NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muncul Secara Misterius

Jaylon bersama anak buahnya beristihat sejenak setelah berhari hari kesulitan menemukan jejak Jati. Mereka takut jika gagal membawa hasil yang baik maka nona muda Liora akan sangat marah besar.

Saat ini mereka harus menjalankan tugas mereka-- meskipun percuma juga mencari orang itu.

"Bos, gimana ini.... apa kita kembali saja ke kediaman keluarga Semanggi?"

Tanya salah satu anak buahnya dengan ragu.

Jaylon menjawab apa adanya.

"Nanti dulu, sebaiknya kita fokus saja melacak keberadaan Jati dan jika tidak kunjung ketemu beberapa hari kedepan"

Jaylon memperingatkan nona muda mereka bisa saja marah besar jika mereka semua bermalas malasan.

"Kita kembali saja sebab tidak mungkin juga kita berlama lama ditempat ini"

Semua anak buahnya mengangguk mengerti.

Ternyata sulit juga mencari keberadaan mantan Mafia yang terkenal akan kekuatannya itu. Pasti sulit sekali melacaknya.

"Eh, bos ada cewek tuh disana sendirian"

Anak buahnya menunjuk seorang gadis cantik celingak celinguk sendirian, sepertinya dia mau pulang sekolah.

Jaylon menatap kearah yang ditunjuk anak buahnya. Sontak saja dia menyeringai lebar-- dia lama sekali tidak mencicipi wanita karena banyak pekerjaan.

"Gas, kita hadang dia"

Jaylon bersama anak buahnya berniat mencegat gadis itu.

Ditepian jalan.

Cila sangat gelisah sekali karena taksi tidak ada yang lewat sejak tadi, ditambah dia tidak bisa memesan ojek karena uang sakunya cuma sedikit saja. Itupun dia hemat hemat sebab papanya sangat pelit.

"Kalau gini aku bisa pulang keburu malem?"

Gerutu Cila sendirian sambil memeluk erat tas didadanya.

Meski anak orang kaya, Cila cuma hidup mewah didalam rumah saja. Jika diluaran dia tidak diberi uang saku karena papanya mau agar dia fokus belajar... bukan memikirkan masalah duit.

Cila bosan hidup seperti itu, tapi apalah daya memang begitu kenyataannya.

"Apa aku bisa ya dapet cowok tampan seperti di novel novel yang sering kubaca?"

Karena nolep, Cila cuma menghabiskan waktu dikamar belajar dan belajar... jika ada waktu dia membaca buku ataupun novel.

Memegang handphone pun cuma sekedar menghubungi papanya saja. Selebihnya Cila malas memainkan Hp karena bisa saja menurunkan nilai ujiannya, duh kenapa jadi curhat sih, batinnya.

Karena asyik melamun gadis itu dikagetkan dengan suara langkah kaki menuju kearahnya.

"Sendirian aja neng cantik?"

Jaylon bertanya sesekali memandangi gadis itu yang tampak cantik sekali, dia penasaran dengan cewek yang lebih muda.

Semua anak buahnya cuma bisa menatap bos mereka saja. Mereka tidak ada yang berani ikut ikutan menggoda gadis itu.

"I- i- iya"

Cila mundur beberapa langkah kebelakang karena pria itu menatapnya dengan aneh.

Jaylon hanya menyengir saja melihat tingkah gadis itu yang membuat semakin bersemangat menggodanya.

"Gak usah takut neng, saya cuma penasaran saja dengan cewek yang lebih muda, Hahaha"

Jaylon perlahan lahan mendekati Cila.

Dia tidak sabar memangsanya, Jaylon bersemangat sekali. Berbeda dengan Cila-- dia ketakutan setengah mati.

"To- tolong aku"

Cila berteriak hampir menangis karena tidak bisa lari kemana mana, dia dikepung banyak anak buah orang itu.

Jaylon tertawa keras.

"Hahaha, berteriaklah sekencang mungkin"

"Disini tidak akan ada yang berani menghentikanku"

Jaylon bersama anak buahnya membanggakan kekuatan mereka. Preman biasa tidak akan cukup melukainya, itu terdengar lucu bagi seorang Jaylon.

Dia semakin mendekat kearah gadis itu.

"Selamatkan aku, papa"

"Siapapun tolong aku, Hiks"

Cila yang terdesak hanya bisa memejamkan matanya saja... berharap keajaiban menyelamatkannya dari orang orang jahat itu.

"Sekarang kemarilah, bermainlah denganku"

Jaylon mencoba meraih pergelangan tangan mulus gadis itu, Namun sebelum sempat menyentuh.

"Lawanmu itu aku, sialan"

Seorang pria berpakain pengemis yang entah bagaimana sudah ada disamping gadis itu. Dia menahan tangan Jaylon yang hendak menggenggam tangan gadis itu.

Jaylon menggertakan giginya dihalang seperti ini.

"Sialan, pengemis sepertimu jangan sok menjadi pahlawan"

Jaylon melepas paksa cengkraman pria itu, lalu mundur kebelakang setelah merasakan hawa membunuh yang terpancar dari arahnya.

"Si- siapa kau? Tidak mungkin pengemis bisa menggunakan kekuatan Kanuragan?"

Jaylon melihat dengan jelas pengemis itu hanya memperlihatkan sedikit kekuatannya saja.

"Orang lemah sepertimu tidak berhak mengetahui siapa diriku ini"

Jati malas mengenalkan dirinya.

Dia tahu mereka adalah bawahan dari Liora-- terbukti ada lambang daun Semanggi dilencana mereka.

Lalu Jati melirik kearah gadis itu yang dia selamatkan dari orang bawah tanah yang berniat menjahatinya.

"Bukalah matamu, kau sekarang sudah aman"

Cila perlahan membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah cowok tua dengan gaya keren tapi gembel.

Pengemis!

Itulah penggambaran cowok itu.

"Om siapa? Kenapa mau menolong aku?"

Tanyanya polos mengamati wajah cowok yang mungkin seumuran dengan papanya.

Jati mengerutkan dahinya dipanggil om.

"Aku Amar"

Sahutnya singkat dan cuek berurusan dengan cewek muda itu.

"Umm, makasih ya om Amar sudah mau ngelindungin aku dari orang itu"

Cila bergegas berlari lalu bersembunyi dibelakang Jati.

Dia masih takut menatap orang jahat itu. Apalagi hampir saja dia ditangkapnya dan bukan tidak mungkin diculiknya.

Diseberang sana Jaylon menggertakan giginya.

"Bagaimana bisa dia bisa tiba tiba muncul didepanku--

Ucapannya terhenti, lehernya tersentak kaget tidak memercayainya.

"Mus- mustahil?"

Semua anak buahnya tergeletak berhamburan dimana mana.

Mereka tumbang bahkan dalam sekejab. Tidak ada teriakan ataupun jeritan, mereka betumbangan begitu saja.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!