NovelToon NovelToon
Bloom Of The Crimson Mark

Bloom Of The Crimson Mark

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Identitas Tersembunyi / Rebirth For Love / Dark Romance / Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:400
Nilai: 5
Nama Author: NINI(LENI)

Update Every day

Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.

mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.

dan ya...

cari sendiri kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Ucapan dari Orang itu masing berputar- putar dalam kepalanya.

Tubuhnya tegang setegang busur panah yang ditarik penuh. Pria itu berdiri hanya sejengkal di depannya—yang rasanya terlihat menakutkan daripada 2 tahun yang lalu.

Tanpa memperingatkan, pria itu menindihnya lalu meletakkan satu telapak tangannya di samping kepala Qing Lou, mencondongkan tubuhnya hingga seluruh indera Qing Lou dipaksa merasakan aroma tubuhnya.

"Menjauh," ulang Qing Lou lebih keras.

Pria itu bukannya menjauh padanya.

Sebaliknya… ia malah meraih pergelangan tangan Qing Lou, mengangkatnya perlahan. Cincin itu—cincin yang tak pernah bisa ia lepaskan—berkilau samar di bawah lampu.

"Benda ini adalah milikku," suara pria itu rendah, hampir tak terdengar oleh telinga. "Dan pemakainya… juga milikku."

Qing Lou meronta, tapi pria itu semakin menariknya sedikit ke arahnya, membiarkan tubuh mereka bersentuhan hanya sepersekian detik sebelum ia melepasnya lagi seolah sekadar memperingatkan.

Napas Qing Lou tercekat.

"Aku bukan milik siapa pun." Napasnya berat. "Termasuk kau."

Pria itu tersenyum—senyum tipis dan berkata. "Benarkah?"

Ia meraih pinggang Qing Lou, dengan lembut, seakan seseorang yang yakin tak akan ditolak. Qing Lou menahan napas begitu tangan besar itu menyentuh pinggangnya.

"ingat namaku, Lian Zhan." bisiknya tepat di telinganya, dengan nafas yang panas.

"Apa yang kau inginkan?" Qing Lou menggeram.

Pria itu menelusuri pinggangnya dengan ujung jarinya, gerakan sangat pelan yang justru membuat keringat dingin merayap di kulit Qing Lou.

"Aku hanya ingin memastikan saja," bisiknya, "akhirnya bisa membawamu sampai saat ini...padahal aku mencarimu selama 2 tahun tanpa hasil."

Ia meraih dagu Qing Lou dan memiringkan wajahnya, membuat mata mereka bertemu sangat dekat.

Terlalu dekat.

"Aku telah mencarimu," suaranya semakin rendah. "Mencabik seluruh Kekaisaran hanya untuk menemukan seseorang yang pernah tidur denganku dan memakai cincin itu..." Jelasnya dengan meraih tangannya yang ada cincinya.

Qing Lou ingin rasanya membalas dengan kata-kata kasar… tapi bibirnya seperti menempel sesuatu.

Tangan pria itu bergerak ke pundaknya—dan ia menunduk sedikit, membiarkan rambut panjang hitamnya menyentuh pipi Qing Lou.

"Dan ketika akhirnya kau berada di depanku begini…"

Ia menarik napas di dekat lehernya, membuat Qing Lou gemetar. "…apa kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?"

Qing Lou mencoba meninju, tapi pria itu menahan tinjunya dengan satu tangan, mengunci gerakannya sambil menarik tubuhnya sedikit mendekat.

Tenaganya sangat kuat.

"Apa yang kau lakukan?!" Qing Lou memaksa suaranya keluar.

Pria itu menunduk sedikit, bibirnya hanya sejengkal dari bahunya.

"Menegaskan kepemilikanku," jawabnya lembut. "Dan ingin menenangkan rasa lapar selama ini yang aku tahan..."

Qing Lou membeku.

Lapar? apa maksudnya?

Ia hendak berteriak marah, tapi pria itu menempelkan keningnya ke kening Qing Lou. Keheningan tiba-tiba membuatnya membeku dan tak tahu harus merespon apalagi setelah ini.

Pria itu memejamkan mata sesaat, seperti menahan sesuatu dalam dirinya yang gejolak. Saat ia membuka mata lagi, tatapannya berubah—lebih gelap, dari sebelumnya.

"Aku tak akan menyentuhmu," katanya pelan. "Jika kau tidak mengizinkan."

Qing Lou kaget.

Itu… tak terduga, mana ada yang bisa tahan kalau udah mode hampir pelukan gini?

Tapi sebelum ia sempat merespons—

Pria itu menambahkan dengan suara rendah yang membuat tubuhnya lemas. "Tapi jangan salah paham… bukan berarti aku tidak menginginkannya."

Tangan yang menahan tinju Qing Lou melonggar, membiarkan gadis itu menarik kembali tangannya. Namun pria itu tidak menjauh sedikit pun.

"Aku bukan pria baik," ujarnya. "Tapi aku bukan binatang buas yang akan melukaimu tanpa persetujuan."

Ia mendekat lagi, bibirnya hampir menyentuh telinga Qing Lou.

"Tapi jika suatu hari…" nada suaranya turun menjadi bisikan, "kesabaranku habis, maka aku tak menuju kamu mau."

Ia menahan napasnya.

Sama aja, kaisar ini tetap akan memaksanya.

"…saat itulah aku tidak akan membiarkanmu pergi dari ranjang ini."

Qing Lou mendorongnya refleks—dan pria itu hanya tertawa rendah, badannya tak bergerak.

"Benci aku sebanyak yang kau mau, Qing Lou."

Ia menyeringai tipis.

"Selama cincin itu masih di jarimu—kau tetap milikku."

..._BERSAMBUNG_...

1
Fransiska Husun
bagusss thorr
Leni: penulisnya ngerasa kurang soalnya...
total 1 replies
Leni
sekelas pemula bagus sii
うacacia╰︶
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
Leni: terima kasih
total 1 replies
sareishon
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Leni: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!