NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:942
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Seven

  Matahari telah tergantikan oleh bulan dan langit cerah telah digantikan langit penuh gemerlap bintang. Mereka baru selesai makan dan sedang membersihkan markas yang berserakan bekas makan mereka. Setelah selesai mereka semua berkumpul di ruang kumpul yang berisi sofa yang disusun persegi dengan luas yang lumayan. Mereka duduk di sana, ada yang di sofa dan duduk bersila di bawah.

  "Wahhh udah lama ya kita ga makan bareng lagi." seorang anggota memulai topik pembicaraan. Selanjutnya mereka berbincang santai sembari bercanda hingga Vio mengingat sesuatu.

  "Eh, minggu depan tanggal operasi Tuan Zavio kan ya?" tanyanya memastikan. "Iya." jawab Aran.

  Mereka semua mulai serius sekarang. "Gimana hasil observasi jalur itu?" tanyanya mengingat dirinya telah memerintahkan untuk mengobservasi jalur pengangkutan budak itu.

  "Kami udah mengobservasi lingkungan di sana selama 3 hari, ada kemungkinan 2 jalur yang dapat ia lewati untuk menuju tempat pelelangan. " lapor Lavien, salah satu anggota yang menangani tugas itu.

 "Iya, salah satu jalur disana cukup berbahaya, karena mansion mereka di perbukitan ada beberapa jurang yang akan mereka lewati jika memakai jalur itu, mungkin mereka telah mengetahui keadaan jalur itu walaupun jurangnya tersembunyi di balik semak-semak yang lumayan tinggi. Tetapi dengan kemampuan kita gw yakin jurang itu gaakan jadi bahaya buat kita kan?" tambah Reandra yang biasa dipanggil Ren.

  "Sedangkan jalur satunya lagi akan melewati kota yang tak terlalu besar dan lumayan jauh dari tempat itu, dibeberapa titik dekat jalur mereka ada beberapa sumur kering yang sudah tidak memiliki dinding jadi tidak terlihat bahwa di sana ada lubang. kita dapat memanfaatkan itu sebagai jebakan nantinya." sambung Asher.

  "Jadi kemungkinan besarnya mereka bakalan lewati jalur yang melewati kota ya?" tanya salah satu anggota yang menyimak dari tadi. "Bener juga." setuju beberapa anggota lainnya.

  "Enggak," sela Vio yang juga menyimak laporan dari tadi. "Mereka bakalan lewatin kedua jalur itu." yakin Vio yang membuat anggota lain keheranan dan menatapnya dengan tatapan menuntut alasan.

  "Kata Asher tadi mereka akan melewati kota kan? Dan mereka kemungkinan besar menggunakan truk pick up yang tertutup di bagian belakang dengan dalih pengiriman barang, dan dari jumlah orang yang di tahan dari laporan waktu itu membutuhkan lebih dari 10 pick up. Jika mereka melewati kota dengan begitu pasti akan di curigai kepolisian setempat. Secara itu kan udah malam, ga banyak mobil pengiriman yang beroperasi." ucap Vio.

  "Mereka tidak mungkin mengirim satu-satu karena akan memakan waktu dan tidak mungkin juga mulai mengirim sedikit demi sedikit dari jauh hari karena tidak ada tempat yang dapat menampung orang sebanyak itu, dan tempat pelelangan tidak mungkin bisa menampung mereka selama beberapa hari karena tempat itu selalu beroperasi setiap hari untuk melakukan pelelangan barang dan lain-lain layaknya pelelangan biasa." jedanya.

  "Jadi cara aman adalah menggunakan dua jalur dan menggunakan pick up pengiriman yang memiliki tanda, yang paling aman adalah truk pick up pengiriman ikan, sayur-sayuran, teh juga biji kopi. Karena jauh di arah berlawan kota dari mansion, ada perkebunan teh, kopi dan sayur-sayuran juga ada laut di kaki bukit itu, kadang-kadang mereka juga menggunakan jalur itu untuk pengiriman menuju kota." ujar Vio menambahkan informasi.

  "Itu hasil dari penelitian lokasi yang gw lakuin dari sumber-sumber internet dan berita. Sedangkan untuk jalur satunya lagi mereka tidak perlu repot menyamarkan truk pick up mereka. Dan Tuan Zavio pasti akan berada di kelompok yang melewati jalur kota untuk memastikan keamanan barang lelangannya tidak tercegat dan aman sampai tempat tujuan." sambung Vio, dia sudah menjelaskan panjang lebar.

  Anggota mulai mengangguk-anggukkan kepalanya tanda alasan yang Vio kemukakan itu masuk akal bagi mereka. Beberapa anggota juga speechless dan tidak bergeming sedikit pun, heran dengan jalan pikir Vio, mereka sama-sama makan nasi kan? Pikir mereka. Violia ikut heran melihat reaksi teman-temannya.

  "Wahhh!! Bisa-bisanya otak lu seencer itu?! Kasih tau gw lu makan apa aja?!" satu anggota mulai angkat bicara mewakili anggota yang lainnya. "Bener! kita mana ada kepikiran sampai sejauh itu! " sambung Ian yang masih tidak terbiasa dengan jalan pikir Vio.

  Markas mereka mulai riuh akibat itu, Vio hanya dapat terkekeh padahal ia heran kenapa teman-temannya tidak bisa kepikiran seperti yang di pikirkannya. Entah Vio yang memang lebih cerdas atau teman-temannya yang agak kurang? Kita ga tau.

  "Sudahlah, jadi minggu ini kita harus mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk operasi ini. Pertama nanti cek alat komunikasi kita apakah masih berfungsi baik karena benda kecil itu amat rapuh, jika ada yang rusak minta UNPER untuk mengganti yang baru sesuai jumlah yang rusak. Lalu minta juga siapkan bahan yang kita perlukan untuk membuat jebakan, juga minta kirimkan stok peluru pistol. Jangan lupa laporkan tanggal serta waktu penyerangan kita pada UNPER. " ucap Vio yang disetujui oleh anggota.

  "Siap laksanakan ketua!" seru beberapa anggota sembari tertawa yang menandakan itu adalah candaan.

 "Hahh!! Mampus lo Dan!! Gw di akuin sebagai ketua oleh mereka!" teriak Vio dengan songongnya pada Daniel sebab mereka bercanda memperebutkan gelar ketua beberapa waktu lalu.

  "Wahhh! Kalian kok gitu sih masa ketua ini di gantiin ama ni anak!" jawab Deniel tak terima. Mereka tertawa melihat keduanya.

  "Tiga hari kedepan tanggal merah ni, libur semua kita, gimana kalo mulai masang jebakan hari itu." saran Aran. "Bener juga tuh." sambung Kenan.

  "Boleh, jadi kita geraknya dari sore sampai malam ya untuk mengurangi potensi ketahuan bawahan Zavio." kata Vio, yang disetujui semua anggota. "Yaudah kalo gitu gw pulang duluan bye!" ucapnya lalu pergi dari sana.

...                                               ✥...

  Hampir 2 jam Vio baru sampai di rumah karena tadi ia lupa dan pulang kearah tempat tinggalnya dulu dengan orang tuanya, syukur saja ia belum sampai di rumah, kalau tidak apa kata orang tuanya nanti. Jadi ia harus putar arah lagi karena kalau dari markas kedua rumah itu berlawanan arah. Sedangkan jika melewati jalan memutar akan memakan waktu lebih lama.

  Vio masuk dan menemukan Levi yang bersedekap dada di ruang tamu dengan ekspresi dinginnya.

  "Kemana aja kamu seharian ini? Dan pulang larut gini?" tanya Levi sebab waktu menunjukkan 1 jam sebelum tengah malam.

  "Ga usah ikut campur, lupa ama tuh peraturan yang bapak buat sendiri?" ujar Vio yang menunjuk arah dapur dengan wajahnya, tempat di mana peraturan itu di tempel.

  "Tapi kamu udah keluar seharian Violia." ucap Levi lagi sembari berdiri. Vio tak mau mendengarkannya dan langsung pergi ke kamarnya.

  Terhenti, niatnya ter-urungkan. Levi menggenggam lengannya guna menghentikan pergerakan Vio. Vio kembali menatapnya.

  "Tadi mama kamu nelfon saya dan ingin mengobrol sama kamu, terpaksa saya bilang kamu tidak dirumah sedari saya pulang dan mama kamu mulai cemas karena tahu ini hari liburmu. Ia mulai sedih dan meminta saya untuk mengubah kebiasaan kamu yang terlalu betah diluar ini." ucapnya menceritakan yang terjadi sore tadi.

  Violia menatapnya, "Lalu? Kenapa kalo nyokap gw bilang gitu?" tanya Vio acuh tak acuh menanggapi Levi.

 "Jika kamu tidak berubah mama kamu pasti bakalan curiga dengan hubungan kita, hal itu menandakan ketidak harmonisan hubungan kita." sambung Levi.

  "Iya deh iya, gw usahain deh. Jadi ini kapan lepasin tangan gw?" katanya sebab Levi masih menggenggam tangannya.

  Refleks Levi menghempaskan tangan Vio yang iya genggam. "Nah, karena bapak udah ngelanggar peraturan jadi permintaan gw, tiadakan hukuman bersih-bersih gw di kampus mulai besok." ucap Vio sembari pergi ke kamarnya.

  Levi menghela nafas dan ikut naik ke kamarnya untuk istirahat, sebenarnya ia sangat lelah hari ini karena ia full mengajar seharian di tambah lagi harus menahan kantuknya untuk menunggu Vio pulang.

...»»---->To Be Continued<----««...

...Helloo~ bonus up nihh aku langsung up chapter tujuhnya, harus makasih sihh hehe~...

... Sungkem tuan🙇‍♀️ ...

...Kasih pendapat kalian dong tentang cerita inii, gaada yang komen, jelek ya?😔...

...Bye Byee... See you in next part👋 ...

...(pamit dengan nada sedih.) ...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!