Frans tak pernah menunjukkan perasaannya pada Anna, hingga di detik terakhir hidup Anna. Wanita itu baru tahu, kalau orang yang selama ini melindunginya adalah Frans, kakak iparnya, yang bahkan melompat ke dalam api untuk menyelamatkannya.
Anna menitihkan air mata darah, penyesalan yang begitu besar. Ferdi, pria yang dia cintai ternyata hanya memanfaatkannya untuk mendapatkan perusahaan ayahnya dan kekayaan keluarga Anna.
Kedua tak selamat, dari kobaran api kebakaran yang di rancang oleh Ferdi dan Gina, selingkuhannya yang juga sahabat Anna.
Namun, Anna mendapatkan kesempatan kedua. Dia hidup kembali, terbangun tiga tahun sebelum pernikahannya dengan Ferdi. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 20.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Kehidupan Kedua
Byurrrr
Mata Anna terbuka, dia merasa nafasnya sesak. Dia berpikir, mungkin karena dia memang berada di tengah gumulan api yang membakar rumahnya. Yang sengaja di rancang oleh Ferdi.
Tapi saat dia melihat apa yang ada di depannya. Itu bukan api, ini air. Dia sesak karena air, dia tenggelam.
Dan di depannya, saat dia berusaha meraih apapun yang ada di atas sana, di permukaan air. Dia melihat seorang pria berenang ke arahnya.
Matanya melebar.
'Kak Frans' batinnya.
Frans berenang membantu Anna dan menggendongnya ke atas kolam renang.
Setelah menggendong Anna, dan membaringkannya di atas kursi santai di tepi kolam renang. Anna yang masih coba mencerna apa yang terjadi melihat Ferdi datang.
"Kak, sekarang kamu pergi! saat keluarga Anna kemari. Mereka pasti akan menyukaiku, dan menerima hubungan kami. Pergilah!" kata Ferdi.
Frans mengangguk dan pergi.
Anna yang tiba-tiba pusing, tidak dapat mengingat apapun lagi.
**
Anna membuka matanya perlahan, dia mendengar suara mesin ekg di telinganya. Pandangannya terarah ke atas, ke langit-langit.
"Ini rumah sakit?" gumamnya bingung.
"Anna"
Anna menoleh, itu suara ibunya.
"Ibu"
"Gadis nakal, sudah tahu tidak bisa berenang, tapi masih dekat-dekat kolam renang!"
Mata Anna berkaca-kaca, itu adalah ayahnya.
"Apa ini di surga?" tanyanya.
Dia pikir, mungkin dia sedang berada di surga bersama ayah dan ibunya.
Pletakk
"Anton!" tegur ibunya Anna, Fania.
"Di surga apanya? matamu itu bermasalah ya, ini di rumah sakit!"
"Kakak" kata Anna yang segera memeluk kakaknya.
Kedua orang tua Anna, dan Anton kakak Anna sempat heran. Kenapa Anna malah memeluk Anton seperti itu. Biasanya mereka selalu bertengkar, karena memang yang paling menentang tegas hubungan Anna dengan Ferdi adalah Anton.
Anna memperhatikan kedua orang tuanya, memperhatikan kakaknya. Dan kalender di atas meja.
"Hah, tahun berapa ini?"
"Dih, cuma jatuh ke kolam renang kamu jadi amnesia?" sindir Anton lagi.
Anna terdiam, ini tahun dimana dia akan mengadakan pesta ulang tahun beberapa hari lagi. Dan mengumumkan hubungannya dengan Ferdi di depan semua orang. Meski tadinya menentang, karena mengetahui Ferdi yang menyelamatkan Anna dari tenggelam. Kakak Anna mengalah saat itu.
"Anna, ayah dan ibu sudah membuat keputusan. Semua akan terjadi seperti yang kamu inginkan. Kamu bisa mengumumkan kalau kamu dan Ferdi pacaran di pesta ulang tahunmu yang ke 20. Seperti keinginanmu itu!" ujar Rio, ayah Anna.
"Kalau saja dia tidak menyelamatkanmu dari tenggelam, sampai kapan pun aku tidak setuju. Dia itu pengangguran yang menyebalkan!" celetuk Anton.
Anna segera mengerti keadaan ini. Ternyata, dia memang kembali ketika dia di selamatkan saat tenggelam. Tapi yang dia lihat tadi bukan Ferdi, melainkan Frans. Dia juga mendengar ucapan Ferdi dengan jelas. Semua ini rancangan Ferdi.
"Bukan Ferdi yang menyelamatkan aku!"
Ucapan Anna sontak saja membuat kedua orang tua Anna, dan Anton terkejut.
"Bukan dia? jelas-jelas yang menggotongmu ke mobil itu dia, yang membawamu ke rumah sakit itu dia!" kata Anton yang menyaksikan semua itu.
"Iya, tapi yang menyelamatkan aku dari kolam bukan dia. Itu kak Frans. Aku melihatnya!" kata Anna.
"Frans?" tanya Rio.
"Iya ayah, itu Frans!" Anna mencoba meyakinkan semua orang.
"Benar-benar si Ferdi, dia bahkan memanfaatkan kakaknya. Sudah aku katakan, putus saja dengannya Anna!" kata Anton lagi.
Anna terdiam, dia memang akan melakukan itu.
**
Beberapa jam kemudian, Anna di antarkan oleh Anton ke rumah Ferdi dan Frans. Mereka masih tinggal satu rumah.
"Dasar bucin, katanya mau putus. Baru keluar dari rumah sakit, yang di cari si pengangguran itu!" omel Anton.
"Kakak ini kenapa sih? tidak percaya sekali padaku. Siapa yang mencari Ferdi? aku tahu dia saat ini tengah mencari pekerjaan di perusahaan paman Tommy. Itu syarat dari ayah supaya dia melamarku kan?" tanya Anna.
"Lalu untuk apa kamu kemari?" tanya Anton lagi.
"Mau berterimakasih pada penyelamatku. Sudah sana pergi! oh ya, lebih baik kakak cari pacar, jangan sampai ada gosip lagi!"
"Heh, atur saja hidupmu yang penuh kebucinan itu! kenapa mengurusi aku?" tanya Anton tidak senang.
Anna terdiam menatap kakaknya.
'Kakak memang harus cepat cari pacar. Jika tidak, wanita munafik itu akan mendekati kakak. Dan memfitnah kakak sampai masuk penjara, wanita yang di bayar oleh Gina' batin Anna.
"Kenapa menatapku seperti itu? aku tahu aku tampan!"
"Wah, anda beli pede dimana? pasti lagi diskon ya? sampai belinya berlebihan begitu?" tanya Anna menggoda kakaknya.
"Di mall mana ada yang juga pede? sudahlah, jangan lama-lama. Aku tunggu di sini..."
"Kakak pulang saja, setelah ini aku masih harus ke butik. Kakak pasti bosan!" kata Anna.
"Baiklah, tapi jika ada apapun. Cepat hubungi aku!" kata Anton dan Anna segera mengangguk.
Begitu mobil Anton pergi. Anna segera berjalan ke arah pintu. Itu adalah rumah kosan yang di sewa oleh Frans, yang bekerja di sebuah perusahaan kecil. Sebenarnya dia sangat cerdas dan cekatan, hanya saja dia tidak bisa bekerja hanya di satu tempat. Karena ada 4 orang yang harus dia tanggung biaya hidupnya.
Tok tok tok
Ceklek
"Anna, Ferdi sedang tidak ada di rumah!"
Mata Anna berkaca-kaca begitu melihat Frans.
Grepp
Frans terkejut bukan main. Anna tiba-tiba saja memeluknya.
'Maafkan aku kak, aku dulu tidak tahu kalau yang menyelamatkan aku dari kolam itu kamu, bukan Ferdi. Maafkan aku!'
"Anna, kamu kenapa?" tanya Frans bingung.
Dia bahkan tak berani menyentuh Anna. Kedua tangan pria itu naik ke atas. Takut salah pegang.
"Apa aku boleh memanggilmu, mas Frans mulai sekarang?" tanya Anna mendongak melihat ke arah Frans.
Deg
Jantung Frans seperti mau lompat dari sarangnya. Dan pipi pria itu, menjadi begitu merah.
Anna tersenyum.
"Boleh ya?" tanya Anna lagi.
Frans tidak tahu Anna kenapa. Tapi, dia memang sangat senang, di peluk begitu oleh wanita yang sudah lama dia sukai dan di panggil dengan sapaan manis seperti itu.
Frans mengangguk perlahan, dan reaksi itu membuat senyum Anna semakin lebar.
"Terimakasih, terimakasih mas Frans!" katanya yang semakin mempererat pelukannya.
'Mas, aku senang sekali bisa melihatmu lagi. Aku tidak akan mengabaikan mu lagi. Aku janji' batinnya.
***
Bersambung...
" hay sayang " 🤣🤣🤣