NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 JANGAN MEMAKSA KU, REXTON

Maria mendorong kasar badan Rexton agar dia menjauh dari laki-laki berwajah tampan itu setelah mereka berbicara serius.

"Menjauhlah dariku !" ucap Maria.

Rexton masih memeluk pinggang Maria saat perempuan itu mendorongnya lalu dia berkata.

"Tidak saling menginginkan ???" tanya Rexton berkedip pelan.

"Yah...", sahut Maria dengan anggukkan kepala cepat.

"Ya, Tuhan..., jika kita tidak saling menginginkan maka aku akan membuat keadaan kita demikian sesuai yang kau inginkan", kata Rexton.

"Seriuslah...", sahut Maria seraya menjauhkan dirinya dari Rexton.

"Mudah saja membuat kita saling menginginkan sesuai kontrak nikah kita yang telah kita sepakati maka kau sudah menjadi milikku", kata Rexton.

"Jangan berasumsi negatif karena aku bukan milikmu", kata Maria.

"Aku selalu positif, kenapa harus berpikiran negatif jika ada yang bisa kita bicarakan baik-baik, kenapa tidak", kata Rexton.

"Kita sebatas nikah kontrak tidak ada ikatan batin atau pun rasa cinta di dalam hubungan ini", kata Maria.

Maria menatap serius ke arah Rexton yang berdiri tak jauh darinya.

"Jika nanti kita bertemu kembali... Berpura-pura lah tidak mengenalku...", ucapnya dengan tatapan sendu.

"Kenapa aku harus berpura-pura ?" tanya Rexton tak mengerti.

"Karena kamupun pernah menjadi alasanku untuk memiliki rindu walaupun itu semua palsu...", sahut Maria.

Maria menatap dengan mata berkaca-kaca ke arah Rexton yang tertegun.

"Dan jika masih ada rindumu untukku maka tersenyumlah... Karena kita sudah menjadi orang asing nanti...", lanjutnya.

Maria mengucapkan semua itu diluar kendali pikirannya, dan dia tersadar cepat.

"Maaf..., aku agak melamun..., jangan pikirkan perkataanku barusan", ucapnya.

Maria cepat-cepat memalingkan mukanya lalu berbalik badan, membelakangi Rexton yang masih terdiam mematung.

"Tapi aku tidak ingin melakukannya, Maria", sahut Rexton.

Maria tak menjawab ucapan Rexton, hanya membisu.

"Mengapa kita harus berpura-pura tidak saling mengenali jika kita sudah saling mengenal", kata Rexton.

"Karena suatu saat nanti kita pasti berpisah..., dan anggaplah saja yang kukatakan adalah suatu perjanjian setelah pisah nanti...", sahut Maria masih menundukkan pandangannya.

"Tapi... Aku tidak ingin berpisah darimu...", sahut Rexton.

"Jangan memberi harapan pada orang yang suatu hari nanti mengharapkanmu, Rexton", kata Maria.

"Kenapa tidak jika suatu hari nanti kita saling mengharapkan satu sama lainnya, bukan lah masalah karena suatu hubungan akan mengarah kesana", kata Rexton.

"Kau benar, tapi kita sebatas nikah kontrak yang memiliki batasan waktu sampai kau berhasil menyelesaikan misimu dan aku selesai membalaskan dendamku maka perpisahan itu pasti terjadi", sahut Maria.

"Dan jika aku menginginkanmu, apakah kau akan menolakku ?" tanya Rexton.

Maria hanya membalas dengan senyuman pada Rexton yang berada dibelakangnya.

Rexton berjalan mendekat ke arah Maria, dipeluknya perempuan itu.

"Biarkan aku mengobati luka dalam hatimu dan membantumu membalaskan dendammu, katakan pada siapa kau akan membalasnya", ucapnya.

Maria terhenyak sejenak ketika Rexton memeluknya hangat.

Mencoba menghindari Rexton yang terus memburunya dengan rayuan manis dan tidak dia pungkiri bahwa sesungguhnya Maria tidak mampu menahan godaan-godaan sensitif yang gencar dilakukan oleh Rexton.

Maria sadar jika terlalu lama bersama Rexton maka dia akan menyerahkan sepenuhnya dirinya tanpa bisa menolak lagi keinginan Rexton padanya.

"Maria, mau kemana ?" tanya Rexton ketika dia melihat Maria berjalan ke arah pintu kamar tamu yang terkunci dari dalam.

Maria tidak menjawab panggilan Rexton dan terus melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Maria...", panggil Rexton.

Rexton mengejar Maria, digapainya tubuh indah itu lalu di sandarkan pada daun pintu kamar tamu.

"Jangan selalu melarikan diri dariku, itu akan sia-sia, Maria !" bisik Rexton sembari menghimpit badan Maria.

Jantung Maria berdesir kencang saat Rexton mendekapnya erat, dan degup jantungnya semakin cepat tatkala laki-laki berwajah tampan itu membelai punggung Maria dengan lembutnya.

"Maria...", bisik Rexton di dekat telinga Maria.

Maria terpejam, tubuhnya gemetaran saat Rexton menyentuh dirinya seakan-akan dunianya berubah di awang-awang.

"Rexton..., biarkan aku keluar dari sini...", ucapnya dengan sekuat tenaga.

"Maria, kumohon jangan mempersulitku", sahut Rexton.

Maria berusaha membuka pintu kamar tamu yang terkunci dari dalam ruangan namun dia selalu gagal melakukannya sebab Rexton terus menyentuh dirinya.

"Kumohon, Rexton... Biarkan aku keluar sekarang..., nanti semua orang di rumah ini akan tahu kalau aku disini bersamamu", ucapnya dengan memohon.

"Tapi kau sudah berstatus istriku, milikku setelah kau menandatangani perjanjian nikah kontrak kita", kata Rexton.

"Apa ?" tanya Maria terhenyak kaget.

"Ya, tidakkah kau sadari hal itu jika status kita berbeda sekarang bahwa kita adalah pasangan sekarang ini", sahut Rexton.

"Tolong beri aku kesempatan berpikir lagi, Rexton", kata Maria.

"Maria...", sahut Rexton yang masih berada dibelakang Maria dan menahannya agar perempuan itu tidak pergi.

"Kumohon, tuan Rexton...", ucap Maria.

"Apa yang salah denganku ?" kejar Rexton berusaha keras.

"Tidak ada yang salah denganmu", sahut Maria sembari menggelengkan kepalanya cepat.

"Kalau tidak ada yang salah maka semestinya kau mau menerima kedekatan ini dan tidak menjaga jarak dariku", kata Rexton.

"Aku tidak ingin melanggar kesepakatan diantara kita berdua", sahut Maria yang terus berupaya membuka kunci pintu kamar tamu.

"Lupakan masalah itu dan mendekat lah padaku, biarkan kita bersama, Maria", ucap Rexton.

"Beri aku waktu...", kata Maria.

"KLEK !" pintu kamar tamu berhasil dibuka oleh Maria segera dia berlari keluar, dengan tergesa-gesa.

"Maria...", gumam Rexton yang hanya bisa berdiri diam saat pintu kamar tamu tempatnya menginap terhempas terbuka.

Maria terus menjauh dari kamar tamu yang ada di rumahnya, dia berlari seperti kebingungan.

"Ini tidak benar, aku tidak seharusnya menerima tawaran itu meskipun aku sangat membutuhkan bantuan Rexton", ucapnya.

Maria memperlambat laju langkah kakinya, di dekapnya tubuhnya yang terasa dingin.

"Apa yang telah aku lakukan ini ?!" ucapnya.

Maria mulai memikirkan semua yang terjadi, lambat laun dia tersadar bahwa yang dia lakukan tidak lah benar.

Semakin dia masuk ke permainan takdir ini, Maria semakin tenggelam dalam ambisinya, untuk membalas dendam kepada Prinsen dan Haven bahkan dia menyadarinya bahwa ambisinya justru menariknya ke hubungan palsu dengan Rexton.

"Aku harus membatalkan pernikahan kontrakku dengan Rexton walaupun aku harus kehilangan kesempatan membalas dendam...", ucapnya.

Maria menoleh ke arah samping dimana dia berjalan di koridor sepi, terdapat sebuah lukisan yang ada di koridor ini, lukisan tentang perjuangan pelaut yang mengarungi samudera.

"Apa takdir hidupku, haruskah aku membuat mereka sama sepertiku tapi artinya aku juga sama buruknya dengan mereka", ucapnya.

Maria berpikir serius lalu dia tiba-tiba teringat akan suatu hal darinya.

"Tunggu ! Kenapa aku tidak bisa membaca pikiran Rexton atau mendengar suara hatinya seperti saat aku bersama Prinsen ???"

Maria bertanya keheranan saat dia mulai menyadari sesuatu yang lain tadi.

"Ataukah semua kejadian aneh itu hanya suatu kebetulan saja ???" tanyanya semakin tak mengerti.

Maria mendekatkan pandangannya ke arah lukisan di depannya, tanpa dia sadari, dia mengulurkan tangannya pada lukisan bergambar pelaut di tengah samudera bersama kapal lautnya.

Sedetik kemudian sesuatu menariknya masuk ke dalam lukisan itu.

"Apa ini ???" tanyanya ketika dia berada di dalam lukisan.

Seorang pelaut berada disampingnya lalu berkata pada Maria.

"Setiap kehidupan pasti ada tantangannya, seperti hidupmu yang baru kau jalani ini tanpa kau sadari peristiwa-peristiwa unik terjadi diluar keinginanmu", ucap pelaut itu.

Maria tertegun diam, tak percaya bahwa dirinya berada di dalam sebuah lukisan dan dia berbicara dengan seorang pelaut yang ada di lukisan ini.

"Jika ingin membalas maka balas lah, jangan mundur lagi karena jalan reinkarnasimu telah ditakdirkan demikian adanya maka bersabar lah", ucap pelaut lukisan.

Maria masih mematung diam sedangkan pikirannya tak menentu.

"Ambillah air ajaib ini sebagai penolongmu, dan sekarang kau dianugerahi kekuatan air suci yang nantinya bisa membantu mu melewati semua kesulitanmu."

Sebelum Maria bertanya kepada pelaut lukisan tentang arti ucapan pelaut itu, dia sudah keluar dari lukisan dan berdiri melamun di koridor sendirian.

1
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
Kintamani Wee
nah kan, udah keputusanmu Maria kenapa bingung sekarang
Kintamani Wee
waduh 🤣🤣🤣
Kintamani Wee
coba ada sisipan terjemahannya, kan keren, paham gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!