Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.
"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .
"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .
"Fuck you bastard," Umpat nya .
Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.
Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .
Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.
"Kamu butuh aku Marya,"
"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"
"Oh ya,"
"Ya,"
"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,
Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Campus
Brianna menyusuri koridor kampus dengan langkah cepat, seakan tiap jejak langkahnya menyimpan kegirangan. Mata berbinar itu tiba-tiba menangkap sosok Renata dan Diana, sahabat karibnya yang berdiri anggun dengan rok mini. Seakan terpanggil, Brianna berlari kecil, seraya memberikan teriakan sukacita. Renata dan Diana, dengan antusiasme yang tak kalah heboh, membalas sambutannya. "Aaaaaaa....miss you so much gaes!" Teriak Brianna dengan semangat, saat ia memeluk kedua sahabatnya erat-erat. Mereka pun berseru kegirangan, lompatan kecil penuh sukacita menghiasi reuni mereka meski ketiganya hanya beberapa hari saja tak berjumpa. Diana, dengan nada kesal, menimpali, "Lo liburan gak ajak-ajak kita, Brian," Sedangkan Renata, menambahkan dengan ekspresi kecewa, "Iya, tau nih gak asik banget si lo, kalau tau bakal mantai gue ikut," Brianna tertawa kecil, menggelengkan kepala sambil menyeka air mata yang terbentuk dari tawa mereka. "Come on guys, sebelumnya memang gak ada planning liburan, dari awal. Itu berangkatnya dadakan karena suntuk di rumah."
Diana tersenyum lembut, "it's okay, yang penting sekarang kita sudah kumpul bareng lagi, setelah ini kita atur jadwal untuk party" Gelak tawa mereka menggema serentak saat memasuki ruang kerja. Sementara mereka asyik bertukar cerita tentang liburan, mata Brianna tertangkap oleh bayangan Andre yang terpantul di kaca. Andre, dengan percaya diri, sedang menggandeng gadis baru di sisinya. Tanpa bisa menyembunyikan getaran dalam suaranya, Brianna meninggalkan ruangan dan berdiri di ambang pintu menyambut kedatangan Andre. "Hey Brian," sapa Andre dengan nada ringan, namun ada sedikit kejanggalan saat matanya bertemu dengan tatapan Brianna. "Hey Ndre, baru lagi?" tanya Brianna, suaranya mencoba terdengar santai. "He, gue cabut ke kantin dulu ya," sahut Andre sambil melambaikan tangan dan meninggalkan tasnya di meja. Di balik pintu, Renata mendekat, raut wajahnya penuh kecurigaan. "Lo naksir Andre?" bisiknya pada Brianna yang tampak kesal melihat Andre menggandeng pacar baru. Kedua sahabat mereka tidak menyadari bahwa Andre adalah pria yang telah merenggut mahkota Brianna dan mengubahnya menjadi wanita yang tak terkendali. Kegetiran yang mendalam tersirat dari balik tatapan Brianna. "Ngaco deh kalian, siapa juga yang suka dia," jawab Brianna, suaranya bergetar, menutupi luka yang mendalam. Kedua sahabat mereka saling menatap, terkekeh, tidak menyadari luka yang disembunyikan Brianna di balik tawanya yang pahit.
"Naksir juga gak apa kalik, Siapa sih yang tahan dengan pesona Andre? Hahaha." Seru Dianna.
"Iya betul! Daripada lo terus-terusan jomblo, Brian, coba deh lo deketin Andre," "Hadeh, kalian ini ngomongin apa sih? Udah deh, yuk cabut ke kantin, gue laper banget." "Mari kita pergi!" seru Renata dan Diana secara serentak, seraya menarik tangan Brianna agar bangkit dari kursinya. Mereka bertiga kemudian berjalan seraya bergosip riang menuju kantin kantor. "Kalian mau sarapan apa?" Tanya Brianna pada kedua temannya "gue mau spaghetti." "Gue juga, spaghetti kayaknya enak!" Sahut Dianna
"Baiklah, pagi ini kita sarapan spaghetti." "Lo hari ini ada rencana pergi gak? Kita ada rencana hangout, lo ikut ya?"
"Mending lo ikut kita Brian dari pada lo dirumah jadi kolektor blue film," lanjut Brianna
"Mending gue liat adegan itulah dari pada gur ikut kalian dan jadi obat nyamuk. Belum lagi nontonin permainan kalian yang B aja, ish ogah banget," jawab Brianna
"Itu karena lo nonton nya gak sampai kelar bodoh," ketus Dianna
"iya, kali ini lo ikut kuta terus lo tonton adegan nya sampai kelar deh," jawab Renata.
"jadi hambar banget rasa spagheti gue," jawab Brianna sambil melotot kearah kedua sahabatnya. "Hahahaha udah ikut aja, nanti kita karaoke,"Renata menyemangati Brianna sambil mengedipkan mata berkali-kali, seolah menjanjikan keseruan yang tak terlupakan.
"Hmmmm," jawab Brianna malas
"nah gitu dong," Diana menimpali dengan Penuh semangat seraya mengunyah makanan yang memenuhi mulut.