Karya pertama.
Bukan Sekedar Murid Biasa.
***
Bagaimana rasanya dicintai, dan mencintai murid sendiri? Geli-geli gimanaa gitu?
"Yessss! Ayo jadi pacarku!"
"Ethannn!!!"
***
Makasih udah sempet mampir ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfathania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Bahagia (8)
Malam menjadi pagi, bulan berganti matahari ...
Hari ini hari bahagia untuk keluarga kecil John Alexander, Gea Arabella, dan putra mereka Ethanas Johnson.
Putra para pengantin, kini telah duduk di kursi para tamu, menanti kedua sosok yang berharga dalam hidupnya akhirnya akan bersatu kembali.
...𝘾𝙪𝙥.....
Setelah mengucap janji suci itu, kini John dan Gea sudah resmi menjadi sepasang suami istri kembali.
Tak mereka sadari, anak lelaki mereka yang dikenal oleh orang-orang dingin dan kaku serta tegas itu, kini berusaha mengalihkan pandangan dari mereka.
Sekuat tenaga ia mencoba tersenyum, dan senyuman itu semakin membuat bulir Indah di matanya, tak dapat ia bendung lagi.
***
Setelah hampir seluruh tamu pulang, kini hanya tersisa keluarga inti saja. Mereka saling tertawa bersama, menandakan bahwa sang keluarga ikut bahagia menyaksikan dua manusia yang saling mencintai, kini telah bersatu kembali.
"Selamat ya Eth, doa lo dikabulkan sama Tuhan!" Kata sahabat sedari kecilnya. Reyhan Danendra namanya.
Reyhan memeluk Ethan persis seperti jaman waktu mereka masih buluk dan nangisan.
"Thanks Reyhan, pasti ini jam lagi? Gue udah muak banget aslinya tiap tahun lo kasih ini. Tapi kalo gue tolak, nanti lo pergi."
Ethan menatap pada Reyhan, dan Reyhan pun membalas dengan tepukan di bahu Ethan, seperti dia melakukan itu kepada seorang adik.
"Hahah, yoi Than, intinya kalau butuh apapun jangan sungkan hubungi gue ya. Kita gak boleh pisah, sebagaimana janji yang udah kita pegang dari jaman kita di dalam kandungan." Reyhan menahan tawanya, dan Ethan melihat itu.
"Cih, ajaib banget gue bisa buat janji sejak dalam kandungan." Gengsi diantara keduanya terkadang masih belum bisa digoyahkan.
"Yaudah, gue cabut ya!"
"Yoi, tiati nabrak gadis culun itu lagi!" Teriak Ethan membuat Reyhan seketika menoleh, lalu pergi dengan muka masam.
Reyhan memang pernah hampir menabrak seorang gadis culun yang berlari menyebrang tidak melihat kanan kiri. Gadis itu sempat meminta tolong pada Reyhan karna ia mengaku sedang dalam bahaya.
Namun Reyhan bukan tipe yang memperbolehkan orang asing masuk ke dalam mobilnya, ataupun area pribadinya.
Dan benar saja, setelah melajukan mobilnya perlahan untuk melanjutkan perjalanan, Reyhan melihat kamera belakang mobil miliknya merekam kegiatan tidak senonoh yang dilakukan oleh lima orang pria tua pada gadis culun itu.
Tapi Reyhan tak peduli, ia tak ingin mengurusi urusan wanita atau para pria-pria tua itu.
***
Di sebuah kamar, ada satu orang yang sangat bahagia, ia sangat lelah sepanjang hari ini. Namun lelahnya terasa sangat bahagia dan menyenangkan. Ya, tentu saja ini adalah Ethan.
Sebenarnya Ethan ingin membuka kado dari teman–temannya atas ucapan selamat karna orangtuanya telah bersama kembali.
Tapi Ethan sudah terlalu capek, ia hanya ingin tidur, dan terbangun di esok hari yang indah, melihat kedua orangtuanya di meja makan bersama-sama.
Namun, di tengah kesadarannya, Ethan terusik oleh nada dering khusus yang ia setting pada nomor seseorang.
"Eh? Hmm.." Ethan sangat mengantuk, padahal jam masih menunjukkan pukul delapan malam. dengan mata terkantuk-kantuk, Ethan duduk bersandar di kepala ranjang. Dan mengusap tombol hijau ke atas.
" 𝘌𝘵𝘩𝘢𝘯𝘯𝘯, 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘺𝘢? 𝘈𝘬𝘶 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘢𝘱𝘦𝘢𝘯. 𝘔𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘔𝘢𝘮𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘗𝘢𝘱𝘢𝘮𝘶. 𝘉𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘰𝘬, 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳, 𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘱𝘶𝘴. 𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢! 𝘎𝘰𝘰𝘥 𝘯𝘪𝘨𝘩𝘵 𝘤𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘬𝘶! "
"Hah?! Maksud—"
Tut.. Tut.. Tut..
...****************...
kirain dah pacaran pas saling twmbak di bab 5