Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih kitab beladiri
Hampir setengah jam semua murid tampak sibuk mencari-cari kitab mana yang paling cocok dengan mereka, Yuan juga menegaskan untuk memilih kitab yang menguntungkan untuk diri sendiri dan hewan jiwa karena dengan kitab yang tepat maka seseorang akan memiliki satu keunggulan dalam suatu pertarungan.
Namun sebenarnya tidak banyak kitab yang menarik di lantai satu karena kebanyakan kitab yang ada di lantai ini hanyalah kitab beladiri biasa, namun biasanya ada beberapa kitab bagus yang sengaja di letakan di lantai ini meski agak tersembunyi, disiapkan hanya untuk beberapa pendekar yang beruntung.
Sedari tadi Yuan hanya tampak duduk bersila dengan tenang sembari menunggu siapakah murid yang akan beruntung itu, dirinya sepenuhnya membiarkan takdir yang menentukan semuanya.
Satu jam waktu hampir berlalu tetapi belum ada satupun murid yang menetapkan pilihan mereka karena tampaknya masih ragu. Sementara itu aku, Han Yu dan Dong Chie sedang mengecek rak buku di bagian belakang, disana Han Yu dan Dong Chie seperti menemukan sesuatu yang menarik sementara aku masih belum menemukan kitab beladiri yang menarik bagiku.
Menemukan kitab bagus diantara ratusan kitab biasa sangatlah sulit, terlebih lagi untuk mencari kitab beladiri yang sesuai dengan kondisi langkah tubuhku serta elemen ku rasanya sangat sulit, walaupun aku terus berputar-putar mengelilingi rak-rak buku yang tersusun seperti jalanan labirin ini.
Buuukk...
Ketika sedang berjalan sendirian aku tidak sengaja mendengar sesuatu terjatuh di balik rak buku di hadapanku, akupun kemudian mengitari rak buku itu untuk melihat bagian belakangnya dan menemukan sebuah kitab tipis yang berjudul seribu jalan pedang es tergeletak dilantai.
Akupun memungut kitab itu dan membersihkan debu yang mengotorinya.*Apakah buku ini terjatuh dari atas rak ini ? Seni beladiri di dalamnya juga cocok dengan kondisiku, sepertinya aku sedang beruntung ! Baiklah kalau begitu aku akan memilih kitab ini.*
Dengan perasaan senang aku kemudian berencana untuk membawa kitab yang kutemukan, namun saat akan kembali ke dekat Yuan, aku merasakan kehadiran seseorang dan spontan menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang itu. Ketika berbalik, aku melihat seorang anak kecil laki-laki berambut panjang tersenyum ke arahku dengan sebagian badan tertutupi rak buku.
Merasa heran mengapa ada anak kecil di dalam perpustakaan, akupun kemudian mencoba memanggilnya."Adik kecil, kemarilah. Kenapa kamu sembunyi disana ?"
Anak kecil itu hanya tertawa kecil kepadaku seperti mengajak bermain pentak umpet, namun anehnya penampilan anak itu terlihat seperti Yuan namun rasanya tidak mungkin karena dari posisiku sekarang aku bisa melihat Yuan dengan jelas sedang duduk bersila di tempat dia sebelumnya.
"Siapa nama mu adik kecil ?"Tanya ku lagi.
"Aku, Chen Liyan. Ayah memberikan nama itu karena katanya aku adalah orang yang akan membuat sekaligus mengukir dunia baru saat dewasa."
Aku merasa heran."Apa maksud mu ? Dimana ibu dan ayahmu sekarang ?"
"Ayah sedang pergi menemui seseorang di langit untuk mengerjakan sesuatu, sedangkan ibu sudah lama meninggal akibat peperangan. Aku adalah anak yang tercipta dari dua jiwa yang sudah mati, aku ada untuk meluruskan benang yang kusut dan akan terputus agar semuanya berjalan di tempat semula."
Mendengar tutur kata anak itu membuatku merasa semakin keheranan, namun anak itu melanjutkan perkataannya seolah mengetahui kebingunganku.
"Nanti kamu akan tau sendiri, sampai jumpa. Kita akan bertemu lagi nanti."
"Tunggu ! Adik kecil !!"Ujar ku sedikit berteriak kemudian mengejar anak kecil itu, namun saat sudah berada di tempatnya berdiri, anak itu sudah menghilang seolah hilang di telan bumi.
Han Yu kemudian berjalan menghampiri ku karena mendengar suara ku yang seperti sedang memanggil seseorang.
"Ada apa nona Ling ?"Katanya keheranan.
"Aku sedang mengejar seorang anak kecil yang tadinya bersembunyi di balik rak ini."
Han Yu melihat ke sekitar namun tidak menemukan ada anak kecil di manapun."Apakah nona Ling sedang berhalusinasi ?"
"Tentu saja tidak, karena aku jelas-jelas melihatnya berdiri disini tadi."
Han Yu mengangguk."Nona Ling bukanlah orang yang suka berbohong, jika benar nona barusan melihat anak kecil maka jawabannya hanya satu."
"Apa ?"
"Mungkin dia adalah hantu, kudengar roh hantu anak kecil memang suka berada di perpustakaan untuk membaca dan menghabiskan waktu sampai berinkarnasi lagi."
"Perkataan mu justru terasa lebih tidak masuk akal. Sudahlah, aku sudah mendapatkan kitab pilihanku dan bagaimana dengan mu ?"
Han Yu memperlihatkan sebuah kitab berwana merah yang di dapatkannya."Aku juga, kitab ini sangat menarik karena memiliki kemampuan tangan kosong yang hebat terkandung di dalamnya."
"Bagus, bagaimana dengan Chie'Chie ?"
"Anak itu sedang bersama Ryu Han, sepertinya mereka sedang melakukan pendekatan karena kurasa mereka sama-sama saling menyukai."
"Benarkah ?"Ujarku sedikit merasa terkejut, kemudian melanjutkan."Sebaiknya kita tidak usah menganggu mereka."
Han Yu mengangguk setuju."Benar, ayo kita kembali ke tempat guru Yuan."
Sesampainya di tempat guru Yuan, disana sudah ada beberapa murid yang sudah memilih kitab dan siap untuk menerobos dan melakukan pelatihan Void seperti yang dijelaskan oleh Yuan sebelumnya.
Aku yang masih penasaran dengan sosok anak kecil yang menghilang sebelumnya kemudian mencoba melihat ke arah Yuan. Memang benar wajah anak itu terlihat mirip seperti Yuan namun rasanya mustahil jika semua itu hanyalah akal-akalan Yuan sebab dia semenjak tadi selalu berada di tempatnya sejak awal.
Karena aku terlalu lama memperhatikannya sembari merenung, Yuan tampak berbalik menatap ku dan tersenyum seperti biasa.
"Bagaimana nona Ling, kitab seperti apa yang kamu dapatkan ?"
Diriku spontan terkejut dari lamunan, kemudian segera berkata."Aku mendapatkan kitab berjudul seribu jalan pedang es, ditulis oleh Ming Wei."
"..."Yuan tampak terkejut.
Aku tidak menyangka bahwa Yuan akan bereaksi seperti itu mendengar judul kitab yang kumiliki, padahal dia adalah orang yang selalu terlihat tenang.
"Ada apa guru ?"
"..." Yuan terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian tersenyum dan menggeleng pelan."Tidak apa-apa, selamat nona Ling karena sudah mendapatkan kitab yang bagus."
Akupun membungkuk memberi hormat."Terimakasih atas pujiannya guru Yuan."
Yuan Hana mengangguk dan mempersilahkan semua murid yang sudah memilih kitab untuk duduk bersila dan membentuk posisi setengah lingkaran agar nantinya Yuan bisa dengan mudah memperhatikan mereka.
"Kalian yang sudah memilih kitab, sekarang bacalah dengan cepat dan tidak masalah jika hanya sekilas saja namun lakukan hingga halaman terakhir serta ingatlah untuk jangan terlalu memaksa mengingatnya karena nanti otak akan otomatis mencatat semua itu dan akan diperkuat oleh kondisi Void nantinya."
"Mengerti guru !"Ujar semua murid, kemudian mulai membaca sekilas.
Yuan menunggu dengan tenang, memperhatikan semua muridnya sedang fokus membaca, Yuan juga sempat menoleh kebelakang seperti terganggu oleh sesuatu yang hanya bisa terlihat olehnya, apakah memang ada hantu di perpustakaan ini ? Hanya penulis yang tau.