Reni adalah pemuda pekerja keras yang merantau ke kota, dia mengalami insiden pencopetan, saat dia mengejar pencopetan, dia tertabrak truk. Saat dia membuka mata ia melihat dua orang asing dan dia menyadari, dia Terlahir Kembali Menjadi Seorang Perempuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidelse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Lower Ring (SKIP JIKA MAU)
Tersisa dua hari sebelum kereta lapis baja Astrea kembali dari Ibu Kota Elemendorf. Waktu luang ini adalah harta karun yang tidak akan Lyra (Reni) sia-siakan.
Lyra dan Mia menghabiskan sebagian besar waktu mereka di Ruang Latihan Bawah Tanah yang kedap suara, mengubah area itu menjadi akademi rahasia mereka.
Hari Pertama: Menguasai Langkah Sunyi
(Silent Step)
Fokus Hari Pertama adalah Mantra Peredam Suara, yang Lyra sebut Silent Step—gabungan sempurna dari teknik pedang Ayahnya
(Gerakan Kucing)
dan Mana Ibunya
(Mana Angin).
Proses Latihan:
Integrasi Mana Angin: Lyra berlatih meditasi singkat yang dipercepat dengan liontin kristalnya untuk mengumpulkan Mana Angin. Ia harus belajar bagaimana mengalirkan Mana ini ke seluruh tubuhnya, terutama ke telapak kaki, tanpa membuatnya meledak menjadi hembusan yang tidak terkontrol (seperti kasus vas bunga).
Uji Coba Lapisan: Mia meletakkan sehelai kain sutra tipis dan beberapa piringan logam kecil di lantai sebagai indikator suara. Lyra harus berjalan di atasnya tanpa menimbulkan suara kresek atau cling.
Kesulitan: Tubuh Lyra masih kecil, dan ototnya belum terbiasa menahan Mana dalam waktu lama. Setiap langkah sunyi sangat menguras energi. Lyra sering terhuyung karena kehabisan Mana Angin, yang membuat Mia berulang kali harus menyuapinya dengan jus buah berenergi tinggi.
"Tuan Putri, Anda hanya bisa berjalan tiga langkah tanpa suara! Mana-nya bocor di lutut Anda! Itu akan membuat jebakan berbunyi!"
"Tidak, Mia! Aku tidak boleh bocor! Aku adalah Lady Ninja! Hhh... Aku harus membayangkan diriku seringan angin. Jika aku berhasil, aku tidak perlu Pedang Mana, aku hanya perlu kecepatan!"
Hasil Hari Pertama:
Pada akhir hari, setelah kehabisan Mana hingga tujuh kali, Lyra berhasil. Ia mampu merapal Silent Step secara konsisten. Setiap langkahnya tidak lagi menciptakan bunyi apa pun. Ia tidak hanya meredam suara, tetapi juga meringankan berat tubuhnya sedikit, memberinya manuver yang luar biasa.
Kelemahan: Efek ini hanya bisa bertahan selama maksimal lima menit sebelum Mana-nya habis total, dan ia akan jatuh kelelahan. Ini cukup untuk infiltrasi singkat.
Hari Kedua: Pemandu dan Peta Mana (Mana Map)
Fokus Hari Kedua adalah Mental. Lyra tidak bisa hanya bergerak tanpa suara; ia harus bisa "melihat" bahaya. Ini adalah latihan Mantra Pemandu Mana—kemampuan mendeteksi jebakan.
Proses Latihan:
Visualisasi Diagram: Lyra menghabiskan pagi dengan menatap diagram kristal dan pola aliran energi yang ia salin dari buku Erin. Ia belajar bahwa setiap jebakan sihir memiliki alur Mana yang stagnan atau pola energi yang berputar secara spesifik.
Simulasi Jebakan: Mia, menggunakan Mana yang tersisa, menyembunyikan beberapa kristal kecil di balik pilar dan sudut ruangan. Kristal ini dialiri Mana Mia, bertindak sebagai jebakan ilusi.
Penggunaan Liontin: Lyra, dengan mata tertutup, menggunakan liontin kristal dari Erin sebagai katalis untuk memperkuat indra Mana-nya. Ia harus merasakan "suara" Mana yang tidak wajar.
"Mia, di mana jebakan yang terakhir?"
"Saya sudah menyembunyikannya dengan Mantra Ilusi terkuat saya. Anda tidak akan bisa menemukannya!"
(Lyra Menarik napas dalam-dalam, fokus)
"Salah. Jebakanmu ada di pilar ketiga, sudut kiri. Aliran Mana Angin-mu ada di sudut pilar itu, tapi di sana ada polanya yang memantul... itu jebakan, Mia."
Hasil Hari Kedua:
Lyra terbukti memiliki Insting Sihir yang Mengerikan. Berkat gen Archmage dan otaknya yang dewasa, ia melampaui pembelajaran teoretis. Pada sore hari, ia tidak hanya mampu mendeteksi jebakan buatan Mia, tetapi ia juga dapat mengidentifikasi jenis Mana (Api, Air, Angin) yang digunakan Mia untuk "jebakan" tersebut, hanya dengan menyentuh udara.
Ini berarti, di Lokakarya Artifiser gelap, Lyra akan mampu membedakan jebakan Mana yang mematikan dari sekadar lampu Mana.
Lyra kembali menyelinap ke kamarnya, Mia membantunya merapikan semua gulungan perkamen dan lilin. Lyra mengumpulkan cetak biru Artefak Penyimpanan Mana yang sudah ia salin, menyisakan ruang kosong di bagian tengah.
Sekarang, yang harus kulakukan hanyalah menyajikan hasil kerjaku dengan baik, dan menunggu cincin itu datang, pikir Lyra, tersenyum kelelahan. Setelah itu, Raven, Lokakarya, dan Kristal Tipe Alpha akan menjadi targetku berikutnya.
Mia membaringkan Lyra di ranjang, dan Lyra langsung terlelap, tidur paling nyenyak setelah dua hari latihan maraton. Pahlawan kecil berambut pink itu kini siap untuk babak berikutnya.