NovelToon NovelToon
Aku Kekasih Halalmu

Aku Kekasih Halalmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: RahmaYusra

Hana Hafizah menjadi perempuan paling tidak beruntung ketika ayah dan ibu memintanya untuk menikah, tetapi bukan dengan lelaki pilihannya. Ia menolak dengan tegas perjodohan itu. Namun, karena rasa sayang yang dimilikinya pada sang ayah, membuatnya menerima perjodohan ini.

•••

Gadibran Areksa Pratama. Dosen muda berumur 27 tahun yang sudah matang menikah, tetapi tidak memiliki kekasih. Hingga kedua orang tuanya berkeinginan menjodohkannya dengan anak temannya. Dan dengan alasan tidak ingin mengecewakan orang yang ia sayangi, mau tidak mau ia menerima perjodohan ini.

•••

“Saya tahu, kamu masih tidak bisa menerima pernikahan ini. Tapi saya berharap kamu bisa dengan perlahan menerima status baru kamu mulai detik ini.”

“Kamu boleh dekat dengan siapapun, asalkan kamu tahu batasanmu.”

“Saya akan memberi kamu waktu untuk menyelesaikan hubungan kamu dengan kekasih kamu itu. Setelahnya, hanya saya kekasih kamu. Kekasih halalmu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYusra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Kekasih Halalmu • Sudahlah

Gadibran Areksa Pratama, laki-laki yang diusia 27 tahun mampu membuat perempuan manapun menganga melihat wajahnya yang rupawan. Wajah hangat yang ia ambil dari wajah Sovia dan tampan milik Damian yang ia terima, semakin membuatnya menjadi kandidat menantu idaman untuk orang tua manapun.

Tidak hanya itu, latar keluarga, pendidikan dan attitude juga menjadi bagian yang sangat diperhatikan oleh orang-orang. Nilai plus yang membuat Dibran semakin diinginkan, tetapi tetap saja Dibran memilih untuk bungkam mengenai ‘perempuan’. Walaupun hal tersebut selalu menghantui hari-hari-nya sejak bertahun-tahun yang lalu dari sang bunda.

Dibran pun hanya menanggapi dengan dengan santai. “Iya, Bun. Nanti Dibran bawa calon menantu buat Bunda, ya. Tapi sekarang belum ada.”

“Atau Bunda mau aku nikah sama perempuan bayaran? Sat set dan Bunda bisa langsung nikahin aku plus langsung punya mantu langsung?” tambah Dibran yang langsung dihadiahi pukulan cukup keras dilengannya.

“Awas aja kamu ngelakuin itu. Bunda coret kamu dari kartu keluarga!”

Sementara itu, Dibran langsung tertawa. Jelas saja dia juga tidak akan melakukan hal itu.

Asal mengambil wanita untuk dijadikan istri, bukanlah menjadi pilihannya meskipun ia sudah berumur puluhan tahun nanti.

Ini hanya sebagai bahan candaan untuk sang bunda karena selalu memintanya untuk menikah. Bukannya tidak mau, hanya saja memang belum ada yang cocok saja untuk ia jadikan istri.

Sesampainya dikamar, Dibran pun segera masuk dan sejenak mengamati kamar yang sudah ia tinggalkan sejak beberapa tahun yang lalu. Tidak ada yang berubah. Bahkan kamar ini terlihat segar walaupun tidak dihuni pemiliknya.

Dibran pun mulai membereskan koper-nya. Ia mengeluarkan semua pakaian dan merapikannya ke lemari. Beberapa menit kemudian barulah ia ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kamar yang didominasi warna abu-abu gelap dan putih itu sangat mewakilkan jika sang pemilik adalah seorang laki-laki. Tidak banyak barang yang terpajang, hanya beberapa furniture berupa foto-foto masa kecil, remaja, hingga dewasa Dibran. Juga ada sebuah foto besar yang terpajang didinding kamar diatas kepala tempat tidur, fotonya yang lulus S1 disalah satu universitas terbaik dengan predikat cumlaude.

Beberapa menit berlalu, Dibran selesai dengan ritual mandinya. Hanya mengenakan selembar handuk untuk menutupi tubuhnya, laki-laki itu segera mengenakan pakaiannya.

Selesai berpakaian, Dibran pun merebahkan badannya dikasur. Sejenak menatap langit-langit kamar, dan secara perlahan laki-laki tampan berkulit halus itu segera terlelap mengunjungi alam mimpi.

***

Pagi harinya, setelah melaksanakan sholat subuh, Dibran melakukan olahraga –lari pagi– disekitar komplek. Hal yang sudah menjadi kebiasaanya sejak menempuh pendidikan di luar negeri, dan hal itu pun terbawa olehnya hingga kembali ke Indonesia. Dibran menggunakan tranning hitam dan baju kaus tanpa lengan serta headset ditelinga dan juga sepatu olahraga yang membungkus sepasang kakinya.

Pukul setengah tujuh, dengan keringat yang sudah memenuhi tubuhnya, Dibran menyelesaikan olahraga paginya. Segera ia masuk rumah menuju dapur kemudian berhenti di depan lemari es. Dibran mengambil sebotol air minum, tetapi belum bibirnya menyentuh tepi botol itu, air dinginnya sudah menghilang dari genggaman tangannya.

Dibran pun menoleh dengan cepat untuk mencari tahu siapa pelaku yang mengambil minumannya.

“Bundaaa,” keluhnya saat pelaku yang mengambil air tersebut adalah Sovia.

Sovia menggeleng dengan tegas. “Nggak, Dibran. Kamu baru selesai olahraga. Lihat tuh, keringat kamu masih banyak banget. Jangan minum air dingin dulu. Air biasa aja,” katanya sambil kembali meletakkan botol minum itu ke dalam lemari es.

Pasrah. Dibran menghela napasnya. “Tapi kan, pengen air dingin, Bunn.”

Sovia tetap menggeleng. “Nggak baik, sayang, gantengnya Bundaa. Bukannya sehat habis olahraga, malah sakit karena minum air dingin pas badan lagi gerah gitu.”

Dibran menyelesaikan minumnya dengan air putih biasa yang disodorkan Sovia padanya. Ia menghela, memilih mengalah daripada berdebat karena endingnya ia tidak akan pernah menang. “Iya Bundaa.”

“Ya udah, Dibran ke kamar dulu,” pamitnya pada sang Bunda.

Dibran pun segera ke kamar dan mengunci pintu.

Bukannya langsung mandi, laki-laki tampan itu malah memilih duduk dibalkon kamar. Alasannya karena ia masih ingin mendinginkan badan. Badan yang gerah jika langsung dibawa mandi juga nggak baik, kan?

Saat sedang duduk dibalkon kamarnya, ponsel yang sedari semalam belum ia pegang sama sekali itu berbunyi dengan penuh semangat. Karena cukup merasa terganggu, Dibran akhirnya meraih ponsel itu diatas nakas dan kembali memilih duduk dibalkon. Sesaat kemudian bibir atasnya sedikit tertarik untuk tersenyum.

Ia baru saja mendapatkan undangan jika salah satu sahabatnya saat kuliah akan segera menikah. Undangan digital yang dikirimkan oleh sang sahabat membuat grup yang berisikan anggota kelasnya dulu heboh.

Salah satu hal yang sangat wow untuk seorang Axelion Fransisco –sahabat Dibran– yang memutuskan untuk menikah. Pasalnya laki-laki itu sangat terkenal dengan hobinya yang berganti wanita dan pergaulannya yang sangat bebas.

Tidak mudah menaklukan seorang Axel karena tingkahnya itu, tetapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk wanita yang akan dinikahi oleh sahabatnya itu. Sangat dipastikan jika wanita tersebut memiliki sesuatu yang berbeda sehingga Axel bisa luluh.

Kemudian pesan yang dikirimkan secara pribadi oleh Axel pada Dibran membuat laki-laki yang masih mengenakan pakaian olahraganya itu menghela napas.

Dibran mengeluh dan akhirnya menutup ponsel. Racauan Axel yang merecokinya perihal ia yang harus datang ke Paris beberapa minggu lagi. Dibran sudah membalaskan dengan, “I will come.” Tetapi yang ada, Axel malah semakin gencar dengan menyuruhnya untuk membawa seorang wanita nanti.

Ngomong-ngomong soal wanita, tidak heran jika Axel meminta Dibran untuk membawa seorang wanita dipesta itu. Hal ini karena Dibran tidak pernah sekalipun berhubungan dengan seorang wanita selama Axel mengenalnya.

Tidak sedikit perempuan seksi dan cantik yang mendekati Dibran, tetapi laki-laki tampan ini sangat menolak para wanita itu disisinya. Wajahnya yang rupawan dan sifat ramahnya membuat siapapun akan jatuh hati padanya. Namun keinginan untuk berada disisi pria tampan ini hanya akan menjadi angan, karena Dibran sama sekali terlihat tidak tertarik pada seorang wanita.

Dan hal ini tentu saja membuat Axel berpikir, “he’s not a gay, right?”

Selama menempuh pendidikan di paris, Dibran selalu direcoki pertanyaan yang serupa oleh Axel dan teman-temannya yang lain. Dan Dibran hanya menjawab, “tujuan utama ku datang kesini untuk mencari ilmu. Tentang wanita, jika sudah waktunya, undangan akan langsung aku berikan pada kalian.”

Setelah mengatakan itu, Dibran tidak lagi dipeningkan oleh pertanyaan-pertanyaan soal wanita padanya.

Namun tetap saja akan ada satu hingga tiga pertanyaan yang akan dilontarkan padanya, walaupun tidak sesering sebelumnya.

Sesaat kemudian, Dibran bangkit dan masuk kembali ke kamar. Mandi adalah pilihan terbaik untuk badannya yang sudah tidak enak dan pikirannya yang mulai kacau jika menyangkut perempuan.

***

1
minato
Nggak sabar buat lanjut ceritanya!
Linechoco
Ngangenin banget ceritanya.
Aerilyn Bambulu
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!