[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
NOVEL INI ADALAH VERSI REMAKE DARI NOVEL KEMBALINYA SANG PENGUASA.
Chu Yuan, seorang CEO sukses dari dunia modern, tiba-tiba dibawa oleh sebuah sistem misterius ke dalam dunia kultivator. Ia menemukan dirinya berada di dalam tubuh seorang pemuda yang lemah dan tidak memiliki kultivasi.
Dengan bantuan dari sistem yang berada di tubuhnya, Chu Yuan mulai mempelajari kultivasi dan meningkatkan kekuatannya.
Namun, Chu Yuan masih belum mengetahui bahwa sistem yang berada di tubuhnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan sejarah keluarganya. Ia hanya tahu bahwa sistem itu membantunya menjadi lebih kuat dan berkuasa.
Seiring waktu, Chu Yuan menjadi semakin kuat dan mulai mengungkap rahasia tentang sistem yang berada di tubuhnya. Namun, Chu Yuan juga harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh yang ingin menghancurkannya. Ia harus menggunakan kekuatannya dan bantuan dari sistem untuk melindungi dirinya dan orang-orang yang ia cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB - 08: Meningkatkan Kekuatan.
BAB - 08: Meningkatkan Kekuatan.
Keesokan paginya.
Cahaya mentari perlahan menembus jendela kamar, menyinari wajah pemuda berpakaian hitam yang masih tertidur lelap di atas ranjang kayu sederhana. Chu Yuan perlahan-lahan mulai membuka matanya karena mendengar suara kicauan burung yang mengganggunya.
Burung-burung berkicau pelan di luar, seolah menyambut hari baru yang penuh dengan takdir besar.
Kelopak mata Chu Yuan perlahan terbuka. Ia bangkit perlahan, duduk di atas ranjang, menatap keluar jendela.
"Ternyata sudah pagi.. Tidak terasa begitu cepat"
Suara lembutnya mengandung ketenangan, namun di balik ketenangan itu, ada sesuatu yang menggelegak. Tubuhnya memanas, bukan karena suhu tapi karena kekuatan yang mengalir deras dari dalam dirinya.
Tok..tok..tok..
"Yuan'er apa kau sudah bangun?" ucap Chu Feng dari balik pintu.
"Iya, ayah. Aku sudah bangun" jawab Chu Yuan.
"Kalau begitu, ayah menunggumu di lapangan pelatihan," ujar Chu Feng lalu langkahnya menjauh.
Chu Yuan beranjak dari tempat tidur. Tubuhnya terasa ringan, tapi di saat bersamaan, napasnya dalam seolah menahan kekuatan dahsyat.
Ia melangkah ke kamar mandi, membasuh wajah dan tubuhnya. Air yang menyentuh kulitnya langsung bergetar, seperti tidak sanggup menahan aliran Qi yang mengalir dalam pori-porinya.
Sepuluh menit kemudian, Chu Yuan muncul dengan pakaian hitam, rambutnya yang panjang terurai rapi, mata hitamnya tajam dan berkilat. Tubuhnya terlihat biasa tapi siapa pun yang peka bisa merasakan tekanan luar biasa yang terpancar darinya.
"Ayah maaf membuatmu lama menunggu" ucap Chu Yuan.
Chu Feng sedang berdiri dengan tangan bersilang, namun ketika merasakan kehadiran anaknya, alisnya langsung berkerut.
"Tekanan ini… Qi Foundation tingkat 5!?"
Chu Feng menatap anaknya dari ujung kepala hingga kaki. Matanya melebar, bahkan ia harus mengatur napasnya sesaat.
"Baru kemarin dia berada di Qi Foundation tingkat 3… bagaimana bisa hari ini…?"
"Hahaha! Selamat, Yuan’er!" seru Chu Feng sambil menepuk bahu putranya.
"Kau benar-benar membuat ayah kagum… Kau bahkan sudah menyentuh batas puncak Qi Foundation tahap awal!" ucap Chu Feng.
"Hehe, aku hanya berlatih sedikit semalam," jawab Chu Yuan dengan senyum kecil.
Namun senyum itu mengandung kepercayaan diri yang menusuk bukan kesombongan, tapi keyakinan dari seorang yang tahu betapa keras dirinya menapak jalan ini.
Chu Feng mengangguk puas.
"Baik, hari ini ayah akan mengajarkanmu jurus ‘Tinju Petir Langit’. Ini bukan jurus sembarangan. Jika kau bisa menguasainya bahkan musuh di atas tahapmu pun akan gentar menghadapi kecepatan dan kekuatannya!" ucap Chu Feng menjelaskan.
Seperti namanya jurus 'Tinju Petir Langit' ini memang gerakan menyerangnya sangat cepat dan tepat seperti sambaran petir.
Chu Yuan mengangguk serius.
Chu Feng mulai mempraktikkan gerakan pertama.
Whoosh!!
Tinju itu menghantam udara, menciptakan suara ledakan kecil. Kecepatannya hampir tak bisa ditangkap mata biasa. Setiap gerakan menyatu dengan energi Qi, seperti sambaran petir dari langit.
Chu Yuan mengamati dengan penuh konsentrasi. Gerakan itu tidak hanya cepat, tapi juga penuh tekanan Qi yang terkumpul di titik-titik vital tubuh.
"Tinju ini… seperti ledakan dalam diam. Menghantam sebelum musuh sempat berkedip" batin Chu Yuan melihat gerakan Chu Feng.
"Yuan’er, sekarang kau coba" ujar Chu Feng.
"Baik!"
Chu Yuan melangkah maju. Ia meniru posisi ayahnya. Kedua kaki menapak lebar, tubuh condong ke depan.
Whoosh!!
Tinju pertama melesat, namun terasa terlalu ringan.
"Kurang dalam. Pusatkan Qi di lenganmu, jangan hanya mendorong dengan tenaga otot" arahan Chu Feng tajam.
Chu Yuan menarik napas dalam, memusatkan kekuatan dalam dantiannya, lalu sekali lagi
Braaak!!
Tanah di depan sedikit retak. Aura yang terpancar dari tinjunya mulai terasa.
"Bagus. Tapi masih belum cukup" ucap Chu Feng.
"Jurus ini bukan soal kekuatan tapi soal ledakan sesaat dari Qi. Kau harus meledakkan kekuatan hanya dalam 0,3 detik" lanjutnya.
"0,3 detik?" Chu Yuan mengernyit, tapi matanya bersinar.
"Baiklah, aku mengerti, Ayah!" ucap Chu Yuan.
Latihan dimulai.
Tinju demi tinju. Arahan demi arahan. Chu Yuan terus memperbaiki postur, aliran Qi, bahkan irama napasnya. Keringat mengucur dari dahinya, namun matanya tetap tajam.
Setelah dua jam berlalu.
Chu Feng menunjuk sebuah balok kayu tebal yang berdiri di ujung lapangan. "Sekarang, hancurkan kayu itu dalam satu kali serangan!" ucap Chu Feng.
Chu Yuan melangkah maju, ia menatap kayu besar di depan lapangan pelatihan itu. Tubuhnya diam, tapi aliran energi Qi di dalam meridiannya seperti naga yang terbangun dari tidur panjangnya. Suasana di sekitarnya terasa berat, udara seolah menebal karena aura yang mulai memancar dari tubuhnya.
Dengan mengambil posisi kuda-kuda yang di ajarkan Chu Feng, Chu Yuan mengangkat tangannya. Kedua matanya memancarkan tekad membara. Dia mengingat setiap arahan ayahnya, mengalirkan Qi dari Dantian ke kaki, lalu mengalirkannya ke tangan membentuk jalur sempurna seperti petir yang menyambar dari langit ke bumi.
Tap!
Dalam sekejap, tubuhnya melesat ke depan. Pukulan itu datang bukan seperti tinju biasa, tapi lebih menyerupai kilatan cahaya yang meledak di udara.
BOOM!
"Tinju Petir Langit bentuk sempurna 0,3 detik!"
Wusshh!!
Tinju itu melesat!
BRRAAAAKKK!!
Balok kayu besar itu pecah berkeping-keping, serpihannya terbang ke segala arah, meninggalkan suara gemuruh yang menggetarkan tanah. Angin Qi menyebar, membuat beberapa batu kecil melayang dan rumput tertebas.
Chu Feng terdiam. Matanya menatap anaknya bukan lagi sebagai anak, tapi sebagai seorang pewaris sejati.
"Hah… hah…" Chu Yuan mengatur napasnya, tubuhnya sedikit berkeringat tapi tatapannya penuh kemenangan.
Chu Feng terdiam beberapa saat, lalu tertawa pelan sambil menggeleng. "Hahaha..! luar biasa! Tinju Petir Langit tahap dasar bisa kau kuasai hanya dalam waktu 3 jam?"
Chu Yuan membuka mata. Aura keemasan samar menyelimuti tubuhnya.
"Kekuatan ini.. masih belum cukup. Tapi aku bisa merasakannya dalam tubuhku ada sesuatu yang mulai bangkit" guman Chu Yuan
[Sistem: Gerakan jurus berhasil dikombinasikan dengan darah naga!]
[Darah Naga Surgawi dalam tubuhmu mulai bereaksi…]
[Kekuatan Darah Naga Surgawi tahap 1 dibuka!]
"Darah naga…?” Chu Yuan tertegun. Di dadanya, Qi berwarna biru samar mulai berputar membentuk pusaran kecil.
[Tubuh Naga Surgawi: Efek pasif Meningkatkan daya tahan tubuh, kecepatan regenerasi, dan kekuatan fisik sebesar 30%]
[Efek aktif: Serangan dengan elemen petir akan memiliki efek tambahan ‘Paralyzing Thunder’ selama 3 detik]
"Ini… kekuatan sejati dari tubuhku!?" batin Chu Yuan
Chu Yuan mengepalkan tinjunya, dan untuk pertama kalinya senyuman lebar muncul di wajahnya.
Chu Feng menatap anaknya lama. Sorot mata itu bukan lagi mata seorang anak remaja biasa tapi mata seorang calon raja yang siap menginjak dunia.
"Kalau begitu, kau harus siap. Karena jalan kekuatan bukan jalan yang lembut!" ucap Chu Feng.
Setelah itu, pelatihan terus berlanjut. Chu Feng mulai memperkenalkan pola kedua dari jurus Tinju Petir Langit. Tapi kali ini, ada tekanan spiritual yang kuat dalam gerakan itu, seolah setiap pukulan membawa kehendak langit.
"Ini adalah Gerakan Retak Langit. Kau harus fokus pada satu titik. Jangan menyebarkan tenaga Qi-mu. Pusatkan, dan lepaskan dalam satu napas"
Chu Yuan mengangguk. Dia mengatur pernapasannya, lalu mulai menirukan gerakan tersebut. Gagal. Gagal lagi. Tapi dia tidak menyerah. Keringat menetes dari dagunya, menetes ke tanah, menciptakan suara pelan yang seolah menjadi saksi tekadnya.
Waktu berlalu tanpa terasa.
Matahari mulai bergeser ke arah barat. Chu Yuan tetap berdiri, tubuhnya sudah kelelahan, namun gerakannya semakin mantap. Setiap gerakan mulai menimbulkan tekanan udara, dan aura naga samar mulai membentuk pusaran di sekeliling tubuhnya.
Chu Feng menatap semua itu dengan kagum. "Bakat? Tidak. Ini bukan sekadar bakat. Ini adalah takdir!"
Bersambung...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
mungkin novel ini tentang Isekai tapi versi China. Asli penulis novel sangat2 pintar menulis cerita
coba penulis Novel alasannya knp ?