NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bayu. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.



Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 198. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.

Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!

Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!

Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Menjual 400 Tusuk Telur Gulung.

Bab 7. Menjual 400 Tusuk Telur Gulung.

Pada istirahat pertama, 200 tusuk telur gulung benar-benar habis terjual. Bayu sendiri cukup terkejut dengan kecepatan ini. Masih banyak sekali di antara teman-temannya yang belum kebagian. Hal ini terjadi karena beberapa anak mampu membeli telur gulung lebih dari satu tusuk. Faktanya, pada tahun 1980 ini rata-rata uang saku untuk keluarga biasa-biasa saja adalah Rp50. Tetapi bagi mereka yang mampu, uang saku mereka bahkan bisa mencapai Rp100. Dengan demikian, beberapa anak bisa membeli lebih dari satu tusuk. Hal inilah yang menyebabkan telur gulung Bayu menjadi lebih cepat habis.

Dengan kesimpulan seperti ini, Bayu akhirnya memutuskan bahwa besok ia akan membuat 300 tusuk telur gulung. Ia masih belum berani membuat lebih dari itu, karena bagaimanapun, meningkatkan penjualan secara perlahan-lahan adalah strategi yang lebih baik daripada langsung membabi buta, yang ujung-ujungnya justru akan membuatnya mengalami kerugian. Karena pada dasarnya, yang ia jual adalah telur, dan harga Rp30 sudah lumayan mahal untuk jajanan setingkat anak SD.

Mereka mau membelinya karena rasanya memang enak dan bahan dasarnya adalah telur, yang merupakan makanan istimewa dan mewah.

Dan begitulah akhirnya kegiatan Bayu sehari-hari. Ia belajar sambil menjual telur gulung di sekolah.

Singkat cerita, pada keesokan harinya Bayu benar-benar membuat 300 tusuk telur gulung. Dan seperti dugaannya, pada istirahat pertama, telur gulung itu benar-benar habis. Bahkan masih banyak siswa yang terlihat kecewa karena tidak kebagian. Hal ini membuat Bayu berdiam cukup lama.

"Bahkan 300 tusuk telur gulung masih banyak yang belum kebagian. Apakah aku harus menambah lagi jadi 400 tusuk?" tanyanya pada diri sendiri sambil berpikir.

Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba Udin menyeletuk.

"Hei Bayu! Kenapa kau tidak membuat telur gulung lebih banyak? Kasihan sekali melihat wajah-wajah mereka yang tidak kebagian telur gulung itu. Terutama anak-anak kelas satu dan dua yang wajahnya berkaca-kaca, sampai hampir menangis," katanya.

Kata-kata Udin seketika langsung membuyarkan lamunan Bayu. Dan di saat yang sama, adegan di mana anak-anak kecil dari kelas satu dan dua memang terlihat sangat menyedihkan saat tahu jika telur gulungnya habis. Mereka tidak mampu bersaing dengan anak kelas tiga, empat, lima, dan enam yang badannya jauh lebih besar.

Akhirnya, setelah menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, Bayu pun mengambil keputusan.

"Baiklah, kalau begitu, besok aku akan berjualan 400 tusuk telur gulung."

Ia juga berpikir akan menerima pesanan di awal dan mencatatnya di buku tulisnya agar kejadian seperti ini tidak terulang. Jadi, saat keesokan harinya anak-anak dari kelas satu dan dua datang, ia sudah menyisihkan telur gulung untuk mereka.

Hari pertama saya mendapatkan Rp6000. Hari kedua ia mendapatkan Rp 9.000. Jika ditotalkan semuanya maka nilainya adalah 15.000. Dan itu hanya dalam 3 hari dia bisa menghasilkan uang Rp 15.000.

Walaupun itu dihitung secara kotor, akan tetapi pada zaman 1980 seorang anak berusia 10 tahun dapat mengumpulkan uang 15.000 dalam 3 hari merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.

Ketika dipotong dengan modal keseluruhan, Bayu mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp12.912.

Hari ini adalah hari Kamis. Pagi-pagi sekali, Bayu sudah memakai seragam putih merahnya. Tidak lupa, dia menyiapkan buku-buku pelajaran sekolah di dalam tas rajutnya. Setelah mencangklong tas itu di pundaknya, dia mulai menenteng kantong kresek merah yang didalamnya terdapat 400 tusuk telur bulung. Ya, kali ini dia benar-benar membuat 400 tusuk.

Kemarin setelah pulang sekolah dia kembali menuju ke Pasar Munjul dan pergi ke toko Haji Amir untuk Kebutuhan yang diperlukan untuk dagangannya.

Jika sebelumnya dia hanya membeli 80 butir kali ini dia membeli 160 butir. Sementara untuk bumbu-bumbu dan segala macam dia masih memiliki cukup jadi keperluannya pasar kali ini hanya khusus untuk membeli telur saja.

Dengan satu butir telurnya seharga Rp. 15, Bayu menghabiskan biaya sekitar Rp2.400.

Seperti biasa, dia pulang dengan menaiki becak. Di dalam becak, dia mulai berpikir.

"Huh, seandainya saja ada peternak telur yang jaraknya lebih dekat. Mungkin saja aku bisa menghemat lebih banyak waktu dan tidak terlalu lelah seperti ini."

Berjalan 3 km sudah jadi kebiasaannya, akan tetapi jika itu dilakukan di siang hari yang terik dalam kondisi perut lapar, hal ini bagaimana pun juga akan menjadi sesuatu yang tidak nyaman.

Kembali Ke Cerita.

Setelah selesai sarapan Bayu pun berangkat sekolah itu juga dengan kakaknya setelah mencium punggung tangan Ayah dan Ibunya Mereka pun berangkat.

Seperti biasa kakaknya selalu dijemput oleh temannya yang bernama Bella. Bisa dikatakan keduanya adalah sahabat baik. Bella,Bisa dikatakan seorang anak dari keluarga yang cukup mampu. Dia bahkan memiliki sepeda.

Yang mana pada tahun 1980 sepeda seperti itu harganya cukup mahal. Sepeda itu ada sepeda buatan lokal. Yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk asing yang bahannya lebih kuat dan lebih kokoh. Akan tetapi meskipun itu produk lokal sangat jarang bagi penduduk desa untuk memiliki sepeda seperti itu.

Kemudian Intan menoleh kepada Bayu sempur kata, Bayu, kakak berangkat dulu setelah dijemput oleh teman kakak. Kamu tidak menangis bukan berjalan sendirian? Tanyanya dengan nada main-main. Mendengar itu, Bayu pun mendengus,

"Huh! Untuk apa aku menangis? Aku ini orang dewasa. Sudah, sudah, pergilah." kata Bayu melambaikan tangannya.

"Hus! Hus! Hus!" Tangannya terus melambai seolah ia sedang mengusir ayam.

Melihat itu, Intan hanya tertawa, merasa gemas. apanya yang sudah dewasa dia berusia 10 tahun. Karena tidak tahan, dia pun mencubit pipi adiknya.

Melihat apa yang dilakukan oleh kakaknya, Bayu melotot.

"Apa yang kamu lakukan? Jangan bikin malu. Sudah sana, cepat pergi."

Bayu paling kesal jika Intan mencubit pipinya karena saat dia melakukan itu, saat itulah dia menyadari jika dia benar-benar anak kecil. Perasaan itu membuatnya sedikit tidak nyaman dan tidak berdaya.

Melihat tingkah adiknya, Intan hanya terkekeh akan tetapi dia berhenti menggodanya dan menghampiri Bella untuk berangkat bersama.

Intan sendiri sudah kelas 6 dan Bayu kelas 4. Menurut hitungannya tahun ini kakaknya Intan akan lulus dan segera masuk SMP. Saat kakaknya akan masuk SMP nanti Bayu sudah berpikir akan memberikan kado berupa sepatu dan tas sekolah baru untuk kakaknya nanti.

Dia juga akan memberikan kotak pensil dengan satu set berisi bolpoin pensil penghapus penggaris dan sebagainya. Karena kemarin di ruang tamu saat kakaknya sedang belajar dia bisa melihat jika kotak pensil kakaknya sudah sangat tidak layak pakai pensil 2B nya saja sudah seukuran jari telunjuk.

Penghapusnya, ukurannya sudah setengah jari jempol. Dan juga penggaris yang ukurannya 60 cm itu, kini justru patah sehingga ukurannya menjadi 45 cm. Itu pun masih terus kakaknya pakai hingga sekarang. Menyadari hal itu, Bayu benar-benar tidak tega. Dia ingin membelikan peralatan sekolah yang lebih pantas untuk kakaknya. Dia sama sekali tidak merasa rugi jika uangnya berkurang.

Lagipula, di kehidupan ini mereka adalah saudara. Sebagai saudara yang terikat dengan darah tidak perlu ada perhitungan yang rumit jika ingin membantu saja. Jika mampu mari lakukan jika belum mampu mari usahakan. Sesederhana itu.

Singkat cerita setelah menempuh perjalanan melewati jalan tanah yang dipenuhi oleh bebatuan ditemani oleh suara kicau burung dan juga hamparan padi yang menguning. Bayu pun akhirnya tiba di sekolah. Di sana terdapat papan nama yang bertuliskan

"SDN CIPAYUNG 01."

Di gerbang sekolah ternyata teman-temannya sudah berkerumun menunggu kedatangannya. Lihat hal itu Bayu hanya terkekeh geli.

.

1
Pakde
up
Pakde
up dong thor
EsTehPanas SENJA
laporin! usut! keluarin! penjara! dulu kan ada penjara khusus anak ... buat model gini nih! hobby kok bullying 😳😳😳
EsTehPanas SENJA
betul..InsyaAllah berlipat ganda kalau rajin sedekah 🤲🏻👍🏻
Pakde
lanjut
Pakde
up
Pakde
lanjut
Pakde
up
Pakde
lanjut thor
EsTehPanas SENJA
kaya gimana ya pasar pondok gede tahun 80an? mamak pindah ke jatiwaringin itu 1990 tadinya rumah mamak di Benhil
EsTehPanas SENJA
weh weh weh tubrukan bibir 🤣
EsTehPanas SENJA
sama ini thor jaman 80an kata mamaku masih SMA . belum pakai SLTA. sama aja nanti ada SMEA, STM,SMIP,SMF Karena belum pakai SMK 🤭
Pakde
up lagi dong thor
Pakde
wah bagus sekali thor
EsTehPanas SENJA
niat baik pasti hasilnya bakal lebih kok 👍🏻
EsTehPanas SENJA
nah iya... ingat jualan ingat berbagi 👍🏻👍🏻👍🏻
EsTehPanas SENJA
kata SLTP itu baru dipakai pertengahan 90an thor .. kalau 80an yah istilahnya SMP 🙏🏻
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: iyakah..oke...nnt di perbaiki.. terimakasih atas koreksinya😊
total 1 replies
EsTehPanas SENJA
iya opungku ( nenek ) tahun segituan jajannya 75 rupiah itu udah bisa dipake nabung lho sisanya 🤣
EsTehPanas SENJA
nah iya bawa banyakan lagi lah buat besok 👍🏻
Pakde
up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!