NovelToon NovelToon
Beginning And End Season 3

Beginning And End Season 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dark Romance / Time Travel / Balas Dendam / Sci-Fi / Cintapertama
Popularitas:140
Nilai: 5
Nama Author: raffa zahran dio

Lanjutan Beginning And End Season 2.

Setelah mengalahkan Tenka Mutan, Catalina Rombert berdiri sendirian di reruntuhan Tokyo—saksi terakhir dunia yang hancur, penuh kesedihan dan kelelahan. Saat dia terbenam dalam keputusasaan, bayangan anak kecil yang mirip dirinya muncul dan memberinya kesempatan: kembali ke masa lalu.

Tanpa sadar, Catalina terlempar ke masa dia berusia lima tahun—semua memori masa depan hilang, tapi dia tahu dia ada untuk menyelamatkan keluarga dan umat manusia. Setiap malam, mimpi membawakan potongan-potongan memori dan petunjuk misinya. Tanpa gambaran penuh, dia harus menyusun potongan-potongan itu untuk mencegah tragedi dan membangun dunia yang diimpikan.

Apakah potongan-potongan memori dari mimpi cukup untuk membuat Catalina mengubah takdir yang sudah ditentukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Keheranan kedua orang tua Catalina.

Setelah Miss Ayu pergi, Andras dan Leon berjalan perlahan menuju koridor yang sunyi. “Tap… tap… tap…” langkah sepatu mereka yang pelan bergema di koridor yang ditutupi lantai kayu—suara yang tenang tapi terasa berat, seolah mencerminkan pikiran mereka yang penuh kebingungan. Cahaya matahari sore menyinar melalui jendela kaca koridor, menciptakan garis-garis cahaya yang melintasi dinding putih dan foto anak-anak yang dipajang rapi.

Andras berhenti di tengah koridor, memegang pundak nya sendiri dengan tangan kiri—rambut ungu panjang bergelombangnya melayang ke depan, menutupi sebagian wajahnya. Dia menatap lantai dengan mata kiri biru dan kanan merah yang semakin suram, pikirannya terbang ke masa lalu—ke saat dia mencipta CIP, ke pertempuran bertahun lalu melawan Khaou. “Inversi CIP…” bisiknya pelan, suara nya penuh keraguan.

Leon berdampingan dengan dia, tangan nya secara alami menggenggam tangan Andras—pegangannya erat tapi lembut, memberi dukungan. Rambut putih gradasi pink nya menyala di bawah cahaya matahari, dan mata pink nya menatap Andras dengan penuh perhatian. “Apa yang kamu pikirkan, sayang?” tanyanya, suara nya lembut.

Andras mengangkat kepala, menatap Leon dengan tatapan yang penuh keheranan. Dia menggerakkan bibir nya sejenak, sebelum akhirnya berkata: “Leon sayang… apakah kamu percaya bahwa Catalina udah bisa pakai Inversi CIP?”

Saat kata-kata itu keluar, Leon mengangkat alisnya sedikit—wajahnya yang tadinya tenang sekarang menunjukkan ekspresi terkejut. Dia menggeleng kepala dengan perlahan, dan sedikit senyum gugup muncul di bibirnya. “Aku kurang percaya… karena aku sendiri masih belum mengakses Inversi CIP seusai melawan Khaou di Pertempuran bertahun lalu…” katanya, dan dia menghela napas pelan—napas yang terasa berat, seolah mengingat lagi keganasan pertempuran itu. Dia mengangkat tangan lain, menyentuh bekas luka di siku nya yang disembunyikan bajunya—“Srek…” suara kain yang sedikit bergeser, dan ekspresi wajahnya sedikit memerah karena ingatan yang menyakitkan.

Andras mengangguk, dan dia juga menghela napas pelan. Dia berjalan sedikit ke depan, menatap foto anak-anak di dinding—salah satunya adalah foto Catalina yang tersenyum lebar bersama Shinn. “Iya… dan bahkan aku yang merupakan pencipta CIP generasi ku, tidak bisa mengaktifkan Inversi CIP sembarangan…” katanya, suara nya semakin lembut tapi penuh kebenaran. Dia memegang dada nya sendiri, merasa detak jantung yang sedikit cepat. “Bahkan aktif nya Inversi CIP ku di pertempuran terakhir melawan Khaou… itu tercipta karena melihat Tante Sasya dan Craig mengorbankan diri nya demi aku hidup…” dia berhenti sebentar, mata nya sedikit memerah karena sedih. “Dan itu muncul karena emosi dan jiwa sudah lelah dengan apapun… lelah melihat orang-orang yang dicintai menderita…”

“Krik…” suara jendela yang sedikit terbuka oleh angin, dan angin sejuk menyentuh wajah mereka berdua. Leon mendekat lebih jauh, memeluk Andras dari belakang—tubuhnya hangat melindungi Andras dari dingin. “Ya, sayang… aku ingat itu. Kamu hampir tidak bisa bertahan setelah itu…” bisiknya di telinga Andras, suara nya penuh cinta dan kesedihan.

Lalu Leon melepaskan pelukan, berdampingan lagi dengan Andras. Dia menatap Andras dengan mata yang lebih serius, tapi masih penuh perhatian. “Dan kalau Catalina di umurnya yang masih lima tahun… ga mungkin kan hahaha…” katanya, mencoba menambahkan nada lucu untuk meredakan ketegangan. Tapi senyum nya terasa paksa, dan mata nya masih penuh kekhawatiran.

Namun Andras menggeleng kepala, dan ekspresi wajahnya menjadi semakin serius. Dia memutar tubuhnya, menghadapi Leon dengan tatapan yang tajam. “Tapi jangan senang dulu suami ku… seperti yang di bilang Ayu… Catalina bahkan bisa baca tulisan yang panjang… bahkan dia bisa menyelesaikan soal aljabar sederhana…” katanya, suara nya semakin keras sedikit. Dia mengangkat tangan, menunjuk ke arah kelas yang sudah kosong. “Padahal aljabar itu untuk anak SMP aja susah nya minta ampun kalau ga belajar… apalagi Catalina sebelum masuk TK dia hanya bermain boneka… dia bahkan tidak pernah diajarkan apa-apa selain cara berbicara dan berjalan!”

Ekspresi Leon juga berubah—senyum paksanya hilang, digantikan oleh wajah yang penuh keheranan dan kekhawatiran. Dia menyentuh dagunya dengan jari-jari yang lembut, mata nya melayang ke jauh seolah memikirkan hal-hal yang tidak terbayangkan. “Itu juga masalah nya… bagaimana mungkin dia bisa begitu pintar tanpa diajarkan?” bisiknya, suara nya penuh kebingungan. Dia mengangkat kepala, menatap Andras dengan mata yang penuh tekad. “Dan aku harus menyelidiki ini… tidak untuk menyalahkan dia… tapi untuk melindungi dia. Kalau apa yang Ayu katakan benar… Catalina berisiko besar kalau orang lain ketahui.”

Andras mengangguk, dan dia menyentuh wajah Leon dengan jari-jari yang lembut. Wajahnya sedikit melembut, dan senyum lembut muncul di bibirnya—senyum yang penuh cinta dan tekad. “Kita akan menyelidiki ini bersama-sama, sayang. Kita tidak akan biarkan apa-apa terjadi pada putri kita.” katanya, suara nya penuh keyakinan.

Saat itu, mereka mendengar suara langkah kecil yang mendekat—“Tap-tap-tap…”—dan melihat Catalina berdiri di ujung koridor, memegang boneka kuda yang warnanya pink. Rambut putih gradasi pink nya bergoyang lembut, dan mata kiri pink dan kanan nya menatap mereka dengan tatapan yang cemas. Dia menyebrang tangan di depan dada, seolah takut. “Mami… papi… apa yang kamu omongin? Kenapa kamu berbicara dengan suara yang serius?” tanyanya, suara nya bergetar sedikit.

Andras dan Leon saling melihat, lalu langsung menyenyum dengan penuh kehangatan. Andras berlari cepat ke arah Catalina, memeluknya dengan erat. “Pluk!” suara pelukan yang erat, dan dia mengusap kepala Catalina dengan lembut. “Tidak apa-apa, nak. Mami dan papi cuma berbicara tentang pekerjaan而已.” katanya, suara nya lembut dan penuh kebenaran—meskipun di dalam hati, dia tahu bahwa mereka harus mencari tahu kebenaran secepat mungkin.

Leon juga mendekat, mencium pipi Catalina. “Ya, nak. Jangan khawatir. Sekarang, mau pulang? Papi akan beli es krim favoritmu—coklat dengan toping stroberi!” katanya, dan Catalina langsung tersenyum lebar—mata nya bersinar kembali seperti bintang. “Iya, papi! Aku mau!” teriaknya, dan dia melompat-lompat dengan senang hati.

“Hehe…” senyum Andras dan Leon menjadi lebih tulus, meskipun ketegangan masih ada di dalam hati mereka. Mereka berjalan bersama-sama ke arah gerbang—“Tap-tap-tap” langkah ketiga orang yang bergabung menjadi satu—dengan sinar matahari sore yang menyelimuti mereka. Di luar, Shinn masih berdiri menunggu Lynn dan Mike, dan dia menyapa Catalina dengan mengangkat tangan sedikit. Catalina menyapa balik dengan senyum lebar, tapi di dalam hati nya, dia tahu bahwa mami dan papi sudah mulai curiga. “Aduhh… semoga mereka tidak mencari tahu terlalu jauh…” pikirnya, dan dia menggigit bibirnya sebentar sebelum kembali menikmati kebahagiaan bersama orang tuanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!