NovelToon NovelToon
Dinikahi Berondong Tengil

Dinikahi Berondong Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: chustnoel chofa

Viola yang punya sebuah butik baju cukup besar dan ternama, harus menikah dengan Arga Bagaskara. pemuda berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas akhir itu.

Viola mengabaikan kehadiran sang suami, karena berpikir Arga masih bocah dah belum dewasa.

bagaimana kisah selanjutnya, ikuti terus ya kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8

Suara air menetes dari shower menggema lembut di dalam kamar mandi. Uap tipis mulai memenuhi ruangan, namun Arga tetap berdiri di sana, mematung sejenak dengan senyum mengambang di wajahnya. Tangannya terangkat tanpa sadar, menyentuh bibir yang baru saja mengecap sesuatu yang tak terduga—dan sangat manis.

Ciuman itu.

Ringan, singkat, tapi cukup untuk membuat jantungnya berdebar dan pikirannya melayang.

Viola.

“Manis,” gumamnya lirih, hampir seperti desahan yang tertahan. “Lebih manis dari yang kubayangkan.”

Dia tersenyum kecil. Wanita itu—dengan segala ketus dan wajah dinginnya—telah kehilangan pertahanan hanya karena satu gerakan spontan darinya. Viola mungkin lebih tua darinya, mungkin lebih bijak dalam beberapa hal, tapi... dia bisa membaca kegugupan wanita itu seperti buku terbuka. Dan Arga bukan pria bodoh; dia tahu, itu tadi bukan sekadar kecupan biasa. Itu adalah yang pertama. Atau setidaknya, yang pertama setelah sekian lama.

Arga menggeleng kecil, lalu terkekeh pelan. “Keras di luar, lembut di dalam,” katanya sambil membuka kancing kemejanya. “Kau seperti durian, Viola. Tapi aku menyukai tantangan.”

Setelah melepas pakaian dan melemparkannya ke keranjang, dia melangkah ke bawah guyuran air. Suhu dingin menyentuh kulitnya dan membuat tubuhnya sedikit menggigil, tapi justru itulah yang dia butuhkan. Sesuatu untuk meredakan panas di dadanya—yang bukan berasal dari suhu, tapi dari bayangan wajah pucat Viola saat bibir mereka bersentuhan.

"Aku akan membuatmu jatuh, Viola. Mau atau tidak," bisiknya pada dirinya sendiri, sembari menengadahkan wajah ke arah pancuran air.

Beberapa menit kemudian, setelah merasa cukup segar, Arga mematikan shower dan mengambil handuk. Ia melilitkannya di pinggang, membiarkan tetes-tetes air mengalir dari rambut ke dada telanjangnya. Tak peduli dia harus berapa lama menunggu, Arga tahu betul: permainan baru saja dimulai.

Dan dia, seperti biasa, akan memenangkannya.

**

**

**

Aroma tumis kangkung dan ikan goreng baru saja memenuhi udara ketika Viola hendak menyendokkan suapan pertama ke mulutnya. Perutnya yang sedari tadi keroncongan akhirnya mendapat perhatian. Namun, baru saja sendok itu menyentuh bibirnya—ding-dong.

Bel rumah berbunyi nyaring, memecah keheningan malam.

Viola memejamkan mata sejenak, menghela napas panjang. “Siapa pula malam-malam begini,” gerutunya sambil meletakkan sendok dengan suara beradu yang terdengar cukup keras di meja makan. Ia bangkit dengan malas, langkahnya tegas, tapi sarat kekesalan.

“Tidak tahu waktu. Nggak sopan. Dasar orang kurang kerjaan,” gumamnya sepanjang perjalanan menuju pintu depan. Rambutnya yang tergerai sedikit berantakan, dan wajahnya belum sepenuhnya lepas dari lelah setelah hari yang panjang.

Klik.

Pintu terbuka.

Di balik daun pintu berdiri seorang gadis muda dengan penampilan mencolok. Wajahnya dipulas riasan tebal, rambutnya disisir sempurna, dan senyum sinis menggantung di bibir mungilnya. Matanya menatap Viola tanpa sopan santun, tanpa ragu—tajam dan menilai.

Viola tidak langsung bicara. Ia hanya menyilangkan tangan di dada, memandangi gadis itu dari kepala hingga kaki dengan tatapan datar yang cukup untuk membuat orang biasa mundur.

Namun gadis ini bukan orang biasa.

“Ada perlu apa?” tanya Viola akhirnya, suaranya dingin seperti malam yang sedang menggantung di luar sana.

Si gadis menaikkan dagunya sedikit, lalu menjawab dengan suara nyaring dan percaya diri, “Saya Celine. Kekasihnya Arga. Saya mau ketemu dia sekarang.”

Kalimat itu meluncur begitu saja, tanpa jeda, seolah hanya sebuah formalitas. Seolah nama Arga memiliki bobot yang bisa membuka pintu mana pun.

Viola tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap gadis itu lama—penuh penilaian, sekaligus kecurigaan. Dada Viola terasa sesak, tapi wajahnya tetap tenang. Tatapannya berubah sedikit... menusuk.

“Kekasihnya?” Ia mengulang dengan nada yang sangat pelan, nyaris seperti bisikan. “Dan kamu datang ke rumah ini... malam-malam... hanya untuk bertemu dia?”

Celine mengangguk, tanpa gentar. “Iya. Kami punya urusan yang belum selesai.”

Viola tersenyum tipis. Dingin. Matanya menyipit sedikit, seperti kucing yang mulai terganggu di tengah tidurnya.

“Sayangnya, Arga sedang tidak bisa diganggu,” jawab Viola pelan, nyaris terdengar seperti ancaman halus. “Dan mulai sekarang, aku sarankan kamu tahu batas dan tahu waktu.”

Celine berkedip, nyaris tersentak oleh perubahan nada itu. Tapi sebelum ia bisa membalas, Viola menutup pintu perlahan, meninggalkannya berdiri di teras—sendirian dan tak lagi begitu percaya diri.

**

**

**

Dengan langkah cepat dan wajah yang masih diselimuti amarah, Viola membuka pintu kamar Arga. Pikirannya masih dipenuhi dengan kehadiran gadis bernama Celine yang tiba-tiba datang menuntut pertemuan. Tapi seketika itu juga, napasnya tercekat.

Tubuhnya membeku di ambang pintu. Matanya membelalak. Ya Tuhan, cobaan apalagi ini.

Arga berdiri membelakanginya, hanya mengenakan celana dalam abu-abu. Tubuh pemuda itu masih basah, sisa air dari kamar mandi membentuk jejak di kulitnya yang hangat oleh uap. Otot-otot punggungnya bergerak saat ia mengangkat tangan, mengacak rambutnya yang masih basah.

Viola spontan menjerit kecil, tertahan, dan dengan panik memutar tubuhnya membelakangi Arga.

“Ya ampun! Arga!” serunya kaget. “Kenapa kamu... kenapa nggak pakai baju?!”

Arga, yang baru saja hendak mengenakan celana, menoleh santai dan malah tertawa pelan melihat reaksi Viola yang tampak panik sekaligus malu.

“Kenapa? Baru kali ini lihat badan cowok, nyonya?” godanya dengan nada main-main.

Viola menggertakkan giginya, pipinya merona merah, entah karena marah atau malu.

“Cepat pakai baju, dasar enggak tahu malu!” gerutunya, masih dengan punggung menghadap Arga.

Dengan santai, Arga mengambil celana jeansnya lalu mengenakannya. “Tenang aja, nggak ada yang perlu kamu tutupi, Viola. Kamu bukan anak SMP, kan?”

Ia mengambil kaos putih dari atas tempat tidur dan mengenakannya perlahan. Matanya masih memperhatikan punggung Viola yang tegak kaku di depan pintu. Sialnya, dia malah tersenyum geli.

“Lucu juga kamu kalau panik begini,” katanya sambil terkekeh. “Sok lugu. Padahal umurmu udah berapa?”

Viola spontan menoleh, dan tatapan matanya menusuk tajam.

“Aku bukan wanita murahan yang bisa senyam-senyum lihat aurat orang, apalagi yang bukan suamiku,” semprotnya dingin.

Arga mengangkat alis, “Oh? Tapi bukankah secara hukum—”

“Jangan mulai!” potong Viola cepat. “Aku nggak peduli apa kata hukum, aku punya harga diri.”

Dia membalikkan badan, bersiap meninggalkan kamar, tapi sebelum melangkah pergi, suaranya terdengar lagi—tenang, tapi penuh tekanan.

“Kalau kamu udah selesai pamer badan, keluarlah. Kekasih tercintamu... Celine, sedang menunggumu di teras. Katanya ada urusan yang belum selesai.”

Viola tak menoleh lagi. Langkahnya mantap, pintu tertutup dengan suara tegas.

Arga hanya berdiri membisu sejenak, mengedip pelan. Senyum geli di wajahnya sirna, digantikan kerutan tipis di keningnya.

“Celine?” gumamnya pelan, lalu menghela napas berat. “Apa lagi sih dia…”

Bersambung.

1
~@Daryyl05
udah bobol gawang yah Thor hehe 😅
chustnoel chofa: 😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Rewind frederiksen
perang asmara 😁
biby
koreksi sdkt ya kk outhor plot d akhir bab sblmx dg awal cerita d bab berikutx kok ga nyambung ya, hrsx awal bab itu merupakan pengulangan dr bab yg terakhir. bab trakhir sblmx ceritax viola sdh tau kl arga dtg bahkan ngucapin aq dtg sayaang tp di awal bab berikutx viola maah g tau kl arga dtg
chustnoel chofa: Siapp kakak nanti othor koreksi lagi ya... makasih udah ngingetin,.
total 1 replies
partini
dah ada suami ganteng brondong lagi yang lalu hempas ke neraka dah tutup kunci kuncinya di buang
chustnoel chofa: /Silent//Silent/
total 1 replies
biby
si cellin ga sopan banget yah kl memang dia anggap viola kakakx arga hrsx dia baik2in dong biar dpt restu lah ini malah nyolot congkak banget. si Arga lagi masih labil banget dasar bocah
Rewind frederiksen
ceritanya nice
Novi Ana
lnjut Thor....
partini
pantang nyerah ? ga tau diri itu mah
ga itu karena kamu masih sekolah sedangkan istri lo dah mempan jadi kaya ada jembatan
coba kamu biarpun dah sekolah ada bisnis sukses lulus sekolah ga ada tuh jembatan" ,
chustnoel chofa: /Silent//Silent/
total 1 replies
partini
ternyata suami brondong nya keren pemberani,,
jadi dhani Thor yg bikin Vi trauma
partini: salah satunya ? wah wah menarik ini
chustnoel chofa: salah satunya kak...☺️☺️
total 2 replies
partini
boleh flashback ga Thor biar tau apa yg di alami Vi ko segitu nya sakit hatinya sampai meninggal kan trauma yg segitu dalamnya
chustnoel chofa: ok kak...nanti aku buatkan ya.../Kiss//Kiss/
total 1 replies
partini
kalau uler main halus wah bisa gatal gatal nich hemmmm bisa bikin masalah tambah parah,
aihhh cembukur ini mah tapi gengsi mengakui
chustnoel chofa
iya tuh....nyebelin bgt ☺️☺️
partini
si cel malah semakin terobsesi ga mau kalah dia
partini
waduh tanda mau cinta duluan ini mah
partini
lucu mereka ber 2,,hati dah ada rasa tapi ego luar biasa
tapi yg di bilang betul jg sama aja selingkuh kah dah nikah
chustnoel chofa: iyaa kak....semoga hubungan mereka cepat membaik ya.../Grin//Grin/
total 1 replies
partini
aihhhh Lin kamu bikin riweh
partini: yes itu betul ok lanjut
chustnoel chofa: sebagai pemanis kak...biar nggak lempeng 🫢🫢
total 2 replies
partini
belajar percaya?
adakah sesuatu
aihhh penasaran
partini
cerita cinta dan perselingkuhan ini ya Thor
chustnoel chofa: gitu ya.... tenang bakal happy ending kok..
/Kiss/
partini: oke oke ,, soalnya ada yg mirip soal nikah ga da cinta wanitanya tapi bukan brondong sih sama sama dewasa ujungya putar haluan
total 5 replies
putri aulia
lanjut kk
chustnoel chofa: siap kak...besok lagi ya...😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!