NovelToon NovelToon
Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arjunasatria

Yan Ruyin, nama yang membuat semua orang di Kediaman Shen jijik. Wanita genit, pengkhianat, peracun… bahkan tidur dengan kakak ipar suaminya sendiri.

Sekarang, tubuh itu ditempati Yue Lan, analis data abad 21 yang tiba-tiba terbangun di dunia kuno ini, dan langsung dituduh melakukan kejahatan yang tak ia lakukan. Tidak ada yang percaya, bahkan suaminya sendiri, Shen Liang, lebih memilih menatap tembok daripada menatap wajahnya.

Tapi Yue Lan bukanlah Yan Ruyin, dan dia tidak akan diam.

Dengan akal modern dan keberanian yang dimilikinya, Yue Lan bertekad membersihkan nama Yan Ruyin, memperbaiki reputasinya, dan mengungkap siapa pelaku peracun sebenarnya.

Di tengah intrik keluarga, pengkhianatan, dan dendam yang membara.
Bisakah Yue Lan membalikkan nasibnya sebelum Kediaman Shen menghancurkannya selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arjunasatria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Akhirnya Yue Lan mengenakan gaun berwarna merah muda lembut satu-satunya gaun milik Yan Ruyin yang tidak terlalu mencolok, dengan potongan yang masih pantas dipandang.

“Mulai besok, buang gaun-gaun lamaku,” kata Yue Lan pelan saat mereka berjalan menyusuri lorong menuju paviliun utama. “Ganti dengan yang sederhana, dan potongannya wajar.”

“Baik, Nyonya,” jawab Xiaohe tanpa membantah.

Langkah mereka hampir sampai di belokan menuju paviliun utama ketika tiba-tiba sebuah tangan menarik lengan Yue Lan.

Tubuhnya tersentak ke belakang. Ia berbalik tanpa sempat bersiap, dadanya membentur dada orang yang menariknya.

“Aah!” Yue Lan terkejut.

Xiaohe langsung mundur beberapa langkah, sigap mengamati sekitar agar tidak ada orang lain yang melihat kejadian itu.

Yue Lan mengangkat wajahnya. Ia berhadapan langsung dengan seorang pria bertubuh tinggi. Wajahnya tampak lembut, nyaris ramah, berbanding terbalik dengan genggaman tangannya yang terlalu akrab.

“Ruyin,” panggil pria itu rendah, seolah mereka sangat dekat. “Kau sudah bisa berjalan?”

Yue Lan menegang seketika. Dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat senyum tipis di bibir pria itu, senyum yang tidak membuatnya merasa aman.

Shen Wei.

Nama itu langsung muncul di benaknya, diikuti cerita Xiaohe tentang pria yang kerap keluar dari paviliunnya sebelum pagi.

Yue Lan menarik lengannya perlahan, menjaga suaranya tetap datar.

“Lepaskan.”

Shen Wei justru tersenyum lebih lebar. “Kenapa begitu dingin?” katanya. “Biasanya kau akan menyambutku lebih hangat.”

Yue Lan menatapnya tanpa emosi.

“Aku bilang, lepaskan.”

Namun Shen Wei justru melangkah lebih dekat, membuat jarak di antara mereka nyaris tak ada.

“Apa kau marah karena aku tidak datang menjengukmu?” katanya rendah. Tatapannya penuh kerinduan yang membuat Yue Lan merasa tidak nyaman.

“Lepaskan,” ucap Yue Lan lebih tegas. “Aku memperingatkanmu sekali lagi.”

Shen Wei tidak mendengarkan. Alih-alih mundur, ia malah melingkarkan lengannya di pinggang Yue Lan, menarik tubuhnya agar semakin menempel.

“Aku sangat merindukan sentuhanmu,” bisiknya di dekat telinga Yue Lan.

Rasa jijik langsung menjalar. Yue Lan berontak, berusaha melepaskan diri, namun tenaga Shen Wei jelas lebih kuat.

Di sisi lain lorong, wajah Xiaohe mendadak pucat. Matanya membelalak panik ketika ia melihat dua sosok mendekat.

Shen Liang dan Meirong. Langkah mereka berhenti tidak jauh dari sana.

“Apa yang sedang kalian lakukan di tempat terbuka seperti ini?” tanya Meirong, suaranya terdengar lembut, namun nada mengejeknya sama sekali tidak tersembunyi. Dari sorot matanya, jelas ia menikmati pemandangan itu.

Yue Lan semakin panik. Ia terus berusaha melepaskan diri, sementara Shen Wei seolah sengaja memperlambat gerakannya seakan ingin memastikan adegan itu terlihat jelas oleh orang yang baru datang.

Tatapan Yue Lan secara refleks mengarah ke Shen Liang. Entah kenapa ia merasa seperti tengak kepergok berselingkuh, perasaan cemas dan takut itu muncul begitu saja.

Namun wajah pria itu tetap datar. Dingin dan tak terbaca.

Tidak ada kemarahan yang jelas terlihat.

Tidak pula terlihat reaksi yang bisa ia tebak.

Dan justru karena itulah, jantung Yue Lan terasa semakin tenggelam. Ia tidak tahu apakah pria itu sedang marah…

atau sudah terlalu terbiasa untuk peduli.

Yue Lan mendorong Shen Wei dengan sekuat tenaga. Kali ini, pria itu akhirnya melepaskannya.

Tubuh Yue Lan sedikit terhuyung, namun ia segera menegakkan diri.

“Shen Liang, ini tidak seperti yang kamu lihat.”

Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibirnya. Bahkan sebelum ia sempat berpikir.

Dan seketika ia menyadari kata-kata itu justru membuatnya terdengar seperti seseorang yang tertangkap basah lalu berusaha mengelak.

Meirong menahan senyumnya. Sorot matanya berkilat puas.

“Kakak Liang,” katanya lembut, seraya meraih lengan Shen Liang, “ayo. Kita bisa terlambat.”

Ia menggantungkan tangannya dengan alami, seolah posisi itu memang miliknya sejak awal.

Shen Liang tidak menolak. Tanpa menoleh sedikit pun ke arah Yue Lan, ia melangkah pergi bersama Meirong, melewati mereka begitu saja.

Dada Yue Lan terasa sesak. Ia hampir saja melangkah maju, ingin menarik Shen Liang, ingin membuatnya mendengar apa pun. Namun sebelum sempat bergerak, sebuah tangan kembali meraih pinggangnya dari belakang.

“Nanti malam aku akan datang,” bisiknya rendah.

Itu menjadi batas kesabaran terakhirnya. Yue Lan berbalik dan mendorong Shen Wei sekuat tenaga, kali ini tanpa ragu.

“Jangan pernah berani menyentuhku lagi,” katanya tajam. “Dan jangan pernah, sekalipun, datang ke kamarku.”

Tatapan Shen Wei menggelap. Bukan marah melainkan tertantang.

Namun Yue Lan tidak peduli lagi. Di berjalan meninggalkan Shen wei di lorong sendirian. Xiaohe dengan wajah polosnya mengusul Yue lan dari belakang.

1
Jas Merah
Benci banget imtrik wanita begini ngk ada greget" nya, saya skip yh thor
sahabat pena
hadeuh bangga kau bgt jadi pebinor shen wei🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
klo memang mereka sdh mulai tumbuh benih2 cinta lbh baik mengikhlaskan dan pergi memulai hidup baru, berpetualang keliling dunia, atau membangun bisnis kerajaan. kan waktu di dunia modern MC nya ada wanita karier, mandiri, dan pekerja keras.
Dessy C: iya kak 😁 kalo kita pasti udah begitu ya... tapi berhubung ini cerita jadi di bikin rumit kalo aku buat yue lan seperti yang kita mau nanti ceritanya selesai kak 🙈
total 1 replies
Novishane
ceritanya menarik buat yg baca ikut terbawa suasana dengan rasa yg campur aduk di setiap episodenya...
semangat thor jangan lupa ngopi☕️
Novishane
berasa nonton drama jantungan gaaes..campur aduk..lanjut thor...😍
Dessy C: makasih kaka komentar nya ... 🥰
total 1 replies
lin
bacanya menegangkan dan bikin penasaran, kira2 akan ada drama pelakor atau drama cinta segitiga 🤭
Dessy C: terus lanjut bacanya ya kak... jangan di tinggalkan 🥰
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Dessy C: siap kak 🙏
total 1 replies
sahabat pena
kecewa nih... MC nya lemah. kan bisa tendang itu..
sahabat pena
kenapa lemah bgt MC nya? ga bisa ngelawan.. aduh netizen 😥
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
mudah - mudahan ada sistem atau ruang dimensi... biar bisa merubah nasib
kriwil
berpindah jiwa kalau tidak punya kekuatan juga meyo young🙄
kriwil
udah bekas batu perhatian 🙄
kriwil
selingkuh mungkin karna lakinya lebih peduli sam si merongrong sama bini nya sok angkuh cuek 🙄
Dessy C: Makasih kaka udah mampir membaca ceritaku 🙏
total 1 replies
kriwil
mungkin suami mu jg selingkuh sama kakak ipar 🤣
Urwatun Nafisa
ceritanya bagus,di tunggu karnya nya muncul tiap saat,terimakasih othor kesayangan
Dessy C: siap kak💪
total 1 replies
Urwatun Nafisa
menunggu kelanjutannya thor,terimakasih buat karya barunya
Dessy C: makasih kaka udah baca 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!