Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.
Ada apa kah dengan Meri?
Apa penyebab kematian Mama Meri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Korban lagi
Mbah Run menatap rumah yang aura nya luar biasa kelam, sebenar nya dia sudah tau kalau rumah ini di huni iblis yang luar biasa kuat dan juga jahat, tapi dia ingin memaksakan diri karena uang yang di janjikan oleh Ervan sangat luar biasa jumlah nya sehingga kalau menolak dia tidak bisa.
Dua puluh juta dan itu bisa di pakai selama satu bulan full tanpa kerja lain, bukan main manusia kalau otak nya sudah di buatkan dengan uang dan juga kekuasaan. tidak akan sanggup menolak walau yang ada di hadapan nya ini adalah bahaya yang sangat besar, jadi tetap di terima walau harus balasan pahit nanti nya.
Iblis yang di rumah ini bukan main main sehingga yang berani cari masalah maka akan habis di bantai, nasib Mbah Run juga tidak tau nanti bagai mana karena dia pun bukan lah dukun yang paten dengan kekuatan besar seperti Arya, jauh kalau di bandingkan dengan pangeran ular ini.
Tidak akan ada yang bisa menandingi karena pangeran ular hanya lah wajah dia saja yang kalem dan seolah tidak tau apa apa, padahal kalau sudah bertingkah maka habis lah semua nya, justru yang kelihatan kalem dan anteng adalah orang yang sangat berbahaya sekali apa bila sudah bertindak.
Entah bagai mana nasib nya nanti si Ervan kalau Arya sampai tau bahwa dia sudah mencari dukun lain karena merasa tidak sanggup mau mencari arak dan juga pinang tunggal, tapi itu hanya Ervan saja yang berpaling, Ernan masih stay berusaha mencari pinang tunggal untuk pengobatan sang adik dan juga diri nya.
"Kau lihat ini rumah sangat mengerikan sekali, siapa pun yang menghuni nya maka sudah pasti akan mati." Mbah Run membuka suara.
"Memang teman ku juga ada bilang begitu, Mbah." angguk Ervan teringat ucapan Sadewa kala itu.
"Sudah berada dukun yang mendatangi rumah ini?" tanya Mbah Run menatap Ervan tajam.
"Hanya satu dan bukan dukun, dia hanya orang yang tau soal hal ghaib saja." jawab Ervan.
"Kebanyakan orang hanya mau mengurus cuma cuma dan uang yang di ambil, kalau aku akan ku urus semua nya sampai tuntas." Mbah Run yakin sekali kalau dia bakal bisa mengurus semua ini dengan mudah.
Maka mereka pun segera masuk kedalam rumah dan siap mencari iblis, di kira aura nya sekuat ini maka iblis akan dengan mudah menampakan diri. padahal iblis yang licik ini selalu banyak tingkah dan menghindari nya, jadi Mbah Run merasa dia akan bisa karena dia tidak paham bagai mana mengurus iblis ini.
"Tunjukan dirimu wahai iblis jahanam, aku tidak takut dan akan menghajar mu!" Mbah Run memegang pelepah pisang yang sudah di lumuri dengan darah kuda.
"Jangan hanya berani di belakang saja, aku akan menyeret mu masuk dalam neraka." Mbah Run masih keliling dengan gaya yang sangat angkuh luar biasa.
Ctaaaar.
Ctaaaaaar.
"Ya Allah semoga bisa lah, aku tidak ingin sampai mati." doa Ervan dalam hati nya.
"Tenang saja, dia sudah sangat ahli dalam urusan setan." ujar tukang ojek membuat hati Ervan tambah yakin saja.
"Iblis jahanam, ayo keluarkan wujud mu di hadapan ku!" bentak Mbah Run dengan mata merah menyala.
Pintu kamar Mama Ajeng tiba tiba saja mengeluarkan asap hitam dan muncul dari bawah pintu, sungguh mengerikan sekali dan Ervan sampai tersurut mundur. Mbah Run siap menghantam siapa saja yang ada di sini, susah sekali mau di lihat wujud nya karena dia masih berbentuk asap yang sangat hitam pekat.
"Hahaaaaaa.....siapa yang berani mencari masalah dengan ku?" suara wanita yang begitu berat muncul.
"Tunjukan dirimu, aku menantang mu dengan kekuatan ku!" bentak Mbah Run yakin sekali.
"Awas bila aku muncul maka kau mati, seperti nya memakan jeroan mu itu sangat mantap." suara itu kembali terdengar dengan suasana yang sangat mengerikan.
"Iblis keparat, akan ku potong lidah mu!" ancam Mbah Run.
Ctaaaaaar.
Pelepah pisang menghantam pintu kamar yang sudah kerumuni oleh asap hitam, tapi sama sekali tidak ada suara menjerit sedikit pun dari sana sehingga jelas tidak ada yang terkena di tubuh nya. Mbah Run menatap liar kesana kemari, mencari di mana wujud iblis ini.
"Itu dia, Mbah!" Ervan menunjuk tembok yang sangat hitam berwujud seseorang.
"Kau jangan main main dengan ku, bangsat!" Mbah Run siap menghantam lagi.
Dieeeeek.
"Hueeeek!" Mbah Run melanting dan langsung muntah darah.
"Hahahaaaa....kau hanya serpihan debu seperti itu malah sok menantang aku!" tertawa puas sekali iblis licik ini.
"Hueeeek!"
Darah berserakan di lantai hingga membuat dia terkapar lemas tidak karuan, sesakit ini rasa nya di hantam tendangan maut. tidak akan sanggup dukun biasa, dasar Mbah Run saja yang merasa lawan nya tidak akan sekuat ini, pupus sudah harapan Ervan untuk bisa lepas dari sini.
"Hahahaaaaa....tidak akan aku diam saja, tidak usah ikut campur dalam urusan ku apa bila kau tidak ingin mati." ancam iblis.
"Sebenar nya kau siapa? kenapa kau mengusik keluarga ku!" Ervan berteriak putus asa.
"Kau bertanya kan? kau bertanya tanya!" iblis licik tambah terbahak bahak saja karena Ervan sudah putus asa.
"Katakan saja kau mau apa?!" teriak Ervan kesal sekali.
Iblis tersebut tidak peduli dan segera pergi dari sana, meninggalkan dukun yang sudah mendelik karena kehabisan darah. tampak juga perut nya membiru karena hantaman dari kaki iblis licik, di kira nya iblis biasa yang tidak bisa apa apa namun ternyata sangat licik.
"Mbah, ayo bangun." tukang ojek berusaha membangun kan Mbah Run.
"Bagai mana keadaan nya?" Ervan mendekati tubuh tua itu.
"Dia meninggal!" tukang ojek kaget sekali karena dukun tua sudah mati.
"Ya Allah, bagai mana ini jadi nya?!" Ervan ketakutan karena malah meninggal pula yang mau menolong dari jerat iblis.
"Berikan uang nya sekarang, aku yang akan mengurus mayat Mbah Run." tukang ojek masih saja ingat dengan uang tersebut.
"Apa yang akan kau lakukan pada mayat ini?" Ervan sangat tegang.
"Akan ku kuburkan dia sekarang, buka mobil mu dan berikan aku uang nya!" bentak tukang ojek yang panik juga.
Ervan pun sudah tidak punya pilihan lain lagi, jadi dia mau tak mau pun segera membuka pintu mobil agar bisa membawa mayat yang sudah kaku, darah pun berserakan di mana mana. Ervan memanggil Bik Inah untuk membersihkan darah, kalau tidak segera di bersihkan malah nanti akan ketahuan oleh yang lain.
Selamat siang besty, jangan lupa like dan komen nya ya.
nanti dia mati malahan
belum tahu ja kebengisan Arya gmn,, jgn macam-macam dech, kok malah nantangin 🤦🏻♀️🤦🏻♀️😤😤😤
ini siervan cari gara2 dia udh mau Arya menolong malah belok pula karna tawar orang lain ini kalu purnama yg nangani udh kn bnting dia
Arya membantu tanpa imbalan adu gmn sich cara mereka berfikir
yakin lh Arya pasti bisa menangani kasus ini
kak author nanti bikin Arya JD pangeran yg luar biasa ya hbt nya
bingung si boleh,,,tapi kan ini seolah tdak prcaya sama arya,bukan masalah brg ny susah dicari 😒