NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Ravena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.

"Selamat pagi, Tuan, Nyonya," Darina menyapa sopan, tersenyum hangat.

"Saya meminta butler membuat sup untuk Anda berdua, dan ini bagus untuk kesehatan mata, Tuan," ujarnya.

Kai hanya diam, begitu pula dengan Rea. Keduanya duduk dengan suguhan semangkuk sup di depan mereka beserta makanan lain sebagai pendamping yang siap untuk dinikmati. Menu yang Kai ketahui tidak disukai istrinya untuk menu sarapan. Istrinya lebih menyukai menu sarapan yang lebih ringan.

Rea menatap lama hidangan di depannya dalam diam, tak terbiasa dengan menu yang terhidang pagi ini. Ia terbiasa dengan selembar roti dan segelas susu tawar atau jus jeruk sebagai menu sarapannya.

"Siapa yang memintamu mengatur butler untuk menyiapkan apa yang harus dihidangkan pagi ini?" Kai bertanya dingin, menggerakkan kepalanya seakan tengah mencari keberadaan Darina menggunakan indra pendengaran.

Darina tersenyum, seakan tidak terpengaruh dengan perubahan sikap Kai padanya.

"Saya hanya ingin memastikan apa yang baik untuk Anda," jawab Darina tenang.

"Butler lebih tahu apa yang harus dia lakukan. Dan kau justru membuat selera makanku hilang pagi ini," sahut Kai tajam.

"Jika menjalankan perintah Nyonya Fanny Anda anggap sebagai kesalahan, saya minta maaf, Tuan," jawab Darina.

"Saya hanya menjalankan tugas untuk memantau kesehatan, Anda,"

Apa yang baru saja Darina katakan dengan menyematkan kata 'Nyonya Fanny' seakan menjadi senjata andalan untuk membuat Kai diam.

Pandangan Rea beralih pada Darina, mengamati sikap wanita itu tetap tenang meski suasana di ruang makan itu berubah akibat sikapnya. Senyum di bibir wanita itu bahkan tak pudar.

"Buatkan istriku menu sarapan yang biasanya!" perintah Kai.

"Paman..." Rea memanggil dengan suara pelan, menarik lengan jas suaminya mendekat untuk memastikan hanya mereka berdua saja yang mendengar.

"Makan saja apa yang sudah disiapkan, atau Paman akan terlambat ke kantor," bisik Rea.

"Tapi kamu tidak terbiasa dengan menu ini bukan?" sahut Kai bertanya.

"Tidak apa-apa. Aku... Akan memakannya sedikit,"

Jika itu adalah Rea yang dulu, ia akan meninggalkan meja makan tanpa sarapan. Akan tetapi, ia tidak ingin mempersulit suaminya di kediamannya sendiri.

Kai menghela napas, memberikan anggukan singkat tetapi meminta Rea menunggu sampai Jim datang untuk menikmati sarapan bersama. Cukup untuk menumbuhkan kerutan tipis di dahi Rea, terutama saat Jim justru duduk di sampingnya tanpa mengatakan apapun.

Rea hanya menaikkan bahu, tidak ingin memikirkan apapun pagi itu selain ingin menyelesaikan sarapannya, mengantar suaminya sampai di depan pintu utama untuk berangkat bekerja, dan kembali ke kamar.

"Istirahatlah! Malam ini kita akan menghadiri acara pertemuan bisnis yang sudah kita sepakati untuk datang,"

Begitulah pesan Kai pada istrinya sebelum pria itu berangkat bersama asistennya ke kantor. Sementara Rea hanya mengangguk patuh, tetapi begitu ia berada di dalam kamar, ia segera menghubungi seseorang.

.

.

.

"Maaf mengganggu, Tuan,"

Kai yang tengah duduk menunggu istrinya selesai bersiap di sofa ruang utama dengan di temani Jim yang berdiri di belakangnya segera menggerakkan kepala ke sumber suara tanpa menatap butler yang menjadi lawan bicaranya.

"Ada apa?" tanya Kai.

"Nona Darina akan ikut bersama Anda menghadiri acara pertemuan bisnis malam ini sebagai dokter pendamping untuk berjaga-jaga sesuai dengan perintah Nyonya Fanny," ucap Butler sopan.

Jim yang berada di belakang Kai mengangguk tanpa berkomentar apapun.

Begitu pula dengan Kai. Pria itu mengeratkan genggaman pada tongkat penuntun di tangannya, berusaha sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan rasa tidak senangnya setelah mendengar apa yang baru saja butler sampaikan.

Bukan karena perintah dari ibu tirinya yang membuat Kai menahan emosi, melainkan bagaimana penampilan dokter Darina malam itu.

Gaun merah mewah yang Darina kenakan terasa berlebihan untuk seorang dokter yang ingin menjaganya. Terutama saat ia merasakan tubuhnya dalam keadaan baik-baik saja dan tidak membutuhkan perawatan medis apapun. Akan tetapi, Kai memilih tidak ingin memperdebatkan hal itu.

"Baiklah," Kai menjawab singkat.

Perhatian Kai teralihkan saat suara ketukan sepatu terdengar dari arah tangga, menarik atensi semua orang untuk mengarahkan pandangan mereka dan melihat Rea melangkah menuruni tangga dengan penampilan berbeda.

Rea tampil menawan dengan gaun abu gelap yang senada dengan setelan jas yang Kai kenakan. Rambut yang di sanggul dengan helaian rambut di garis pipi Rea, serta bahunya yang terbuka justru membuat penampilan Rea terlihat lebih dewasa dari usia aslinya.

Semua orang terpana, begitu pula dengan Jim yang seakan enggan mengalihkan pandangan. Memberikan satu penilaian dalam benaknya jika ia ingin membandingkan penampilan Rea dengan Darina.

Rea jelas jauh lebih unggul.

Kai tersenyum samar. Namun, segera mengalihkan pandangan mengingat dirinya harus tetap menjalankan perannya sebagai pria buta.

"Maaf sudah membuat menunggu lama," sesal Rea saat ia sudah berdiri di depan suaminya.

"Tak apa. Kamu bisa menggunakan waktu sebanyak yang kamu inginkan," sahut Kai.

"Ayo berangkat!" imbuhnya kemudian.

Rea mengangguk, segera melingkarkan tangannya di lengan suaminya sebelum melangkah keluar dengan diikuti Jim di belakang mereka bersama Darina meninggalkan mansion menuju tempat acara diselenggarakan.

Apa yang sebelumnya terjadi di mansion, kembali terjadi di gedung tempat acara di gelar. Kedatangan Rea menarik semua perhatian para tamu yang hadir. Tak terkecuali Alec dan Evie yang sudah berada di sana bersama keluarga Rea.

Bagaimana cara Rea bersikap pada Kai mengubah presepsi semua orang yang mendengar kabar bahwa mereka berdua menikah karena bisnis. Terutama saat melihat Rea menggandeng suaminya tanpa rasa canggung justru memperkuat bahwa mereka berdua memiliki hubungan harmonis.

"Sepertinya dugaan bahwa mereka terpaksa menikah adalah salah,"

Salah satu tamu berbisik pada teman yang berada di sampingnya.

"Kupikir mereka akan datang secara terpisah," celetuk tamu lain.

Bisik-bisik itu sampai ke dalam pendengaran Rea, bahkan beberapa mencibir yang menyangkan keputusan Rea untuk menikahi pria buta dan berusia jauh lebih tua di saat wanita itu masih berusia muda. Akan tetapi, itu tidak cukup untuk membuat wanita itu goyah dalam langkahnya. Rasa malu pun tak tampak di wajah Rea meski pria yang bersanding dengannya tidak bisa melihat.

Sementara itu, tak jauh dari tempat Rea berdiri, Evie mencengkram gelas berisi minuman yang berada di tangannya tanpa mengalihkan pandangan dari Rea.

"Selalu dia... Kenapa? Kenapa selalu dia yang menjadi pusat perhatian?" Evie menggeram pelan.

Tampak jelas di wajahnya rasa iri pada Rea yang menjadi sahabatnya. Terutama saat melihat Rea justru melingkarkan tangannya di lengan suaminya dengan senyum menawan yang tak pudar.

"Tidak adil!"

Evie kembali menggeram pelan. Mengeratkan genggamannya pada gelas berisi minuman di tangan saat ia membawa langkahnya mendekat pada Rea dengan senyum manis tersungging di bibirnya.

. . . .

. . . .

To be continued...

1
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana ini, kok blm up?
〈⎳ FT. Zira: huum Mi..semangatt/Determined//Determined//Determined/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tetep semangat 💪💪💪
total 5 replies
Cakrawala
apa yg prlu diperiksa? keknya justru kamu deh.
Cakrawala
heh kok cepu
R 💤
Apakah ada tragedi masa lalu, yg membuat Rea hilang ingatan thor
〈⎳ FT. Zira: ada gakk yaaa/Shy//Shy/
total 1 replies
R 💤
Paman Kai nihhh
〈⎳ FT. Zira: sepertinyaaa...
R 💤: sepertinya sihh wkwk
total 3 replies
R 💤
ayo lakukan Re... aku menunggunya
R 💤
ihh, si Kai aktingnya pinter bgttt /Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
R 💤: banyak modus nya hahahaha
total 5 replies
R 💤
Haha, kasinn Alec... makanya jangan kepedean
Zhu Yun💫
Mau meriksa 🐍 nya lagi mode on apa enggak gitu /Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: langsung digebukin/Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Membangkangnya sama kalian doang, kalau didepan Paman Kai ya mengangkang... ya kan Re? /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
〈⎳ FT. Zira: kakakaaaaa/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Diandalkan dalam segala hal ya Re, terutama dalam urusan ranjang bergoyang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: aduhh.. otakuu ternodaa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Hati-hati ya Jim, ada yang sedang menatapmu sambil menahan cemburu. /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/ Kai : Pilih potong gaji, potong tangan atau potong ular, Jim!!! /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: yg potong ular sama aja potong masa depan gak sih/Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Mungkin ada sepenggal memori yang terhapus dari ingatan Rea /Slight/
〈⎳ FT. Zira: kenapa tuh kira kira bisa jadi kepenggal?/Blush/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
pengen gua cubit ginjalmu itu paman. pamdai kali kau berakting
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kaciaaaan deh lo lec. dah pulang aja, tidur sana, lanjutin aja mimpimu/Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ati² sesak napas jim🤪🤪
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
msh aja usaha
〈⎳ FT. Zira: katanya kan kalo mau dapetin sesuatu perlu usaha kak/Joyful/
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
idihhhh anak mama. tukang ngadu. dasar mokondo
〈⎳ FT. Zira: dia ternyata manja/Facepalm/
total 1 replies
Zenun
apa yang mau kau periksa?
〈⎳ FT. Zira: apa aja yg bisa buat dijadikan alasan pegang pengang mungkin😅😆
total 1 replies
Zenun
silahkan, pasti segera ditepis sama Kai
〈⎳ FT. Zira: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!