Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 Cara Mengendalikan Kekuatan
Guang Shen sadar. Ia memegangi kepalanya yang masih pusing. Wajahnya yang tampak kebingungan membuat semua orang menyadari ikut bingung.
"Kamu tidak ingat apa yang terjadi barusan?" tanya Kaisar Langit.
"Tidak, Kakek," jawabnya dengan santai.
"Kakek? Dia cucu Kaisar Langit?"
Para Raja Dewa muntah darah karena terkejut. Sekarang mereka mengerti alasan mengapa sang Dewa Agung itu datang ke alam langit.
"Mau dia memanggilku kakek atau bukan, apa hubungannya dengan kalian? dipanggil kakek lebih baik dari pada panggilan kehormatan yang konyol itu," jelas Kaisar Langit.
Kaisar Langit menghampiri Guang Shen dan memperkuat segel kekuatan pemuda itu. Ledakan kekuatan sebelumnya menyebabkan segel tersebut rusak.
"Sebelum purnama bulan merah, kekuatan itu harus kamu kendalikan sepenuhnya. Kalau tidak, kekuatan itu akan menelanmu," ucap Kaisar Langit.
"Bagaimana cara mengendalikan kekuatan ini?" tanya Guang Shen.
"Ada sesuatu yang kurang darimu. Kalau kekurangan itu bisa kamu sempurnakan, kekuatan itu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Meski begitu, segel itu akan terbuka perlahan-lahan."
Guang Shen ingin bertanya lebih lanjut, tapi Kaisar Langit sudah pergi. Ia hanya bisa menghela napas sambil memikirkan jawaban dari teka-teki Kaisar Langit.
"Jika kamu adalah Yin, maka harus ada Yang. Sebaliknya, jika kamu adalah Yang, maka hanya Yin yang bisa menyempurnakannya," jelas Mei Hua.
"Yin dan Yang, jangan bilang—"
"Tepat sekali, seorang perempuan!" Mei Hua menyela.
Guang Shen menghela napas berat. Waktunya semakin sedikit, mustahil juga menemukan calon istri yang cocok dengannya.
"Sebaiknya pergi saja. Berlama-lama di sini hanya akan membuatku muak," ucapnya.
Xuan Tian hendak menghentikannya, tapi dicegah oleh Mei Hua. Sebagai seorang permaisuri Kaisar Dewa, ia tahu sesuatu tentang jiwa kedua anak tirinya.
"Jiwa kedua adalah jiwa iblis. Menurut catatan, Kaisar Langit juga memiliki jiwa kedua. Setelah menikah, jiwa keduanya menghilang. Beratus-ratus tahun kemudian, jiwa keduanya muncul dalam wujud kaisar iblis," jelas Mei Hua.
"Jiwa iblis, jangan-jangan jiwa kedua Shen'er jauh lebih menakutkan. Kemungkinan jiwa keduanya ada hubungannya dengan makhluk yang tersegel di gerbang dewa!"
Pernyataan itu membuat Raja Dewa panik. Raja Naga, yang juga merupakan Dewa Perang tak bisa diam, tapi tatapan Xuan Tian membuatnya diam seribu bahasa. Seolah tatapan itu mengisyaratkan sebuah kematian.
"Singkirkan pikiran bodoh kalian! Membunuhnya bukan menyelesaikan masalah, tapi menambah masalah. Jika dia mati, jiwa keduanya akan mengambil alih tubuhnya," jelas Mei Hua.
Raja Naga hanya bisa menahan kekesalannya. Menurutnya, ancaman harus disingkirkan sebelum menjadi lebih kuat. Apa pun resikonya, ancaman itu harus dimusnahkan secepatnya.
"Kepada darah naga di alam ini, dengarkan perintahku!"
Raja Naga mengiris telapak tangannya. Xuan Tian hendak menghentikannya, tapi darah naga sudah menyentuh tanah.
"Aku tidak mau mengambil resiko!" Raja Phoenix melakukan hal yang sama, kemudian diikuti oleh Raja Harimau. Hanya Raja Kura-kura saja yang tidak melakukannya.
"Kenapa kamu diam?" Raja Naga mengintimidasi Raja Kura-Kura.
"Permaisuri benar! Membunuhnya bukan menyelesaikan masalah, justru menambah masalah," jelas Raja Kura-Kura.
"Berhentilah mengoceh! Kalau kamu tidak mau, tidak masalah. Yang pasti, bocah itu harus mati!" ucap Raja Naga.
"Huahahaha! Kalian yang memulai, maka jangan heran jika keturunan kalian menghilang!" Suara Guang Shen menggema di langit.
"Akan kumulai dari leluhur tiga klan suci!"
Formasi pedang muncul di langit. Sebelum semua orang mencerna apa yang sedang terjadi, ribuan pedang menghujani tiga Raja Dewa bersama dengan keturunan klan mereka yang ada di sana.
Sreeeeeekkk
Dalam waktu singkat, darah membasahi tanah. Pemuda dari tiga klan suci, yaitu klan Feng, Long, dan klan Bai mati dengan tubuh yang terpotong-potong. Bahkan, Raja Harimau kehilangan lengannya karena kurang waspada.
"Kekuatanku memang tersegel, tapi membunuh kalian bukan hal yang sulit!"
Guang Shen mengambil setetes darah Raja Harimau. Darah itu dijadikan inti sebuah formasi. Hal itu membuat sang Raja Harimau murka. Ia menunjukkan wujudnya, tapi wujud harimaunya hanya bertahan beberapa saat.
"Diantara 4 Raja Dewa, tiga diantaranya bukan keturunan keempat Leluhur Suci!" ungkap Guang Shen.
"Kamu tahu semua itu dari mana?" tanya Raja Naga.
"Cari tahu sendiri!" jawab Guang Shen.
"Harimau putih, sayangnya tidak memiliki sayap. Naga biru, tapi tidak punya tanduk emas, dan phoenix surgawi, tapi tidak punya api surgawi. Jangan-jangan kalian membunuh Raja Dewa sebelumnya?"
Ketiganya panik karena rahasia mereka terbongkar. Meski begitu, saat melihat lencana giok yang mereka pegang, kepanikan mereka menghilang.
"Ini hadiah untukmu, Raja Harimau!"
Guang Shen membuat serangkaian segel tangan. Formasi darah yang tadinya sangat besar, menyusut lalu pecah menjadi ribuan giok kecil.
"Giok kutukan darah!" ucap salah satu pemuda klan Bai.
"Tepat sekali, dan ini untuk kalian!"
Giok kutukan darah terbang ke langit. Tak sampai setengah menit, teriakan kesakitan menggema di sekitar istana peri.
"Membiarkanmu hidup lebih lama hanya akan menciptakan masalah!"
Raja Naga, Raja Phoenix, dan Raja Harimau berubah ke wujud asli mereka. Melihat hal itu, Guang Shen hanya tersenyum. Ia membelah diri menjadi tiga. Masing-masing klonnya berubah menjadi naga azure, harimau putih bersayap, dan Phoenix api surgawi.
"Bentuk yang sempurna? Bagaimana mungkin?" Ketiga Raja Dewa itu panik. Mereka hendak melarikan diri, tapi dihentikan oleh seseorang.
"Sebaiknya katakan di mana Qinlong, Zhu Que, dan Bai Hu!" ucap orang itu. Dia tidak lain adalah Xuanwu, sang Raja Kura-Kura.
"Zhu Que, dia sudah lama mati. Bahkan, keturunan Zhu juga sudah tidak ada!" jelas Feng Jiang, sang Raja Phoenix.
Klan Zhu adalah pewaris api surgawi. Sama seperti klan Feng, Zhu juga keturunan phoenix. Setiap generasi akan terlahir Dewa Penjaga. Sayangnya sudah jutaan tahun berlalu, tapi generasi ketiga klan Zhu belum muncul.
"Paman, orang seperti mereka harusnya tidak dijadikan Raja Dewa. Aku yakin merekalah sumber dari semua masalah," ucap Guang Shen.
Raja Naga tertawa. Ia mengeluarkan sesuatu, sebuah kristal bergaris emas. Itu adalah kristal inti sang naga azure, Qinlong.
"Maaf, tapi saudaramu kamu bunuh!" Feng Jiang mengeluarkanmu kristal phoenix, kemudian disusul oleh Bai Han.
"Terima kasih atas kristal!"
Kristal yang sebelumnya berada di hadapan mereka, berpindah ke tangan Guang Shen dengan cepat. Ketiga Raja Dewa menggabungkan kekuatan dan menyerang secara bersamaan.
Baaaammmm
Ledakan tercipta saat serangan mereka menghantam pelindung kura-kura. Empat roh suci dalam satu tubuh membuat Raja Naga murka. Ia meraung lalu menyerang dengan kekuatan penuh.
"Dewa Suci membelah langit!" ucap Guang Shen.
Swiiiiizzzzzz
Bayangan empat dewa suci muncul di langit. Keempat bayangan itu menyerang Raja naga naga Long Huang. Meski serangan itu tidak membuatnya terluka parah, tapi serangan itu mengacaukan aliran energinya.