Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Ayana menatap kesal pada Kai, ia merapatkan bathrobe yang membungkus tubuhnya.

“Apa Tuan Kai tidak punya sopan santun? Anda membuka pintu kamar tanpa mengetuk lebih dulu...“

“Seluruh kamar di rumah ini adalah milikku, kenapa aku harus meminta ijin untuk masuk ke dalam nya!“ Kai mengangkat sebelah alisnya yang tebal, suaranya terdengar sangat dingin.

Cih! Grace terlalu melebih-lebihkan kakak tirinya! Apanya yang baik? Dia pria sok berkuasa!

“Tuan Kai, saya ingin berganti pakaian. Bisakah kamu keluar?“ Pinta Ayana dengan baik-baik meski ia dongkol.

“Aku bukan atasan mu, untuk apa kau memanggilku Tuan!“

Wajah Ayana terperangah, dia hanya ingin segera berpakaian kenapa pria sombong di depan nya malah membahas hal tidak penting seperti sebuah panggilan?

“Kak Kai, saya__“

“Aku bukan kakak mu!“

Astaga! Terbuat dari apa otak pria ini?!

Ayana menarik nafas panjang, ia butuh kesabaran ekstra menghadapi pria menyebalkan yang masih anteng bersandar di bingkai pintu kamar.

“Mas Kai, tolong tinggalkan saya sendiri.“ Ayana menekankan kata-katanya dengan penuh kekesalan.

“Mas? Aku bukan suami mu!“ sekali lagi Kai mencibir.

Ayana menghitung dalam hatinya, biasanya dia adalah orang yang rasional dan tenang bahkan dia selalu berbaik sangka pada semua orang sehingga dia mudah dimanfaatkan. Namun entah kenapa, terhadap Kai dia malah hilang kesabaran dan ia berpikir buruk terhadap Kai.

“Jadi, kamu ingin aku panggil apa?“ Akhirnya Ayana mengikuti permainan Kai, dia menduga Kai sedang ingin mempermainkan nya.

“Abang...“ celetuk Kai dengan wajah innocent.

Abang? Cih! Terlalu bagus untuknya! Tapi baiklah, dia yang ingin bermain-main dengan ku, kan?

“Bang Kai__“

“Aku bukan mayat, aku masih hidup!“

Ayana menutup mulutnya, ia salah memangil lagi.

“Abang, tolong keluar.“

“Tidak! Sebelum kamu ingat kejadian semalam!“

Kai malah menutup pintu, masih dengan wajah tanpa ekspresi dan terkesan cuek dia melangkah mendekati Ayana. Saat ia sampai di tempat Ayana berdiri, wanita itu memundurkan tubuhnya. Kai melangkah lagi, Ayana pun mundur. Begitu terus sampai kaki Ayana terpentok kaki ranjang, membuat wanita itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas ranjang.

Bruk!

Belum sempat Ayana bereaksi karena tubuhnya terhempas ke atas ranjang, dengan cepat Kai menindih tubuhnya. Mata pria itu terlihat buas, seperti ingin memangsanya.

Wanita itu merasa jantungnya sedang uji nyali, dia terkurung dengan pria aneh dan tubuh kecilnya bahkan tak mampu bergerak dibawah kungkungan Kai.

“Apa yang kamu lakukan? Jangan tak senonohh padaku! Jangan bersikap kurang ajaaar!“ Ayana mencoba sekuat tenaga mendoroong tubuh berat Kai dari atas tubuhnya.

“Tak senonoh? Kurang ajar? Bukankah, kau yang lebih dulu melakukanya padaku! Kau telah merendahkan harga diriku semalam, kau wanita bersuami tapi berani-beraninya menggodaku...!“

Menggoda?

Ayana tak mengerti, kapan dia menggoda Kai bahkan mereka berdua baru saja bertemu untuk pertama kalinya yaitu saat ini.

“Kapan__“

Belum sempat Ayana bertanya, Kai menyerbu bibir Ayana dengan kasar. Pria itu begitu mendominasi dan tak ingin mendapatkan penolakan. Namun Ayana masih terus memberontak, dia merasa Kai adalah pria gila.

Ayana merasa dirinya sedang ditindas tanpa tahu letak kesalahannya, tiba-tiba saja air mata menggenang di sudut matanya.

Kai melihat air mata itu, sontak saja dia menghentikan aksinya. Ia menghentikan ciuman lalu mengangkat tubuh nya dari atas tubuh Ayana. Nafas pria itu masih berkejaran, ia telah kehilangan kendali dan kalah oleh hasratnya sendiri.

Dasar bajingaannn!

Kai menatap ke bawah, Ayana masih dalam posisi terlentang di atas ranjang memandang pria itu dengan tatapan tajam dan geram. Sialnya, bathrobe Ayana di bagian dada tersingkap karena gesekan barusan diantara mereka dan memperlihatkan belahan dada Ayana yang menggoda.

“Bangunlah dan tutupi tubuh mu dengan benar! Kecuali kau memang sedang menggodaku lagi!“ Kai membalikkan tubuhnya, ia memberikan ruang untuk Ayana berbenah diri.

Terdengar pergerakan Ayana saat wanita itu bangun dari ranjang, namun dengan cepat dia menjauh dari Kai. Saat tadi Kai menciumnya tanpa ampun, ingatan tentang semalaman menyerbu indra pengingat nya namun ia merasa semalam hanyalah ketidaksengajaan.

“A-aku sudah ingat kejadian semalam. Aku salah karena mencium mu, maafkan aku...“ Ayana merasa malu, ternyata semua berawal darinya.

Kai membalikkan tubuh dan menatap Ayana dengan intens. “Aku adalah orang yang perhitungan! Kau yang menggoda dan menyerang ku lebih dulu, aku hanya membalas nya. Apalagi kau sudah menjatuhkan harga diriku, kau benar-benar harus mendapatkan balasan dariku.“

“A-apa maksud mu? Aku hanya tak sengaja mencium mu semalam karena aku mengira kamu adalah pria bayaran yang dipanggil Grace. Aku tak sengaja! Aku tak mengenal mu semalam!“

“Lalu, maksud mu... aku pantas diperlakukan seperti semalam oleh wanita bersuami? Kau terlalu menyepelekan ku!“

Dengan cepat Kai kembali menyerbu Ayana dan menarik tubuh wanita itu menempelkan dengan tubuhnya sendiri. Kai menjawil dagu Ayana dengan tekanan kuat, “Kau sudah berurusan dengan orang yang salah! Kau yang menggoda dan memancing ku lebih dulu, jangan salahkan aku jika tak melepaskan mu!“

Kai melepaskan tubuh Ayana lalu berbalik, ia mulai berjalan keluar kamar namun ia menghentikan langkahnya. Dengan posisi memunggungi Ayana, Kai kembali bicara. “Pakai bajumu, aku tak suka menunggu lama di meja makan!“

Kai kembali melanjutkan langkahnya, membuka pintu dan keluar meninggalkan Ayana yang berwajah syok.

“Apa hak nya? Beraninya dia memperlakukan aku seperti ini dan memerintah ku?! Aku harus segera pergi dari sini!“

Ayana gegas berganti pakaian, ia mencari tas nya dan menemukan nya di atas nakas. Ia memeriksa ponselnya, dan ada beberapa panggilan dari Darius sejak semalam. Tanpa membuang waktu, dengan berhati-hati dia kabur dari rumah Grace dan bertekad tak ingin bertemu lagi dengan Kai.

Kai tentu saja tahu jika Ayana pergi dari rumahnya, dia berdiri di balkon kamarnya di lantai atas menatap ke arah mobil yang membawa Ayana pergi dari pekarangan rumah megahnya.

Di balkon, Vino berdiri di samping Kai. “Tuan, kenapa Anda membiarkan Nona Ayana pergi? Jika Anda mau, Anda bisa menahannya disini. Bukankah Anda penasaran kenapa tubuh Anda bereaksi berbeda padanya dan ingin mencaritahu penyebab nya? Untuk itu, Anda ingin Nona Ayana berada dekat dengan Anda.“

“Dia masih berstatus istri, aku tidak ingin kehormatan nya rusak. Biarkan saja dulu, bukankah dia dan adikku sudah menjalankan rencana mereka agar Ayana segera berpisah dari suami pengkhianat nya. Aku masih bisa menunggu, biarkan burung kenari ku terbang untuk sementara waktu sebelum aku mengikatnya di samping ku untuk pengobatan ku.“

Ya, aku hanya membutuhkan nya untuk pengobatan dan mencari tahu alasan kenapa tubuhku bereaksi positif padanya! Setelah itu, aku akan melepaskan nya dan menikah dengan Casandra setelah tubuhku berubah seperti laki-laki normal lainnya yang bisa bersentuhan dengan wanita!

Niat Kai hanya ingin memanfaatkan Ayana untuk kesembuhan nya sebelum nantinya ia menikah dengan wanita yang cintai yaitu Casandra. Selama mereka berdua berhubungan sebagai kekasih, Kai tak bisa bersentuhan dengan Casandra dan itu sangat membuatnya frustasi.

Jika dia tidak sembuh dari Mysophobia nya, bagaimana dia bisa menikah dengan tunangan nya?