Klan yang kalian kira sudah punah akan kembali
Klan yang kalian takuti dan kalian benci akan menjadi jawaban dari kesembuhan alam di bumi
Gadis itu, telah kembali dengan anugrah kekuatan dari seorang legenda yang pernah dikagumi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Jujur saat ini yang kubutuhhkan hanyalah sesuatu yang hangat. Selimut hangat, teh hangat, pancake hangat atau apapun itu yang bisa membuat tubuhku lebih nyaman. Namun sepertinya para omega disini tidak begitu mengerti kemauanku. Atas permintaan Ralph, mereka saat ini tengah sibuk membersihkan badanku dan mengganti bajuku dengan yang baru. Terasa sangat aneh ketika orang asing meskipun dia perempuan, meraba-raba tubuhku dan melihatku telanjang. Tapi apa boleh buat. Energiku tidak cukup untuk mandi sendiri. Bahkan untuk bangun saja aku masih perlu bantuan.
"Sudah selesai Nona," kata salah satu omega
Aku melihat sekilas gaun yang sedang kupakai sekarang
"Hanya ini?" tanyaku heran
Omega itu mengangguk dengan sorot mata bingung mendengar pertanyaanku.
Hanya ini. Ya...hanya ini, Sebuah gaun tipis sederhana berwarna jerami. Gaun tanpa lengan dengan bahu terbuka memperlihatkan warna kulitku yang pasi karena kedinginan. Gaun yang membuat bekas luka robekan sepanjang sepuluh senti di lengan kiri atasku terlihat nyata. Gaun ini bukanlah gaun yang mewah. Ini lebih seperti gaun yang akan kau gunakan untuk tidur. Aku bahkan tidak memakai dalaman apapun. Jadi, ya, hanya gaun ini.
"Apa kalian bercanda? Gaun ini membuat hawa dingin serasa masuk ke tulang dan sendiku," omelku pada mereka
"Maafkan kami Nona. Tapi Gamma Ralph yang meminta kami memakaikannya." jawab omega itu
"Aku tidak ingin memakainya. Pakaian ini terlalu vulgar. Bisakah kalian memberiku pakaian yang lebih hangat," pintaku pada mereka
"Tidak perlu. Kau akan memakai gaun itu," kata seseorang yang tiba-tiba masuk ke kamar dengan tone perintahnya.
"Alpha King," kata ketiga omega yang merawatku sambil menundukan kepala tanda hormat pada Rajanya
"Keluarlah. Tutup pintunya dan sampaikan bahwa tidak boleh ada seorang pun masuk ke kamar ini atau menganggu kami untuk beberapa jam kedepan," kata King Alpha dengan mata yang tetap tertuju padaku
Para omega segera menuruti apa yang Alpha King perintahkan. Segera mereka menutup pintu kamar, Alpha langsung menyergapku dengan pelukan yang sangat erat. Sesekali ia mencium pipiku dan membelai rambut hitamku.
"Maafkan aku," katanya sambil memperat pelukannya, Begitu erat hingga membuatku sudah untuk mengambil nafas
"Lepaskan aku, aku...tidak bisa..bernafas," kataku sambil memukul ringan punggungnya
Dia yang menyadari itu segera melepaskan pelukannya disusul dengan ciuman yang layangkan ke arah dahiku
"Aku mendengar dari Ralph tentang apa yang terjadi padamu selama perjalanan kemari. Kau hampir mati karena kedinginan. Ini salahku. JIka saja aku tidak mengambil kekuatanmu, maka kau pasti bisa bertahan," katanya dengan tatapan bersalah
"Tidak apa. Lagipula kau jauh lebih membutuhkannya dibanding aku. Beruntung Raksasa Gio menemukanku. Dia yang menemukan aku ketika hampir mati,"
"Ralph benar-benar tidak menjagamu dengan baik," katanya dengan emosi
"Bukan seperti itu. Dia sudah berusaha sebaik mungkin. Malam itu kita tak ada pilihan lain. Dia harus pergi masuk ke area Bluemoon Pack untuk mencari bantuan. Jika dia bersikeras membawaku kesana, maka kemungkinan aku mati dalam perjalanan jauh lebih tinggi." terangku
Alpha King menggengam kedua tanganku, merasakan dinginnya telapak tanganku saat ini. Dibawanya telapak tanganku ke arah pipinya sambil sesekali dikecupnya ringan
"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi padamu. Mulai saat ini kau ada dalam pengawasanku. Tak akan kubiarkan bahaya mendekatimu,"
"Aku menghargainya Alpha, tapi aku lebih suka memakai kekuatanku sendiri," jawabku
"Aku tak bisa mengembalikan kekuatanmu sekarang. Tepatnya belum bisa,"
"Kenapa?"
"Kurasa kekuatanmu bertambah Sayang. Aku merasakannya ada yang sedikit berbeda."
"Bertambah bagaimana?" tanyaku
"Mungkin ada kekuatanmu yang sebelumnya tersegel, kini mulai terbuka. Aku merasakan energi yang lebih kuat kali ini,"
"Kalau begitu, kembalikan energiku. Aku akan mengetahui kekuatan mana yang segelnya telah terbuka,"
"Tidak bisa mate. Tidak dalam kondisimu yang sekarang. Saat ini kau harus memulihkan tubuhmu dahulu," katanya lalu berdiri
"Kau mau kemana?" tanyaku
"Kau takut kutinggalkan?" godanya. Ia lalu membuka atasan yang ia kenakan hingga ia bertelanjang dada dan menunjukan tubuh seksi atletisnya. Tidak behenti disitu, ia tengah mengambil ancang-ancang untuk membuka celananya
"APA YANG KAU LAKUKAN?!"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kenapa kau membuka celanamu?" tanyaku kaget melihat ia benar-benar membuka celananya. Semuanya, hingga ia kini berdiri menghadapku dengan posisi telanjang bulat. Aku terlalu kaget sehingga tidak memalingkan mukaku sedikitpun. Atau mungkin karena aku begitu menikmati pemandangan indah yang ada di depanku.
"Kau menikmatinya. Kau menyukainya?" tanyanya dengan senyum yang sedikit mengejek
"Bukan seperti itu," kataku sambil tetap melihat tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, "Tunggu dulu. Ini tidak benar," kataku lalu tersadar dan segera memalingkan mukaku
"Apa yang tidak benar? Kau adalah pasanganku. Hal yang normal jika kau menikmati tubuhku," katanya
"Menikmati katamu? Bahasamu seakan menunjukan aku tengah memperkosamu," kataku
"Buka bajumu," katanya kali ini memerintah
"Kenapa?" tanyaku lebih kaget. Kali ini aku dengan berani menatap matanya dengan marah
"Suhu tubuhmu belum normal. Bahkan bibirmu masih berwana sedikit biru. Kau kedinginan. Kau kehabisan energi. Dengan kondisimu saat ini, tanpa bantuanku, kau akan tetap berbaring di kasur ini selama sepuluh hari kedepan."
"Apa kau bercanda. Aku lebih memilih untuk tetap berbaring disini bahkan untuk setahun lamanya daripada harus telanjang bulat di depanmu!" protesku
Ia tak menjawab. Kali ini ia langsung menghampiriku di tempat tidur. Dengan gerakan cepat, ia langsung menindihku dengan tubuhnya yang telanjang
"HEI!" seruku kali ini dengan emosi yang sedikit meledak
"Apa ini kali pertamanya kau berhubungan dengan laki-laki? Kau terlihat sangat kaku ketika aku menindihmu seperti ini," godanya
"Apa ada wanita yang tidak kaku jika dalam posisi seperti ini?"
"Banyak wanita yang menantiku untuk melakukan hal ini pada mereka," katanya
"Jadi, ini bukan kali pertamamu melakukannya?" tanyaku kali ini dengan nada yang sedikit agak cemburu
"Tentu ini kali pertamaku," katanya lalu tidur di sampingku. Ia lalu menarikku untuk tidur dalam pelukannya, "Tapi untuk posisi ini, ini sudah kedua kalinya. Aku pertama kali melakukannya denganmu saat kita masih ada di Kerajaan Peri Hutan Selatan," katanya sambil membawaku lebih dekat hingga kepalaku benar-benar berada di dadanya yang bidang
"Hangat," kataku spontan menikmati suhu tubuhnya, "ini jauh lebih hangat daripada selimut tadi," kataku
"Tidak ada obat yang lebih baik selain energi dari pasanganmu sendiri, Mate. kau tahu, akan jauh lebih hangat jika kau mau membuka bajumu," katanya sambil menyeringai
"Tidak perlu! ini sudah cukup." kataku sambil melirik ke arah alat vitalnya yang mulai bereaksi karena posisi kami. "Jangan berpikir macam-macam Alpha, jangan sampai aku memotong alat vitalmu itu," ancamku
Alpha King tidak menjawab. Sungguh aneh melihat emosinya, harusnya ia marah saat aku melakukan penolakan. Bahkan nafasnya pun terasa sangat teratur. Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk melihat wajahnya. Dia... tertidur. Melihat wajahnya yang masih terlihat sangat tampan dari sudut pandangku saat ini. Bagaimana mungkin ada mahluk sesempurna ini? Banyak yang mengatakan bahwa kaum peri adalah kaum tertampan. Mungkin benar. JIka dibandingkan, maka Haldir memang lebih tampan. Tapi Alpha King jauh lebih menarik. Dia memiliki sesuatu yang menarik hatiku, Apa karena dia adalah jodoh yang ditakdirkan untukku? Haruskah aku mulai membuka hatiku untuk menerimanya?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang suka novel panjang, Last Clan: The Living Legend ini bisa menjadi pilihan kalian
mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan kedepan ya
terima kasih
dan ga kecewa sih
ceritanya bagus