NovelToon NovelToon
30 Days For Love

30 Days For Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:10.6M
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Bagaimana rasanya jika selama tiga puluh hari kita harus tinggal dengan orang yang tidak kita suka?


Ini karena ide gila kakaknya dan permintaan kakeknya membuat Olivia harus tinggal dengan seorang pria yang tidak dia kenal dan tidak dia suka.

Karena saran cucunya Jacob Smit membuat Michael Smith menjodohkan cucu perempuannya Olivia Smith untuk dijodohkan pada cucu sahabatnya.


Ini bukan perjodohan paksaan,kakeknya hanya meminta cucu tersayangnya itu untuk dekat dengan cucu sahabatnya dan meminta mereka untuk tinggal selama tiga puluh hari dibawah satu atap,tentu itu saran dari cucunya Jacob Smith.

Tentu Olivia menolak dengan segala upaya tapi dia tidak bisa menolak permintaan kakeknya,akankah Olivia membuat pria yang dijodohkan dengannya membencinya dalam waktu 30 hari itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemalas

Olivia terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ponselnya yang berbunyi, benda itu dia letakkan disamping tempat tidurnya.

Karena ini pertama kalinya dia tidur diatas futon jadi membuatnya sulit untuk tidur, dia rindu dengan ranjangnya yang empuk.

Dia rindu dengan kamarnya, dia rindu dengan bantal yang biasa dia gunakan sedangkan bantal yang dipakainya saat ini sangat tidak nyaman apalagi dia belum terbiasa.

Semalaman dia hanya membolak balikkan badannya, gelisah karena tidak betah. Dia hanya bisa memainkan ponselnya sampai kantuk luar biasa menyerangnya.

Jam tiga pagi Olivia baru tidur itu juga karena dia sudah tidak tahan lagi, Olivia menyambar ponselnya sedangkan matanya masih tertutup.

Dia langsung menjawab panggilan yang masuk dengan malas.

"Hmm?"

"Olivia sayang, ini sudah jam tujuh pagi. Cepatlah bangun." terdengar suara Ibunya disebrang sana.

"Yes mom." jawab Olivia dengan malas.

"Sekarang kau tinggal dengan orang lain jadi kau harus memberikan kesan yang baik bukan?"

"Aku tahu."

"Jadi cepatlah bangun, hilangkan kebiasaan jelekmu itu." saran ibunya lagi.

"Yes." Olivia kembali menjawab dengan malas.

Setelah menjawab demikian Olivia meletakkan ponselnya dan kembali tidur, dia sangat mengantuk karena dia memang kurang tidur.

Olivia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan pada saat itu pintu kamarnya diketuk dari luar sana.

"Olivia." terdengar suara Lewis memanggilnya.

Olivia tidak perduli, dia mengambil bantal untuk menutupi telinganya. Lebih baik dia tidur lagi apalagi ini masih pagi.

"Olivia Smith!!" Lewis kembali memanggil, dia sudah tampak kesal karena Olivia tidak menjawab panggilannya.

Beberapa menit telah berlalu, Lewis semakin dibuat kesal. Baru kali ini dia bertemu dengan gadis seperti ini!

Inilah alasannya kenapa dia tidak suka dengan putri orang kaya, mereka pemalas dan manja.

Karena sudah kesal dan tidak sabar, Lewis segera membuka pintu kamar itu yang memang tidak dikunci.

"Gadis ceroboh!" ujarnya.

Dia segera melangkah kedalam kamar, saat sudah masuk kedalam sana Lewis hanya menggeleng melihat Olivia yang masih tidur sambil menutupi telinganya dengan bantal.

pantas saja panggilannya tidak didengar oleh gadis itu! Dengan cepat Lewis mendekati Olivia, dia juga mengambil bantal yang dipakai Olivia untuk menutup telinganya tadi.

"Olivia Smith, cepat bangun!!" teriaknya.

"Kak Jacob, jangan berteriak dikamarku." gumam Olivia.

"Aku bukan kakakmu!!" Lewis semakin kesal. Apa Olivia anak kecil?

Olivia langsung membuka matanya, dia juga langsung bangun dan terduduk sedangkan matanya langsung melotot kearah Lewis.

"Kenapa kau masuk kemari?" tanyanya degan kesal.

"Hei pemalas, ini sudah jam berapa?" Lewis menatap Olivia dengan tajam.

"Ya ampun Lewis, memangnya ada apa? Tolong jangan mengganggu tidurku." Olivia kembali menjatuhkan dirinya diatas futon dan menarik selimut sampai menutupi wajahnya.

"Kau benar-benar pemalas!"

"Lewis, ini pertama kalinya aku tidur seperti ini jadi aku tidak bisa tidur. Aku baru bisa tidur jam tiga pagi jadi biarkan aku tidur." keluhnya.

Dia berharap Lewis mau mengerti dan membiarkannya untuk tidur kembali.

Lewis melihat Olivia dengan senyum diwajahnya, dia kira Olivia tidak bisa bangun pagi tapi ternyata itu akibat Olvia tidak bisa tidur karena belum terbiasa.

Lewis segera berjongkok didekat Olivia dan menarik tangannya, hal itu membuat Olivia sangat kaget. Dia segera menyingkirkan selimut yang menutupi wajahnya dan melotot pada Lewis.

"Mau apa kau?"btanya Olivia dengan ketus.

"Membangunkanmu.".

"Hei!!"

"Aku harap kau ingat, ini hari pertamamu bekerja denganku."

"Sana kau pergi aku akan menyusul nanti." Olivia hendak menarik tangannya tapi Lewis memegang tangannya dengan erat.

"Oh ya? Asal kau tahu juga, kita akan pergi bersama jadi cepatlah bangun kalau tidak aku akan mengangkatmu dan melemparkanmu kedalam kolam renang." perintah Lewis sambil menatap tajam kearah Olivia.

"Kau benar-benar menyebalkan! Aku akan pergi sendiri dengan supirku jadi sana kau pergi!!" usir Olivia kesal.

Lewis tersenyum padanya, dia sudah menghubungi kakek Olivia dan meminta semua fasilitas untuk Olivia ditutup.

Tidak saja supir pribadi tapi juga uang, dia akan membuat Olivia bekerja keras dengannya selama satu bulan kedepan karena dia ingin melihat, apakah Olivia Smith sanggup bekerja dengannya?

Beruntungnya kakek Olivia sangat menyetujui hal itu jadi mulai saat ini, baik supir maupun uang sudah diblokir oleh keluarganya.

"Asal kau tahu Olivia, mulai sekarang sampai satu bulan kedepan semua fasilitas dari keluargamu sudah ditutup."

Olivia terbelalak kaget saat mendengarnya, apa maksud dari perkataan Lewis?

"Tidak saja supir pribadi tapi juga uang, aku sudah meminta keluargamu untuk memblokir kartumu untuk sementara." jelas Lewis lagi.

Olivia langsung bangun dari tidurnya, mana mungkin!

"Jangan bercanda!" katanya tidak percaya.

"Jika kau tidak percaya kau boleh menghubungi keluargamu dan?" Lewis melepaskan tangan Olivia dan tersenyum padanya.

"Segeralah bangun dan bersiap-siap. Aku beri waktu dua puluh menit jika terlambat aku akan memberikan penalty, kau tahu bukan?"

Olivia menatap Lewis dengan tajam begitu juga dengan Lewis.

"Semakin banyak hutangmu padaku maka semakin lama kau harus bekerja denganku." ujar Lewis lagi.

"Tidak sudi!" jawab Olivia dengan cepat.

"Jika tidak mau itu terjadi maka dari itu segeralah bersiap-siap, aku tunggu diluar." Lewis bangkit berdiri dan hendak melangkah pergi tapi dia menghentikan langkahnya saat dia baru melangkahkan kakinya beberapa langkah saja.

"Jangan lupa rapikan tempat tidur itu." perintahnya.

"Cih, jangan terlalu arogan! Lihat saja nanti pembalasanku." gerutu Olivia dalam hati.

Setelah Lewis keluar dari kamar yang ditempatinya, Olivia segera bangun dari tidurnya. Walaupun dia masih mengantuk tapi dia tidak punya pilihan.

Dia segera merapikan tempat tidurnya setelah itu dia berlari masuk kedalam kamar mandi, waktunya hanya dua puluh menit jadi dia harus segera bergegas.

Sepertinya dia harus menghilangkan Kebiasaan jam karetnya jadi dia mandi dengan cepat jika tidak dia akan kena penalty karena Lewis pria pelit dan perhitungan.

Setelah rapi, Olivia berlari keluar dari kamar itu,dia juga menyambar tas dan ponselnya. Nanti dia akan menghubungi kakak atau ayahnya untuk menanyakan apakah benar semua fasilitas miliknya telah ditutup oleh kakek? Jika iya maka habislah dia!

Diruang tamu tampak Lewis telah menunggunya, pria itu segera bangkit berdiri sedangkan matanya yang tajam melihat Olivia dari atas sampai kebawah.

"Lihat apa?" tanya Olivia dengan ketus.

"Tidak!" Lewis segera keluar dari rumahnya sedangkan Olivia hanya mengikuti pria itu.

Diluar sana sebuah mobil sudah menunggu mereka, Lewis masuk kedalam sana begitu juga dengan Olivia.

Selama diperjalanan menuju kantor Lewis, Olivia menguap dengan panjang berkali-kali karena kantuk yang luar biasa.

Olivia memejamkan matanya, lebih baik dia tidur lagi pula tidak ada yang mereka bicarakan, walaupun singkat tapi itu sudah cukup untuk meredakan rasa kantuknya. Dia berharap perjalan mereka masih lama jadi dia lebih memilih tidur.

Lewis sedang memainkan ponselnya saat dia merasakan kepala Olivia tiba-tiba bersandar pada bahunya.

"kau!!"

Lewis melihat kearah Olivia, hendak memarahi gadis itu tapi Olivia tampak tertidur.

"Dasar pemalas." gerutunya pelan.

Lewis tersenyum dan membiarkan Olivia bersandar dibahunya dan kembali memainkan ponselnya dengan serius.

1
Ririn Suherman
ya ALLOH perutku sakit thor ngakak trs
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkwkekkkk segala makanan kayaknya dibeli ini 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
😂😂😂
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkakakak celaka kau lewis 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤦‍♀️
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
sokorr....Olivia mau dilawan 🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
hahaha pasti dekatin Olivia mau deketin Jacob 😂
jangan harap bisaaa langsung ditendang sama Olivia
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣🤣
sokor
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
cari mati ini gwen sama cherly
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
dasar model gilaa...belum tau ajaa Olivia siapa 😂😂😂
habis kau nanti
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkwkwk jangan2 nanti dihitung hutang nih 😂
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
apa bedanya pakaian dalam sama bikini...😂😂 samaa ajaa 🤣
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣 kapok nanti kau klu dibalas sama Olivia
🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
🤣🤣🤣🤣 iri bilang aja
Keluarga Smith lebih kayaa Olivia ga butuh pria kaya
YANGGI Yanggi
👏👏👏
Reza Reza
Luar biasa
Reza Reza
Lumayan
Srianriani Jaya
SDH baca semua keturunan micheal
Bungkusdong Dotcom
rasain loh lewis. emangnya cewek2 biasa yg ganpang ditaklukin. olivia mah beda bro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!