Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.
FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?
BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Baskara melanjutkan perjalanannya. Kini mereka berdua sudah berada didalam Mall. Mall itu sangat besar dan terlihat mewah. Banyak sekali orang yang berada disana.
Baskara disana bertemu dengan temannya. Ya, dia adalah Frans Jaya. Frans itu masih berusia sekitar 23 tahun. Frans juga seorang pengusaha kaya raya. Dan memiliki banyak aset dimana-mana.
Kini disamping Frans ada seorang wanita muda yang cantik. Sepertinya itu pacarnya. Frans menatap Fania dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia pun tersenyum dengan senyuman andalannya.
"Cantik juga ternyata istri lo. Gua kira bakal jelek, soalnya kan dia anak petani" ucapnya meremehkan.
"Jaga ucapanmu, Frans. Jangan pernah merendahkan istriku. Jika tidak, kamu akan berurusan dengan ku" ancam Baskara.
Frans menepuk pundak Baskara, "tenang aja. Gua juga udah punya calon istri nih" Frans menunjuk wanita yang ada di sampingnya.
Ya, wanita itu bernama Andira Yordana. Dia masih berusia sekitar 23 tahun juga. Penampilannya sangat mewah dan cantik. Banyak perhiasan yang ia kenakan di tangannya.
Sepertinya dia juga orang yang kaya. Andira menatap Fania dengan tatapan yang sinis. Sepertinya dia tidak menyukai Fania. Tapi Fania tidak menghiraukannya, dia hanya diam dan acuh.
Kini Baskara dan Frans jalan berdua di Mall dengan pasangan masing-masing. Disana Baskara masuk ke ruangan dimana adanya baju-baju yang bagus dan mewah.
Disana pun mereka disambut oleh karyawan yang sangat ramah. Karyawan itu cukup cantik dan penampilannya pun sangat megah.
"Silahkan masuk! Mau cari baju seperti apa? Biar saya bantu" ucap karyawan itu.
"Temani istri saya mencari baju yang bagus. Berikan baju yang harganya mahal. Dan harus baju yang mewah" ucap Baskara.
"Baik, Pak!" jawab karyawan itu.
Karyawan itu membawa Fania dan Andira ketempat baju yang sangat mewah. Fania melihat baju gaun yang sangat bagus disana. Fania menyukai gaun yang berwarna pink yang ia lihat. Gaun dengan motif bunga mawar, dan ada bunganya disamping kanan atas gaunnya. Lengan gaun itu cukup pendek, dan ketat.
Gaunnya pun jika dipakai masih bisa menutupi lutut Fania. Fania kini akan mengambil gaun itu. Tapi tiba-tiba...
kritt..
Andira mengambil gaun pilihan Fania. Fania langsung menatap Andira dengan tatapan bingung.
"Kenapa kamu mengambil gaun pilihanku?" tanya Fania.
"Pilihanmu? Ini gaun pilihanku. Nyatanya aku yang mengambilnya lebih dulu" jawabnya.
"Itu gaun aku yang pilih duluan. Tapi kamu malah main ambil aja. Balikin gak?" teriak Fania.
Baskara yang mendengar istrinya bertengkar dengan Andira dia pun langsung mendekat. Disana Baskara melihat istrinya yang memperebutkan gaun, dan itu hanya soal gaun saja bukan soal apapun.
Padahal masih banyak sekali pilihan gaun, tapi Fania lebih menyukai gaun itu ketimbang gaun yang lainnya.
"Ada apa sih, Sayang? Kenapa ribut? Kita cari gaun yang lain saja, yang lebih bagus. Jangan rebutan gaun" jelas Baskara mengerutkan dahinya.
"Ih tapi kan, itu gaun aku duluan yang milih. Tapi dia malah main ambil aja" ucap Fania kesal.
"Udah-udah kita cari yang lain saja" Baskara membawa Fania untuk mencari gaun lainnya.
Andira sangat puas ketika rencananya berhasil. Apapun yang dipilih Fania akan ia ambil terlebih dahulu. Bahkan Baskara pun akan direbut juga olehnya.
"Haha kasian! Liat aja gua ga bakal biarin lo bahagia sama Baskara. Gua bakal rebut Baskara dari tangan lo" gumamnya.
Kini Fania dan Baskara mencari gaun bersama. Disana Fania melihat gaun berwarna merah terang dengan motif love. Fania menyukai gaun itu, ketika Fania akan mengambil nya tiba-tiba...
*krit*...
Andira mengambil gaun yang akan dipilih Fania lagi. Andira benar-benar membuat Fania kesal sehingga mereka sampai jambak-jambakkan satu sama lain.
Rambut Fania kini sangat berantakan begitupun dengan rambut Andira. Baskara langsung memisahkan mereka dan membawa Fania pergi. Baskara benar-benar menggelengkan kepalanya, masa cuman perkara gaun aja mereka bertengkar.
Baskara menuju ke kasir bersama Fania. Disana Baskara menyuruh karyawan untuk membungkus semua gaun yang ada disana. Baskara lebih memilih untuk membeli semua gaun itu dari pada melihat istrinya berantem kembali.
Setelah Baskara membayar semuanya dia langsung keluar dari tempat gaun itu. Andira yang melihat Baskara membelikan Fania semua gaun pun sangat marah.
Andira tak terima jika Baskara membelikan Fania barang yang ia inginkan. Andira sangat ingin bersama Baskara karena royal. Sedangkan Frans, Frans itu pria yang perhitungan. Apapun yang ia belikan pasti minta dikembalikan.
Kini Baskara dan Fania menuju ke tempat pembelian minuman. Andira pun masih saja mengikuti mereka. Disana Fania membeli minuman lemon tea dan minuman boba saja. Minuman itu sangat disukai Fania.
Andira langsung memesan minuman yang sama persis dengan Fania juga. Entah kenapa apapun yang dibeli Fania pasti diikuti olehnya. Sepertinya Andira sangat ingin menjadi Fania.
Baskara saat ini sudah membayar semua minuman yang dibeli. Kini Baskara menuju ke tempat sepatu, disana ia ingin membelikan istrinya sepatu.
Begitupun dengan Andira, Andira terus saja mengikuti kemana perginya mereka berdua. Disana Baskara menemani Fania mencari sepatu yang bagus.
Fania melihat banyak sekali sepatu dengan motif yang mewah dan bagus. Sepatu itu sudah terlihat sangat mahal dari luarnya. Bahan dari sepatu itu pun sangat bagus.
Fania melihat-lihat sepatu apa yang akan ia beli. Fania langsung melihat sepatu dengan motif garis-garis berwarna merah. Warna merah itu sangat bagus untuk Fania.
Fania mengambil sepatu itu dengan cepat agar tak diambil oleh Andira lagi. Andira hanya menatap Fania saja.
"Kayanya sepatu ini bagus deh" ucap Andira.
Andira mengambil sepatu yang seperti Fania ambil. Ternyata sepatu yang dipegang Fania tidak hanya ada satu, melainkan ada banyak.
Kini Baskara membayar sepatu itu dikasir. Harga sepatu itu sekitar tiga ratus jutaan. Andira yang mendengar itu langsung menganga.
Andira mana ada yang sebanyak itu. Andira langsung membawa sepatu itu kembali. Ia memilih sepatu yang lebih murah. Dan sepatu yang Andira beli itu sekitar harga lima ratus ribu.
Andira sebenarnya bukan wanita yang kaya. Tapi gayanya aja yang hedon. Penampilannya emang seperti orang yang tajir, tapi ternyata semua yang ia pakai itu dari hasil ngutang.
Ia hanya ingin terlihat kaya saja. Agar para pria tertipu dengannya dan bisa terpincut. Andira sebenarnya hanya wanita biasa---- seperti Fania.
Sekarang Baskara mengajak Fania untuk ke toko perhiasan. Sesampainya disana, Andira masih saja mengikuti mereka. Baskara memilihkan perhiasan yang cocok untuk Fania.
Baskara memilih anting emas yang panjang dan ada bentuk lovenya. Anting itu terlihat sangat mewah dengan penampilannya, harganya pun sekitar sepuluh jutaan.
Baskara juga membelikan kalung untuk istrinya. Kalung itu berwarna emas juga. Ditengah-tengah kalung itu ada berlian yang sangat mewah, harganya pun sekitar lima ratus jutaan.
Tak lupa, Baskara membelikan Fania gelang dengan bentuk bunga di sekelilingnya. Baskara juga membelikan cincin untuk Fania. Cincin itu ada berlian berwarna biru mencolok yang mewah.
Setelah selesai memilih, Baskara membayar semua total perhiasan yang ia beli. Semua totalnya sekitar satu milyaran. Sedangkan Andira, Andira masih memilih-milih perhiasan yang murah-murah. Tapi terlihat mewah dari luar.
'Enak banget lo. Bisa dibeliin apapun dan harganya juga mahal' batin Andira cemburu.