NovelToon NovelToon
Perjodohan Masa SMA

Perjodohan Masa SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Dijodohkan? Kedengarannya kayak cerita jaman kerajaan dulu. Di tahun yang sudah berbeda ini, masih ada aja orang tua yang mikir jodoh-jodohan itu ide bagus? Bener-bener di luar nalar, apalagi buat dua orang yang bahkan gak saling kenal kayak El dan Alvyna.

Elvario Kael Reynard — cowok paling terkenal di SMA Bintara. Badboy, stylish, dan punya pesona yang bikin cewek-cewek sampai bikin fanbase gak resmi. Tapi hidupnya yang bebas dan santai itu langsung kejungkal waktu orang tuanya nge-drop bomb: dia harus menikah sama cewek pilihan mereka.

Dan cewek itu adalah Alvyna Rae Damaris — siswi cuek yang lebih suka diem di pojokan kelas sambil dengerin musik dari pada ngurusin drama sekolah. Meskipun dingin dan kelihatan jutek, bukan berarti Alvyna gak punya penggemar. Banyak juga cowok yang berani nembak dia, tapi jawabannya? Dingin banget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Suami Istri

Kebaya putih tradisional itu tersemat sempurna di tubuh ramping Alvyna. Wajahnya yang memang sudah cantik alami, pagi ini tampak semakin memukau dengan sentuhan riasan tipis dan tatanan rambut yang elegan, disanggul rapi ke atas.

Alvyna tiga hari terakhir ia nyaris tidak meninggalkan rumah sakit, menunggui sang mama yang masih terbaring lemah. Ia bahkan harus melewatkan hari pertamanya sebagai siswi baru di sekolah karena memilih untuk tetap di sisi sang mama. Kemarin, dokter akhirnya memperbolehkan Sarena pulang meski kondisinya belum benar-benar stabil. Sang mama bersikeras ingin dirawat di rumah saja, merasa lebih nyaman di sana.

Dan hari ini, satu hari setelah sang mama pulang dari rumah sakit, Alvyna akhirnya menuruti keinginan orang tuanya. Mempercepat pernikahannya dengan El. Baik Alvyna maupun El sempat terkejut saat diminta menikah secepat ini. Mereka mengira masih ada waktu beberapa minggu lagi. Namun, melawan permintaan orang tua dalam kondisi seperti ini terasa tak ada gunanya. Terutama bagi Alvyna yang hanya bisa pasrah demi melihat mamanya sedikit lebih tenang.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan sosok Sarena yang melangkah masuk. Ia tampak anggun dengan kebaya abu-abu dan wajah yang segar berkat riasan natural, jauh lebih baik dibanding wajah pucat nya kemarin.

Sarena menghampiri Alvyna yang masih duduk diam di depan cermin meja rias. Ia berdiri tepat di belakang putrinya, lalu menatap pantulan mereka berdua.

"Anak mama cantik banget ya," ucapnya lembut sambil menyentuh bahu Alvyna.

Alvyna hanya membalas dengan senyum kecil, lalu menggenggam tangan mamanya yang masih terasa dingin.

“Abis ini mama harus janji sama Alvyna buat sembuh. Mama gak boleh jatuh sakit lagi ya? Alvyna nurutin permintaan mama buat nikah sama El, sekarang giliran mama yang nurutin Alvyna buat minum obat teratur dan sembuh.” Ucapnya pelan, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Alih-alih bahagia hari pernikahannya justru terasa berat. Alvyna ingin menangis sekencang-kencangnya, tapi ia tahan demi melihat sang mama tersenyum. Ia yakin ada alasan besar di balik permintaan ini.

"Iya sayang, mama janji akan berusaha sembuh. Bisa menyaksikan kamu menikah hari ini aja udah bikin mama merasa lebih hidup. Semoga kebahagiaan ini ikut menyembuhkan mama ya." jawab Sarena penuh haru. Meski dalam hati ia berbisik lirih, "Kalaupun waktuku gak lama lagi setidaknya aku sudah titipkan kamu pada orang yang bisa jagain kamu sayang."

“Ayo kita turun. Keluarga calon suami kamu sudah datang dan ijab qabul sebentar lagi dimulai. Senyum dong. Masa pengantin cemberut?” goda Sarena sambil menarik sudut bibir Alvyna.

Alvyna tak kuasa menahan senyum kecil, lalu berdiri dan mengikuti sang mama menuju lantai bawah.

Acara sederhana itu hanya dihadiri keluarga inti dan beberapa tetangga dekat. Tak banyak tamu yang diundang mengingat mereka masih duduk di bangku sekolah. Bahkan teman-teman El pun tak tau menahu tentang hari penting ini.

El yang semula duduk tegang di kursi depan, langsung menoleh saat mendengar suara langkah kaki. Ia terdiam melihat Alvyna yang melangkah turun. Jantungnya berdetak tak karuan. Wajah cantik yang biasa ia lihat tanpa riasan, kini tampak jauh lebih memesona. Alvyna terlalu cantik pagi ini.

Bahkan saat gadis itu duduk di sebelahnya, El belum bisa mengalihkan pandangan. Alvyna sampai risih ditatap begitu intens.

"Apaan sih nih cowok? Ngeliatin gue gitu amat! Jangan-jangan alis gue panjang sebelah?" batinnya, sambil menunduk sedikit malu.

Manda yang duduk di belakang mereka, tersenyum puas.

“Cantik banget ya calon istri kamu? Mama emang gak pernah salah pilih!” bisiknya pelan ke telinga putranya. El hanya berdehem berusaha mengalihkan fokus. Tapi ya tetap saja tak bisa bohong dia benar-benar terpukau.

“Baik kalau semua sudah siap, mari kita mulai acaranya,” ujar pak penghulu memecah suasana.

Radit yang duduk di sampingnya, segera menjawab, “Sudah Pak. Silakan dimulai.”

“Baik, silakan saudara El jabat tangan saya.” ucap pak penghulu dan dengan gugup, tangan El meraih tangan sang penghulu.

Sementara itu, Alvyna menegakkan punggungnya. Ia menutup mata sejenak, mencoba menenangkan diri.

'Tuhan ini bukan keinginanku. Tapi kalau ini jalan untuk mama sembuh, tolong bantu aku ikhlas menjalani semuanya.'

“Bismillahirrahmanirrahim saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, Elvario Kael Reynard dengan Alvyna Rae Damaris binti Rehan Damaris, dengan maskawin berupa uang sejumlah satu milyar rupiah dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai.”

Dengan napas panjang yang ditahan sejak tadi, El akhirnya mengucapkan,

“Saya terima nikah dan kawinnya Alvyna Rae Damaris binti Rehan Damaris dengan maskawin tersebut, dibayar tunai.”

“Bagaimana para saksi?”

“SAH!”

“Alhamdulillah”

Alvyna melongo.

"Baru aja beberapa menit dan gue udah sah jadi istri orang? Gitu doang? Secepat ini?"

Di sisi lain, El juga terdiam.

"Gila gue udah resmi jadi suami orang sekarang. Yang bener aja? Gue udah punya istri dong padahal Lyra aja masih suka bikin gue stress. Dan ini nambah 1 lagi apa gak tambah stres gue?!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!