"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 Om cemburu ya?
" Sekali lagi aku melihat kamu dekat dengan pria lain , awas " ucap Robert memperingati setelah mencium Lily untuk pertama kalinya.
" Apa? , terus kalau aku dekat sama pria lain Om mau apa?" tantang Lily balik dengan tidak kalah kesal .
" Benar-benar pria dewasa aneh, tidak mencintai ku tapi juga tidak membiarkan aku dekat dengan pria lain " kata Lily cepat-cepat duduk begitu Robert turun dari atas ranjang.
" Itu semua aku lakukan karena kamu masih istriku, dan status istri yang ada pada kamu itu membuat batasan yang jelas dalam bersikap , jangan lampaui batasan itu " tegas Robert merapikan bajunya kembali .
" Tidak , aku tidak merasa diperlakukan sebagai istri oleh Om bahkan nasib ku lebih buruk dari seorang janda " pernyataan Lily .
" Lily , aku melakukan ini karena kamu masih terlalu kecil untuk masuk kedalam kehidupan pria dewasa , aku tidak ingin membuat kamu dipaksa dewasa juga hanya karena menikah dengan ku " ucap Robert dengan tulus .
" Aku tau umur kamu sudah lebih 20 tahun tapi dari kelakuan dan sikap kamu menunjukkan kalau kamu masih belum dewasa secara alami, jadi aku tidak ingin merenggut semuanya dari kamu sekarang " ucap Robert memakai jas nya .
" Aku menjaga jarak bukan karena tidak suka kamu tapi aku pria dewasa Lily yang punya hasrat tinggi dan aku punya prinsip kalau kamu belum akan hamil sebelum tamat kuliah " ucap Robert dengan tegas lalu berjalan keluar kamar untuk berangkat ke kantor.
" Lah berarti Om Robert sayang aku dong " ucap Lily setelah beberapa terdiam menyimpulkan semuanya.
" Hwaaa, aaaa, Om aku mencintai mu " ucap Lily berguling-guling diatas ranjang kesenangan mendengar ucapan Robert yang ternyata sangat menjaga Lily .
" Hmmmm, mari kita lihat seberapa lama Om Robert bisa memegang prinsip nya itu " senyum nakal Lily.
2 Minggu kemudian.
Tok
Tok
" Masuk " ucap Robert begitu seseorang mengetuk pintu ruangan nya .
" Lily " kaget Robert melihat Lily yang begitu masuk langsung berlari kearahnya dan memeluk .
" Lily astaga " ucap Robert memegang tangan istrinya yang sangat agresif .
" Khmmm" Lily langsung berbalik kebelakang dan melotot ketika melihat ada 5 orang disofa, Lily pikir Robert sendirian karena berdiri didekat meja kerja.
" Kalian keluarlah" ucap Robert meletakkan kembali dokumen yang tadi diambilnya diatas meja .
" Om , aku mau bikin ini juga " rengek Lily menunjukkan foto leher pria yang ada kissmark .
" Ehhhh, astaga dari mana kamu mendapatkan foto-foto seperti ini" Robert langsung menghapus foto itu dari galeri ponsel Lily .
" Mmmm, Om ayo , cepatlah" Lily benar-benar merengek minta itu .
" Lily jangan disini , dirumah nanti ya " ucap Robert mencoba membujuk Lily yang tiba-tiba meminta hal seperti itu .
" Mau sekarang Om, cepat lah " kata Lily langsung melepas dasi Robert.
" Lily ini dikantor aku ," Robert tidak bisa lagi berkata-kata ketika Lily melepas dua kancing bagian atas kemejanya .
" Ahhhh" Robert meremas pinggang Lily yang berjinjit memeluknya .
" Wahhhh" senang Lily melihat kissmark miliknya di dada bagian atas Robert lalu memfoto nya .
" Terimakasih Om " senang Lily akan segera berlari pergi .
" Lily rapikan kembali pakaian ku " ucap Robert yang masih memegang pinggang Lily .
" Iya " Lily merapikan kembali kemeja Robert dan cepat mengancingkan kembali kemeja Robert untuk menutup bekas kissmark miliknya.
" Dasi Om " Lily mengambil dasi Robert yang jatuh dilantai lalu memakaikan nya kembali .
Robert menatap Lily yang tengah merapikan dasinya dengan perasaan tidak karuan antara kaget, tidak percaya bahkan bingung .
" Untuk apa foto itu?" pertanyaan Robert menatap Lily yang sangat berani dan agresif untuk mendapatkan nya .
" Om nggak perlu tau " ucap Lily lagi-lagi akan berlari pergi namun Robert menahannya.
" Aku harus tau" ucap Robert menyandarkan Lily kemeja lalu mendekatkan wajah mereka.
" Untuk, untuk disimpan Om " kata Lily .
" Katakan padaku Lily , atau aku juga akan melakukan hal yang sama tapi kali ini di leher mu, dibagian sini mau ?" tanya Robert tersenyum lebar diakhir kalimat nya.
" Ja, jangan Om " ucap Lily takut .
" Satu lagi ? Mengapa menggigit didada tidak jadi dileher ?" pertanyaan Robert.
" Om ketinggian jadi aku disini aja " kata Lily menunjuk .
" Ya tapi untuk apa kamu melakukan itu Lily, katakan padaku?" penasaran Robert karena tiba-tiba saja Lily agresif padanya .
" Untuk buktiin Om milik aku lah " pernyataan Lily dengan senyum licik nya .
" Satu gigitan tidak cukup memberikan validasi untuk kamu menyatakan kepemilikan terhadapku " pernyataan Robert.
" Memang tidak cukup tapi kalau aku sebar bahkan buat brosur aku rasa," Robert langsung menutup mulut Lily dengan ciuman nya.
" Berani kamu melakukan itu akan aku hukum, aku sangat menjaga privasi tubuhku dan kamu akan menerima konsekuensi yang berat jika berani menyebar foto itu " ucap Robert memperingati Lily .
" Aku tidak akan menyebarnya Om, janji " kata Lily mengangkat kelingking nya .
" Katakan yang sebenarnya untuk apa foto itu ?" pertanyaan Robert.
" Untuk disimpan saja, tadi aku nonton film ternyata sebagai tanda kepemilikan terhadap pasangan kita ," Lily menceritakan pada Robert apa yang tadi tonton nya .
" Jadi Om kan punya aku , jadi sebagai bukti aku memfoto ini " kata Lily dengan senyum polos nya yang membuat Robert geleng kepala .
" Ohhh, iya aku tadi bawain Om makan siang tapi ketinggalan dimobil , aku akan menjemput nya " kata Lily langsung berlari .
" Lily berjalan pelan " ucap Robert yang heran melihat Lily yang sangat sering berlari .
" Aku tidak pernah bisa mengerti apa yang terjadi dalam pikiran Lily " ucap Robert kembali duduk dikursi nya dengan perasaan sedikit tegang setelah apa yang Lily lakukan padanya .
Tok
Tok
Roy mengetuk pintu ruangan Robert walaupun terbuka lebar dan setelah diberikan izin dia masuk .
" Pak Robert 1 jam lagi kita akan mengadakan pertemuan dengan calon investor namun pak Robert belum selesai menjelaskan hal ta," ucapan Roy terhenti ketika Lily masuk .
" Teruskan Roy " ucap Robert walaupun dia sebenarnya juga heran dengan kotak besar yang dibawa Lily .
Lily duduk disofa membuka kotak itu dan mengeluarkan kepiting jumbo sampai Robert dan Roy kaget melihat besarnya ukuran kepiting itu .
" Lily mengapa membeli kepiting sebesar ini?" pertanyaan Robert menghampiri Lily karena tidak bisa lagi fokus .
" Biar puas makan nya " ucap Lily dengan semangat memakai sarung tangan untuk mengeluarkan daging kepiting itu .
" Ayo Om coba " kata Lily menyuapi Robert yang diterima dengan cepat .
" Ayo Kak Roy sini coba kepiting nya enak " kata Lily berdiri dan pergi menyuapi Roy juga .
" Enakkan " kata Lily yang dengan terpaksa Roy makan karena Lily sudah menyuapi nya .
" Roy keluar lah " ucap Robert.
" Permisi pak Robert" ucap Roy segera keluar .
" Om cemburu ya ?" tanya Lily mengangkat sebelah alisnya.
" Tidak, untuk apa juga aku cemburu " ucap Robert buang muka
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny