Reynaldi Fernandez, seorang pria tampan, kaya dan sukses menemukan cinta pada gadis bernama Cinta Destiana Putri, yang merupakan anak dari sahabat ayahnya. Konflik keluarga Rey yang akhirnya menghubungkan Rey pada Cinta.
Rey berubah demi mendapat simpati Cinta, namun Cinta sudah memiliki lelaki idaman lain yang soleh menurutnya.
Akankah Cinta Rey berbalas? bagaimana perjuangan Rey dalam memenangkan hati Cinta?
Cerita ini menceritakan tentang sebuah cinta, keluarga dan persahabatan.
simak terus ya guys....
Trimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Muhammad Alif Akbar
Hari demi hari berjalan, Cintapun mulai terbiasa dengan rutinitas kerjanya. Rey sangat terbantu dengan keberadaan Cinta, selain Cinta yang memang mudah mengerti pekerjaan, dia juga mulai mengerti apa yang disukai dan tidak disukai bosnya.
Hari ini Cinta berangkat ke kantor tidak menggunakan kendaraan pribadinya, dia tengah menunggu dihalte feeder busway. Mobil yang biasa ia pakai kini dipakai aunty Ayu untuk mengantarkan ayahnya chech up dan motor sport kesayangannya juga sedang masa service bulanan oleh teman kepercayaannya.
#biipppp..
Motor sport terhenti persis didepan Cinta.
"Aku antar Ta?" ucap Alif sambil membuka helm fullfacenya.
Alif adalah tetangga Cinta, mereka akrab ketika Cinta mulai aktif ikut karang taruna dilingkungan rumahnya. Saat itu Cinta masih duduk dikelas 8 SMP dan Alif 11 SMA. Mereka terpisah ketika Alif lolos masuk Universitas Cairo Mesir.
Terkadang ketika mereka bercanda berdua atau bersama teman-teman rumahnya yang lain, Alif sering berucap "kelak aku akan jadi imammu Cinta."
"Udah gede jangan kemana-mana ya Cinta."
"Aa selalu ada buat Cinta."
Dan kata-kata Alif itu terbukti selalu buat Cinta ge-er, entah itu benar cinta atau hanya cinta monyet. Ketika Alif berangkat ke Mesirpun, Alif berkata, "tunggu aku ya Cinta."
Cinta terkejut dan langsung mengampiri suara itu, suara yang sangat ia rindukan.
"Aaaaaaa... Alif, kapan sampe jakarta?" ucap Cinta gemas sambil menepuk lengan Alif yang memegang stang motornya.
"Dua hari yang lalu, kemarin aku juga kerumah jenguk ayah, tapi kamu ngga ada, kata ayah kamu lembur. ciyeee yang udah kerja dikantor," jawab Alif.
"Cuma gantiin selama ayah sakit aja. klo ayah udah sembuh, udah ngga."
"Loh kenapa, bukannya enak kerja dikantor."
"Bukan passion aku dikantor A, aku lebih suka jd psikolog, dosen, atau guru BK, hehehehee."
"Yaudah ayo naik, aku anter ke kantor kamu."
"Asyiik.. dapet tumpangan gratis," jawab Cinta sambil nyengir kuda
sepanjang perjalan mereka bercerita, wlopun harus teriak-teriakan karena keduanya memakai helm.
"Alhamdulillah, sampe." Kata Alif.
"Alhamdulillah makasih Aa Alif," jawab Cinta sambil membuka helmnya.
"Pulang mau dijemput?" tanya alif.
"Ga usah nanti ngerepotin," jawab Cinta.
"Ngga repot, kebetulan kita searah, aku juga agak lama nanti di Depag."
Hari ini Alif ada urusan di departemen Agama. Selain mengisi kultum untuk karyawan disana, dia juga mendapatkan tawaran pekerjaan dari pimpinan Depag.
"Yaudah nanti Cinta telepon aja ya klo lagi ga lembur," senyum Cinta.
Ternyata dikejauhan lobby tersebut sudah ada dua pasang mata yang meilhat keakraban mereka.
"Yah punya saingan bro." Tepuk Andre ke punggung Rey.
"Gw suka kalo ada saingan, lebih menantang," ucap Rey dingin sambil berjalan melewati sahabatnya itu.
"Hahahahahaaha saya tunggu kabar baiknya tuan muda," ledek Andre berteriak sambil tertawa.
Cinta mendapat tugas untuk merapihkan file persentasi rapat siang ini. Dia sedang berkutat dengan komputer dimejanya.
"Bagaimana, sudah oke?" tanya Rey persis ditelinga Cinta.
Posisi mereka sangat dekat, kepala Rey persis disamping kepala Cinta dan dagu Rey hampir menyentuh punggung Cinta, parfum dikerudung Cintapun sangat tercium wanginya oleh Rey.
Cinta kaget dan langsung menoleh, namun tatapan Rey tetap pada monitor komputer yang ada didepannya "ehmm.. sudah, seperti ini? apa ada lagi yang harus direvisi?" ucap cinta tegas padahal jantungnya berdegup kencang.
"Sebentar coba aku lihat dulu." Tangan Rey langsung menyambar mouse yang sedang dipegang Cinta.
Lagi-lagi hal itu membuat Cinta kaget dan spontan menarik tangannya supaya tidak terpegang Rey lebih lama lagi.
"Oke, langsung keruang meeting 15 menit lagi," ucap Rey langsung berdiri dan meninggalkan meja Cinta.
"Huuuuuhhh..." Hela nafas Cinta sambil mengurutkan lengannya kedada.
klo biasanya berawal dr benci trus berubah jadi cinta tp ini the real romansa 🤩🤩🤩🤩