NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Bersyukur

Raisha dan keluarganya sedang menikmati makan malam sambil berbincang-bincang. Terlihat kegembiraan dari wajah mereka masing-masing. Wajah Raisha terlihat penuh senyum. Dia duduk di sebelah Resty, adik perempuannya. Akhirnya apa yang dia impikan selama ini, membelikan rumah yang nyaman untuk keluarganya terwujud di usianya yang genap 26 tahun awal bulan depan.

Rumah yang ditempati sekarang adalah rumah kontrakan. Masih terbayang dibenaknya saat dia dan keluarganya harus pindah-pindah tempat tinggal, karena yang punya rumah tidak akan mengontrakkannya lagi.

Ejekan dan cemoohan dari tetangga dan kerabatnya kerap ia terima. Keadaan ekonomi mulai membaik saat Raisha mulai ngonten di media sosial. Jadi keluarganya bisa mengontrak rumah dengan sistem bayar tahunan, bukan bulanan lagi seperti sebelumnya. Rumah yang di kontrak pun lebih layak untuk dihuni.

Begitu juga usaha Bu Ratna yang awalnya hanya ngisi dari warung ke warung atau dari kantin ke kantin, kini mulai banyak dikenal. Sekarang sudah tidak ngisi lagi di warung, tapi sudah bisa diorder secara online.

Untuk belanja dan mengantar pesanan ke customers juga, Raisha sudah bisa membeli mobil. Walaupun bukan mobil baru, tapi masih layak untuk dipakai.

"Pasti teman-temanku gak akan percaya, kalau rumah yang kita beli tadi itu benar-benar rumah kita." Resty membuka pembicaraan di meja makan itu.

"Iya betul, keluarga besar kita yang suka nyinyir juga gak akan percaya." Rico menimpali.

"Ya gak apa-apa, kita gak perlu meyakinkan orang kalau itu sekarang rumah kita. Kita gak usah sombong."

"Bukan rumah kita sih sebenarnya, tepatnya rumah Kak Icha." Bu Ratna menatap putrinya haru.

"Lho, kok mama berkata gitu? Rumah itu rumah kita, rumah papa dan mama. Nanti juga di sertifikat namanya bukan atas nama Icha, tapi nama papa."

"Lho kok gitu? Gak usah Cha, tetep aja atas nama kamu, papa kok gak enak. Uang yang dipakai kan uang kamu."

"Duh papa, kita kan keluarga, papa jangan merasa gak enak. Uang Icha adalah uang kita semua. Kalian bisa ikut menikmati rezeki yang Icha dapatkan. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini, selain keluarga."

"Duh, Chaaaa, mama jadi terharu." Bu Ratna berkaca-kaca. "Semoga aja rezeki kita, juga rezeki Kak Icha semakin berkah dan berlimpah."

"Aamiin YRA!" Sahut mereka kompak.

"Besok kita ke kantor notaris pagi-pagi, setelah itu pembayaran di bank." Raisha berbicara penuh senyum.

"Ternyata hasil ngonten itu banyak ya, Kak, aku juga semakin semangat untuk ngonten."

"Alhamdulillah. Iya kamu semangatlah untuk bikin konten, tapi ingat, harus yang ada value-nya. Agar selain dapat cuan, juga kita dapat pahala jariyah."

"Iya Kak, siap."

"Kalau sudah pembayaran besok, kita bisa langsung pindah ke sana ya, Pa?" Resty menatap Pak Hartanto.

"Bisa aja, cuma Icha pengennya dicat dulu. Terus garasi akan kita pakai untuk ruang usaha mama. Jadi nanti itu kita bikin coffee shop gitu lah. Itu sementara aja, sebelum tanah kosong yang di pinggir garasi kita bangun untuk ruang usahanya."

"Kalau garasi dipakai, mobilnya di mana dong?"

"Ya di samping yang nanti mau dibikin ruang usaha itu. Di depan juga sebenarnya masih cukup kok. Nanti kita atur-atur lagi. Besok, setelah pembayaran, kakak mau ke sana, sekalian ngajak tukang yang mau ngecat."

"Kak Icha, boleh gak nanti Resty pilih kamar yang menghadap taman, itu yang samping kanan."

"Boleh, atur-atur aja."

"Asyiiikikkk."

"Ih itu kamarku." Rico tak mau kalah. "Aku sudah ngebayangin itu jadi kamarku lho Res."

"Gak bisaaa, Kak Icha sudah ngasihnya untuk aku."

"Ah kamu, gak mau kalah."

"Rico mending yang dekat ruang keluarga deh, itu kan ada 2 kamar, satuin aja, bikin pintu ke kamar sebelahnya. Yang satu untuk bikin studio tempat kamu ngonten, yang satunya buat tidur. Biar kalau Kakak lagi di rumah itu, ada tempat untuk ngonten juga."

"Ide bagus. Asyiiikkkk, setuju Kak, setuju." Rico menjerit senang.

"Duuuuhhhh lagi senang-senang ya, sampai gak kedengeran ada yang mengucapkan salam." Tetiba seseorang masuk rumah.

"Eh ada Wa Yuli. Ayo ikut makan, Wa." Raisha yang pertama menyambutnya. Tak lupa dia mengulurkan tangan untuk salaman.Yang dipanggil Wa Yuli itu adalah kakak sulungnya Pak Hartanto.

"Ternyata ada kamu Cha, sombong sekali sampai gak mampir ke rumah uwa, mentang-mentang sudah nikah sama orang kaya."

"Eh belum Wa, rencananya besok. Kebetulan tadi ada yang harus Icha selesaikan segera, ternyata baru pulang barusan."

"Ah alasan aja kamu, Cha. Sombong mah sombong aja."

"Iya lah terserah Uwa. Uwa kan bisanya buruk sangka terus." Resty menjawab. Dia memang yang biasa paling berani melawan.

"Resty, mulut kamu itu kayak bukan anak sekolahan, selalu aja jawab omongan orang tua."

"Sama kayak Uwa, selalu aja gak mau kalah."

"Restyyyy." Pak Hartanto memberi isyarat untuk tidak bicara lagi. Resty langsung diam sambil cemberut.

"Silahkan duduk Wa, sekalian ikut kita makan malam." Resty mengambilkan piring untuk uwanya. Sementara uwanya hanya diam tanpa bicara apapun.

"Wah sudah punya menantu kaya, sekarang makannya mewah gini."

"Iya, lagi syukuran, soalnya kita sudah bisa beli rumah besar di tengah kota." Resty menjawab santai.

"Di tengah kota? Ha ha ha, Resty Resty, emangnya beli rumah itu seperti beli kerupuk? Kamu kira harga rumah itu seharga baso? Duh ada-ada saja." Wa Yuli terkekeh.

"Ya silakan tertawa aja sekarang, Wa, sebelum kena struk, melihat rumah kita nanti." Resty bangkit dari tempat duduknya. Pak Hartanto dan Bu Ratna hanya geleng-geleng kepala. Rico terlihat ngikik, sementara Raisha tersenyum simpul.

"O ya, maksud kedatangan uwa ke sini, uwa besok sekitar pukul 07.00-an mau pinjem mobil. Kebetulan besok mau belanja bahan-bahan untuk akikahan cucu uwa."

"Gak bisa Wa, besok mobil dipakai untuk antar pesanan ke pelanggan, setelah itu mau dipakai Kak Icha, mama, dan papa ke notaris juga ke bank. Ya kan Pa?" Resty meminta dukungan Pak Hartanto.

"Antar pesanan kan bisa pakai mobil online."

"Lho kok Uwa yang ngatur? Harusnya Uwa yang pakai angkutan online, bukan kita."

"Masalahnya belanjaannya banyak Res, untuk syukuran anak akikahan cucunya uwa."

"Iya maaf Mbak, kayaknya kalau besok gak bisa, seperti yang Resty bilang barusan mobilnya mau dipakai."

"Lah sombong banget kamu Tanto, cuma pinjem seharian doang gak bisa. Tibang punya mobil sudah tua juga."

"Tua tua juga kita punya mobil, Wa." Resty nyeletuk.

"Lihat aja, nanti juga uwa mau beli yang baru."

"Ditunggu kabar baiknya ya Wa. Biar gak pinjem-pinjem mobil kita terus."

"Restyyyyy." Bu Ratna melotot ke arah Resty.

"Iya maaf ya Mbak, emang gak bisa, karena mau kita pakai." Pak Hartanto berkata kembali.

"Lagian Wa, mobil ini kan mobil usaha, jadi pasti tiap hari dipakai lah. Nganterin orderan ke sana sini."

"Sombong banget, kayak usaha yang laku aja. Sudah ah, kalau gak mau pinjemin, uwa pulang dulu."

"Lah Wa, nasinya belum dimakan." Raisha berdiri.

"Gak usah." Katanya sambil keluar rumah. Tak lama terdengar pintu yang dibanting.

"Rasain, begitu rasanya kalau kita lagi butuh, pas pinjem gak dikasih. Mereka bertahun-tahun memperlakukan kita seperti itu." Resty berkata penuh emosi.

"Sudah Res, gak usah dendam. Kita gak memberi pinjam mobil karena memang kita butuh, bukan karena membalas perlakuan Wa Yuli dulu." Bu Ratna berkata bijak.

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!