NovelToon NovelToon
Alea Dan Mafia Dingin

Alea Dan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Persaingan Mafia / Trauma masa lalu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Alea Permata Samudra, atau yang akrab di sapa Lea. Gadis cantik dengan kenangan masa lalu yang pahit, terhempas ke dunia yang kejam setelah diusir dari keluarga angkatnya. Bayang-bayang masa lalu kehilangan orang tua dan mendapatkan perlakuan buruk dari keluarga angkatnya.

Dalam keterpurukannya, ia bertemu Keenan Aditya Alendra, seorang mafia kejam, dingin dan anti wanita. Keenan, dengan pesonanya yang memikat namun berbahaya, menawarkan perlindungan.

Namun, Lea terpecah antara bertahan hidup dan rasa takut akan kegelapan yang membayangi Keenan. Bisakah ia mempercayai intuisinya, atau akankah ia terjerat dalam permainan berbahaya yang dirancang oleh sang mafia?

Bagaimana kehidupan Lea selanjutnya setelah bertemu dengan Kenan?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Lea langsung melotot ke arah Ken, ia masih kesal. "Kak Ken! Apa-apaan, sana pindah!"

"Emangnya kenapa?" Ken balik bertanya.

"Ya ... ya gak kenapa-kenapa, tapi kan ini sofa masih luas, kenapa harus mepet ke Lea?" protesnya.

"Sekarang aku nanya, ini apartemen siapa?" tanya Ken.

"Ya punya Kakak lah, siapa lagi emang."Jawab Lea ketus.

"Nah itu tahu, berarti suka-suka aku lah, mau duduk di mana? Ini kan punya aku." Ucap Ken masih tak mau ngalah.

"Iya Lea tahu, tapi kan masalahnya tempat kosong masih banyak, nih lihat masih kosong, di samping Kak Satria juga masih luas, kenapa mesti di sini sempit tahu!" Jelas Lea panjang lebar dengan kesal.

Tanpa mereka sadari, Satria, dengan senyum jahilnya, mengabadikan momen langka itu di ponselnya.

"Gue yakin, Ken akan mengubah statusnya sebentar lagi, dan gue harus menyiapkan diri melihat kebucinan Ken." Gumamnya dalam hati.

Ken dan Lea masih berdebat, keduanya masih sama-sama belum ada yang mau menyerah memperebutkan tempat duduk.

"Ekhem ...!" Satria sengaja berdehem keras supaya keduanya berhenti berdebat. Dan benar saja, keduanya langsung menoleh ke arah Satria.

"Kalian berdua kapan berhentinya?" tanya Satria dengan tatapan datarnya.

Ken dan Lea langsung memisahkan diri. Ken akhirnya pindah ke sofa single di seberangnya. Lea duduk di ujung sofa yang sama dengan Satria.

Suasana menjadi hening dan canggung.Tak ada yang berbicara lagi, yang terdengar hanya suara TV yang masih menyala.

"Lea," panggil Ken akhirnya.

"Hem ...." Jawab Lea singkat.

"Kamu masih hutang penjelasan sama kami." Ujar Ken.

Lea memasang wajah serius. "Baiklah, apa yang ingin kalian tahu?" tanya Lea.

"Kenapa kamu tiba-tiba ada di dermaga? Siapa kamu sebenarnya?" tanya Ken penuh selidik. Satria hanya menyimak.

Lea menarik napas dalam-dalam sebelum memulai. Ingatannya kembali ke kejadian sebenarnya. Ia menceritakan secara ringkas tentang siapa dirinya, bagaimana ia diabaikan dan diperlakukan buruk oleh keluarga angkatnya sejak kecil, bagaimana mereka hanya memanfaatkannya untuk pekerjaan rumah tangga. Dan kenapa bisa berada di dermaga semalam. Dengan mata berkaca-kaca, tetapi ia berusaha untuk tetap tegar.

Setelah Lea bercerita, Ken dan Satria saling pandang sebentar. Satria tampak terenyuh melihat kesedihan yang terpendam di balik ketegaran Lea. Ia langsung paham akan tugas yang harus ia lakukan.

"Jadi apa rencana kamu selanjutnya?"lanjut Ken, sambil mengepalkan tangannya erat-erat. Ia merasa marah pada orang-orang yang telah menyakiti Lea.

"Aku belum tahu, tapi yang pasti aku akan mencari kos-kosan dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan aku." Jawab Lea lugas, tak ada lagi kesedihan dan air mata.

Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mengubur semua kenangan pahit itu. Ia akan memulai kehidupan yang baru, meskipun ia tahu ini tak akan mudah. Tapi ia tidak akan menyerah.

"Apa kamu tidak ingin membalas perbuatan keluarga angkatmu itu?" tanya Ken lagi.

"Sebenarnya aku ingin, tapi aku sadar diri Kak, aku cuma sebatang kara di dunia ini." Balas Lea dengan nada ragu.

Ken bangkit dan mendekati Lea. Ia melihat rapuhnya Lea di balik sikap tegarnya. Dengan lembut, Ken merangkul Lea. Ia tahu Lea pasti sangat rapuh saat ini, meskipun ia mencoba kuat di hadapan mereka.

Lea tak menolak atau marah, ia merasa nyaman dalam dekapan Ken. Setelah beberapa saat, Ken melepaskan rangkulannya.

"Sat, kita ke mall." Ujar Ken tiba-tiba.

"Hm ..." Jawab Satria singkat. Ia paham maksud Ken.

"Kalian mau ke mall ya? Lea boleh ikut tidak?" tanya Lea antusias.

Ken dan Satria langsung mengangguk kecil, karena sebenarnya mereka memang ingin mengajak Lea untuk berbelanja kebutuhannya. Setelah mendengar cerita Lea, Ken merasa harus melindungi Lea dan tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya. Ia akan membalas perbuatan mereka dengan caranya sendiri.

Kini mereka bertiga sudah berada di salah satu mall terbesar di pusat kota, yang merupakan mall milik keluarga Alendra. Namun, Ken sebelumnya sudah menginformasikan kedatangannya ke manager mall dan meminta untuk tidak menyambut kedatangannya. Ia tidak mau menjadi pusat perhatian dan juga tidak ingin Lea mengetahuinya.

Aroma wangi parfum mahal dan suara riuh pengunjung memenuhi atrium mall mewah itu. Lea, Ken, dan Satria menyusuri lorong toko pakaian, Lea tampak antusias.

Ken dan Satria diam-diam memperhatikan Lea, melihat ekspresi Lea yang sangat mudah mengubah moodnya.

Tiba-tiba Ken menghentikan langkahnya saat berada di depan toko pakaian wanita. Membuat Lea dan Satria ikut berhenti.

"Pilih." Titah Ken kepada Lea.Tatapannya tajam, namun tidak menunjukkan emosi.

"Hah ... maksudnya apa?" bingung Lea yang tidak mengerti dengan ucapan singkat Ken.

"Maksud Ken, kamu disuruh belanja."Jelas Satria yang mengerti kebingungan Lea.

"Oh ...! Lea ... belum punya uangnya."Jawab Lea lirih.

"Ambil saja. Uang bukan masalah." Lanjut Ken datar, tangannya masih terlipat di dada. Ia mengamati Lea dengan tenang, seolah menilai.

"Sudah, pilih aja, kalau Ken sudah nyuruh itu artinya kamu harus milih, kalau tidak ... " Bisik Satria

"Kalau tidak kenapa kak?" potong Lea cepat.

"Kalau tidak .... "

Ken menatap nyalang ke dua orang yang saling berbisik di hadapannya. Menyadari tatapan elang Ken, satria langsung menghentikan Kalimatnya, sedangkan Lea menelan salivanya susah payah. Lalu buru-buru menjawab.

"Ah ... baiklah, nanti jangan salahkan Lea kalau dompet kak Ken, kosong?"Jawab Lea mencoba mengalihkan rasa gugupnya.

"Kau nggak tahu aja, siapa Ken, bahkan mall ini aja miliknya." Ujar Satria dalam hati.

Lea langsung masuk ke dalam toko di hadapannya, di ikuti Ken dan satria di belakangnya. Ken dan Satria seperti bodyguard yang sedang menjaga tuan putri saja di belakang Lea.

“Kak, aku suka yang ini!” seru Lea, mengangkat sebuah kaos berwarna pastel.

Ken dan Satria mengangguk kecil. Dalam hati Ken senang melihat gadisnya yang mulai menemukan kembali keceriaannya. Ya Ken sudah mengklaim Lea sebagai miliknya.

Tiba-tiba, sebuah suara yang sangat dikenalnya menghentikan gerakan Lea.

“Wah-wah, baru semalam keluar dari rumah, sekarang sudah berbelanja ya? Kelihatannya lumayan juga ya barang-barangnya.” Nyinyir Mia.

Lea membeku di tempat. Ia menoleh dan mendapati Mia, berdiri di depannya bersama dua temannya yang berpenampilan glamor.

Mia menyeringai. “Dari mana dapat uang sebanyak itu, hah? Jangan bilang kamu mencuri lagi! Dasar anak pungut tak tahu diri!” lanjut Mia masih belum sadar dengan tatapan nyalang dua pria di belakang Lea.

Ucapan Mia menusuk hati Lea. Ingatan pahit tentang masa lalu yang ingin ia kubur , kini kembali membanjiri pikirannya.

Namun ia masih diam, ia tahu Mia tak akan berhenti sebelum ia puas melihat Lea hancur.

Melihat lea yang tak terpengaruh dengan ucapanya, Mia menambahkan lagi.

"Kau pasti mencuri uang dari rumah! selalu mengambil milik orang lain!” Mia semakin menjadi-jadi. Suaranya semakin keras dan lantang.

“Kau ini benar-benar tidak tahu malu! Berani-beraninya kau berbelanja dengan hasil curian!” Mia menunjuk-nunjuk pakaian yang dipilih Lea.

Ken dan Satria masih diam mengamati dengan tenang, seolah menilai sejauh mana Lea bisa menghadapi situasi ini.

"Sudah ngocehnya, sekarang dengarkan ucapan gue baik-baik. Stop nyebut gue pencuri! Karena gue tidak pernah mencuri apapun dari Lo, maupun dari rumah Lo." Tegas Lea dengan menekan setiap kata-katanya, ia mengubah gaya bahasanya jadi gue Lo.

Dan untungnya toko tersebut sepi hanya mereka dan penjaga toko. Jadi perdebatan mereka tidak menggangu pengunjung lain.

Mia terlihat syok dengan keberanian Lea membantah ucapannya. tapi buru-buru ia mengubah ekspresinya.

Ken dan Satria saling pandang, lalu tersenyum tipis di balik masker masing-masing.

"Benar dugaan gue ia tak sepolos yang terlihat." Batin satria.

"Semakin Menarik." Ucap Ken dalam hati.

"Wah, ternyata anak pungut sudah berani ngelawan sekarang guys!." Sindir Mia dengan senyum mengejek, di ikuti kedua temannya.

"kenapa tidak, selama ini gue diam bukan berarti gue lemah, gue hanya berusaha memposisikan status gue yang hanya ... anak pungut. Gue menghargai Om Rizal yang selama ini baik sama gue. Tapi sekarang gue tidak punya alasan lagi untuk itu." Tutur Lea dengan lantang.

Karena sudah jengah Ken akhirnya bereaksi, ken menempelkan tangannya di bahu Lea. Lea mendongak dan mendapati Ken berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan tajam. Di belakang Ken, Satria berdiri dengan ekspresi yang sama.

“Ada apa ini?” tanya Ken datar.

Mia dan teman-temannya terdiam sesaat, terkejut dengan kehadiran Ken dan Satria. Namun, karena Ken dan Satria mengenakan topi dan masker, Mia tidak mengenali siapa mereka sebenarnya.

Mia melanjutkan serangannya, ia mencoba memprovokasi kedua pria itu. Andai mia tahu siapa kedua pemuda di samping Lea sekarang, pasti ia akan berpikir seribu kali lagi sebelum bertindak.

Siapa yang berani mencari gara-gara sama pewaris keluarga Alendra yang merupakan orang terpengaruh di negara ini. Dan ketua mafia yang terkenal kejam tanpa ampun bagi yang berani mengusik ketenangannya.

“Kalian berdua siapa? Jangan mau dibodohi dengan tampang polosnya itu!” Mia menunjuk Lea dengan penuh kebencian.

“Dia terbiasa menggunakan kecantikannya untuk menipu laki-laki! Jangan sampai kalian menjadi korbannya." Lanjutnya lagi.

"Kau tak perlu tahu siapa kami, cepat pergi dari sini sebelum kau menyesalinya!" peringatan Ken, dengan tatapan tajamnya.

Lalu dengan gerakan cepat Ken meraih tangan Lea menariknya menjauh dari situasi itu, diikuti satria di belakangnya.

Mia dan kedua sahabatnya masih membeku ditempat, ia tidak tahu siapa Ken, tapi tatapan nyalangnya mampu membuat Mia kehilangan kata-katanya.

1
Syhr Syhr
Di kamar Om/Grin/
Syhr Syhr
Ouh ouh/Hey/
Opi Sofiyanti
pst istri nya pa pengacara... siapa sih nma nya lp lg....
Rita
sopo iki?
Rita
sabar ya Lan
anggrek hitam
secantik apa sih Lea ini!
mami syila
lanjut Thor kenapa di gantung sih/CoolGuy/
Elsa
jadi greget siapa sih?
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Ditunggu next updatenya kak. Jangan lupa mampir diceritaku juga, ya
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Ini typo ya, Kak😉😉
azela
siapa ya?/Shy/
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
itu bukan Lea, Om. Dikasih koma ya, Kak, sebelum kata Om. Terus abis dialog tag itu huruf T nya huruf kecil yaa. 😉😉Semangat kak. Ceritanya bagus banget.🔥🔥🔥
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Halo, kak. Buat penggunaan kata ganti nya lebih baik konsisten di salah satu dari "kau" atau "kamu", ya😉
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Halo, Kak. Salam kenal, yaa. Aku mampir nih. Xixi
Mengare
katak 'kan' kalau di akhir kalimat harus memakai koma. contoh: "kamu belum makan, kan?"
Mengare
kalau dialog disusul kata lanjutan tidak perlu titik, tapi gunakan koma.

contoh: "pergilah yang jauh," terang pamanku.

dan yang pakai tanda titik itu seperti ini: "aku akan menguasai dunia." Rea menghantam dewa itu dengan yakin.
Mengare
kalau ada kata keterangan setelah kata pokok gak usah dikasih tanda koma.

contoh: aku makan nasi putih setelah/saat/sebelum salto-salto kayak monyet 🐒
riniasyifa: terima kasih banyak kak, akan segera di revisi/Applaud/
total 1 replies
Mengare
kalimatnya agak membingungkan. seharusnya, "di makar itu, seorang gadis ...
riniasyifa: wah dapat ilmu lagi terima kasih kak. akan segera di revisi ulang
total 1 replies
Bu Kus
itu apa kuburan orang tua Lea ya ko jadi penasaran lanjut makasih
anggrek hitam
wah Lea, dah mulai perhatian sama ken/Applaud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!