NovelToon NovelToon
Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?


Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Basket

"Kok kamu bela dia sih" ucap Reina sambil menatap ke arah Ethan meminta pembelaan.

"Lo yang suka buat masalah Rein, makanya kalau jalan pakek mata!!!" ucap Ethan dingin.

"Ethan kamu kok bentak aku sih" ucap Reina suaranya bergetar.

"Lo yang suka nyalahin orang padahal semua orang jelas tahu siapa yang salah" ucap Ethan tajam.

"Iya gue lihat sendiri dia kesandung kursi" ucap salah satu murid disana.

"Gue jugaa lihat dia sengaja jatuh pas mau deket Ethan" ucap murid yang lain.

"JELAS KAN?" kata Ethan sambil menatap tajam ke arah Reina.

"Makanya jadi orang ga usah sok cari sensasi deh" sindir Alia.

"Lo sehari ga ganggu Ethan dan kita kita ga bisa ya?"tanya Jacob dingin.

"Cewe ga punya malu ya gitu, pergi deh lo" ucap Haidar tajam.

Wajah Reina langsung memerah, bukan lagi karena malu terjatuh, tapi karena harga dirinya dirobek di depan banyak orang. Bisik-bisik murid lain menusuk telinganya.

"Kasian banget, drama jatoh gagal total" bisik salah satu murid.

"Pasti pengen cari perhatian Ethan"

"Dari dulu juga gitu kelakuannya"

Reina menggertakkan giginya, lalu berdiri cepat. Dengan tatapan penuh amarah, ia melirik tajam ke arah Nerina. Tatapan yang seolah berjanji akan ada pembalasan untuk Nerina.

Namun Nerina sama sekali tak menggubris. Ia hanya kembali menunduk, melanjutkan makan gado-gadonya dengan tenang. Dua pipinya yang gembul masih bergerak mengunyah, membuatnya tampak polos seolah tak terjadi apa-apa.

Alia sampai terkekeh kecil melihat tingkah saudaranya.

"Dasar, fokusnya cuma makanan" ucap Alia menepuk pipi Nerina.

"Udah ayo makan makan" ucap Nerina sambil fokus pada makanannya.

Reina mendengus keras lalu bergegas keluar dari kantin bersama gengnya. Suasana kantin pun kembali ramai, tapi kali ini dengan tawa dan obrolan yang lebih bebas setelah Reina pergi.

Haidar mencondongkan tubuhnya ke arah Ethan.

"Than, lo harus serius deh. Lo tegas aja jauhin Reina dari Nerina. Kalo nggak, yakin banget dia bakal bikin ulah lagi" bisik Haidar yang masi didengar semua ornag yang duduk di bangku itu.

Jacob mengangguk setuju. "Iya, lo liat kan tadi? Itu udah keterlaluan banget. Bayangin kalo Nerina sampe kena fitnah yang lebih parah gara-gara dia"

"Iya anjir,tu cewe tu kayak obses ke lo" ucap Haidar.

Alia menambahkan dengan nada kesal. "Bener, Ethan. Jangan kasih dia celah biar deketin Nerina. Nerina tuh belum lama di sini, jangan sampe dia jadi korban bully-an cewe gila perhatian itu"

Ethan menatap Nerina yang masih serius dengan makanannya. Ada perasaan protektif yang menguat dalam dirinya. Ia menghela napas panjang, lalu mengangguk pelan.

"Tenang aja" ucap Ethan dingin tapi tegas.

"Mulai sekarang, gue nggak bakal kasih Reina kesempatan buat nyakitin atau deketin Nerina lagi. Gue yang bakal ngelindungi dia,lagi pula Nerina di ganggu juga gara gara gue" ucap Ethan .

Nerina yang mendengar kalimat itu refleks menoleh, menatap Ethan dengan mata sedikit membesar. Ada kehangatan aneh yang menjalari dadanya, meski buru-buru ia menunduk lagi.

Jacob dan Haidar saling pandang, lalu tersenyum tipis.

"Bisa ae lu Than" goda Haidar yang dihadiahi tatapan tajam dari Ethan.

"Udah,ga usah kebanyakan bacot makan" ucap Ethan tegas.

Mereka semua akhirnya fokus je kegiatan makan mereka, hingg akhirnya perut mereka terisi dan kekenyangan.

"Alhamdullillah kenyang gue" ucap Haidar.

"Besok kita makan,makanan ini lagi ya al" pinta Nerina.

"Kamu suka sekali Ner?" tanya Alia.

"Iya ini enak sekali, apa tadi namanya?" ucap Nerina bersemangat.

"Gado gado Ner" ucap Haidar.

"Iya...iya itu ga..do.. Gado gado" ucap Nerina sambil mengulang perkataan Haidar.

Ethan yang melihat tingkah lucu Nerina hanya tertawa,entah kenapa setiap dia berada di dekat Nerina hatinya selalu hangat dan bahagia.

"Sore ini basket kan?"tanya Jacob tiba tiba setelah membuka ponselnya.

"Iya, bentar lagi mau tournament makanya kitaa fokus latihan" ucap Ethan tegas.

"Anjir,masa udah mau tournament lagi?" Haidar syok.

"Ya lo pikir bulan kemarin kan kita udah kalahin dari sma bangsa,besok kita lawan sma tunas biar masuk grand final" jelas Ethan.

Ethan, Jacob, dan Haidar mulai asyik membicarakan basket. Suara mereka bersemangat seolah basket adalah topik obrolan terseru yang harus mereka bahas.

" Sore ini latihan full ya, Than. Jangan sampe kendor" kata Jacob.

"Udah jelas lah. Gue nggak mau tim kita malu di depan satu sekolah" jawab Ethan mantap.

"Jelas lah kita harus menang dan masuk ke final kayak sebelum sebelumnya" ucap Haidar bangga.

Sementara itu, Nerina mendekatkan wajahnya ke Alia, berbisik pelan.

"Al basket itu apa sih? Kenapa mereka kayaknya semangat banget ngomonginnya?" tanyanya polos, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu.

Alia hampir tersedak minumnya. Ia buru-buru menutup mulut, menahan tawa.

"Itu olahraga, Ner. Mainnya pake bola gede, dilempar-lempar terus dimasukin ke keranjang tinggi. Nanti aku jelasin deh" bisiknya balik.

Nerina mengangguk-angguk serius, padahal wajahnya jelas-jelas kebingungan.

Tiba-tiba, suara Jacob terdengar dari seberang meja.

"Eh, Neng Al , lo ikut cheerleaders lagi kan besok pas pertandingan?biar gue tambah semangat" ucap Jacob sedikit menggoda.

Alia yang sedang fokus berbisik sama Nerina langsung kaget.

"Hah?Apaan sih lo, Jak! Gue lagi ngomong sama Nerina!" ucapnya dengan nada sewot.

Haidar langsung ngakak, "Bahas apa itu hayoo, Lagi pula pasti Alia ikut cheerleders biar kita semnagat lah"

"Bacot lo, Dar!" Alia mendengus sambil memelototinya, sementara wajahnya sedikit memerah.

Nerina malah semakin bingung. Ia menoleh polos ke arah Alia. "Cheerleaders itu apa lagi, Al?" tanyanya pelan.

Alia langsung menutup wajah dengan tangannya.

"Astaga, Ner… banyak banget yang mesti gue jelasin ke lo" Alia menepuk jidatnya.

"Emang di sekolah lo ga ada cheerleaders?"tanya Haidar penasaran.

"Engga" ucap Nerina sambil menggelengkan kepalanya.

"Astaga, tapi cheerleaders emang ga penting sih" ucap Haidar santai tetapi di beri tatapan tajam dari Alia.

"Nanti Sore kalian lihatin kita main basket aja" ajak Jacob.

Nerina langsung mengangguk berulang kali, senyumnya lebar, matanya berbinar seolah mendapat kabar paling menyenangkan hari itu.

"Serius aku boleh lihat? Aku pengen banget tahu basket itu kayak gimana!" ucapnya penuh semangat.

Ethan hanya tersenyum melihat ekspresi polos Nerina. Ada sesuatu dalam dirinya yang hangat setiap kali melihat gadis itu begitu antusias.

"Iya, boleh banget. Nanti sore datang aja ke lapangan sekolah. Aku kasih tempat duduk paling depan buat kamu" ucap Ethan ikut tersenyum.

"Yeay!" Nerina menepuk tangannya pelan sambil tertawa kecil.

Alia yang duduk di sampingnya sempat melirik dengan wajah agak kesal, lalu menghela napas panjang.

"Yaudah deh, aku ikut juga. Tapi hangan sampe Reina gangguin Nerina" gumam Alia dengan nada setengah malas.

"Bagus dong jadi semangat mainnya gue, soal Reina biar Ethan yang urus" ucap Jacob sambil tersenyum.

Alia mendengus sambil melotot ke arah Jacob.

"Jangan ngarep banyak, Jak. Gue dateng cuma gara-gara Nerina aja"

Nerina yang tidak paham sama sekali dengan nada ketus Alia, malah memegang tangan sahabatnya itu.

"Makasih, Al. Kalau kamu ikut, aku jadi makin senang. Kita bisa lihat sama-sama"

Alia menoleh ke arah wajah Nerina yang polos, dan mau tak mau senyumnya muncul walau tipis.

"ya, Ner. Kita liat bareng-bareng"

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHHH

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!