“Barang siapa melancarkan rezeki orang lain, rezekinya juga akan dilancarkan. Dan barang siapa menghambat rezeki orang lain, rezekinya pun juga akan dihambat sampai tujuh turunan.”
***
Rahayu Tejo, mandor proyek perempuan telah menandatangani kontrak kerja untuk tugas melanjutkan suatu proyek perumahan yang telah mangkrak selama bertahun tahun.
Rahayu Tejo tidak tahu jika ternyata proyek perumahan itu telah memakan banyak korban pekerja proyek. Maka akhirnya proyek itu mangkrak karena orang orang tidak mau bekerja di proyek itu.
Ada misteri apa di proyek itu, hingga telah memakan banyak korban? Apa karena ada satu pohon yang konon ceritanya sangat angker di lokasi proyek itu atau ada hal lain?
Apa Rahayu Tejo mampu melanjutkan proyek yang telah memakan banyak korban dan banyak dihuni hantu itu? Atau dia justru menjadi korban?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 8.
Yayuk sejenak menatap ke atas. Suara krutukan macam kerikil kerikil kecil atau biji bijian keras dilempar ke atas genting masih terus terdengar.
Bulu kuduk Yayuk pun kini juga ikut meremang. Dia teringat akan cerita Mbah Seno, tentang penunggu pohon duwet dan dihubungkan dengan cerita yang tersebar dari mulut ke mulut di desanya dulu.
“Apa itu gendruwo yang dibilang Mbah Seno ya. Kata orang orang dulu, kalau ada bau bakaran ubi atau kentang malam malam tandanya ada gendruwo.. Dan makluk itu juga sukanya melempari banyak kerikil kerikil gaib di genting rumah..” gumam Yayuk di dalam hati.
“Tapi kok kata Bapak juga ada bau busuk..” gumam Yayuk di dalam hati.
Bulu kuduk Yayuk semakin meremang. Udara di dalam rumah itu pun terasa semakin dingin. Kedua tangan Yayuk bersedekap dan telapak tangannya mengusap usap kedua lengannya sendiri.
“Bu, apa ada orang yang iseng melempari kerikil kerikil.. tapi dari mana dia? Apa berdiri di tembok belakang Bu?” tanya Respati yang kini duduk di dekat istrinya.
“Mungkin itu suara biji bijian dari pohon pohon di sekitar lokasi ini terbawa angin Pak.” Ucap Yayuk yang terus berusaha agar suaminya tidak takut.
Namun tiba tiba.
Telinga Respati mendengar suara ketukan di pintu belakang..
TOK
TOK
TOK
Suara ketukan itu bagai suara tangan orang yang sedang mengetuk ngetuk pintu
“Siapa?” teriak Respati sambil menoleh ke arah belakang.
Yayuk yang tidak mendengar suara ketukan pintu belakang itu mengernyitkan keningnya dan menoleh ke arah suaminya.
“Ada apa Pak?” tanya Yayuk.
“Itu ada yang ketuk ketuk pintu belakang. Apa ada orang loncat tembok belakang Bu.” Ucap Respati kini dia bangkit berdiri.
Yayuk menarik tangan suaminya agar kembali duduk di kursi.
“Aku tidak mendengar suara ketukan pintu belakang Pak. Mungkin Bapak hanya halusinasi saja.. Rungon rungonen.. “ ucap Yayuk.
Respati kembali duduk dan menatap wajah istri nya. Kini jantung Respati berdetak lebih kencang. Bulu kuduk kembali meremang..
“Bu, benar kamu tidak mendengar? Aku jelas jelas mendengar suara itu Bu.” Ucap Respati yang kini nada dan ekspresi wajahnya tampak takut.
Yayuk menganggukkan kepalanya. Dia lalu bangkit berdiri dan melangkah ke pintu depan.
“Pintu belakang sudah sampeyan kunci kan?” tanya Yayuk lalu dia mengunci pintu depan.
“Sudah Bu. Berarti itu tadi suara gaib Bu.. mungkin yang bau busuk itu yang ketuk ketuk pintu... hiiiiiii...” ucap Respati.
Tidak hanya tengkuk Respati yang merinding.. Seluruh kepala Respati pun serasa merinding dan meremang.
“Bu ini belum terlalu malam saja sudah horor begini Bu.. Aku jadi minum obat tidur yang tadi aku beli ya Bu.. “ ucap Respati.
Respati tadi siang saat belanja memang sudah membeli obat tidur herbal untuk antisipasi di malam hari. Agar dia bisa tidur lelap tanpa ada rasa takut.
Respati meraih kantong plastik belanjaan tadi siang. Dia pun segera mengambil obat tidur dan menelannya dengan air mineral yang ada di kantong belanjaan itu.
“Tapi Bapak jangan sering sering minum obat tidur. Ada efek sampingnya.” Ucap Yayuk lalu melangkah menuju ke kamar.
Yayuk memakai mukena nya, dia duduk di atas sajadah sambil menghadap Al quran. Yayuk pun melantunkan doa doa untuk meminta pertolongan Yang Maha Kuasa dan untuk menenangkan hatinya..
Respati yang mendengar suara lantunan doa doa dari mulut sang istri juga menjadi tenang hatinya. Suara krutukan di atas genting sudah tidak ada. Demikian juga suara ketukan pintu juga tidak lagi didengar oleh Respati.
Efek obat tidur pun sudah dirasa di tubuh Respati. Kedua kelopak mata Respati pun terasa sangat berat. Respati membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan terlelap...
Waktu pun terus berlalu. Kedua mata Yayuk pun sudah mulai mengantuk. Yayuk mengakhiri mengajinya.
"Shadaqallahu al-'adzim"
Yayuk menutup Al quran. Dia lepas mukena. Dia bangkit berdiri dan dia lipat mukena itu.
“Bapak sudah tidur moga moga saja bisa nyenyak sampai besok pagi.” Gumam Yayuk di dalam hati.
Yayuk yang sudah memakai baju daster itu pun lalu juga membaringkan tubuhnya di samping suaminya.
Semua lampu di dalam rumah itu dibiarkan masih menyala terang benderang. Lampu di ruang depan, lampu ruang makan dan lampu di dapur.
Namun masih ada satu ruangan yang tidak dinyalakan lampunya. Yaitu lampu di satu kamar lainnya. Karena memang masih rusak instalasinya dan kamar itu tertutup rapat. Kamar itu dipakai untuk menyimpan sisa material bangunan yang belum terpakai. Ada cat, handel pintu, kran, kaca, keramik, dll.
Di saat Yayuk baru saja memejamkan kedua matanya. Telinga Yayuk mendengar suara suara dari dalam kamar yang dipakai untuk gudang itu.
GLODAAAKK
GLODAAAKK
GLOOODDDAAAAKK
BUUUUGH
KROMPYAANG
Suara benda benda jatuh di dalam kamar itu terdengar di telinga Yayuk.
“Apa ada tikus di kamar itu ya.. mereka menjatuhkan benda benda.” Gumam Yayuk di dalam hati.
“Biar saja, kamar itu terkunci rapat. Paling mereka cuma bisa mengacak acak barang barang di dalam kamar itu. Biar besok Mbah Seno membersihkan lagi dan membereskan.” Gumam Yayuk di dalam hati.
“Besok juga mencari orang yang bisa membetulkan instalasi listrik yang rusak di kamar itu. Mungkin kabel dimakan tikus..” gumam Yayuk lagi.
Suara suara di dalam kamar sebelah masih terus didengar oleh kedua telinga Yayuk. Dia pun terus mengabaikan suara suara itu. Yayuk memejamkan kedua matanya.
Di saat Yayuk mulai terlelap dia kembali terbangun oleh suara suara di dalam kamar sebelah itu. Namun Yayuk terus saja mengabaikannya.
Lama lama suara suara di dalam kamar sebelah itu lenyap dengan sendirinya.
Yayuk pun mulai terlelap karena tidak lagi terganggu oleh suara suara.
Akan tetapi belum juga Yayuk terlelap lima belas menit. Yayuk terbangun lagi. Kini telinga Yayuk tidak mendengar suara glodakan atau benda benda jatuh di kamar sebelah.
Tetapi kedua telinga Yayuk mendengar suara bayi yang menangis dengan keras.
Ooowwweeekkkkk
Ooooowweeekkkkk
Oooowwweeekkk
Yayuk pun membukakan kedua matanya.
“Kok ada suara tangis bayi. Bayi siapa ya?” gumam Yayuk di dalam hati.
Yayuk menajamkan telinganya. Suara tangis bayi yang didengar oleh Yayuk itu dari arah depan rumah.
OWWWEEEKKKK
OOOOOWWWWEEEKKKK
OOOOOWWWEEEEKKKK
Suara itu semakin jelas dan semakin keras.. Seperti ada di teras saja sumber suara itu.
Yayuk yang teringat akan banyaknya berita orang membuang bayi merah di depan pintu rumah orang. Mulai bangkit berdiri.
“Apa ada orang membuang bayi ya? Tahu di sini ada orang baru yang menempati rumah ini.” Gumam Yayuk di dalam hati.
“Kadang orang nekat dan kepepet oleh masalah tidak takut akan dosa dan hantu.” Gumam Yayuk di dalam hati.
Yayuk pun mulai pelan pelan bangkit dari tidur nya. Jiwa keibuannya tidak tega jika ada bayi kedinginan di luar rumah.
ini yayuk is the best yaaa
lanjt yuk biar semua terungkap
dann ohhh whattr.. blnjane jlimiet
wissss jannn tliti amat apa sih yg mau di jlimetin palg harga cabe naik lagi g jd harga tomat melambung g jadi
harga kacang panjang melambung ambil lain lagi 🤣🤣🤣🤣🤦