lagi, sementara kedua lelaki mendekati Kamala, kemudian melepaskan ikatan di kedua kaki dan tangan Kamala, tapi tetap memegang kedua tangannya dengan erat, kemudian mereka memaksa menarik Kamala untuk berdiri dan membawanya pergi dari sana. Tapi Kamala tidak berdiam diri saja, dirinya berusaha memberontak, tentu saja dia khawatir jika dirinya juga akan dibunuh.

“Lepas !! Lepaskan aku !!” Tapi berusaha sekuat tenagapun, Kamala tidak bisa melakukan apapun, bahkan berontakannya saja tidak mampu membuat Kamala terlepas dari kedua lelaki itu, sehingga Kamala hanya bisa pasrah  saja dan mengikuti kedua lelaki itu, karena kekuatan lelaki jauh lebih kuat daripada kekuatan perempuan.

Tidak lama, dirinya sudah sampai pada sebuah pintu besi yang terlihat sangat kuat, pintu itu kemudian di buka dan Kamala di dorong untuk masuk ke dalam ruangan itu. Dorongan yang begitu kuat, justru membuat Kamala terjatuh ke dalam ruangan dengan posisi tubuhnya tersungkup di atas lantai. Saat dirinya mengangkat kepalanya, Kamala terkejut dengan apa yang dia lihat di depan matanya.

Didalam ruangan itu terdapat satu lampu saja, dan lampu itu remang-remang. Tapi tetap saja, dirinya masih mampu melihat sebuah kotak kaca di bawah lampu itu, yang mana disana terdapat kedua anaknya berbaring disana. Kamala yang masih dengan posisi di bawah lantai, kemudian bangkit berdiri dan berusaha untuk mendekati kedua kotak kaca, dirinya berlari ke arah kedua anak-anaknya, tetapi..

“Woah, jangan terlalu terburu-buru sayang~”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!