Cerita hanya hayalan semata dan tidak menjiplak karya mana pun!
Julia hanya anak miskin yang di nikahi oleh Alan anak nya Juragan karet yang amat sangat kaya, Alan anak ketiga dalam keluarga ini dan semua nya tinggal satu rumah yang amat besar.
Persaingan antara menantu amat sangat ketat, hanya Julia yang tetap apa ada nya karena dia tak punya apa apa dalam hidup ini dan selalu kena marah oleh Warti.
hanya Karto sebagai mertua laki laki yang membela diri nya, bahkan lebih sayang mengalahkan Alan.
Bagai mana kisah mereka selanjut nya?
akan kah Julia larut dalam perhatian dan kasih sayang Karto?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Ingin bunuh diri
"Aaaaahkk!"
Braaaaak.
Praaaaang.
Barang barang yang ada di kamar hancur berantakan di amuk oleh Julia karena dia sungguh sangat nelangsa dalam hidup ini, baru saja rasa nya mau bahagia hidup di rumah sendiri tanpa ada ganguan dari mertua betina. malah mertua jalang nya datang mengusik lagi, bahkan rasa nya kali ini jauh lebih parah.
Tidak sanggup Julia membayangkan masa depan nya akan seperti apa karena terus terusan akan di perbudak oleh Julia, sekilas ia melihat pecahan kaca itu dan mengambil cepat sembari ancang ancang untuk menusukan kedalam perut nya. namun tangan berhenti di tengah jalan, ada rasa takut mau bunuh diri.
"Bagai mana ini, aku harus bagai mana? hiks, hiks." Julia menangis kencang di dalam kamar.
Bahkan rasa untuk melayani suami pun sudah tidak ada lagi sekarang, bukan karena candu akan permainan nya Karto. namun Julia merasa hina serta iba pada Alan, memberikan sisa tubuh yang sudah di acak acak oleh Ayah suami nya sendiri.
Gelap seluruh isi otak Julia memikirkan kisah nya harus separah ini, seolah sama sekali tidak ada kebahagian dalam hidup nya sekarang. bayang bayang mertua sama sekali tidak bisa lepas dari otak nya, mau yang perempuan atau pun yang laki laki tetap sama saja tidak ada beda nya sedikit pun.
Mereka memperlakukan manusia lain dengan cara yang amat sangat hina, tidak tersirat rasa iba di dalam hati. soal Karto pun Julia sama sekali tidak menyangka akan terlibat hubungan yang menjijikan seperti ini, dulu dia mengira bahwa Ayah mertua nya memang lah pria yang baik dan tidak banyak tingkah.
Tapi nyata nya malah dia harus menerima kenyataan pahit, entah mau sampai kapan ini Julia harus jadi budak sex nya. video itu sudah di kantongi oleh Karto, bila sampai tersebar pun maka sudah pasti orang kampung hanya menghujat dia saja sebagai wanita tukang selingkuh dan tidak tau terima kasih.
"Harus aku yang memutuskan ini semua, bila tidak maka aku hanya akan terus terusan di perbudak! tapi dengan cara apa aku melakukan nya, apa memang aku harus bunuh diri?" batin Julia mengusap air mata nya.
"Tapi begitu banyak dosa ku, sudah lah aku berzinah dan mati pun malah bunuh diri! belum tentu aku bisa jadi hantu dan membunuh dia." lirih Julia benar benar bingung.
"Aku mati maka mereka akan bersenang senang, Warti bahagia karena menantu miskin nya mati. sedangkan Karto akan baik baik saja, bahkan bisa jadi dia mencari wanita lain!" Julia benar benar bimbang untuk mengambil tindakan apa.
Otak nya serasa mau ngebul karena sungguh bingung demi apa pun yang sudah terjadi, merasa dia memang harus mengambil tindakan namun tindakan apa karena Julia juga bingung. mau langsung bunuh pun tidak mungkin, karena tenaga Karto jauh lebih besar dari pada tenaga dia yang lemah dan sedang hamil pula sekarang.
"Kasihan kau, Nak! bagai mana aku akan melihat anak ku kelak, bayang bayang menjijikan ini pasti akan terus datang!" isak Julia.
"Andai saja tidak ada polisi, saat ini juga akan ku datangi dia dan ku potong kelamin nya agar dia merasa jera!" Julia sudah membayangkan bagai mana dia harus membunuh Karto.
Namun sayang nya ini semua masih angan angan, otak wanita ini belum menemukan jalan keluar. hingga terlintas sebuah kata yang amat mengerikan, tapi rasa nya Julia merasa yakin untuk mengambil tindakan itu saja dari pada cuma menderita secara diam diam akibat terus terusan di perlakukan hina oleh sang mertua.
...****************...
"Ra, kau merasa aneh ndak sih melihat Julia yang bisa tiba tiba pindah." Selia mengajak bicara adik ipar nya.
"Ya ndak tiba tiba lah, kan dari dulu dia sibuk mengajak Alan pindah akibat terus di siksa Ibu." jawab Maura.
"Maksud ku itu, kok bisa Ibu langsung setuju! Bapak juga kenapa membantu Julia?" heran Selia.
"Ah terserah lah mereka mau apa, sebenar nya aku juga ingin pindah dari rumah ini." Maura menarik nafas berat.
"Lah ngapain, kita di sini loh enak!" Selia yang sama sekali tidak ingin tinggal di rumah dia sendiri.
"Aku sih tidak ya, rasa nya lebih bebas saja di rumah sendiri karena Ibu pun kadang jorok." Maura geli dengan Ibu mertua nya.
Selia memutar bola mata nya malas karena dia tau Maura memang pembersih orang nya, ada apa yang sesuatu kotor maka dia akan langsung jijik, apa lagi Warti kan ada darah gula. kaki mertua mereka punya koreng dan kadang kala itu menimbulkan aroma yang tidak sedap, Maura sudah pasti tidak akan selera makan.
"Kakak kalau kau terus di sini malah aku senang sih, lagian kan kalian memang anak pertama." Maura tersenyum manis.
"Naaaah nanti ku ambil rumah ini, tidak dapat bagian lagi kau." Selia bergurau walau ada niat juga.
"Dih aku mah enggak peduli, warisan dari orang tua ku juga besar kok! dari pada aku harus merawat Ibu yang bau itu." Maura berkata cuek dengan ekspresi geli.
"Iya lah yang anak nya Juragan sawit, pasti warisan nya banyak! tapi ngomong ngomong kau benar juga ya, kalau tinggal di sini sudah pasti mau merawat Ibu." Selia baru sadar.
Maura tertawa karena dia sudah memikirkan itu semua dan dia tidak mau kalau sampai di suruh merawat, pasti nya orang yang sakit darah gula maka akan membusuk luka luka itu. rasa jijik Maura sudah tidak bisa terbendung, maka nya ia pun merasa yakin untuk pergi saja dari rumah ini agar tidak merawat Warti nanti nya.
Darah gula memang penyakit yang tidak kelihatan, namun dia juga amat sangat berbahaya, bisa jadi nanti kaki Warti yang sudah ber koreng itu bakal di amputasi oleh dokter. kalau sudah begitu maka dia tidak bisa lagi dia jalan, maka para menantu nya lah yang akan sibuk merawat.
"Mama ku saja sehat dan bersih, masa aku harus merawat dia yang kotor dan bau!" Maura tidak sanggup.
"Tapi ngomong ngomong kok Ibu memang bau sekali ya?" bisik Selia takut di dengar yang lain.
"Maka nya kabar tak sedap muncul, Bapak selingkuh dengan janda kampung sebelah." balas Maura pelan.
"Karena Ibu bau itu ya? ih semoga lah aku tidak kena penyakit itu!" Selia ngeri juga.
Siapa yang tidak tau kalau Karto punya selingkuhan, kabar itu sudah merambat kemana mana dan para menantu nya pun juga sudah tau. hanya Julia kala itu yang tidak percaya, menganggap mertua laki laki nya memang pria yang baik.
Selamat pagi besty ku, jangan lupa like dan komen nya ya sayang biar othor tambah semangat ini.
lanjut thor
lanjut thor 🙏