Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Renita Dwi Anggara
Keesokan harinya Vania sudah siap dengan dimsum kukusnya, basreng mentah yang akan ia goreng dadakan dan juga cireng isi ayam suwir, bakso pedas dan juga ada yang isi keju.
Mau tidak mau untuk berjualan seperti ini, kemarin Vania kembali membeli kompor dua tungku beserta dengan tabung gasnya.
Jam baru menunjukkan pukul 10 pagi sudah banyak yang tertarik dengan apa yang di jual oleh Vania, dari turis sampai penduduk setempat dan dari yang anak-anak sampai dengan yang dewasa.
Dan banyak anak-anak yang kembali lagi hanya untuk membeli dimsum, basreng dan cireng isinya.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Juna dan Rizwan pun telah tiba di rumah keluarga Adriansyah, papa Seno juga meminta Lisa dan Gisel untuk menginap di rumah mereka untuk menemani mama Selvi.
"Pa....bagaimana bisa sampai terjadi Vania pergi dari rumah dan apakah Vania memiliki masalah?" tanya Juna kemudian.
"Papa juga tidak mengerti, apakah kita memiliki salah dengannya atau kah dia memiliki masalah lain. Sampai-sampai Vania pergi dari rumah...." jawab papa Seno kemudian sambil memijat pelipisnya.
"Papa....abang dan kakak, kami pamit pulang dulu sebentar. InshaAllah nanti kami akan kembali lagi ke sini...." kata Lisa yang baru muncul bersama dengan Gisel.
"Terimakasih atas bantuan kalian, entah kalau tidak ada kalian mama Silva bisa tidak makan seharian dan silahkan kalian bisa pulang terlebih dahulu...." ucap papa Seno kemudian, setelahnya Lisa dan Gisel pun pergi dari kediaman Adriansyah.
"Juna lebih baik kau membawa temanmu, untuk beristirahat terlebih dahulu dan papa juga mau mengecek keadaan mama di kamarnya Vania...." ujar papa Seno kembali dan setelahnya papa Seno pun pergi meninggalkan Juna dan Rizwan.
Setelahnya Juna mengajak Rizwan untuk beristirahat di dalam kamarnya, sedangkan dirinya ingin membeli makanan buat mereka makan.
Di kamar Vania, terlihatlah mama Selvi yang sedang tertidur sambil memeluk foto Vania dan di pipinya masih terlihat jejak air mata.
Kemudian papa Seno pun menghampiri mama Selvi dan mengusap rambutnya serta mencium keningnya.
Papa Seno tidak berkata apa-apa dirinya hanya ikut berbaring di sebelah mama Selvi dan memeluknya, tidak lupa papa Seno juga membenarkan letak selimut.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Singkat cerita Vania sudah tinggal di Bali selama sebulan dan kandungan Vania telah berumur tiga bulan lima hari.
Vania juga sudah mendapatkan satu karyawan yang bisa membantunya dalam mengolah dagangannya dan juga menjualnya.
"Nia, ini ada yang memesan dimsum sebanyak dua ratus dan juga cireng isi ayam suwir seratus sama isi bakso pedas seratus dan nanti sore harus di kirim ke alamat ini...." kata perempuan yang berhijab itu kepada Vania.
"Siap teh, berarti hari ini kita akan membuat banyak adonan dimsum dan juga cireng...." ucap Vania kemudian.
"Kamu di rumah saja, biar aku yang berbelanja ke pasar dan kamu tinggal mencatat saja apa yang kita butuhkan...." ujarnya kembali kepada Vania.
"Siap teteh Nita, sebentar aku mau mencari kertas dan pulpen dulu buat mencatat...." lanjut kata Vania kepada Nita, lebih tepatnya Renita Dwi Anggara yang sudah membantunya selama tiga minggu ini.
Setelah mencatat apa saja yang mereka perlukan, kemudian Vania pun menyerahkan kertas itu kepada Nita dan Nita segera berangkat.
Dan sudah semenjak dari dua minggu yang lalu Vania memberanikan diri untuk membuka layanan pesan online seperti sekarang ini.
"Sayang, sehat-sehat ya di sana mama sama auntymu ingin masak dulu buat pesanan dan juga buat kita jual...." kata Vania sambil mengusap perutnya yang sudah membuncit.
Tidak beberapa lama Nita pun telah kembali dari pasar dengan membawa beberapa bahan yang akan mereka olahraga menjadi dimsum dan cireng isi.
Mereka berdua memulai dari jam tujuh sampai jam dua belas siang, sebagian sudah di packing dan sebagiannya lagi juga masih berada di dalam panci dan untuk di jual.
"Biar aku yang antar ke lokasi dan kamu mau aku bawain apa?" tanya Nita kepada Vania.
"Aku mau makan nasi padang dengan ayam bakar, rendang dan perkedel kentang...." ucap Vania kemudian.
"Yakin habis, porsi sebanyak itu?" Nita kembali bertanya kepada Vania untuk meyakinkan.
"pasti habis aunty, kan nanti aku bantuin makannya...." ujar Vania dengan suara khas anak kecil.
"Siap boss, akan aunty belikan pesanan kalian sepulang dari mengantar pesanan...." balas Nita kembali dan Nita pun mulai mengendarai motornya menuju alamat yang tertera.
Sedangkan Vania melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu, baru setelahnya ia akan menjaga dagangannya dan melayani para pelanggan.
Nita kembali ke Vania tepat pukul dua siang dengan membawa pesanan Vania dan juga makanan untuk dirinya sendiri.
"Sudah sana dzuhur dulu, nanti kita akan makan bareng...." sahut Vania kepada Nita dan tanpa menjawab Nita langsung memasuki rumah Vania dan dirinya segera mengambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat dzuhur yang mepet waktu.
Selagi menunggu Nita selesai sholat, Vania membuat minuman untuk mereka.
Vania membuatkan Nita es teh lemon, sedangkan untuk dirinya Vania membuat jeruk perasaan hangat.
Dan tidak beberapa lama Nita kembali keluar dengan membawa dua piring kosong.
"Yuk kita makan dulu, sebelum menghadapi para pembeli...." sambung Nita kemudian setelah dirinya memberikan sebuah piring kosong kepada Vania.
Dan pada akhirnya mereka pun menikmati makanan yang ada di hadapan mereka berdua, selain membeli makanan berat Nita juga membeli camilan untuk mereka berdua.
"Van, nanti malam kita harus menyediakan makan berat maupun makanan ringan...." kata Nita mengingatkan, di karenakan esok hari adalah hari nyepi di Bali.
"Iya, kita harus stok makanan dan juga yang lainnya...." balas Vania kemudian.
Singkat Cerita Vania dan Nita sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan dan saat ini mereka sedang berada di supermarketnya untuk menyetok makanan dan juga camilan.
"Apakah ada yang ingin di beli lagi?" tanya Nita kepada Vania.
"Sepertinya tidak ada...." ucap Vania kemudian yang kembali melihat belanjaan mereka kembali.
Kemudian setelahnya mereka pun membayar semua belanjaan milik mereka dan setelahnya mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah dan mereka sudah siap untuk hari raya nyepi esok hari.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Sedangkan di Jakarta dua keluarga sedang mencari satu orang perempuan dengan niatan yang berbeda.
Keluarga Arcelio mereka akan bertanggung jawab atas apa yang telah salah satu anggota keluarganya lakukan kepada perempuan tersebut.
Kalau keluarga Adriansyah mencari perempuan tersebut karena mengkhawatirkannya dan mereka akan bertanya apakah mereka memiliki masalah terhadapnya atau tidak.
Dan sudah selama satu bulan ini Lisa dan Gisel bulak-balik rumah mereka dan rumah keluarga Adriansyah, karena untuk menemani mama Selvi.
TBC.