Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8 . KEMBALI KE KOS .
Sementara itu, sekertaris Joni sudah tak sanggup lagi untuk mengejar kedua gadis itu, kakinya pegal keringatnya bercucuran membasahi baju yang Dia kenakannya.
Jony mendudukkan tubuhnya diatas kursi panjang yang tergeletak di pinggir jalan poros .
"Cepat sekali larinya kedua gadis kecil itu, Aku sampai tak sanggup mengejarnya," Joni melap keringat yang membasahi wajahnya menggunakan sapu tangan.
Tidak lama kemudian handphone dalam saku celananya bergetar,
Jony merogo saku celanaya dan mengeluarkan benda pipihnya dari dalam sana.
Seketika mata Joni melotot tak kalah melihat nama sang pemanggil .
"Astaga, Aku lupa mengabari Tuan Aldo kalau gadis itu kabur bersama temanya," Joni memukul jidatnya menggunakan telapak tanganya.
Lama Jony terdiam menatapi handponenya. Sementara handphone miliknya terus itu saja bergetar.
Jony menarik nafas dalam dalam.
"Bismillah," ucapnya sambil menghempaskan nafas dengan kasar.
" Hallo Tuan selamat malam,"
"Kenapa kamu lama sekali mengangkat panggilanku!, Apa Kamu sudah bosan bekerja denganKu?," ucap Aldo dengan nada membentak .
Mendengar suara Aldo yang begitu nyaring membuat Joni menjauhkan handponenya dari daun telinanya dan mengusapnya dengan kasar.
"Maaf Tuan Aldo, tadi saya ada di kamar mandi sedangkan handphone Saya silent" balas Jony berbohong .
"Dimana gadis itu? Apa kau sudah membawanya ke Mension?," Aldo yang masih dengan nada suara yang sama.
Joni terdiam, Dia hanya menggaruk garuk kepalanya.
"Apa yang harus aku lakukan!, kalau berbohong pasti ketahuan. Kalau jujur pasti kena marah. Hah......!" ucap Joni dalam hati sembari mengaruk garuki kepalanya.
"Joni, Apa Kamu masih mendengarku," Aldo yang begitu frustasi karna di cuekin oleh Joni
"Iya Tuan Aldo, saya masih setia mendengarkan Anda,"
"Cepat katakan dimana gadis itu sekarang?," Aldo yang kini semakin masih kesalnya .
"A...nu Tuan ...gadis itu melarikan diri, " balas Jony terbatah batah .
"Apa?, melarikan diri katamu?. Hanya menjaga seorang gadis kecil saja kau tidak bucus," Aldo yang kini semakin emosi.
"Dia tak sendiri Tuan dia bersama dengan kawannya," kilah Jony
"Pokoknya Aku tidak mau tau, Kamu harus menemukanya kembali kalau tidak, bersiap-siaplah untuk jadi gembel dikota ini," ucap Aldo sembari mematikan panggilan secara sepihak .
"Dasar, seenak jidatnya saja Dia mematikan sepihak tanpa mendengarkan penjelasanku terlebih dulu," gerutu Jony yang sebal akan ulah Tuannya itu .
Sementara itu, Gisel dan Melly sudah tiba di kosan mereka. Melly mengajak Gisel untuk tidur bareng denganya.
Melly takut pria yang mengejarnya tadi akan datang menculik salah satu dari mereka.
Setelah membersihkan diri masing- masing, Melly mendekati Gisel yang sedari tadi cuman bengong diatas ranjang .
"Sell sebenarnya apa yang terjadi di dalam cafe itu, kenapa mereka mau membawahmu pergi?," tanya Melly sembari duduk di samping Gisel .
" Aldo, lelaki Tua itu memaksaku untuk menikah dengannya," balas Gisel dengan raut wajah sedih .
"Masa sih tuwir padahal di akun miliknya Dia sangat tampan dan menggoda," Melly yang seolah-olah tak percaya kalau Aldo itu pria tua .
"Memang sih Dia tidak tua-tua amat, wajahnya juga sangat tampan tapi sayang sifat memaksa dan arogantnya itu yang membuatku takut,"
"Amit-amit deh, kalau sampai bersuami pria tua, pemarah dan suka memaksa. Pokoknya, Kamu jangan mau menikah denganya," Melly sambil menggerak gerakkan bahunya naik turun.
"Lalu Kamu bertemu Dia di mana, kok bisa kalian janjian di cafe itu?," Gisel balik menanyai Melly .
Melly kemudian menceritakan prihal sesunggunya kepada Gisel.
"Sebuah perusahaan swasta mengadakan temu jodoh dalam satu situs online. Awalnya sih Aku ragu- ragu tapi sakin penasaranya Aku masuk.
Setelah masuk dalam situs tersebut tidak satu pun pria yang mau nge datting atau melamar, boro-boro melamar minta no handpone saja tidak ada sama sekali. Mungkin sakin jeleknya Aku kali ya!. Kemudian Aku mengganti foto profil Aku dengan poto milik Kamu.
Tidak begitu lama memasang poto Kamu langsung ada yang ngajakin nikah. Aku terimah saja soalnya Aku mikir mana ada sih pria beneran mau nikah dengan seorang perempuan hanya lewat situs online yang gak jelas gitu. Nah, kemarin pagi Aldo ngajakin Aku ketemuan. Sakin penasaranya pada pria tampan itu makanya Aku ajakin Kamu. Seperti gitu ceritanya" ujar Melly panjang lebar .
" Sialan .." ujar Gisel memukul kepala Melly menggunakan bantal.
Melihat reaksi Gisel memukulinya dengan bantal Melly hanya tertawa tanpa menghindar sama sekali .
👉Ayo kawan kawan like, vote dan comentnya ditunggu ya makasih .