Istri Tak Dihargai

Malam hari di klub Y.O.Y

Dentuman musik yang menggema disetiap sudut ruangan tak membuat satu orang pun terganggu, mereka justru menikmati alunan musik hip hop yang dimainkan oleh penyanyi dan DJ ternama.

Semua wanita dan pria asik menari dan melenggak lenggokkan tubuhnya sesuai dengan musik yang disetel tak terkecuali dengan si pemilik klub yang tak lain adalah Leon.

Dengan didampingi dua wanita di samping kanan dan kirinya leon menikmati pemandangan klub miliknya yang ramai kunjungan.

Saat Leon tengah meminum minumannya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.

Leon menoleh dan mendapati seseorang yang tak lain teman lelakinya.

"Hai bro, duduklah" ajak Leon pada temannya tersebut.

Lelaki itu duduk berhadap hadapan dengan Leon yang tengah diapit oleh dua wanita seksi.

"Apa kabar bro? Sudah lama sekali kau tidak mengunjungi klub ini" ucapnya sedikit keras agar temannya bisa mendengar.

"Aku baik, kemarin aku baru pulang dari Spanyol" jawabnya.

"Spanyol? Apa itu urusan bisnis?"

"Ya" jawabnya singkat.

Lelaki itu bernama Albert Kaleo yang biasa disapa Albert, ia adalah CEO dari berbagai perusahaan di Asia, banyak yang mengenal dirinya tapi tidak dengan kehidupan pribadinya.

Albert sangat tertutup orangnya, ia paling tidak suka jika seseorang menanyakan tentang kehidupan pribadi karna menurutnya itu adalah privasi yang harus dijaga bagi seorang CEO seperti dirinya.

"Apa kau akan memesan seorang wanita lagi?" Leon tau jika Albert datang mengunjungi klub pasti tak lain dan tak bukan adalah memesan seorang wanita untuk tidur satu malam dengannya.

"Apa kau punya yang menarik?" tanya Albert yang menanyakan seorang wanita untuknya.

"Kau lihat saja disana, tapi dua wanita ini milikku" ujar Leon yang menatap pada kedua wanita disampingnya sembari tersenyum dan dibalas senyum pula oleh kedua wanita itu.

Albert menoleh kearah wanita yang sedang menari di sekeliling nya. Tapi sepertinya Albert tak menemukan wanita yang menarik untuk ia ajak bermain.

"Tidak ada yang menarik" ujarnya pada Leon

"Ya sudah cari saja yang ada" sarannya pada Albert yang tengah meminum wine.

"Sebenarnya aku cukup sibuk akhir akhir ini, aku sempat berpikir untuk mencari wanita yang mau tinggal bersamaku jadi aku tidak perlu repot-repot untuk mencari wanita jika aku ingin bermain"

Leon menakutkan alisnya tanda heran dengan yang dimaksud oleh temannya yang satu ini.

"Maksudmu seperti menyewa wanita? Begitukah?"

"Bisa dibilang seperti itu, aku ingin menyewa wanita dalam jangka waktu yang lumayan lama" jelasnya lagi.

Leon berfikir sejenak, apa itu sama dengan yang dimaksud oleh Gio tadi pagi? Leon ingat jika Gio ingin menyewakan istrinya pada seseorang. Haruskah ia menawarkannya pada Albert?

"Hei sobat, kenapa kau melamun?" ucap Albert yang membuyarkan lamunan Leon.

"oh sorry, begini bro... Tadi pagi aku bertemu dengan sahabatku, ia mengatakan ingin menyewakan istrinya pada seseorang"

Albert sedikit terkejut mendengarnya, dirinya baru mendengar ada suami yang tega menyewakan seorang istri pada lelaki diluaran sana.

"Menyewakan istrinya? Apa dia sudah gila?!" hardik Gio yang merasa aneh pada lelaki itu.

"Mereka dijodohkan, sahabatku bilang istrinya hanya gadis yatim piatu dari panti kumuh" jelas Leon sambil terus meminum wine.

Albert sekarang mengerti yang dimaksud Leon dan mengapa sahabat Leon itu menyewakan istrinya sendiri.

Menarik. gumam Albert dalam hati.

"Apa istrinya cantik?"

"Aku tidak tau, belum pernah lihat juga"

Albert pun mengangguk anggukkan kepalanya, dan terlintas satu pertanyaan yang ada didalam diotaknya.

"Apa dia masih perawan?"

Leon berpikir kembali mendengar pertanyaan Albert.

"Kemungkinan besar sahabatku tidak pernah menyentuh istrinya, jadi mungkin saja istrinya masih perawan" ungkap Leon menurut dirinya pribadi.

"Mmm benar-benar menarik, aku berminat untuk menyewa nya, tapi sebelumnya beri aku foto wanita itu"

"Kau serius?" tanya Leon yang sedikit menganga.

"Ya, aku serius. Bukankah sudah kukatakan aku memang sedang mencari wanita?"

"Baiklah, jika aku sudah mendapatkan fotonya akan aku kirim padamu. dan beritahu aku jika itu cocok"

"Okey"

Mereka pun melanjutkan perbincangan mengenai topik lain dan menghabiskan waktu didalam klub.