NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Terlarang

Kutukan Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Duniahiburan / Cinta Terlarang / Office Romance / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:913
Nilai: 5
Nama Author: Cerita Tina

Luna tak pernah bermimpi bekerja di dunia hiburan, ia dipaksa pamannya menjadi manajer di perusahaan entertainment ternama.

Ia berusaha menjalani hidup dengan hati-hati, menaati aturan terpenting dalam kontraknya. Larangan menjalin hubungan dengan artis.

Namun segalanya berubah saat ia bertemu Elio, sang visual boy group yang memesona tapi kesepian.

Perlahan, Luna terjebak dalam perasaan yang justru menghidupkan kembali kutukan keluarganya. Kejadian aneh mulai menimpa Elio, seolah cinta mereka memanggil nasib buruk.

Di saat yang sama, Rey teman grup Elio juga diam-diam mencintai Luna. Ia justru membawa keberuntungan bagi gadis itu.

Antara cinta yang terlarang dan takdir yang mengutuknya, Luna harus memilih melawan kutukan atau
menyelamatkan orang yang ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita Tina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Para Kurcaci

Setelah sarapan, para member Neonix bersiap menuju kantor.

Empat orang ikut dengan mobil kantor bersama Marcel, sementara empat lainnya ikut dengan mobil Luna.

Kebetulan yang kebagian naik mobil Luna adalah Dane, Han, Noel, dan Shine.

Mereka berjalan menuju parkiran basement. Saat Luna hendak membuka pintu mobil bagian depan, Dane dan Noel langsung terpaku melihat mobil SUV silver itu.

“Wah, bukankah ini keluaran terbaru? Kudengar baru ada sepuluh unit yang masuk ke sini!” seru Noel kagum.

Luna hanya tersenyum tipis tanpa menoleh.

Ia membuka pintu sisi pengemudi dan baru hendak masuk, tiba-tiba Dane menahannya.

“Kau yang mengendarainya?” tanyanya heran.

Luna mengangguk singkat.

“Kami tidak terbiasa membiarkan seorang perempuan menyopiri kami. Apa boleh aku yang menyetirnya?” lanjut Dane.

“Baiklah,” jawab Luna santai.

Dane yang senang mendapat izin itu segera duduk di kursi pengemudi. Luna memilih duduk di belakang kursi sopir bersama Han dan Noel, sedangkan Shine duduk di kursi penumpang depan.

Begitu mobil melaju keluar gedung apartemen, Dane melirik ke kaca spion, seolah menyimpan rencana kecil. Sekilas, Shine menangkap tatapan itu dan terkekeh kecil.

Dane mulai menambah kecepatan gas, membuat Noel yang duduk di belakang sedikit tegang.

Luna, dengan kacamata hitamnya, tetap bersandar santai memandang keluar kaca mobil. Wajahnya sama sekali tak berubah.

“Ck, sok cool banget.” gumam Han pelan sambil melirik Luna.

Menjelang parkiran gedung agensi, Dane sengaja mengerem mendadak. Han yang duduk di samping Luna terhuyung ke depan, nyaris menabrak sandaran kursi depan, sampai membuat Noel menahan bahunya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Noel kepada Han.

Han hanya menggeleng sambil menahan malu. Mereka sempat saling pandang dengan wajah antara kesal dan geli.

Saat keluar dari mobil, Shine berkomentar sambil menggeleng pelan. "Gila nih cewek.” ucapnya lirih, antara kagum atau bingung karena Luna tetap santai meski perjalanan barusan seperti uji nyali.

Han yang baru turun langsung berlari menuju kotak tempat sampah terdekat dan menumpahkan muntahannya yang tertahan dari tadi.

Luna melihatnya, dia hanya mengeleng kepalanya datar.

"Cih, memalukan." gumam Noel yang dari tadi memperhatikan Han.

Begitu masuk ke kantor, mereka berjalan bersama melewati lobi yang ramai. Saat hendak menuju lift, Luna justru berbelok ke sisi lain.

“Luna, liftnya di sebelah sini,” seru Han sambil menunjuk lift di sisi kanan.

Luna menoleh dengan wajah sedikit bingung. “Hah? Benarkah? Aku biasanya naik dari lift yang ini,” ujarnya, menunjuk ke arah lift di sisi kiri lobi.

Mereka semua sontak saling pandang. “Itu lift khusus eksekutif.” sela Han.

Para laki-laki itu baru tersadar, bahwa Luna bukan orang sembarangan.

Luna tersenyum sedikit menunduk. “Ah, aku tidak tahu,” ucapnya sambil tertawa kecil, lalu melangkah mengikuti mereka menuju lift yang biasa digunakan para artis baru dan para staf lain.

Shine menimpali santai, “Santai saja, Kami rakyat jelata sudah biasa ikut antri di sini.”

Di sela-sela latihan, member Neonix yang pagi tadi ikut Luna ke kantor mulai berbisik-bisik di sudut ruangan.

Mereka menoleh sekilas ke arah Adrian yang sedang duduk di pojok, menulis catatan musik.

“Aku agak risih. Bayangkan, ada perempuan tiba-tiba tinggal bersama kita,” gumam Noel dengan suara pelan.

Han ikut mengangguk. “Aku juga merasa aneh. Kita sudah tak bisa bebas lagi. Bagaimana kalau kita buat dia tidak betah dan mundur sendiri?"

Dane dan Shine saling pandang, lalu mengangguk kecil seolah setuju dengan ide itu.

Mereka tidak sadar Rei yang kebetulan melewati mereka sempat mendengar itu. Rei langsung berhenti dan menatap mereka tajam.

“Hei, jangan macam-macam,” katanya sambil melipat tangan di dada.

Mereka tahu, Di AXL Entertainment, sistem staf dan artis diawasi ketat dengan rapor bulanan. setiap perilaku buruk bisa jadi catatan hitam yang mempengaruhi kontrak dan bonus mereka.

“Dia di sini untuk membantu kita. Kalau direktur Gun dan Kak Adrian tahu kalian menganggu Luna, kalian pasti kena hukuman besar.”

Elio yang sedari tadi mendengar pembicaraan itu tiba-tiba berseru bertanya pada Adrian “Kak Adrian, kapan Luna pindah ke dorm?”

Adrian menoleh santai sambil merapikan catatannya. “Nanti malam.”

“HAH?!” mereka sontak teriak bersamaan.

“Secepat itu?” Noel mengulang, tak percaya.

Dane mengodekan rencananya pada anggota yang lain. Beberapa dari mereka sepakat diam-diam akan berusaha membuat Luna tidak betah tinggal bersama mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!