Last Punishment : DEATH

Sementara itu di rumah Prasad. Gaurav dan Prasad sedang pusing memikirkan rencana apa selanjutnya.

"Kau lihat itu Gaurav. Gara-gara ide mu itu, ayah Abimanyu harus meregang nyawa, dan istrinya... Rasika... Kita tidak tau dia di mana sekarang, "

"Dia tidak jauh paman, "

"Kau tau di mana dia? Lalu kenapa kau diam saja?"

"Rasika di culik oleh Chaturvedi, "

"Tapi-" tiba-tiba ponsel Prasad bordering, dan rupanya itu panggilan dari Prathap.

"Iya Prathap ada apa?"

"Pak. Chaturvedi datang ke kantor, dan melakukan negosiasi dengan Pak Rajesh untuk kebebasan Abimanyu, "

"Apa?"

"Iya pak. Aku baru saja selesai memberi pelatihan, dan setibanya di kantor aku melihat Abimanyu ikut bersama dengan Chaturvedi, "

"Ada apa paman?" Tanya Gaurav saat melihat wajah Prasad yang mulai panik.

"Chaturvedi bernegosiasi dengan Rajesh untuk kebebasan Abimanyu, "

"Apa?"

"Gaurav. Chaturvedi menyerang keluarga Abimanyu, membunuh ayahnya, dan menculik Rasika. Lalu untuk apa dia membebaskan Abimanyu?" ucap Prasad kebingungan.

"SIALAN, " ketus Gaurav yang kemudian langsung bergerak untuk mengejar Abimanyu dan Chaturvedi.

...***...

Chaturvedi sengaja membebaskan Abimanyu dan mengompori nya agar dia menghabisi Gaurav. Chaturvedi membebaskan Rasika dan menyerahkannya pada Abimanyu. Sebelumnya, Chaturvedi sudah mengancam Rasika agar tidak membocorkan semuanya. Karena itu sebagai jaga-jaga, Chaturvedi mengirim anak buahnya ke rumah Abimanyu. Dia beralasan ini sebagai keamanan agar Gaurav tidak bisa menyerang mereka. Namun ini di lakukan untuk memata-matai Rasika agar tidak membocorkan rahasia Rasika.

Gaurav sudah tiba di kediaman Abimanyu. Sayangnya ia tidak di bolehkan masuk untuk keamanan. Dia memberontak untuk masuk namun semua sia-sia. Karena untuk pertama kalinya, Gaurav tidak bisa menerobos masuk. Dari kejauhan Abimanyu hanya memandang Gaurav dari balik kaca jendela. Rasika menghampirinya, dan melihat adanya air mata yang perlahan mengalir di pipi Abimanyu.

"Abi, " gumam Rasika sambil mengusap pelan bahu Abimanyu. Menyadari adanya Rasika, Abimanyu langsung menghapus air matanya.

"Rasika. Aku tidak mau menutup-nutupi apapun dari mu. Ada satu hal.. Yang harus kau ketahui. Tentang aku, masa lalu ku, dan... Dan juga Gaurav, " ucap Abimanyu. Mereka kini duduk di pinggiran ranjang. Abimanyu berjalan ke lemarinya dan mengambil sebuah foto. Foto itu berisikan foto keluarga dengan dua anak kecil.

"Siapa mereka?" Tanya Rasika.

"Dia, Satya Balram Azaad.. " ucap Abimanyu menunjuk pada foto pria dewasa. "Dan dia, Sridevi Balram Azaad.. " sambung Abimanyu dengan beralih menunjuk pada foto seorang wanita.

"Dan dia... Bhairav Balram Azaad. Dan ini.. Adiknya, Gaurav Balram Azaad, " ucap Abimanyu sambil menyeka air mata di pipinya. Rasika mulai kebingungan dengan ucapan Abimanyu. Sebab yang ia tau dari Chaturvedi, kalau Abimanyu hilang ingatan.

"A-apa hubungan mu dengan mereka?"

"Bukan sekedar hubungan biasa Rasika. Hubungan darah... Hubungan yang terikat.. Hubungan-" Abimanyu kembali meneteskan air matanya saat hendak menyambung ucapannya. Rasika langsung memeluk Abimanyu sambil mengusap-usap belakangnya. "Mereka adalah keluarga ku Rasika. Aku bukan Abimanyu Kanwar.. Aku Bhairav Balram Azaad. Dan Gaurav, dia adalah adik kandung ku, " sambung Abimanyu. Rasika hanya bisa diam penuh kebingungan.

"12 tahun lalu. Keluarga kami di serang. Aku lari bersama Gaurav. Dan kami sampai di sebuah terminal bus. Gaurav haus, dan aku meminta nya untuk menungguku selagi aku membelikannya minuman, "

"Andai saja Rasika... Andaikan waktu itu, aku mengajak Gaurav bersama ku. Mungkin kami masih bersama, "

"Setelah kejadian itu, aku tidak tau dia di mana. Dan... Saat itu aku mengalami hilang ingatan, sampai aku bertemu keluarga Kanwar. Dan mereka memberiku nama Abimanyu Kanwar, "

"Pada saat aku memasuki umur 20 tahun. Ada sebuah insiden kecil di jalan, aku tidak sengaja menabrak sebuah mobil saat sedang mengatur lalu lintas. Mobil itu dalam keadaan oleng, dia ingin menghindari mobil di depannya tapi malah mengenai diriku, "

"Dan saat itu, ingatan ku perlahan kembali. Aku mulai mengetahui siapa diriku, dan siapa keluarga ku. Malam itu saat aku pulang dari rumah sakit, aku ingin mengatakan kepada mereka kalau ingatan ku sudah kembali, dan aku ingin meminta izin untuk mencari tau keberadaan orang tua ku. Tapi, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka mengenai diriku, "

...****************...

"Aku jadi kepikiran. Bagaimana jika ingatan Abimanyu kembali?"

"Ya baguslah, Chetna. Setidaknya dia bisa kembali pada orang tua kandungnya, "

"Kau ini tidak mengerti perasaan seorang ibu. Aku memberikan cinta dan kasih sayang ku selama 8 tahun ini, dan setelah itu dia akan pergi meninggalkan ku, "

"Chetna, kenapa kau jadi egois seperti ini?"

"Wajar. Apalagi ini soal anak.. Aku tidak bisa melepaskan Abimanyu begitu saja, "

"Oke baiklah. Abimanyu tidak akan kemana-mana, " ucap Thapar meyakinkan Chetna.

...****************...

"Kau tau Rasi. Setelah mendengar itu, aku menjadi bimbang. Aku merasa kebingungan, dan sampai akhirnya.. Aku memilih untuk menyembunyikan identitas asliku, "

"Aku mencari tau tentang orang tua ku di internet, dan aku menemukan artikel di mana orang tua ku tewas saat insiden penyerangan itu. Mereka juga mengatakan bahwa kedua putra mereka, yaitu aku dan Gaurav telah hilang, "

"Aku kembali bertanya pada diriku sendiri. Apakah adikku juga tiada? Kemana adikku? Dimana dia dan bagaimana keadaannya, "

"Tapi. Setelah itu Gaurav datang.. Saat dia berbicara aku merasakan ayah ku yang berbicara. Dan saat dia menyebut kan namanya, aku melihat diri ayah ku dalam diri Gaurav, "

"Dan sejak saat itu lah. Aku mulai akrab dengan nya. Aku merasa terikat dengan Gaurav. Setiap hari aku memastikan nya dalam keadaan sehat dan nyaman. Membelikan nya makanan sehat, memberinya jadwal pelatihan, dan selalu menemani nya agar dia tidak merasa sendiri. Aku mengizinkan nya untuk makan di rumah kita, bercengkrama dengan keluarga ini, bahkan jika dia mau untuk tinggal di sini.. Aku pasti memperbolehkannya, "

"Tapi Rasika.. Dia membuat ku kecewa. Aku tau maksud dan tujuan dia melakukan pembunuhan. Tapi menyerang keluarga, bahkan membahayakan mu sudah membuat ku begitu yakin.. Dia memang adikku, tapi darah yang mengaliri di dirinya bukan lah darah keluarga Balram Azaad. Aku tidak tau dari mana dia mendapatkan didikan menjadi seorang pembunuh, " ucap Abimanyu.

"Abi. Gaurav tidak salah. Chaturvedi sudah memperdaya mu. Bagaimana caranya aku menjelaskannya pada mu?" batin Rasika.